Austin-Sparks.net

Pelayanan Nabi

oleh T. Austin-Sparks

Bab 6 – Kerajaan, dan Pintu Masuk ke Dalamnya

“Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.” (Kisah Para Rasul 13:27).

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan – jika kamu mau menerimanya – ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Matius 11:11-15).

“Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.” (Lukas 16:16).

Saya pikir kita dapat mengenali bahwa hubungan umum antara Kisah Para Rasul 13:27 dan Matius 11:13 adalah “semua nabi.” Dalam satu kasus mereka tidak mendengar perkataan nabi-nabi; di kasus lain dikatakan (ayat 15), “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

NABI-NABI BERNUBUAT TENTANG KERAJAAN

Pertama-tama, kita harus memahami arti dari seluruh pernyataan ini dalam Matius 11 – “semua nabi bernubuat … hingga tampilnya Yohanes.” Apa yang dinubuatkan mereka? Tentu saja, mereka bernubuat tentang banyak hal. Salah satu perhatian terpenting dalam nubuat mereka adalah yang berkaitan dengan Raja dan Kerajaan yang akan datang. Begitu banyaknya yang dikatakan mengenainya sehingga dalam Perjanjian Baru hal mengenai Kerajaan diambil dengan cuma-cuma. Ketika saudara membuka Perjanjian Baru dan mulai membaca Injil-Injil, saudara temukan bahwa tidak ada penjelasan yang diberikan. Kerajaan tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang tidak disadari orang-orang. Saudara temukan dari antara orang-orang, mereka yang datang kepada Tuhan Yesus dan menggunakan kata-kata itu sendiri, dan saudara temukan Tuhan sendiri, meskipun persoalannya tidak disebutkan oleh orang lain yang datang kepada-Nya, menggunakan kata “Kerajaan” tanpa kata pengantar atau penjelasan.

Nikodemus adalah satu kasus yang termasuk demikian. Kita tidak memiliki apa pun dalam narasi yang menunjukkan bahwa Nikodemus mengatakan apa pun sama sekali tentang Kerajaan. Ia mulai dengan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah.” Tidak ada apa pun tentang Kerajaan dalam perkataan itu. Tuhan Yesus menyela di sana dan berkata: “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:2, 3). Jelas-jelas itu adalah apa yang ada di dalam pikiran Nikodemus, Tuhan mengetahuinya. Saudara lihat, ini adalah sesuatu yang diambil dengan cuma-cuma dalam Perjanjian Baru; dan meskipun kemudian (seperti yang kita temukan dalam kitab Kisah Para Rasul dan selanjutnya) penjelasan sorgawi yang sebenarnya diberikan, atau ada beberapa ajaran tentang arti sebenarnya, Kerajaan adalah sesuatu yang sudah pada dasarnya ada di benak orang-orang bangsa Yahudi, dan tentu saja ini datang dari para nabi. Nabi-nabi memiliki banyak yang dapat dikatakan tentang Kerajaan, dan beberapa dari mereka memiliki sesuatu yang sangat pasti yang dapat dikatakan tentang Raja. Kami tidak akan mencoba untuk membuktikannya. Ini adalah pernyataan yang saudara dapat dengan mudah pastikan.

Apa yang dinubuatkan oleh para nabi? Secara inklusif, mereka bernubuat tentang Raja dan Kerajaan. Apa puncak dari para nabi dalam hubungan yang komprehensif itu? Ini adalah Yohanes Pembaptis. Ia mengumpulkan semuanya; ia adalah, dapat dikatakan, nabi yang inklusif. Apa Yohanes Pembaptis itu? Ia adalah ujung atau titik balik antara segala yang telah terjadi dan segala yang sekarang akan menjadi, antara Perjanjian Lama dan Baru. Itu adalah pernyataannya di sini “semua … bernubuat hingga tampilnya Yohanes.” Hingga Yohanes; sekarang – dari Yohanes. Apa pesan dari Yohanes? “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat” (Matius 3:2). Tapi di samping itu, nada besar yang luar biasa Yohanes adalah, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1:29). Kedua hal itu bukanlah dua hal yang berbeda; mereka adalah satu. “Kerajaan … sudah dekat”: “Lihatlah Anak domba Allah!”

KERAJAAN HADIR DALAM KRISTUS

Apa masalahnya, kemudian, dari waktu zaman Yohanes – masalah yang muncul dalam makna baru, kekuatan baru, karena masalah itu telah menjadi masalah yang bersifat segera; tidak lagi bersifat nubuat tapi sekarang menjadi masalah kenyataan? Itu adalah Kerajaan Sorga. “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan.” Para nabi telah bernubuat tentang hal itu; sekarang diberitakan sebagai yang telah datang, dan yang telah datang dengan “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”

Apa, jadi, Kerajaan Sorga itu? Kami telah mengarah sampai ke sini langkah demi langkah, dan ketika kami menjawab pertanyaan terakhir ini, kita akan melihat dengan jelas apa yang pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi dan penduduk di Yerusalem ini tidak pernah melihat, meskipun mereka mendengar perkataan nabi-nabi yang dibacakan dari minggu ke minggu.

Saya akan menekankan tantangan ini sekali lagi. Saya merasa bahwa ini adalah hal yang sangat serius bahwa Kerajaan Sorga harus pernah mendekati siapa pun. Saudara lihat, Tuhan akhirnya akan menilai semua orang pada kesempatan mereka. Kesempatan telah diberikan – dan kontak adalah kesempatan. Ketersediaan Kerajaan yang sangat itu sendiri adalah kesempatan. Apa yang dilakukan dengan kesempatan? Tuhan Yesus berjalan di tengah-tengah bangsa Yahudi selama tiga setengah tahun. Kehadiran-Nya sendiri di tengah-tengah mereka adalah kesempatan mereka – dan konsekuensi mengerikan seperti apa yang mengikuti kegagalan mereka untuk menggunakan dengan baik peluang mereka!

Sekarang, mungkin ada seseorang di kategori ini yang membaca kata-kata ini. Dengan membacanya, telah menjadi tersedia untuk saudara, bahkan jika tidak pernah tersedia sebelumnya (tapi pastinya kita tidak bisa mengatakannya demikian), Injil Yesus Kristus – pengetahuan tentang fakta Tuhan Yesus dan Salib-Nya. Untuk pernah memiliki itu dalam jangkauan saudara, sudahlah cukup untuk menetapkan takdir kekal saudara. Jika Kerajaan Sorga mendekati sampai ke dalam kompas dan jangkauan kehidupan saudara, pengetahuan saudara – itu adalah dasar atas mana takdir kekal saudara dapat ditetapkan. Tentu saja, ada sangat jauh lebih banyak lagi dalam kasus orang-orang ini, dan kutukan mereka menjadi lebih sekian banyaknya. Nabi-nabi bernubuat di telinga mereka, namun karena sesuatu dalam bentuk mereka sendiri, karena beberapa reaksi dari diri mereka sendiri, pemimpin-pemimpin dan penduduk tidak pernah mendengar apa yang mereka dengar; mereka tidak pernah mengenali bahwa di sini adalah sesuatu yang memiliki implikasi yang sangat besar, dan bahwa mereka harus mencari tahu apa sebenarnya implikasi itu. Mereka tidak mengambil sikap – “Jika ada sesuatu di sini yang berkaitan dengan aku, aku harus tahu apa itu.”

Saudara tidak bisa meminta yang kurang dari itu, bisakah saudara? Tapi ketidak-adanya reaksi semacam itu terhadap kehadiran Injil, seperti yang telah saya katakan, mungkin akan menjadi dasar atas mana penghakiman akan berlangsung. Hal ini demikian dengan mereka, dan sungguh penghakiman yang mengerikan! Sungguh sebuah penghakiman, dua ribu tahun sejarah bangsa Yahudi ini! “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi” (Matius 23:38). Apakah pernah ada kisah tentang kebinasaan yang lebih mengerikan daripada kisah orang-orang Yahudi sejak saat itu? Tapi, meskipun demikian, itu hanyalah sebuah perumpamaan akan kebinasaan; sesuatu yang terjadi di bumi ini. Apa yang diartikan dari kebinasaan dalam arti rohani dan kekekalan – ditinggalkan Allah, dan mengetahuinya? Ini adalah pesan yang serius, dan tentu saja ini membuka jalan untuk bagian lain ini, “menggagahi” memasuki Kerajaan. Ini adalah sesuatu yang harus ditanggapi dengan serius, sesuatu yang saudara tidak sanggup untuk menjadi ceroboh atau acuh tak acuh.

Apa Kerajaan itu? Jawabannya dapat diberikan dalam tiga atau empat pernyataan yang cukup singkat. Apa Kerajaan Sorga terbukti menjadi? Saya menolak sistem penafsiran itu yang mengklaim bahwa kerajaan yang harfiah, duniawi, sementara, ditawarkan kepada orang-orang Yahudi pada saat ini. Saya tidak percaya itu. Ini akan menjadi semacam hal yang miskin bagi orang-orang yang telah kita baca dalam Injil-Injil untuk telah memiliki kerajaan di tangan mereka – tidak banyak kemuliaan atau kepuasan bagi Allah di dalamnya! Lihatlah Palestina hari ini, dan lihatlah jenis kerajaan seperti apa yang akan ada di tangan orang-orang itu! Apa yang mungkin bagi dunia ketika hal semacam itu mendapatkan kerajaan? Tidak, saya menolak penafsiran tentang kerajaan duniawi yang ditawarkan kepada Israel oleh Yesus pada waktu itu. Tapi apa Kerajaan Sorga, yang diberitakan pada zaman Yohanes Pembaptis, terbukti menjadi dan berarti, seperti yang ditafsirkan oleh Tuhan Yesus, dan kemudian Rasul-Rasul?

APA KERAJAAN ITU

(a) Hidup Baru

Pertama-tama, Kerajaan Sorga adalah hidup baru, sama sekali lain dari hidup yang manusia ketahui dalam seluruh sejarah kehidupan mereka dari Adam dan seterusnya. Itulah yang Tuhan maksudkan dalam referensi pertama-Nya tentang Kerajaan, ketika Ia berkata kepada Nikodemus tentang kebutuhan jiwanya. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” – karena ini adalah hidup yang berbeda yang telah datang, seperti dalam kelahiran. Ini tidak hanya penguatan kehidupan lama. Ini tidak hanya berayun dari kehidupan lama ke minat baru, berpaling dari satu garis minat ke garis minat lain, dari satu sistem pekerjaan ke yang lain: pada satu waktu, saudara memberikan seluruhnya untuk dunia, dan sekarang dengan hidup dan minat yang sama, saudara memberikan seluruhnya untuk Kekristenan. Tidak, ini adalah yang lain, hidup yang berbeda, hidup yang tidak pernah ada, diberikan oleh Allah sendiri. Hakikat Kerajaan Sorga itu sendiri adalah bahwa ini adalah bersifat sorgawi dalam hidup sorgawi, diberikan sebagai hadiah yang berbeda pada suatu krisis. Hidup yang lain – itulah Kerajaan, pada permulaannya.

(b) Hubungan Baru

Ini adalah hubungan yang baru, hubungan dengan Allah: yang tidak hanya bahwa sekarang kita menjadi tertarik pada Allah – bahwa Allah menjadi obyek pertimbangan kita dan kita berayun dari satu hubungan ke yang lain karena sekarang kita telah mengambil Kekristenan. Tidak, ini adalah hubungan yang adalah esensi kehidupan itu sendiri. Kita memiliki kesadaran yang sama sekali baru dan berbeda, sejauh mana hubungan kita dengan Allah bersangkutan. Kebenaran besar dari Injil, terutama seperti yang ditekankan dalam Injil Yohanes, adalah bahwa wahyu baru hubungan dengan Allah telah datang oleh Yesus Kristus. “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia.” (Yohanes 17:6). Nama itu, yang Ia selalu katakan, mewakili hubungan baru – “Bapa”; bukan dalam arti dari ke-bapa-an yang umum dan universal dan persaudaraan manusia, tetapi hubungan tertentu yang baru yang datang hanya dengan kemasukan Roh Kudus ke dalam kehidupan dengan tindakan yang pasti dan kritis. “Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” (Galatia 4:6). Kapan hal itu terjadi kepada saudara? Apa cadel pertama dari kehidupan baru saudara? “Bapa!” – diucapkan dari kesadaran baru. Bukan lagi, sekarang, Allah yang berada di tempat jauh, tak terpikirkan, seluruhnya mengerikan, pada siapa saudara takut; tidak, “Bapa!” Ketika kita “dilahirkan dari Roh,” hubungan yang sama sekali baru terjadi.

(c) Konstitusi Baru

Kemudian Kerajaan Sorga adalah sebuah konstitusi baru. Saya tidak sedang berpikir sekarang tentang satu set hukum-hukum dan peraturan-peraturan baru, tetapi sebuah konstitusi baru sejauh mana saudara dan saya bersangkutan. Kita dirupakan lagi dengan baru, dengan satu set kapasitas yang sama sekali baru yang membuat hal-hal menjadi mungkin yang tidak mungkin sebelumnya. Hal ini seharusnya diakui – dan saya ingin saudara meletakkan hal ini ke dalam hati saudara lagi – bahwa anak Allah, anggota Kerajaan Sorga, adalah perwujudan dari keajaiban, yang berarti bahwa ada kemungkinan dan kapasitas supranatural di dalam setiap dari anak Allah. Sungguh, betapa luar biasa hal-hal yang terjadi dalam sejarah anak Allah! Ketika kita melihat secara lengkap dan jelas pada akhirnya, kita akan mengakui bahwa mereka adalah tidak kurang dari mukjizat Ilahi, berulang-ulang. Kita tidak tahu segala kekuatan yang bersikeras untuk menghancurkan anak Allah, dan seberapa banyaknya pelestarian anak Allah sampai akhir merupakan hasil pekerjaan kekuatan Allah yang maha kuasa. Beberapa dari kita tahu sedikit tentang itu: bahwa kelangsungan hidup kita adalah karena Allah telah mengeluarkan kuasa-Nya atas kuasa besar musuh lainnya, bahwa kita dijaga oleh kuasa Allah – dan bahwa kuasa Allah diperlukan untuk menjaga kita!

Lahirnya kehidupan anak Allah adalah sebuah keajaiban. “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kembali?” Tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu kecuali bahwa Allah yang melakukannya. “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” (Yohanes 6:52). Artinya, bagaimana anak Allah dapat didukung seluruhnya, tanpa apa-apa di sini yang membantu, menolong, memelihara? Tidak ada jawaban untuk pertanyaan itu juga, kecuali bahwa Allah yang melakukannya; dan jika Ia tidak melakukannya, anak Allah, karena kuasa ekstra yang berpusat pada dia untuk menghancurkan, hanya akan terbawa turun. Penyempurnaan kehidupan anak Allah akan sama dengan keajaiban. “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” (I Korintus 15:35). Jawabannya sama – Allah sendiri yang akan melakukannya.

Seluruh persoalan ini adalah keajaiban dari awal sampai akhir. Ini adalah konstitusi baru, memiliki di dalamnya kemungkinan dan kapasitas yang sama sekali di atas dan di luar tingkat tertinggi kemampuan manusia; yaitu, di atas dan di luar seluruh kerajaan bumi dan alam.

(d) Panggilan Baru

Selanjutnya, ini adalah panggilan baru. Ini adalah sesuatu untuk hidup, sesuatu untuk dilayani, sesuatu untuk di bawa menjadi beroperasi. Ini menjadi alam dan sarana kehidupan pelayanan dan tujuan baru. Kesadaran anak Allah yang benar-benar telah dilahirkan kembali itu sendiri adalah seperti ini – “Sekarang aku tahu mengapa aku hidup! Aku telah bertanya-tanya sepanjang jalan mengapa aku dilahirkan; aku telah menggerutu tentang hal itu, dan merasa bahwa aku telah diperlakukan dengan seenaknya dengan dibawa ke dalam dunia ini tanpa berkonsultasi dahulu dengan-ku apakah aku ingin datang atau tidak; tapi sekarang aku melihat bahwa ada tujuan di dalam hidup ini – aku memiliki sesuatu untuk hidup!” Seorang anak Allah yang benar-benar telah dilahirkan kembali akan pergi dan memberitahu orang-orang bahwa, setelah semuanya, hal ini layak untuk tetap hidup! Ia telah menemukan, di belakang segala sesuatu yang lain, itu yang memiliki maksud dan makna Ilahi – hal ini tidak pernah ada sebagai suatu hal yang aktif sampai ia dilahirkan kembali dan masuk ke dalam Kerajaan. Kerajaan Sorga adalah panggilan baru, kesadaran baru akan tujuan hidup. Kerajaan Sorga memberi hidup sebuah arti. Itulah Kerajaan.

Apakah itu tidak sama sekali ide yang berbeda dari apa yang akan membuat Kerajaan menjadi suatu tempat yang penuh dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan tertentu – “Kau harus” dan Kau tidak boleh” – sesuatu yang objektif? “Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Lukas 17:21), dan itu adalah menurut jenis ini.

(e) Gravitasi Baru – Ke Sorga, Bukan Ke Bumi

Hal ini apalagi sesuatu yang berasal dari atas, dan itu pastinya menyiratkan bahwa ini adalah transenden dalam segala cara. Ini adalah sesuatu yang hidup, dan membawa hidup sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya, jika hidup baru datang dari atas, dari sorga, hidup ini akan selalu tertarik kembali ke sumbernya, dan jika hidup baru ini bekerja di dalam kita, hidup ini akan mengangkat kita, menarik kita ke atas kepada Allah. Hal ini akan bekerja sedemikian rupanya sehingga kita pertama-tama merasa bahwa dunia ini bukanlah rumah kita. Dunia ini adalah rumah kita sebelumnya; segala sesuatu bagi kita ada di sini sampai hal itu terjadi; kita tidak melihat apa pun melampaui. Sekarang kita tidak lagi termasuk di dalamnya, kita termasuk di tempat lain; dan dalam beberapa cara yang aneh, kita terus bergerak semakin menjauh dari bumi ini. Kita temukan bahwa kita menjadi semakin kurang nyaman di sini setiap hari. Saudara berada di Kerajaan jika saudara memiliki suatu pengalaman seperti itu. Jika saudara bisa menjadi nyaman dan bahagia dan puas untuk terus berlanjut di sini, saudara harus meragukan di mana saudara berada dalam kaitannya dengan Kerajaan. Tapi jika saudara semakin sadar bahwa secara batiniah jarak terus bertumbuh antara saudara dan semua yang ada di sini, maka Kerajaan benar-benar sedang bekerja, Kerajaan Sorga telah datang.

KERAJAAN DATANG TAPI JUGA AKAN DATANG

Sekarang, hal yang lain: Kerajaan telah datang, tetapi Kerajaan selalu akan datang. Kita telah memasuki, tapi kita harus selalu memasuki. Ada sedikit kata-kata pada akhir surat kepada orang Ibrani – “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan …” (Ibrani 12:28). Arti harfiahnya – “berada dalam jalan atau proses untuk menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan …” Kerajaan telah datang, tapi kerajaan akan datang; dan ini adalah pada titik itu bahwa saya pikir kita semua harus mengakui perbedaannya, untuk membedakan antara dua hal – antara konversi dan keselamatan.

Pernahkah saudara membuat perbedaan itu? Ada segala macam perbedaan antara konversi dan keselamatan. Konversi adalah sebuah krisis, sesuatu yang terjadi mungkin secara tiba-tiba, dalam satu saat, dan semuanya selesai. Keselamatan? Itu adalah sesuatu yang telah dimulai; tapi saudara menemukan juga bahwa Perjanjian Baru berkata tentang “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.” (1 Petrus 1:9), yang mengindikasikan bahwa keselamatan masih di masa depan. Beberapa orang telah membangun ajaran palsu atas ini, yang mengajarkan bahwa saudara tidak bisa tahu bahwa saudara selamat sampai saudara tiba di akhir, karena hal ini dikatakan dengan nada masa depan. Tapi kita telah diselamatkan, dan kita sedang diselamatkan. Kita telah memasuki Kerajaan dengan konversi, tetapi keselamatan adalah hal yang jauh lebih besar dari konversi. Oh, keselamatan adalah hal yang besar, dan hanyalah kata lain untuk Kerajaan – Kerajaan datang setiap saat. Seorang bayi rohani yang baru saja menerima hidup Ilahi belum punya segalanya, kecuali ia berpotensi. Ia memiliki konversi, ia memiliki kelahiran baru. Apakah saudara dapat mengatakan bahwa seorang bayi kecil memiliki segala sesuatu yang dimaksudkan untuk dimiliki? Berpotensi, dalam hidup itu, semuanya ada. Tapi berapa banyak lagi yang ada yang dapat diketahui dari apa yang disiratkan dari hidup itu, dari segala yang dibawa oleh hidup itu dan diakibatkan, akan segala kapasitas yang ada di dalam!

Itulah perbedaan antara konversi dan keselamatan. Kerajaan adalah sebuah kerajaan yang besar – “Kerajaan-Nya adalah Kerajaan yang kekal” (Daniel 4:3). “Besar kekuasaannya … tidak akan berkesudahan” (Yesaya 9:6). “Tidak akan berkesudahan” yang berarti kekal luasnya. Dapatkah saudara membuatnya menjadi masalah geografis? Tentu saja tidak bisa. Ini harus rohani – sumber daya yang luas dan tidak habis-habisnya Allah bagi umat-Nya sendiri. Ini akan memakan waktu sampai kekekalan untuk mengetahui dan menjelajahi seluruh sumber daya itu, dimensi Kerajaan-Nya.

KERAJAAN SORGA DISERONG

Sekarang, setelah dalam cara yang sangat tidak sempurna, mempertimbangkan apa yang para nabi katakan dan apa yang saudara dan saya telah datang berhubungan dengan, mari kita lihat apa yang dapat terlewatkan. Mari kita lihat pada kata-kata lain ini: “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya” (Lukas 16:16). “Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya” (Matius 11:12). Kerajaan “diserong.” Itu tidak hanya berarti bahwa hal itu memperbolehkan diserong. Ini benar-benar berarti bahwa hal itu memanggil untuk diserong, dan ini adalah orang-orang menggagahi yang mengambilnya dengan paksa. Lukas mengatakannya “menggagahi berebut memasuki.”

Berikut adalah roh kewarganegaraan di dalam Kerajaan itu – “dengan kekerasan.” Mengapa? Ini bukanlah semata-mata permohonan untuk bertindak sungguh-sungguh – meskipun ini tentunya termasuk di dalamnya, melihat betapa luar biasanya Kerajaan ini, dan betapa besar kerugian yang akan diderita jika kita tidak menganggapnya serius. Tapi saudara lihat, Tuhan Yesus berkata sebagai di tengah-tengah hal-hal yang terus menerus menentang. Ada seluruh sistem terorganisir, yang mengungkapkan prasangka yang luar biasa. Ia berkata kepada mereka pada satu kesempatan: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk” (Matius 23:13). Ada segala sesuatu, dari Iblis dan orang-orang, untuk menghalangi; untuk memasuki membutuhkan kekerasan. Jika saudara bisa terhalang, saudara akan dihalang. Jika saudara akan menjadi santai, saudara akan memberikan kepada kuasa antagonis segala dasar yang mereka inginkan untuk mengeluarkan saudara.

Itulah sebabnya saya menunjukkan bahwa hal ini tidak hanya sekali-untuk-selamanya memasuki ke dalam Kerajaan, tetapi ini adalah terus menerus memasuki. Kerajaan jauh lebih besar daripada konversi. Tentu saja, jika saudara akan diselamatkan sama sekali – maksudku diselamatkan pada awalnya – saudara harus bermaksud bisnis untuk hal itu. Saudara harus menjadikan ini soal yang ngebet, karena akan ada segala pertentangan untuk menghentikan saudara. Tapi arti Kerajaan sangat jauh lebih besar dari sekedar memasuki ke dalamnya, jauh lebih banyak daripada dikonversi. Ada jauh lebih banyak lagi dalam tujuan Allah bagi hidup kita daripada semua yang pernah kita bayangkan, dan jika kita ingin masuk ke dalamnya, kekerasan harus mencirikan kita. Kita harus sangat ngebet berarti bisnis, dan datang ke tempat di mana kita berkata: “Tuhan, aku menetap pada semua yang Engkau maksudkan dalam Kristus. Aku tetap pada itu, dan aku tidak akan membiarkan prasangka atau kecurigaan atau kritik orang lain untuk merintangi jalan ini; aku tidak akan membiarkan sistem buatan manusia apa pun untuk menghalangi-ku; aku akan tetap berjalan dengan-Mu untuk semua tujuan-Mu. Aku akan melakukan kekerasan terhadap segala sesuatu yang akan merintangi jalan ini.” Hal ini memanggil untuk kekerasan, dan kita harus melakukan banyak penyerongan untuk mendapatkan segala yang dikehendaki Allah bagi kita.

Oh, betapa mudahnya jiwa-jiwa menyimpang, hanya karena mereka tidak cukup ngebet! Mereka terjebak dalam hal-hal yang membatasi – hal-hal yang mungkin baik, yang mungkin memiliki sesuatu dari Allah di dalamnya, tetapi yang tetaplah hal-hal yang membatasi, dan tidak mewakili jalan yang terbuka lebar untuk seluruh tujuan Allah. Satu-satunya cara bagi kita untuk datang ke segala yang dimaksudkan Tuhan – bukan hanya ke dalam apa yang telah kita lihat tetapi ke dalam apa yang telah Ia tujukan – adalah untuk menjadi ngebet, untuk menjadi orang yang menyerong; untuk menjadi orang yang berkata, “Oleh kasih karunia Allah, tidak ada apa pun dan seorang pun, seberapa baiknya itu, akan berdiri menghalangi jalan-ku; aku akan berjalan terus dengan Allah.” Miliki posisi itu dengan Tuhan, dan saudara akan menemukan bahwa Allah menemui saudara pada dasar itu.

Tidak ada seorang pun – bahkan Paulus sendiri – mengetahui semua yang akan mereka ketahui. Paulus terus menerus mendapatkan pengungkapan yang lebih penuh akan apa yang ia telah dipanggil untuk. Ia menerima sesuatu yang cukup kuat dan kaya pada awalnya; kemudian, ia ditunjukkan hal-hal yang tak terkatakan (II Korintus 12:4). Ia tumbuh dalam penangkapannya. Tetapi mengapa? Karena ia adalah seorang yang menggagahi. Allah menemui kita seperti itu. “Terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit” (Mazmur 18:26). Itu, pada prinsipnya, berarti bahwa Allah akan berlaku terhadap saudara seperti saudara berlaku terhadap Dia. Ia akan berartikan bisnis jika saudara serius. Ada sejumlah besar di dalam Kerajaan yang tidak pernah kita duga. Percayalah. Ada lebih banyak lagi bagi kita semua untuk ketahui daripada segala yang diketahui siapa pun di bumi ini – jauh lebih banyak daripada apa yang diketahui orang-orang kudus terbesar, orang-orang Kristen yang paling maju, mengenai tujuan Allah.

Paulus mengisyaratkan hal itu. Dalam surat kepada Jemaat di Filipi, ia menjelaskan bahwa, bahkan di akhir hidupnya, ia belum menangkap, ia masih butuh tahu. “Yang kukehendaki ialah mengenal …” (Filipi 3:10). Ada jauh lebih banyak lagi yang dapat diketahui. Apakah saudara percaya itu? Apakah saudara akan membiarkan hidup saudara hanya dikemas dalam ukuran yang saudara ketahui, atau dalam ukuran yang orang lain ketahui? Tidak – ini adalah ukuran Kristus yang adalah akhir Allah. “Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:13). Tidak ada gerakan, tidak ada masyarakat, tidak ada organisasi evangelis, tidak ada jemaat di bumi ini yang telah datang sampai titik itu, tapi itu adalah tujuan yang ada dalam pandangan. Tapi Allah membutuhkan, untuk membawa kita ke kepenuhan, bahwa kita menjadi orang yang menggagahi, bahwa kita sungguh-sungguh berarti bisnis, bahwa kita berkata kepada semua yang merintangi jalan – dan oh, suara-suara yang masuk akal, yang tetap secara halus dipengaruhi oleh prasangka! – “Menyingkirlah engkau ke samping: Aku akan berjalan terus dengan Allah, aku tidak akan membiarkan apa pun untuk menghalangi jalan.”

“Injil Kerajaan diberitakan.” Dapatkah saudara bayangkan orang-orang Yahudi itu berbicara kepada orang-orang tentang Yesus? “Hati-hati; perhatikan bahwa saudara tidak tertangkap! Saran kami kepada saudara adalah untuk menghindari itu – jangan masuk ke dalam hubungan yang terlalu dekat dengan-Nya!” Semua yang terjadi. Paulus melawannya sepanjang waktu. Ia dilacak sepanjang perjalanannya oleh orang-orang itu sendiri, mengikuti tepat di belakangnya, berkata, “Hati-hati – itu berbahaya!” Tuhan sendiri mengalami hal yang sama; dan Ia berkata: “Kerajaan diserong.” Kerajaan memanggil kekerasan; saudara tidak akan bisa masuk pertama-tama, dan saudara pasti tidak akan masuk ke dalamnya dengan kepenuhan yang terus bertumbuh, kecuali saudara adalah salah satu dari orang-orang yang menggagahi terhadap segala sesuatu yang berdiri merintangi jalan menuju tujuan penuh Allah seperti yang diungkapkan dalam Kristus. Saudara bahkan tidak akan tahu apa tujuan itu, Allah tidak akan dapat mengungkapkan kepada saudara bagian selanjutnya dari itu, kecuali Ia menemukan bahwa saudara adalah salah satu dari jenis ini – menggagahi berebut memasukinya.

Apakah saudara seperti itu? Nah, jika kita pasif, ada segala sesuatu yang bisa hilang; jika kita berarti bisnis, ada segala sesuatu yang bisa diperoleh. Tuhan menjadikan kita laki-laki dan perempuan-perempuan seperti itu, jangan sampai kita terhitung di antara mereka, pada siapa dikatakan bahwa mereka “mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar” (Yehezkiel 12:2).

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.