Austin-Sparks.net

Pelayanan Ini

oleh T. Austin-Sparks

Bab 2 - Pelayanan Rohani

Kami mengumpulkan pikiran kami di sekitar fragmen dalam surat kedua kepada jemaat di Korintus dalam pasal 4 dan ayat 1: “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini”. Untuk tujuan kita saat ini, perlu bagi kita untuk membaca bagian dari pasal 3, ayat 4:

“Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan. Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini …”

Saya ingin saudara hanya beralih ke surat kepada jemaat di Roma, pasal 2, ayat 27: “Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat?” Ayat 29: “… Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah”.

Pasal 7, ayat 6: “Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat”. Dan untuk menambahkan sebuah kalimat yang sudah kita kenal untuk saat ini, pasal 1 dari surat kepada jemaat di Efesus, ayat 17: “… dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar”.

Kembali ke fragmen dasar kita “pelayanan ini”, saudara akan menyadari bahwa apa yang rasul maksudkan dengan “pelayanan ini” sebagian besar, atau sebagian darinya, sangat didefinisikan dan dijelaskan secara langsung dalam konteks. Ada lanjutan dari pasal 3 dengan: “Oleh”. Oleh … yang menghubungkan dengan apa yang telah dikatakan tentang Musa dan selubung. Dan ini, saya pikir, berfokus pada kata-kata dalam ayat 6: “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan”. Itu adalah sebuah fragmen yang luar biasa; sungguh itu adalah titik terminal dari dua dispensasi dan ekonomi yang sama sekali berbeda. Ungkapan: “surat” merupakan dispensasi masa lalu – ekonomi Musa; “Roh” merupakan dispensasi saat ini, dan ekonomi Kristus secara pribadi. Seluruh bagian ini penuh dengan kontras yang jelas antara kedua dispensasi itu, dan kedua ekonomi itu.

Paulus, seperti yang saudara lihat, membedakan perbedaan antara kedua ini dengan, di satu sisi kemuliaan yang memudar; di sisi lain, kemuliaan yang melampaui dan menetap. Kemuliaan yang memudar, dihubungkan dengan apa yang dimaksud Paulus dengan kata “surat”; kemuliaan yang melampaui dan menetap, terhubung dengan apa yang dia sebut “Roh”. Sehingga “pelayanan ini” yang sedang ia tuliskan, dan yang apa kita pikirkan, yang telah dikomitmenkan kepada kita, diselesaikan menjadi satu kata; yaitu: -

Kerohanian.

Kata itu mendefinisikan sifat dispensasi saat ini. Kata itu mencakup cukup banyak dasar. Kata itu mencakup banyak hal, memang, kata itu mencakup segala sesuatu di dispensasi ini di dalam rencana Allah.

Pertama-tama, kata ini berkaitan dengan umat Allah. Umat Allah berbeda di dalam dispensasi ini daripada mereka di masa lalu, di dalam dispensasi surat, dispensasi hukum Taurat, ekonomi Musa. Ini adalah perbedaan (dan ini adalah perbedaan yang sangat besar) antara hubungan dengan Allah dalam sejarah secara imamat, yang berhubungan dengan imam, yang ritual, yang diperoleh berdasarkan Musa, dan kelahiran baru dari dispensasi ini. Ada segala perbedaan antara kedua hal itu.

Seluruh sistem Musa itu, walaupun demikian komprehensif-nya, dan begitu indahnya dalam banyak aspek, yang berisi dengan semua prinsip penting dari pikiran Allah bagi umat-Nya, namun jatuh pendek dalam satu hal yang luar biasa ini: hal itu jatuh pendek dari kelahiran baru. Hal itu tidak pernah mendatangkan regenerasi. Dan itulah perbedaannya di mana umat Allah bersangkutan.

Di dalam dispensasi itu ada umat Allah, tetapi ekonomi mereka adalah (seperti yang telah saya katakan) dari sakramen, ritual, dan semua hal semacam itu. Di dalam dispensasi ini, Allah memiliki seumat manusia, tetapi karakteristik pokok dan dasar umat Allah di dalam dispensasi ini adalah bahwa mereka dilahirkan dari atas: kelahiran baru telah terjadi. Dan itu adalah perbedaan yang sangat besar. Saudara dapat memiliki semua yang lain tanpa ini; jika saudara memiliki ini, saudara memahami semua yang lain di dalam roh. Yang lain ada di dalam surat, dan mematikan; ini ada di dalam Roh yang memberikan hidup, dan kita tahu – saya percaya bahwa kita semua tahu – bahwa ini adalah benar pada awal permulaan ini: Roh memberikan hidup di dalam kelahiran baru dan kami dapat membuktikan itu, dan menempatkan segel kami pada itu, dan berkata: “Nah, biar bagaimanapun, setidaknya pada setiap tingkat, saya tahu bahwa sedikit bagian dari Kitab Suci ini adalah kenyataan!”

“Roh menghidupkan …” ke suatu entitas baru, pribadi baru, dengan kelahiran baru … dan Paulus menunjukkan di sini dengan jelas, bahwa ini adalah perbedaan antara dua perjanjian: perjanjian lama yang adalah surat dan sepenuhnya lahiriah; dan perjanjian baru yang adalah Roh dan batiniah. Itulah yang ia maksudkan dalam referensi mengenai sunat, misalnya, karena itu adalah tanda perjanjian dengan Abraham. Namun perjanjian baru kini telah dilembagakan dan menurut Yeremia 31:31, perjanjian baru adalah, “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka.” Perjanjian baru adalah batiniah sedangkan perjanjian lama adalah lahiriah.

Umat ini, Paulus berpendapat di dalam berbagai tulisan-tulisannya, umat-umat ini adalah umat-umat Roh dalam hal ini: bahwa sunat adalah sunat di dalam hati dan bukan secara lahiriah, “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya.” Perbedaan antara dispensasi dari surat dan dari Roh ada di dalam dua perjanjian tersebut, bahwa ada sesuatu yang telah dilakukan di dalam hati, yang adalah mitra rohani dan batiniah dari tanda perjanjian di dalam dispensasi lama.

Sekali lagi, seperti yang telah kita begitu baik ketahui dari Paulus, di mana umat Allah bersangkutan, perbedaan kedua dispensasi adalah bahwa yang satu terjadi karena perbuatan dan yang satu lainnya karena kasih karunia. Kita tidak perlu menghabiskan waktu pada hal itu, kita telah begitu mengenal hal itu, tapi semua ini dikepung oleh aspek pertama perubahan ini di dalam dispensasi: hal ini dimulai dalam kaitannya dengan umat Allah.

Tapi kemudian, itu juga, di tempat kedua, berkaitan dengan: -

Roh Kudus.

Ada segala perbedaan antara kehadiran dan pekerjaan Roh Kudus di dispensasi lama, dan di dispensasi ini. Hal itu sendiri adalah sebuah subjek untuk lebih dari satu jam, karena saudara akan mengingat kembali betapa banyak waktu dan betapa banyak perhatian yang Tuhan Yesus berikan untuk membuat murid-Nya memahami perbedaan besar ini antara dispensasi lama dan baru mengenai Roh Kudus. Penekanan dan pengulangan-Nya: “pada hari itu … pada hari itu … pada hari itu …” dan itu selalu, “ketika Dia, Roh, telah datang …” itulah hari-nya. Nah, ini adalah “hari itu”, dan ini adalah perubahan besar dari, sekali lagi, pekerjaan lahiriah dari Roh Kudus, dan kunjungan berkala dan pekerjaan dalam di dalam manusia oleh Roh Kudus dan kemudian berangkat, ke Roh Kudus yang menetap di dalam batin – itu adalah fitur di atas mana Tuhan menempatkan penekanan-Nya: “Supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya … Ia akan diam di dalam kamu”. Perubahan yang sangat besar! Inilah yang mendefinisikan apa yang dimaksud Paulus dengan “Roh” sebagai yang lain dari “surat”.

Roh adalah Roh Kehidupan yang berbeda dari hukum. Nah, kita bisa mengatakan bahwa hukum itu diberikan oleh Allah. Jika saudara berkenan, kita bisa mengatakan bahwa hukum itu diberikan oleh badan Roh Kudus; ya, tapi itu adalah sistem hukum. Sekarang Roh Kudus tidak bekerja menurut hukum dengan cara seperti itu. Roh Kudus sekarang adalah Roh Kehidupan. “Hukum” hanyalah kalimat lain untuk, “surat, yang mematikan”, tapi “Roh yang menghidupkan” adalah Roh Kehidupan, dan ada perbedaan besar antara ekonomi-ekonomi dan dispensasi-dispensasi.

Kemudian, di tempat berikutnya, Roh adalah: -

Roh Kebenaran dan Wahyu.

Kami harus menempatkan tanda kutip pada kata “Kebenaran” itu, karena kata itu merupakan hal tertentu dan khas di dalam Perjanjian Baru. Tuhan Yesus berkata, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran”. Dia sedang membuat pernyataan tentang karakteristik khas dari dispensasi ini. Roh Kebeneran dan Roh Wahyu sebagai sesuatu yang berbeda dari simbolisme tanpa memahami apa artinya, dan kenyataan dalam pemahaman pikiran Allah. Dua dispensasi yang berbeda! Itu hal yang luar biasa! Mereka memiliki semuanya dalam jenis, gambar dan simbol, tetapi hal ini sangat jelas bahwa mereka tidak mengerti.

Saya pikir itu adalah hal yang luar biasa bahwa Musa berkata mengenai hal ini. Kita memilikinya di dalam kitab Ulangan, pernyataan akhir oleh Musa yang mengatakan: “Tetapi sampai sekarang ini Tuhan tidak memberi kamu mata untuk melihat atau akal budi untuk mengerti …” setelah semuanya, setelah semuanya! Saudara berada di dalam kitab Ulangan: saudara memiliki semua sejarahnya, saudara memiliki semua Keluaran, saudara memiliki semua Imamat, saudara memiliki semua Bilangan, saudara memiliki segalanya, dan “tetapi sampai sekarang ini, Tuhan tidak memberi kamu mata untuk melihat dan roh untuk mengerti”. Mereka memiliki semuanya, tapi mereka hanya melihatnya dengan mata alami, mengamatinya secara lahiriah; hal ini demikian seperti itu, dan mereka tidak mengerti apa pun mengenai artinya.

Sekarang Kebenaran, dalam arti Perjanjian Baru, bukan hanya simbolisme – itu bukan “kebenaran”, itu hanyalah representasi, itu bukanlah Kebenaran. Itu bukan hal yang sesungguhnya dan Yesus sedang menunjukkan hal itu ketika Ia berkata kepada perempuan Samaria, “Saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem”. “Bukan di bait suci di sini di Samaria, dan bukan juga di Bait Suci Allah di Yerusalem …” itu bukanlah hal yang sebenarnya, itu bukanlah hal yang sebenarnya. Itu mungkin adalah simbol dan representasi, tapi hanya itu saja; itu bukanlah Kebenaran. Kita telah tiba pada dispensasi Kebenaran, yaitu yang adalah rohani, dan tidak hanya dalam simbol dan tipe – dispensasi Roh, dispensasi akan makna dari hal-hal. Yang dimaksud dengan hal-hal! Ya, arti dari semua simbol dan semua jenis, arti dari segala sesuatu yang telah Allah berikan bayangan dengan cara lahiriah seperti itu – kita sekarang oleh Roh Kudus telah datang ke dalam makna hal-hal. Ketika saudara datang ke dalam makna dari hal-hal, saudara dapat membuang benda-benda dan gambar-gambar pelajaran dari masa kanak-kanak – jika saudara memiliki kenyataan dan artinya – itu merupakan karakteristik dari dispensasi ini. Roh Kebenaran dan Wahyu!

Itu adalah hal yang sangat menantang, teman-teman, itu adalah hal yang sangat menantang. Itu adalah hal yang menyapu; hampir hal yang mengerikan. Seseorang akan sangat disalahpahami, mungkin, tentunya sangat, sangat diperdebatkan, jika ia menerapkan hal itu. Jika hal ini benar bahwa yang rohani dan arti dari yang rohani yang adalah benar, dan itu adalah karakteristik dari dispensasi ini, ada sesuatu yang sangat kurang ketika orang berpegang teguh, atau kembali pada bentuk representasi Perjanjian Lama di dalam hal-hal lahiriah, dalam ritual dan hal-hal yang berhubungan dengan imamat; semua itu. Saudara harus bertanya pertanyaan yang utama dan mendasar ini: “Apakah mereka melihat, setelah semuanya? Apakah mereka mengenal Roh Kudus?” Dan di sanalah akan muncul naik amarah yang luar biasa ini, ketika saudara menggunakan kata “wahyu”. Wahyu … nah, ini dia: “Supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar”; Paulus hanya mengatakan: “Bahwa Ia akan memberikan kepadamu untuk melihat arti dari hal-hal – arti dari hal-hal, dan diselamatkan dari apa yang hanyalah representasi lahiriah dari hal-hal.”

Nah, itu adalah hal kedua dari perubahan, dan saudara dapat melihat bahwa semua ini termasuk di dalam kalimat ini: “kami telah menerima pelayanan ini”. Kami mendefinisikan “pelayanan ini” dan inilah dia: ini adalah pelayanan orang yang sama sekali berbeda dari mereka yang adalah umat Allah di dispensasi lama dan ini adalah pelayanan Roh Kudus dalam cara yang sama sekali berbeda, sebagai di dalam hidup orang-orang seperti itu, pastinya dan khususnya sebagai Roh Kebenaran dan Wahyu.

Di tempat ketiga, hal ini berhubungan dengan Kerajaan.

Kerajaan

Di dalam dispensasi lama ide-ide mengenai kerajaan adalah yang sepenuhnya sementara, duniawi, dan dengan kekerasan; dengan kekuatan lahiriah – kekuatan senjata. Itu adalah dispensasi lama; secara harfiah berkelahi dengan daging dan darah untuk mendirikan kerajaan, kerajaan sementara, dengan takhta di bumi ini, dan rezim politik. “seperti bangsa-bangsa lain …” tetapi sedikit lebih baik! Yang tentunya di atas mereka. Suatu hal duniawi … itu adalah situasi Perjanjian Lama di mana kerajaan bersangkutan, dan seluruh mentalitas itu adalah mentalitas umat Allah, yang kemudian terbawa ke dalam Perjanjian Baru. Dan dengan hal itulah yang Tuhan Yesus mungkin memiliki kesulitan-Nya yang terbesar di mana murid-murid dan para pengikut-Nya bersangkutan – mentalitas ini. Tapi ini adalah bagian dari dispensasi baru, dan umat baru, dan Roh baru: bahwa konsepsi dan mentalitas mengenai kerajaan sepenuhnya berubah, sama sekali berubah! Di dalam dispensasi ini, hal ini bukanlah sementara, tetapi rohani! Hal itu, bagi saudara, tidak perlu ada penekanan, saya yakin. Kerajaan Allah, kerajaan Sorga, adalah hal rohani di dalam dispensasi ini.

Namun … namun, dalam mengatakan itu, hal itu berada tepat berhadapan dengan beberapa (yang disebut) sistem Kristen terbesar, di bumi ini! Itu adalah kontras yang luar biasa antara jemaat Kristus yang sejati, dan yang palsu di Roma itu dan saudara-saudari Roma. Itu adalah hal yang sementara hal politik, hal duniawi, dan hal yang akan dibentuk oleh kekuatan senjata, jika dibutuhkan – berdiri tidak di atas apa-apa: penganiayaan dan menghancurkan untuk membangun, apa yang akan disebutnya, kerajaan Allah. Tapi tidak, tidak! Kerajaan tidak seperti itu, tidak seperti itu. Kerajaan adalah rohani, bukan jasmani; Kerajaan adalah sorgawi, bukan duniawi; kerajaan bersifat Ilahi, bukan dengan kekuatan. Sifat Ilahi: kebenaran, kudus, damai, murni, dan semacamnya. Kerajaan dan kesabaran Yesus. Kerajaan ini adalah Kerajaan yang bersifat Ilahi, dan oh, betapa bedanya dengan yang lain itu yang begitu penuh dengan kebencian di dalam hidup yang bermoral atau tidak bermoral-nya (menggunakan kata itu dalam arti yang terbesarnya).

Sekali lagi, perubahan ini, perbedaan antara surat dan Roh ini berhubungan di tempat keempat dengan: -

Jemaat itu sendiri.

Di sini, hanya ada sedikit yang perlu dikatakan. Semua yang diperlukan adalah untuk menggarisbawahi satu hal: jemaat di dalam dispensasi ini bukanlah sebuah lembaga; jemaat bukan merupakan sistem duniawi; bukan sesuatu yang nasional; tidak sektarian; tidak berdenominasi, inter-denominasi, atau tidak berdenominasi. Jemaat di dalam dispensasi ini adalah seorang Pribadi – Jemaat adalah Kristus dan perpanjangan dari Pribadi itu – itulah jemaat. Ini tidak berjenjangan sama sekali; ini tentunya bukan ulama-ulama; jemaat adalah Kristus! Dan, saya katakan, perpanjangan dari Kristus, dari Pribadi – yaitu, seumat, seumat di dalam siapa Kristus berdiam, di dalam siapa Kristus adalah Tuhan, dan di atas siapa Kristus adalah Kepala – orang-orang itu dan tidak ada yang lain, adalah jemaat. Ini bukanlah sebuah nama; ini bukan sebuah nama – jauh lebih baik untuk menghindari segala nama-nama. Segera saudara menempatkan sebuah nama pada jemaat, saudara membawanya ke bumi dan membaginya dari yang lain. Jemaat bukanlah sebuah nama, bukan sebuah tradisi. Jemaat bukan sebuah tempat, dan bukan sebuah bentuk. Jemaat adalah seumat manusia yang di mana dasar kehidupan dan jumlah total hidup mereka adalah Kristus sendiri!

Jemaat adalah Kristus. Jemaat ini bukanlah sesuatu yang dapat saudara lihat secara keseluruhan; ini tidak jelas. Tidak ada gunanya pergi ke sana ke mari mencarinya untuk menemukannya. Saudara mungkin dapat menemukan sesuatu yang lebih besar atau lebih kecil mendekatinya di sini atau di sana; tetapi saudara tidak akan menemukan jemaat ini di dalam kepenuhan di mana pun di muka bumi ini. Tapi di mana pun saudara menemukan Kristus di dalam laki-laki dan perempuan, di sana saudara memiliki jemaat setidaknya dalam bentuk dasarnya, dan ukuran jemaat tergantung pada ukuran Kristus. Nah, saudara telah begitu sering mendengarkan itu, tapi kita sedang mendefinisikan ulang “pelayanan ini”; pelayanan ini.

Tentu saja, saudara memiliki konteks yang sangat besar untuk semua yang baru saja saya katakan. Saudara menyadari, tidak, bahwa surat kepada jemaat di Roma penuh dengan hal ini. Surat kepada jemaat di Galatia adalah surat perkasa … bolehlah saya katakan, “penggodam” Paulus tentang perubahan ini di dalam dispensasi-dispensasi. Dan, surat kepada jemaat Ibrani adalah klasik di dalam Perjanjian Baru pada perbedaan ini di dalam ekonomi dari jaman Mosaik sampai saat Kristus; dari masa lalu hingga saat ini.

Nah sekarang, kita bisa datang untuk beberapa menit pada ilustrasi besar ini yang rasul ambil dan gunakan: -

Musa dan Selubung …

Yang ia kenakan di mukanya. Hal ini tidak begitu mudah untuk ditafsirkan seperti yang mungkin orang pikirkan, karena Paulus mengubah posisinya sendiri tentang hal ini, sebagaimana pengamat dekat akan mengakui, dan dia, dengan demikian, menciptakan sedikit masalah. Namun, kami mengatasinya. Mari kita menganalisanya.

Ada refleksi yang berasal dari kemuliaan Allah di muka Musa. Sekarang, saya menempatkan itu dengan sangat hati-hati – refleksi yang berasal dari kemuliaan Allah di muka Musa – ini tidak datang dari dalam Musa; ini bukan kemuliaan Musa. Ini adalah kemuliaan pinjaman, ini adalah kemuliaan yang berasal dari yang lain. Sekalipun, ini adalah kemuliaan Allah yang dicerminkan di wajahnya dari kehadiran Ilahi di gunung. Tapi intinya adalah, dari mulanya, kemuliaan ini tidak datang dari dalam Musa; kemuliaan ini datang dari luar. Namun, meskipun demikian, adanya kemuliaan Ilahi di wajahnya, ini adalah sesuatu yang mata alami manusia tidak bisa bertahan memandangnya. Itu adalah argumen pertama Paulus (ia mengubahnya dalam beberapa saat) tapi perhatikan itu: kemuliaan yang berasal dari yang lain ini, kemuliaan yang dicerminkan ini, yang tidak melekat dan intrinsik di mana Musa bersangkutan, tetapi hanyalah kemuliaan yang tercerminkan … adalah sesuatu yang mata alami manusia tidak bisa memandang. Oleh karena itu selubung digunakan dan dalam contoh pertama selubung itu menjadi simbol kecacatan penglihatan manusia di mana Allah dan hal-hal-Nya bersangkutan. Apakah saudara mendapatkan itu? Ini menandakan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan, kapasitas, untuk memandang pada apa yang adalah dari Allah; dan selubung itu menyatakan hal itu: ketidakmampuan atau kecacatan manusia di hadapan apa yang adalah dari Allah. Selubung melambangkan itu.

Tapi kemudian, di tempat berikutnya, kemuliaan yang dicerminkan itu pudar … dan di sinilah di mana Paulus membuat transisi yang menciptakan kesulitan. Hal ini telah membingungkan banyak orang, dan banyak interpretasi telah diberikan, tetapi seperti kemuliaan memudar dan Musa kemudian membaca hukum Taurat kepada umat-umat, dan kemuliaan telah hilang, dia mengenakan selubung sehingga mereka tidak harus melihat bahwa kemuliaan telah pudar! Sekarang itu adalah masalah, kesulitan! Ini dinyatakan di sini, cukup jelas, bahwa ia mengenakan selubung saat akhir-akhir, sehingga mereka tidak harus melihat bahwa kemuliaan telah pergi. Sehingga, ketika kemuliaan yang tercermin pudar, selubung mengambil makna lain: selubung menjadi sarana untuk menyembunyi, bukan kehadiran kemuliaan, tetapi ketidakhadirannya, kepergiannya. Sekarang, apa arti dari semua ini?

Nah, hukum Taurat itu nyata; hukum itu nyata, hukum itu dari Allah. Pikiran Allah ada di dalamnya, hukum bukanlah sesuatu yang tidak nyata. Ya, di dalamnya ada kemuliaan Allah – hukum Taurat itu sendiri memiliki kemuliaan Allah di dalamnya, tapi … tapi pikiran dan kemuliaan Allah itu menjadi tersembunyi. Ini menjadi tersembunyi. Ini adalah pernyataan, ya, pernyataan pikiran Ilahi tetapi, karena, karena keadaan rakyat, keadaan masyarakat, tidak ada penyingkapan, sungguh tidak ada kehadiran kemuliaan pikiran Ilahi yang berdiam. Tidak ada wahyu di dalam hati. Tidak ada kapasitas untuk menerima dan memahami pikiran Allah, oleh karena itu kemuliaan tidak bisa hadir.

Sekarang, pada prinsipnya saudara dapat melihat sebagaimana benarnya hal itu bahkan pada saat ini. Jika tidak ada Roh di dalam, sebagai Roh Kebenaran dan Wahyu dan Hidup, mungkin ada hadir pelayanan Kebenaran, pelayanan Firman, pelayanan pikiran Allah, tetapi tidak ada kemuliaan. Tidak ada kemuliaan. Jika saudara, teman-teman, ada di sini pada malam ini sebagai sekelompok orang-orang yang belum diselamatkan, yang belum dilahirkan kembali, dan saya sedang berbicara dengan saudara seperti ini, baiklah, jika saya berbicara kebenaran, jika ini adalah semuanya kebenaran, saudara semua akan kelihatan bingung, dan gelap dan berat, dan bertanya-tanya apa yang dimaksudkan dengan semua ini, dan merindukan saat di mana saudara bisa pulang untuk datang! Tidak ada kemuliaan, tidak ada jawaban, jika Roh tidak ada di sana. Ada selubung; kemuliaan tidak ada di sana meskipun Kebenaran mungkin ada di sana, karena keadaan rakyat. “Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya … Sebab Tuhan adalah Roh”, dan di mana Roh adalah Tuhan ada kemerdekaan dari kondisi ini, dan kemuliaan masuk.

Saya menganggap bahwa seperti yang telah kita baca pada malam ini di seluruh bagian itu, saudara di dalam pikiran saudara sendiri dan dengan mata saudara sendiri sedang menggarisbawahi kata “kemuliaan, kemuliaan, kemuliaan” itu. Perbedaannya, saudara lihat! Sekarang Paulus berpendapat bahwa, bahkan hari ini ketika mereka membaca kitab Musa, selubung tetap, hanya karena keadaan rakyat itu sendiri. Tapi kami telah menerima “pelayanan ini” – apa? “Allah juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus”. “Kami telah menerima pelayanan ini”! ini adalah pelayanan yang diakibatkan dengan terang-Nya yang bercahaya di dalam hati , dengan kata lain, Wahyu Kristus di dalam hati kita. Ini ada di sana di dalam Firman, tapi pikiran Allah ada di dalam kata-kata yang dikatakan Musa! Pikiran Allah ada di dalam hukum Taurat sebanyak di dalam Perjanjian Baru! Ini adalah pikiran Allah – Dia adalah Allah yang sama – hal ini berasal dari Allah yang sama. Hal ini tidak kurang kebenaran, dan bermakna, daripada apa pun berikutnya – tetapi, saudara lihat, kekurangan di dalam kondisi rohani dan kapasitas di dalam orang-orang, semuanya pudar begitu saja! Selubung tetap menutupi.

“Apabila hati seorang berbalik kepada Roh …” dan Roh adalah Tuhan, dan Allah membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, maka selubung itu diambil dari padanya; selubung itu disingkirkan! Sebuah pelayanan akan wahyu batiniah akan Yesus Kristus – “kami menerima pelayanan ini …” Ini adalah kemerdekaan dari “surat” dan ketika Paulus berbicara tentang surat yang mematikan, ia tidak berarti bahwa itu bukan Firman Allah – sesuatu yang kurang dari Firman Allah – ia tidak bermaksud demikian sama sekali. Ia tidak sedang membandingkan antara apa yang Allah katakan saat lalu dan apa yang Allah katakan saat ini. Ia mengatakan bahwa saat itu ini adalah “surat” dalam pengertian seperti ini: bahwa itu hanya bisa diberikan secara obyektif; dibacakan kepada orang-orang dari luar, tapi sekarang hal ini diungkapkan di dalam hati, dan telah menjadi Hidup. Jadi sekarang adalah Roh ditambah Firman, atau Firman ditambah Roh. Dulu itu adalah “surat” dan tidak ada Roh yang berdiam. Sekarang kita dimerdekakan ke dalam kemuliaan wajah Yesus yang tidak berselubung – kami telah menerima pelayanan ini.

Apa artinya? Apa artinya bagi saudara dan saya sendiri? Ini seharusnya berarti begini: bahwa saudara dan saya sudah mendapatkan arti dari hal-hal – mereka hanya memiliki hal-hal, kita mempunyai makna dari hal-hal. Makna itu diberikan kepada kita oleh Roh Kudus di dalam hati … tidak semuanya sekaligus, tetapi bertahap. Sebuah tanda dari Roh Kudus yang berdiam di dalam hati dan hidup kita di dalam Roh adalah bahwa kita bertahap maju di dalam arti hal-hal dari Allah: Hidup dan Kemuliaan!

Tapi ini seperti itu, bukankah demikian? Hal ini demikian dengan kita semua. Tidak peduli berapa kali kita telah membacanya dan berpikir bahwa kita telah mendapatkannya dan mengetahuinya, ada datang terang cahaya baru dan yang lama, kebenaran lama, perjanjian lama itu, kata-kata lama itu … sebuah terang, dan itu berartikan hidup baru, kemuliaan baru bagi kita – kita tidak pernah melihat itu sebelumnya! Itulah tanda kehidupan di dalam Roh. Itulah yang kita maksudkan dan apa yang Paulus maksudkan dengan “wahyu”, tidak ekstra dari Firman, tidak terlepas dari Firman, bukan wahyu pribadi kita, tetapi apa yang Roh sendiri ajarkan dan tunjukkan sesuai dengan janji Tuhan sendiri.

Nah sekarang, saudara lihat, ini adalah apa yang Paulus artikan ketika ia mengatakan, “membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan”. “Kami telah menerima pelayanan ini …” dan oleh karena itu, melihat kami telah menerima pelayanan ini, oleh kemurahan Allah, “kami tidak tawar hati”. Kami tidak tawar hati.

Teman-teman, saya percaya bahwa, meskipun saya tidak mengatakan sesuatu yang baru kepada saudara, saudara mampu mengenali, mungkin dengan cara yang segar, jika tidak dengan cara yang baru, untuk apa yang sebenarnya Tuhan telah memanggil kita; apa sifat kehidupan dan pelayanan kita. Semoga Dia membuka mata hati kita, dan memberi kita Roh hikmat dan wahyu.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.