Austin-Sparks.net

Berbagi Kesaksian di dalam Rumah (Catatan tentang 2 Tawarikh 35)

oleh T. Austin-Sparks

Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "Sharing the Testimony in the House (Notes on 2 Chron. 35)". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

2 Tawarikh 35:1-2: “Kemudian Yosia merayakan Paskah bagi Tuhan di Yerusalem. Domba Paskah disembelih pada tanggal empat belas bulan yang pertama. Ia menetapkan tugas para imam, dan mendorong mereka menunaikan tugas jabatannya dalam rumah Tuhan.” Apapun yang Ia katakan, jangan mulai bergumul mengejarnya, ingatlah bahwa hal pertama adalah penangkapan oleh iman. Jika saudara mulai bergumul, saudara menyangkal finalitas dari pekerjaan Kristus; saudara mengatakan pada dasarnya, “Ada sesuatu yang masih harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan itu …” dan tidak ada apa pun yang harus dilakukan kecuali bahwa iman harus menerimanya. Saudara akan tahu sekarang, kebenaran mendasar bahwa Roh Kudus hanya bekerja untuk membuat hal-hal menjadi nyata di mana iman sesuai. Saudara harus memberikan nilai wajar kepada apa yang telah dilakukan Allah di dalam Kristus. Kami akan membahas itu sebentar lagi.

2 Tawarikh 35:3: “Berkatalah ia kepada orang-orang Lewi yang adalah pengajar seluruh Israel dan orang-orang kudus Tuhan: “Tempatkanlah tabut kudus itu di dalam rumah yang telah didirikan Salomo bin Daud, raja Israel. Tidak usah lagi kamu mengusungnya. Sekarang layanilah Tuhan, Allahmu, dan Israel, umat-Nya!” Tempatkanlah di dalam rumah dan tidak usah lagi kamu mengusungnya. Mungkin saudara tidak mengenali nilai itu. Oh, saudara sedang berusaha memikul tanggung jawab penuh kesaksian di atas pundak saudara sendiri ketika Allah telah menyediakan tempat tanggung jawab bersama, dan pemikulan kesaksian adalah urusan seluruh Rumah. Berat penuhnya tidak pernah boleh ditimpakan di atas pundak perseorangan. Sekarang, saudara bekerja di bawah beban kesaksian – bagikan itu dengan yang lain.

Sebagian besar dari kita memiliki alasan yang sangat besar untuk bersyukur bahwa Tuhan pernah membuka mata dan hati kita kepada kenyataan Rumah Allah. Beberapa dari kita sedang berjalan terus memikul beban kesaksian yang luar biasa sendirian, membawanya di atas pundak kita sendiri dan kemudian Tuhan membawa persekutuan rohani yang sangat diberkati dengan mereka yang juga melihat kesaksian Yesus. Sungguh betapa kita berutang pada persekutuan itu, kerja sama doa itu; sungguh betapa kita berutang pada saling menegakkan itu!

Sebagian besar dari kita mengetahui sesuatu tentang kelegaan yang diberkati yang datang dengan memiliki Rumah Allah di sekitar saudara yang berbagi kesaksian itu. Ini adalah suatu berkat yang besar untuk memiliki umat Tuhan berbagi tanggung jawab kesaksian itu. Jadi Yosia berkata, “Tempatkanlah tabut kudus itu di dalam rumah, … tidak usah lagi kamu (sendiri) mengusungnya.” Saudara telah datang ke sini dengan beban rohani pribadi saudara, dan ini mungkin hampir menjadi beban yang menghancurkan meskipun itu mungkin adalah beban yang sejati. Saudara akan merasa lega ketika saudara berhenti mempertahankan sikap atau posisi individualisme yang eksklusif. Saudara akan menemukan pembebasan saudara saat saudara berhenti berada di luar dalam cuaca dingin, pada kerohanian saudara sendiri, dan datang ke dalam kehangatan Rumah Allah. Allah telah menyediakan Rumah untuk berbagi tanggung jawab dari beban rohani saudara mengenai diri-Nya sendiri. Hanya ketika saudara melepaskan kepada umat Tuhan di dalam persekutuan, ketika saudara datang ke dalam persekutuan yang saling menguntungkan dengan orang-orang kudus lainnya, barulah saudara akan menemukan kelegaan saudara dari beban yang menghancurkan itu. Tuhan tidak ingin kita memikul beban seperti itu, meskipun itu adalah beban Tuhan. Ia ingin kita membagikannya di dalam Rumah; dengan demikian pundak kita akan terbebaskan dari tekanan yang tidak semestinya.

Jika saudara cenderung menjadi seorang yang terlepas, terpisah, selain dari yang lain, dan saudara sangat sadar akan beban saudara dan mungkin akan kesepian saudara; mungkin saudara merasa bahwa tidak ada orang lain yang dapat memahami dengan tepat kasus saudara, posisi saudara, dan saudara pikir tidak ada gunanya mencoba memberi tahu mereka; yah, cobalah persekutuan. Cobalah, oleh kasih karunia Allah, untuk melampaui reservasi saudara sendiri, untuk mengalahkan roh keterpisahan saudara. Mintalah kepada Tuhan untuk membantu saudara untuk membuka hati saudara, dengan benar, ke arah yang benar, dan datang bersekutu.

Kita tidak ingin menjadi begitu banyak unit yang datang berkumpul, kita ingin menjadi satu; dengan demikian kita akan masuk ke dalam kekayaan yang dilambangkan oleh pasal ini, dan dengan demikian menemukan beban di pundak kita diringankan oleh umat Tuhan. Tuhan tidak boleh melihat siapa pun dari kita melalui konferensi ini sebagai individu-individu. Kita harus datang masuk demi diri kita sendiri dan demi orang lain. Saat bepergian beberapa waktu yang lalu, saya melihat sebuah iklan, “Kami ingin memikul beban saudara!” Saudara tidak boleh tetap berada di pinggiran hal-hal. Mungkin saudara tidak yakin siapa orang-orang ini, apakah mereka aman atau sehat. Mintalah kepada Tuhan untuk membuka hati saudara dalam kasih. Saudara tidak akan pernah bisa ke mana pun jika saudara menggunakan akal pikiran saudara di dalam hal-hal.

“Tidak usah lagi kamu mengusungnya …” lihatlah langsung ke pasal 6: “supaya dilakukan apa yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan Musa.” Letakkan ketiga ini bersama-sama, kumpulkan mereka dan perhatikan bagaimana bahwa dalam hal-hal ini, semuanya harus sesuai dengan Firman Tuhan. Ini adalah Firman Tuhan yang mengatur pertemuan umat Tuhan. Kita berbicara tentang wahyu, memiliki hal-hal yang diungkapkan oleh Roh, itu benar sekali, tetapi dengan itu, kita tidak pernah bermaksud apa pun yang ekstra dari Firman Allah. Kita bermaksud bahwa Firman Allah, dalam isi batinnya dan makna yang lebih dalamnya yang tidak dibukakan secara umum kepada kita, diungkapkan kepada kita oleh Roh. Tidak ada nabi menurut Allah di bumi ini saat ini, sungguh demikian, yang mendapatkan wahyu langsung dari Allah untuk jemaat, di luar Firman Allah. Klaim semacam itu adalah klaim palsu. Tetapi ada banyak yang tersegel dalam Kitab yang masih belum terungkapkan.

Kita harus diperintah oleh Firman: “Kepada hukum dan kepada kesaksian.” Bawa semuanya kepada Firman. Bergabunglah dengan aristokrasi dari mereka yang lebih mulia daripada mereka yang ada di Tesalonika, yang menyelidiki di dalam Kitab Suci untuk melihat apakah hal-hal ini benar. Selidikilah Kitab Suci, simpanlah Firman, tetapi benar-benar pergilah ke Firman dan mintalah Tuhan untuk menunjukkan kepada saudara. Saudara akan terkejut terkadang, betapa Firman itu disembunyikan sampai Tuhan tiba-tiba mengingatkan kita akan hal itu. Pada suatu kesempatan, saya mengutip kepada seorang laki-laki yang terkasihi, pasal dan ayat tertentu. Ia membaca pasal itu dan berkata, “Itu tidak ada di sana” dan tiga kali ia menanyai saya sampai saya melihat ke dalam Alkitabnya dan meletakkan jari saya di atas ayat itu. Laki-laki itu berprasangka terhadap hal yang saya tunjukkan, dan prasangka itu membutakannya dan membuatnya tidak mungkin baginya untuk melihat Firman ketika ia membacanya. Konfirmasikan segalanya dengan Firman.

2 Tawarikh 35:4-7: “Bersiaplah menurut puak-puakmu dan menurut rombonganmu sebagaimana yang dituliskan Daud, raja Israel, dan Salomo, anaknya. Berdirilah di halaman tempat kudus menurut golongan puak saudara-saudaramu yang lain, yakni kaum awam, dengan satu rombongan puak orang Lewi untuk tiap golongan saudara-saudaramu itu. Sembelihlah domba Paskah, kuduskanlah dirimu, dan adakanlah persiapan bagi saudara-saudaramu, supaya dilakukan apa yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan Musa.” Yosia menyumbangkan kepada kaum awam sejumlah tiga puluh ribu ekor kambing domba, yakni domba-domba dan kambing-kambing jantan yang muda, semuanya sebagai korban Paskah bagi semua orang yang hadir. Selain itu disumbangkannya tiga ribu ekor lembu. Semuanya itu dari harta milik raja.” Itu karunia yang nyata! Semoga kita datang ke dalam ukuran karunia raja, kekayaan raja, ukuran raja akan penghargaan Tuhan Yesus. Itulah apa itu. Di situlah saudara memulai. Raja mulai dari takhtanya dan memberikan ekspresi penghargaannya kepada Tuhan Yesus. Sekarang, kita ingin mencapai ukuran penghargaan-Nya.

2 Tawarikh 35:8, 9: “Juga para panglimanya memberi sumbangan sukarela kepada rakyat, para imam, dan orang-orang Lewi. Kemudian Hilkia, Zakharia dan Yehiel, para pemuka rumah Allah, memberi kepada para imam dua ribu enam ratus ekor kambing domba sebagai korban Paskah dan selain itu tiga ratus ekor lembu. Lalu Konanya dan kedua saudaranya, Semaya dan Netaneel, serta Hasabya, Yeiel dan Yozabad, para pemimpin orang-orang Lewi, menyumbangkan kepada orang-orang Lewi lima ribu ekor kambing domba sebagai korban Paskah dan selain itu lima ratus ekor lembu.”

Sekarang ini hanya sebuah kata berdasarkan tipologi, simbolisme yang seharusnya bermanfaat dan menjadi pedoman bagi kita.

Mereka adalah para panglima dan pemimpin, orang-orang di posisi tinggi yang memberikan penyediaan untuk pengorbanan bagi umat, dan mereka mewakili mereka yang memiliki, baiklah kita katakan, penghargaan yang maju, yang lebih dewasa, yang lebih tinggi dikembangkan akan Tuhan Yesus. Oleh karena itu, ini ada dalam kuasa mereka (dengan alasan kekayaan rohani mereka, perkembangan dan kedewasaan rohani mereka) untuk memberikan kepada semua orang lainnya, apresiasi yang kaya akan Tuhan Yesus. Jika saudara memiliki kekayaan rohani yang lebih besar, daripada yang lain atau dari yang lainnya, jika saudara memiliki kehidupan dan pengetahuan tentang Tuhan yang lebih maju, maka saudara harus membawa kekayaan rohani saudara, barang-barang rohani saudara, pemahaman dan kenikmatan dan pengetahuan yang lebih besar akan Tuhan untuk membantu orang lain datang ke dalam kepenuhan saudara. Itulah apa yang sedang terjadi di sini.

Dan saudara, yang berpikir saudara mungkin memiliki sangat sedikit untuk diberikan atau untuk dibawa, sangat sedikit pengetahuan tentang Tuhan, kekayaan yang sangat kecil, perkembangan rohani yang sangat sedikit, bahwa saudara belum tumbuh terlalu banyak, yah, ingatlah bahwa Tuhan telah menyediakan di antara saudara mereka yang kepadanya Ia telah mempercayakan kekayaan-Nya, dan bahwa mereka ada di sana untuk pengayaan saudara, untuk kebaikan saudara, untuk pembesaran saudara. Tariklah dari mereka dan manfaatkanlah, datanglah ke dalam penghargaan mereka akan Tuhan Yesus dan jangan mengerut dan berkata, “Ya, aku adalah yang terkecil di antara umat Tuhan dan aku tidak terhitung banyak; mereka semuanya jauh di depan-ku, aku keluar dari itu.” Ya, mereka tahu demi saudara, untuk kebaikan saudara, untuk pengayaan saudara. Jangan cemburu dan pergi dan berkata, “Jika aku tidak bisa menang, aku tidak akan bermain!” Datanglah dan manfaatkanlah kekayaan rohani ini.

Siapa pun yang mungkin berpikir bahwa mereka adalah seorang panglima, janganlah menyimpan barang rohani saudara untuk diri saudara sendiri. Ingatlah bahwa Tuhan telah mempercayakan kepada saudara untuk orang lain. Biarkan mereka memilikinya. Ini adalah kedewasaan dan inilah yang menjadikan hari seperti ini pada masa Yosia, sungguh hari yang sangat diberkati.

2 Tawarikh 35:10-13: “Setelah upacara ibadah disiapkan, berdirilah para imam pada tempatnya dan orang-orang Lewi menurut rombongan-nya sesuai dengan perintah raja. Maka disembelihlah domba Paskah, dan para imam menyiramkan darah yang mereka terima dari orang-orang Lewi, sedang orang-orang Lewi menguliti domba itu. Tetapi mereka memisahkan korban bakaran untuk diserahkan kepada kaum awam menurut golongan puak mereka, supaya dipersembahkan kepada Tuhan sebagai tertulis dalam kitab Musa. Demikian pula dilakukan mereka dengan lembu-lembu. Kemudian mereka memasak domba Paskah di atas api sesuai dengan peraturan, sedang persembahan-persembahan kudus mereka masak dalam kuali, belangga dan pinggan, lalu membawanya cepat-cepat kepada segenap kaum awam.”

Saudara tahu artinya itu sekarang, metode tiga kali lipat dari aktivitas api: kuali, belangga dan pinggan. Ini adalah pengujian rahasia api yang tidak terlihat dalam kuali tertutup, yang hanya terlihat di dalam belangga ketika saudara mengambil kesulitan untuk melihat ke dalamnya dan memeriksa dan memahami. Tetapi ada ujian api di pinggan terbuka, yang terbuka bagi semua mata. Itu adalah ujian Tuhan Yesus: secara rahasia di mana tidak ada yang melihat, di dalam hidup lain itu di mana hanya sedikit yang mengerti, dan di dalam hidup lain itu di mana semua orang bisa melihat aksi api di atas-Nya. Jadi tiga kali lipat pemahaman ini tentang penderitaan Tuhan Yesus dinyatakan di sini dalam Paskah ini. Semoga kita mendapatkan penghargaan akan diri-Nya dari semua sudut pandangan ini, pemahaman batiniah dari apa yang dimaksudkan dari api itu di dalam hidup-Nya.

2 Tawarikh 35:14: “Kemudian mereka menyediakannya bagi dirinya dan bagi para imam, karena para imam, yakni anak-anak Harun, sampai malam hari sibuk mempersembahkan korban bakaran dan segala lemak. Oleh sebab itu orang-orang Lewi menyediakannya bagi dirinya dan bagi para imam, yakni anak-anak Harun.” Dalam pekerjaan ini, dalam menjaga kebutuhan yang lebih besar dari umat Tuhan, kebutuhan mereka sendiri terpenuhi.

2 Tawarikh 35:15-27: “Para penyanyi, yakni bani Asaf, ada pada tempat mereka sesuai dengan perintah Daud, Asaf, Heman dan Yedutun, pelihat raja itu; juga para penunggu pintu gerbang ada pada tiap-tiap pintu gerbang. Mereka tidak usah meninggalkan tugas mereka, karena saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, menyediakannya untuk mereka. Demikianlah seluruh upacara ibadah bagi Tuhan disiapkan pada hari itu untuk merayakan Paskah dan untuk mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah Tuhan sesuai dengan perintah raja Yosia. Pada waktu itu orang Israel yang hadir di situ merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. Paskah semacam itu tidak pernah lagi dirayakan di Israel sejak nabi Samuel. Seorang pun di antara raja-raja orang Israel tidak pernah merayakan Paskah seperti yang dirayakan Yosia dengan para imam dan orang-orang Lewi, dengan seluruh orang Yehuda dan Israel yang dapat hadir, dan dengan penduduk Yerusalem. Paskah itu dirayakan pada tahun kedelapan belas pemerintahan Yosia. Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah Tuhan, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya. Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: “Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!” Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido. Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: “Bawa aku dari sini, karena aku luka parah!” Orang-orangnya mengangkatnya dari keretanya, lalu mengangkutnya dengan kereta cadangannya lalu membawanya ke Yerusalem. Kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di pekuburan nenek moyangnya. Seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia. Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan. Selebihnya dari riwayat Yosia dan perbuatan-perbuatannya yang saleh yang sesuai dengan yang ada tertulis dalam Taurat Tuhan, yakni, riwayatnya dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda.”

Saudara selalu mendapatkan reaksi dari musuh terutama di akhir sebuah konferensi, misalnya. Jangan lupa bahwa itu datang di akhir setiap konferensi. Kita harus siap dan tahu apa yang dapat diperkirakan. Suatu waktu yang mulia, memuliakan di dalam Tuhan, bersuka ria di dalam Dia, menghormati Dia, memberikan Dia tempat-Nya dan kemudian saudara akan terkejut betapa seringnya hal seperti ini terjadi.

Lihatlah sebelumnya dalam kitab ini pada reformasi Hizkia, dan saudara menemukan hal yang sama terjadi. Setiap kali ada penghormatan khusus kepada Allah, menetapkan hak-hak Allah pada tempatnya, ada reaksi luar biasa dari musuh. Marilah kita ketahui apa yang dapat diharapkan. Ia tidak akan menyukainya, kita harus bertemu dengannya, tetapi terpujilah Allah, perayaan ini adalah jalan menuju kemenangan, kesaksian berharga ini adalah kemenangan, dan kita tidak akan pernah harus bertemu musuh kecuali dalam kuasa dari kemenangan yang telah dicapai.

Semoga kita bisa bertahan di hari ketika musuh bereaksi. Dan semoga Tuhan membawa kita untuk berkumpul di sekeliling-Nya dan untuk memiliki persekutuan yang nyata di sekitar Tuhan Yesus dan untuk menjadikan Dia sebagai satu-satunya Objek kita – segalanya bagi Tuhan, demi nama-Nya.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.