Austin-Sparks.net

Kepenuhan

oleh T. Austin-Sparks

Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "Fulness". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

Bacaan: Mazmur 24; Kejadian 25:24-34.

Kita akan beralih ke Mazmur 24. Kita telah melihat beberapa pelajaran dalam firman Tuhan ini. Firman yang berdiri tegak adalah kepenuhan, dan di sana saudara dihadapkan dengan sesuatu yang terlalu besar bagi manusia untuk pahami. Ini melampaui segala konsepsi manusia tentang hal-hal, ini berbicara tentang sumber daya yang tidak akan pernah habis, ini berbicara tentang sesuatu yang tidak pernah bisa menjadi kering. Dan ketika kita sampai pada Perjanjian Baru, kita menemukan bahwa kepenuhan itu berhubungan dengan Yesus Kristus.

Pada hari-hari terakhir ini ketika kita telah mempelajari Kolose, kita telah melihat kepenuhan ini: “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia.” Jika ada kemandulan, ini bukan karena Tuhan bangkrut. Kita belajar bahwa kepenuhan Kristus telah menghasilkan ciptaan karena seluruh kepenuhan berdiam di dalam Dia; Ia bisa menghirup pada kekacauan dan menjadikan dunia – kepenuhan bumi adalah milik Tuhan. “Seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya” (Yesaya 6:3), atau “Kepenuhan bumi adalah kemuliaan-Nya.” Dan dalam mazmur ini saudara memiliki kepenuhan dan kemuliaan yang disatukan: “Siapakah itu Raja Kemuliaan?”, “Buka pintu-pintu gerbang dan supaya masuk Raja Kemuliaan.” Mungkin alasan untuk kemandulan kita adalah karena kita tidak menyadari bahwa Raja Kemuliaan harus ada di sana; Tuhan semesta alam adalah nama-Nya. Kemudian saudara perhatikan ini, bahwa tepat di antara kepenuhan dan Raja Kemuliaan, ada seorang manusia. Manusia itu telah sampai di tempat di mana Raja Kemuliaan telah masuk dan kepenuhan-Nya. Tempat yang telah dinaikkan manusia itu adalah tempat kenaik-an. Mungkin kita belum belajar untuk datang ke tempat yang tepat untuk kepenuhan. “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” Di tempat kudus ada kandil yang terbuat seluruhnya dari emas di mana ada minyak yang menyebabkan terang untuk bersinar dan kemudian ada meja roti sajian, yang menandakan kecukupan. Dan ada mezbah pembakaran ukupan yang naik dan memenuhi tempat kudus, dan ini adalah pada saat kita datang pada pengalaman berdiri di tempat kudus bahwa kepenuhan itu datang masuk. Ketika kita sampai di sana, maka Raja Kemuliaan akan nyata dan kepenuhan terwujudkan.

Ada empat fakta yang diberikan tentang orang yang telah datang masuk ke tempat kudus.

(1) Ia adalah seorang yang bersih tangannya – apa yang ia lakukan bersih. “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yesaya 64:6). “Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya” (Bilangan 19:11) – barang mati itu mungkin indah di hati kita, tapi sentuhan pada benda mati adalah najis.

(2) Ia adalah seorang yang murni hatinya – urusannya benar; ia adalah seorang yang hidup dengan cara yang benar; ia memiliki pengabdian yang tepat. Ia mengasihi yang Benar – ia ada di sana karena pengabdiannya kepada Pribadi, bukan karena karya-karya-nya atau apa yang telah ia lakukan. Dalam Wahyu 2:4, Tuhan berfirman: “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

(3) Hidup-nya lurus – jiwanya tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan (jiwa adalah orang-nya). Ia tidak berpaling dari tegak lurus; ia lurus ke atas dan ke bawah; hidupnya bukan sebuah kebohongan.

(4) “Dan yang tidak bersumpah palsu” – ia terbuka kepada Allah dan tidak menyembunyikan apa pun. Itulah orang yang akan berdiri di gunung Tuhan; ia adalah orang yang akan membawa kepenuhan dan kemuliaan masuk.

Jika itu semuanya, kita tidak dapat berdiri sama sekali, tetapi dalam Mazmur 24:6 kita membaca “Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.” Orang ini, yang akan naik ke atas gunung kudus, yah, ia adalah sebuah generasi dan sebuah generasi Yakub, bukan generasi Abraham atau Ishak, tapi generasi Yakub. Ia adalah orang yang akan menerima berkat. Apakah tangan Yakub bersih? Apakah hati Yakub murni? Apakah jiwa Yakub lurus? Apakah kehidupan Yakub terbuka? “Bahkan Yakub …” dan karena ini ada di dalam Firman, kita bisa bersukacita, bahkan kita. Jika ada satu orang di dalam Kitab Suci yang memiliki kegagalan, tipu daya, kepalsuan dan kelicikan yang terbungkus dalam keberadaannya, orang itu adalah Yakub, namun “Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia.” Jadi ketika kita pergi ke mazmur kita berkata, “Bagaimana Yakub tiba di tempat ini dan jika Yakub melakukannya, bagaimana kita bisa masuk ke dalam ini?” Ini menciptakan keinginan supaya kita bisa masuk ke tempat kudus, sebab membawa masuk kepenuhan dan Manusia Kemuliaan terikat dengan itu.

Ada satu kata yang menonjol bagi Yakub dan Allah dapat melakukan apa pun juga dengan kita jika hal ini berlaku juga bagi kita: “Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia.” Di balik semua sejarah hitam itu, ada sebuah keinginan, kerinduan, menjangkau pada, pencarian wajah Allah. Ia adalah seorang yang tekad untuk bertemu dekat dengan Allah. Ada banyak umat Allah hari ini yang tidak memiliki hal-hal buruk ini yang merupakan ciri khas Yakub; tapi ada satu hal yang Yakub miliki, yang mereka kekurangan. Yakub tidak pernah acuh tak acuh terhadap Allah. Banyak umat Allah tidak berusaha mengejar Allah. Jika Allah ada di depan wajah mereka, bagus dan baik, tetapi jika sesuatu yang lain ada di depan mereka, nah, mereka puas dengan itu.

Satu hal yang Allah berkenan tentang Yakub adalah bahwa ia adalah orang yang ‘benar’. Sesungguhnya, dalam Kejadian 25:27, kata “tenang” (KJV) tidak benar; di pinggirnya dikatakan bahwa ia adalah orang yang sempurna. Orang ini yang membungkuk pada hal-hal ini, ia adalah orang yang benar dibalik semua itu; hatinya benar dan, “Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati (sempurna hati atau tulus hati) terhadap Dia.” Beberapa dari kita tidak sampai ke tempat di mana Yakub berada; tidak ada keinginan untuk bertatapan muka dengan Allah yang Maha Esa. Kata “mencari” ini adalah kata yang sama seperti dalam Lukas 23:52 – memohon atau merindukan, dan dalam Kisah Para Rasul 16:10 “berusaha keras.” Usaha kerasnya adalah menuju Allah; hatinya mengejar Allah dan Allah dapat melakukan sesuatu dengan orang-orang seperti itu, meskipun mereka mungkin sama penipu-nya seperti Yakub dan sama bengkok-nya seperti Yakub. Yakub tahu betul bahwa jika kasih-nya kepada Allah harus direalisasikan, ia harus memiliki hak kesulungan itu.

Berbicara secara alami, Esau mendapatkannya dengan dilahirkan beberapa detik sebelumnya. Berbicara secara moral, segala sesuatu melawan Yakub untuk memiliki hak kesulungan. Ada tiga hal yang terbungkus dalam hak kesulungan.

(1) Ini adalah milik anak sulung dan diamankan untuk anak sulung dua bagian “Maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan” (Ulangan 21:16-17).

Sekarang, di sini adalah Elia dan Elisa, dan Elia baru saja akan diangkat ke sorga dan Elia berkata: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, Elisa”, dan Elisa berkata: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari roh-mu.” Dan Elia berkata: “Yang kau minta itu adalah sukar.” Dalam Ibrani 12 kita membaca “Kamu sudah datang ke Bukit Sion (itu adalah tempat yang bagus) kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah (itu adalah kumpulan yang hebat) dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga (itu semua adalah dua bagian-nya) … dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.” Dua bagian dari roh itu, dan jadi hak kesulungan ini memiliki sesuatu yang telah diterjemahkan.

Satu-satunya cara di mana kita bisa berdiri di tempat kudus adalah sesuatu yang bersifat kudus, ada minyak di kandil, dan kita tidak akan pernah melihat wajah-Nya jika kita bergerak atas dasar dataran lain. Elisa harus pergi ke Gilgal – tempat pisau itu; dan dari sana ke Betel – Rumah Allah; dan kemudian ke sungai Yordan – tempat penguburan; lalu ke Yerikho – di mana ada konflik. Dan kemudian ia bisa berkata: “Elia, biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari roh-mu.” Dan kecuali kita siap untuk Roh Kudus membuatnya menjadi nyata, kita tidak akan pernah memilikinya; jika kita ingin dua bagian itu, kita harus melepas tangan kita dari hal-hal. Apakah kita siap untuk membiarkan Roh Kudus mengambil alih? Apakah kita percaya pada kedaulatan Roh Kudus? Saudara hanya memiliki dua bagian dengan melihat Dia yang telah naik.

(2) Dia yang memiliki dua bagian memiliki hak untuk masuk ke kepemimpinan. Hal itu membawa kita ke Efesus 1. Ada sebuah perkumpulan umat Tuhan dan Paulus berkata: “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya … yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga … dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Efesus 1:15-23). Itulah kepemimpinan dan memiliki kepemimpinan berarti kedatangannya ke dalam itu. Ini berarti pengangkatan keluar dari tempat-tempat kematian, jauh di atas segalanya; kepenuhan dan kemuliaan berhubungan dengan itu. Tapi itu akan memakan biaya sebab tidak akan bisa ada kepenuhan jika tubuh rusak dan jemaat berserakan. Orang Kristen harus masuk ke satu tempat, ke dalam Kepala.

(3) Yakub menginginkan hak kesulungan karena orang yang memiliki hak kesulungan masuk ke dalam imamat. “Kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah.” Ia duduk di sana melakukan pekerjaan imam yang agung di takhta. Imam Besar dapat melihat kemuliaan Tuhan dan melihat sinar lebih cemerlang dari kemegahan-Nya yang tak tertandingi. Artinya kita mengambil tempat kita tepat di dalam tempat kudus. Ya, hak kesulungan menjamin imamat. “Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara.” “Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.” Dan jika ada seorang yang benar-benar ada di yang paling akhir, ia adalah Yakub. Namun ia menginginkan hak kesulungan sehingga ia bisa menjadi imam untuk berurusan dengan orang-orang sampai yang paling akhir. Tapi Allah berkata bahwa engkau tidak akan mendapatkan hak kesulungan dengan membuat sup kental. Kata ‘pengganti’ berarti ‘tumit tertangkap oleh jebak’; ini adalah cara iblis “engkau akan meremukkan tumitnya.” Daging tidak bisa masuk ke dalam hak kesulungan atau pengamanan-nya. Oleh karena itu, Yakub, kamu harus menyingkirkannya.

Apakah kita berusaha mengejar Allah, dan oleh karena itu kita menginginkan hak kesulungan yang akan memuaskan semua yang kita inginkan? Nah, saudara tidak bisa mendapatkan hak kesulungan dengan mencalo kepada daging; saudara harus membiarkan daging mati. Apakah aku siap mati sebagai cara untuk mendapatkan hak kesulungan? “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20). Kristus, anak sulung dari antara orang mati; Kristus yang bangkit, naik; Kristus, Imam Besar. Kristus ini tinggal di dalam karena aku telah disalibkan; Yakub lama telah ditangani dan sekarang ini adalah dua bagian yang ada di dalam-ku. “Ketika Aku naik tinggi, aku akan mengutus kepadamu Roh Kudus dan Ia akan membimbing-mu.” Manusia yang mati di Kalvari berurusan dengan Yakub lama. Orang yang akan berdiri di tempat kudus, ia akan menerima berkatnya. Ini adalah manusia imamat di dalam dirinya yang berarti pembawaan masuk Raja Kemuliaan.

Apakah kita berusaha untuk dua bagian – kepemimpinan, imamat? Mereka ada di sana untuk kita, tapi kita harus bersiap untuk mendapatkan mereka bukan sebagai Yakub dengan menyediakan sesuatu untuk daging kita, tapi dengan memikul salib.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.