Austin-Sparks.net

Tanda dan Efek dari Hidup – Sebuah Tantangan

oleh T. Austin-Sparks

Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "The Mark and Effect of Life - A Challenge". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13).

“Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu” (1 Korintus 3:13).

Kita telah tiba pada Hari Tuhan terakhir dari tahun yang lain; hari ini menandai suatu akhir. Dan kapan pun kita tiba pada sesuatu yang menandai akhir, kita harus mengajukan pertanyaan, “Apa yang kita dapatkan pada akhirnya? Apa hasil bersihnya, apa yang ada, sekarang saat kita telah tiba di akhir?” Kita selalu datang ke akhir, akhir dari berbagai jenis dari hal-hal yang berbeda, dan kita mungkin, oleh alasan dari akhir tahun ini, didorong untuk mengajukan pertanyaan ini dan mengambil stok, atau melihat pada masalah yang lebih besar, akhir yang lebih besar, dalam terang dari yang lebih kecil ini: akhir tahun.

Kita membaca dalam Matius 5 tentang garam. Garam digunakan untuk menunjukkan karakter, pengaruh, efek; sesuatu yang membuat kesan. Garam, jika ini benar garam sejati, adalah apa pun selain pasif dan tidak penting. Jika memang begitu, itu bukanlah garam yang sejati, garam itu telah kehilangan sifatnya, artinya itu sendiri, panggilannya itu sendiri. Tuhan itu benar – “tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” dan “kamu adalah garam dunia.” Dan apa pun yang Tuhan mungkin maksudkan dengan cara yang lebih lengkap lagi dengan pernyataan itu, ada ini yang termasuk di dalamnya, bahwa saudara seharusnya dibedakan dengan sesuatu, untuk memiliki karakter, pengaruh, efek yang pasti; bahwa kehadiran saudara tidak seharusnya tanpa makna yang khas. Saudara harus terhitung untuk sesuatu, harus ada pengaruh tentang saudara. Itu, tentu saja, terletak tepat di hadapan hal-hal ketika Ia membuat pernyataan ini: “Kamu adalah garam dunia.”

Alkitab penuh dengan orang-orang pada siapa secara kekal terkait dengan mereka beberapa karakteristik atau ciri yang spesial. Saya menyarankan kepada saudara bahwa ketika saudara telah menghabiskan pelajaran Alkitab saat ini, ini tidak akan menjadi hal yang tidak menguntungkan, tidak hanya bagi anak-anak tapi bagi semua, untuk memulai dari Kejadian dan mengamati semua orang yang ada di dalam Alkitab dan lihatlah apakah saudara dapat meletakkan di samping mereka, hal yang mereka disebutkan atau datang masuk ke dalam catatan Ilahi sama sekali; apa yang mereka wakili. Saya percaya bahwa Alkitab hanya penuh dengan orang-orang yang memiliki beberapa karakteristik atau ciri yang spesial dan khas yang terkait secara kekal dengan mereka. Kita bisa meninggalkan yang hebat, yang luar biasa. Kita tahu betul hal yang berhubungan dengan orang-orang seperti Abraham, Ishak, Musa, Samuel, Daud dan banyak orang lain seperti mereka. Ada cukup banyak yang tidak begitu menonjol, namun mereka ada di sana, mereka disebutkan, dan jika saudara melihat saudara akan melihat bahwa ini adalah karena sesuatu sehingga mereka disebutkan, sesuatu yang mereka berdiri pada, sesuatu yang diwakili oleh mereka.

Ada teman kita Yehu, bukan salah satu leluhur atau nabi besar, tapi dia ada di sana dan meskipun ia naik ke panggung dan melewatinya dengan sangat cepat, ia telah meninggalkan sebuah tanda, hidupnya telah mengatakan sesuatu, dan semua orang tahu bahwa penyebutan namanya menandakan sesuatu; namanya telah menjadi sebuah label. Yehu, seorang sopir kereta yang marah adalah Yehu, tapi apa kata Yehu? – “Marilah bersama-sama aku, supaya engkau melihat bagaimana giatku untuk Tuhan” (2 Raja-Raja 10:16). Giat untuk Tuhan dikaitkan dengan Yehu. Ada banyak orang seperti dia. Dikatakan tentang Charles Dickens bahwa ia tidak pernah membawa orang ke dalam ceritanya, betapa pun kecilnya, miskin, tidak berarti, tapi ia membuat yang satu itu hidup sehingga saudara tidak pernah melupakan sosok terkecil dalam ceritanya. Jika itu benar dalam Dickens – dan hal ini benar – ini telah menimbulkan ejakulasi interogasi yang merupakan istilah umum, “Apa yang ada dalam Dickens?” artinya semuanya penting dalam Dickens. Jika itu benar di sana, betapa benarnya itu di dalam Alkitab. Seseorang datang masuk ke tempat kejadian, melewatinya dengan cepat, tapi ada sesuatu yang terkait secara kekal dengan kebaikan atau kejahatan. Di sisi gelap, saudara akan memiliki seorang Doeg selamanya terkait dengan pengkhianatan; Nabal selamanya diasosiasikan dengan kekasaran, atau dengan siapa kekasaran selalu dikaitkan. Atau Rut, saudara tidak pernah memikirkan Rut selain pendapat saudara tentang pengabdian dan kesetiaan.

Perjanjian Baru dikemas padat dengan orang-orang seperti itu; daftar itu yang diberi rasul Paulus kepada kita, orang-orang yang keberadaannya seharusnya sama sekali tidak kita ketahui, namun mereka yang dibuat untuk hidup dalam referensi sederhana dan tunggal mungkin hanya dari satu kalimat saja. Demas – tragedi Demas: “Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika” (2 Timotius 4:10). Hanya itu saja yang saudara ketahui tentang Demas sesungguhnya, tidak lebih dari itu. Demas, yang meninggalkan seorang rasul yang kesepian dipenjarakan pada saat ia membutuhkannya karena hatinya terbagi. Demas hati-yang-terbagi. Hanya itu saja yang harus saudara katakan. Tetapi di sisi lain, Epafroditus, orang yang berjudi dengan hidupnya demi kepentingan Tuhan, sebab itulah arti dari nama-nya itu sendiri. Paulus berkata bahwa itulah yang ia lakukan untuk Tuhan. Jadi kita bisa berlanjut terus. Antipas – siapa Antipas? Tidak ada yang tahu banyak tentang Antipas, tapi ada referensi – “Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku” (Wahyu 2:13).

Intinya begini, bahwa pada akhirnya akan ada sesuatu yang akan melekat pada kita semua sebagai ciri atau karakteristik yang merangkum kehidupan kita dan itu akan baik bagi kita dan menjadi baik jika kita mengenali itu dan menanggapi-nya sekaligus. Kita sampai pada kejadian ini dan paling-paling-nya, paling lama-nya, ini adalah kunjungan yang singkat dan kita meneruskannya. Apa yang akan terjadi? Tentu saja, itu hanya akan menjadi khotbah yang sangat biasa tentang kehidupan manusia jika kita meninggalkannya di sana. Kita harus melangkah lebih jauh. Ini adalah asosiasi hidup kita yang memberi hidup itu arti pentingnya dan memungkinkan sesuatu yang lebih banyak. Semua orang ini di dalam Alkitab, dari Habel dan seterusnya, mengambil makna pentingnya dari fakta bahwa mereka ada di dalam Alkitab atau bahwa mereka terkait dengan apa yang Allah sedang lakukan. Arti penting mereka ada di dalamnya; mereka datang tepat di jalan perjalanan maju ke depan dari Allah dan mereka mengambil kemuliaan tujuan Ilahi itu atau tujuan Ilahi itu menandai mereka sebagai yang tidak layak, sama sekali tidak layak. Ini adalah hubungan mereka dengan Tuhan dan pekerjaan-Nya dan umat-Nya yang memberi mereka arti penting mereka.

Apa yang saya ingin katakan adalah ini, bahwa datang bersentuhan dengan Tuhan Yesus berarti signifikansi yang sama sekali di atas signifikansi biasa dari sebuah kehidupan manusia. Datang ke sini di dunia ini dengan cara biasa, dilahirkan dan menjalani hidup kita dan mati, melakukan apa pun yang kita bisa, betapa pun kita mungkin bisa sebagai laki-laki dan perempuan-perempuan biasa di dunia ini, adalah satu hal. Kita bisa membuat suatu nama, sebuah reputasi, dan melakukan hal-hal yang memiliki, sejauh mana dunia ini bersangkutan, beberapa nilai kekal. Tapi ini adalah dalam terang hari itu bahwa “api akan menguji.” Pada saat itu, makna hidup kita akan terungkapkan. Kita mungkin adalah orang yang sangat biasa secara alami dan tidak pernah membuat kesan atau tanda apa pun dalam sejarah, tapi itu tidak perlu dan tidak boleh dengan siapa pun yang datang berhubungan dengan Tuhan Yesus, sebab keterkaitan dengan Dia segera menyiratkan makna yang kekal, dan saudara dan saya, dengan keterkaitan kita dengan Tuhan Yesus, dimaksudkan untuk mengambil sebuah makna yang tidak berasal dari waktu dan bukan hanya dari bumi ini saja, tapi yang adalah dari kekekalan dan dari sifat yang universal. Yang paling sederhana, yang paling lemah, harus diberi makna dan nilai yang jauh melampaui apa pun yang dapat dicapai dunia ini.

Ini bukanlah hal yang kecil untuk menyentuh Kristus. Saudara tidak akan pernah bisa sama; untuk lebih baik atau lebih buruk, saudara telah datang berhubungan dengan Tuhan Yesus. Dan jadi Alkitab membagi ini menjadi dua; di satu sisi saudara mungkin memiliki seorang Doeg atau Nabal, seorang Demas dan perkumpulan mereka, banyak orang. Mereka telah menyentuh hal-hal Allah, dan ini bukan hanya bahwa mereka adalah orang-orang pengkhianat, kasar. Oh tidak; itu telah dibawa keluar sebab mereka memiliki kesempatan untuk sesuatu yang jauh lebih besar dengan alasan asosiasi mereka, dan mereka dimaksudkan untuk sesuatu yang jauh lebih besar dengan alasan kontak itu. Apa yang Nabal dapat lakukan bagi Daud! Betapa berbedanya cerita tentang Doeg seorang Edom pada hari itu ketika Daud sangat membutuhkannya! Ia mungkin telah membantu manusia Allah ke takhta, melainkan dalam pengkhianatannya membawa pada Daud lebih banyak lagi masalah dan patah hati dan kesusahan. Bagaimana Demas bisa menjadi teman pendamping Paulus pada saat-saat yang paling membutuhkan-nya daripada mengakibatkan patah hati. Rasul Paulus menulis dari duka hatinya: “Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah meninggalkan aku.” Seorang laki-laki yang kesepian yang membutuhkan pendamping dan pada saat-saat itu, oh, apa yang mungkin dimiliki Demas sehubungan dengan laki-laki seperti Paulus itu. Kecuali kita menyadari apa arti hubungan kita dengan Kristus itu, kita kekurangan imajinasi, tapi itu adalah sebuah kata yang lemah. Seandainya saja Demas dapat melihat turun temurun zaman-zaman pentingnya Paulus dan memiliki kesempatan untuk menjadi pendamping Paulus, untuk setidaknya selama dua ribu tahun, ia akan berada dalam hubungan terhormat dengan hamba Allah yang besar itu; betapa berbedanya ia akan bertindak. Tapi tidak, ia memiliki hati yang terbagi; ia memiliki kepentingan pribadi. Hati yang terbagi merampasnya dari hal yang terbesar yang Allah dapat tempatkan di jalan seorang manusia dan meninggalkan namanya di bawah bayang-bayang untuk sepanjang masa.

Kita harus melihat hubungan dengan Tuhan Yesus itu dan apa yang dari Dia adalah hal yang sangat besar yang dimaksudkan untuk memberi karakter, sifat, ciri, pada kehidupan kita – sesuatu yang jauh lebih dari apa pun yang bisa kita capai selain dari asosiasi itu. Ini merupakan hal yang sangat menyenangkan untuk menyentuh Kristus. Ini berarti sesuatu yang sangat besar dengan satu cara atau cara lain untuk dikaitkan dengan Dia. “Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi” (Wahyu 14:4), dan mereka dibedakan dengan jubah putih. Mereka ditandai dengan karakter untuk kekekalan; mereka telah mengikuti Anak Domba.

Nah, untuk segera kembali pada tantangan praktikal langsung dari kata seperti itu: bagaimana dengan itu sekarang? Kita harus mengambil hal ini pada saat ini, bukan di masa depan di akhir hidup kita, sekaranglah waktunya. Apa yang disarankan oleh saudara dan saya pada saat ini? Apa signifikansi yang kita tanggung? Ada banyak hal, tentu saja, yang mengesankan orang-orang tentang kita. Orang-orang memperhitungkan kita untuk ini atau untuk itu dan kita dikenal sebagai laki-laki dan perempuan-perempuan untuk hal ini atau hal itu, atau hal-hal ini atau hal-hal itu, sering kalinya hal-hal yang sangat biasa, hal-hal manusia yang sangat biasa, tapi hal-hal ini akan berlalu. Bahkan waktu itu sendiri akan menguji semua hal itu dan mengesampingkan banyak dari mereka. Tapi apa, setelah semuanya, adalah pendaftaran utama hidup-ku? Bukannya aku adalah ini atau itu, atau aku bukan ini atau itu, titik-titik tertentu apa pun, tapi efek utamanya. Hal-hal itu akan pergi. Saya mungkin dikenal sebagai orang yang tidak pernah tepat waktu; hal itu akan berlalu. Tapi apa yang akan menjadi efek utamanya? Semua hal ini, tentu saja, menandai orang secara manusiawi, tapi tidak dengan cara sentimental sehingga ketika orang mati, saudara melupakan kesalahan mereka dan membicarakan hal-hal yang baik tentang mereka. Itu akan berlalu, sentimen belaka akan pergi. Masalahnya adalah, dengan alasan keberadaan kita di sini sehubungan dengan Tuhan Yesus, apa arti penting dan efek utama dari keberadaan kita? Apa yang disarankannya, apa artinya, apa yang akan berjalan sampai kekekalan sebagai hasil bersihnya? Saya pikir itu adalah pertanyaan yang bisa membantu kita jika kita menghadapinya. Hal itu seharusnya membantu kita, bagaimana pun juga. Saya mencari bantuan dari penyelidikan semacam itu. Ini bukanlah bahwa saudara dan saya melalukan banyak sekali hal-hal dan mengatakan banyak hal-hal, tapi apa hasilnya sejauh mana Tuhan bersangkutan? Saya tidak sedang berbicara tentang alam hasil-hasil pekerjaan Kristen itu. Yang saya maksudkan adalah kesan diri kita sendiri. Orang semacam apa kita ini dengan cara yang esensial itu? Apakah kita benar-benar sebuah pengaruh, pengaruh garam dengan efek positif dalam kaitannya dengan Tuhan Yesus? Apakah ada sesuatu tentang kita yang merupakan keefektifan dengan alasan kita yang telah datang berhubungan dengan Tuhan Yesus? Apakah kita yakin bahwa kita membuat baik kemungkinan-kemungkinan yang telah diletakkan di jalan kita karena kita telah dikaitkan dengan Anak Allah?

Nah, saudara tahu, untuk memiliki hubungan seperti itu dengan Dia adalah untuk memberi kemungkinan pada hidup yang berarti yang melebihi apa pun yang dapat dicapai manusia. Tetapi selalu ada dalam Firman Allah yang mendesak untuk memastikan – “Berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh” (2 Petrus 1:10). Terapkanlah diri saudara untuk melihat apa yang Tuhan telah membuat mungkin dan bahwa saudara, sejauh mana saudara bersangkutan, akan membuat menjadi nyata. “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Filipi 2:12). Saudara melihat tanggung jawab untuk memastikan, tidak menyimpang. Saya tidak akan menjadi melankolis atau tidak sehat, tapi kita semua, bahkan yang termuda, kapan pun juga mungkin menemukan bahwa Tuhan menginginkan kita naik lebih tinggi. Banyak yang berjalan, berjalan dalam masa muda, berjalan dalam keadaan prima, dipanggil keluar, dan tidak ada satu pun dari kita tapi akan sampai pada akhir itu – kita tahu ini bukanlah akhir, tapi akhir itu – kapan saja, dan mungkin juga baik bagi kita hanya untuk melihat pada hidup dalam terang mengakhirinya kapan saja dan berkata, “Nah, apa hasil bersihnya setelah semuanya? Bukan apa yang akan aku lakukan di masa depan, masa depan itu bukan milik-ku, tapi sekarang, pada hari ini? Apa hasil bersihnya, apa efeknya, hari ini? Apa nilai garam hidupku untuk Tuhan sekarang? Apakah aku orang yang benar-benar berpengaruh, pengaruh yang efektif, bagi Tuhan? Apakah aku garam atau apakah aku tidak berguna?” Nah, saya harap itu tidak benar, hal ini tidak perlu menjadi benar dari salah satu dari kita. Tapi saya merasa bahwa kita harus, dari waktu ke waktu, hanya mengatakan, “Nah, apa hasil dari semua ini yang aku dengar dan semua ini dengan apa aku diasosiasikan; apa hasil dari semua ini? Apakah ada semakin banyak kepastian yang khas tentang hidup dan kesaksian dan pengaruh aku sehubungan dengan Tuhan Yesus?” Ketika ceritanya dituliskan, apa itu? Jangan sampai ini menjadi seorang Demas dalam kasus siapa pun, yang gagal dalam kesempatan yang hebat. Sebaliknya, kita lebih baik menjadi seorang Epafroditus: yang keluar bahkan untuk berjudi dengan hidup kita untuk Allah.

Ini adalah kata yang sangat sederhana, tidak ada kebenaran yang mendalam tentang hal itu, tapi saya pikir ini berharga pada saat seperti ini hanya untuk berkata, “Nah, bagaimana hasilnya? Apa situasi saat ini di mana aku bersangkutan? Apakah aku negatif, netral, atau positif? Apakah aku hanyut, apakah aku terjebak dalam arus pasang? Atau apakah aku berdiri menonjol, kekuatan hancur atas aku, dan aku terhitung melawan jalan hal-hal? Aku menangkap, menantang, dan aku adalah faktor yang positif di sini untuk Tuhan!” Tuhan membantu kita untuk menjadi seperti itu!


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.