Austin-Sparks.net

Makna Rohani Pelayanan

oleh T. Austin-Sparks

Bab 7 – Pelayanan Pemimpin

Bacaan: Bilangan 7:1-84.

Hal pertama yang menjadi jelas dari catatan di dalam pasal ini adalah bahwa umat Tuhan, yang diwakili oleh pemimpin-pemimpin mereka – pemimpin-pemimpin dari semua rumah ayah-ayah-nya, saudara perhatikan – dipandang sebagai umat pemimpin-pemimpin. Konsep Allah tentang umat-Nya adalah itu, dan Ia menginginkan umat-Nya untuk memahami diri mereka sendiri sebagai yang demikian. Mereka adalah umat pemimpin-pemimpin, imamat yang rajani.

Kepemimpinan: Karakter Tuhan Yesus

Apa kepemimpinan dalam sifat aslinya, ketika ini adalah kepemimpinan yang sejati? Pada akhirnya, pada dasarnya, ini adalah apa yang mengambil karakternya dari Tuhan Yesus. Kita sangat siap untuk meninggikan Tuhan Yesus, untuk memuji Dia dan memberitakan Dia sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, untuk menempatkan Dia di tempat tertinggi. Kita bermegah atas kenyataan bahwa “Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” (Filipi 2:9). Saya harap bahwa ini dapat benar-benar dikatakan tentang setiap-tiap dari kita semua, bahwa itu adalah perkiraan kita tentang Tuhan Yesus. Jika itu benar, dan Ia adalah bagi kita Pemimpin dan Juruselamat, maka pastilah kita yang menanggung Nama-Nya, dan yang adalah keluarga-Nya, di mana Ia adalah Pemimpin, harus mengambil karakter kita dari Dia. Ini adalah rencana Allah, dan kehendak Allah, bahwa seharusnya ada sesuatu tentang kita mengenai kepemimpinan Tuhan Yesus.

(a) Martabat Rohani

Kepemimpinan adalah hal yang sangat berbeda dalam dunia rohani dari apa yang ada di yang sementara dan alami. Kita telah melihat melalui rangkaian studi ini perbedaan besar yang ada dalam keimaman, dalam pelayanan Lewi, antara apa yang sementara dan apa yang rohani: ini adalah dunia yang berbeda, hal yang berbeda sama sekali. Ketika ini mengenai Tuhan Yesus dan kepemimpinan-Nya, sekali lagi kami katakan bahwa itu bukan hanya yang resmi, itu bukan hanya dengan penunjukkan, itu tidak gerejawi atau formal. Ini bersifat rohani dan moral – sebab kepemimpinan unggulnya adalah hal moral dan rohani. Jika kita mengambil karakter kita dari Tuhan Yesus, kita tidak akan menjadi orang yang kejam, hina, picik, atau orang yang ‘kecil’, atau sejenisnya seperti itu. Itu bukanlah kepemimpinan.

Tidak, untuk mengambil karakter dari Kristus berarti sesuatu yang mulia, sesuatu yang baik, sesuatu yang besar, agung, terhormat, bermartabat. Saudara mengharapkan itu dari seorang pemimpin, bukankah demikian? Bahkan di dunia alami, saudara mengharapkan martabat dalam perilaku, kelakukan, kehadiran. Saudara kehilangan segala rasa hormat terhadap seorang pemimpin yang kejam atau hina.

(b) Perawakan Rohani

Kepemimpinan nampaknya juga berbicara tentang perawakan. Saya berharap para pemimpin di Israel ini adalah orang-orang yang memiliki perawakan fisik, martabat kehadiran – laki-laki yang kehadirannya terkesan. Artinya, semua orang bisa memandang ke arah mereka – mungkin secara harfiah, dan juga dengan cara lain. Kepemimpinan adalah perawakan, dan perawakan di dalam Alkitab selalu secara rohani dan moral masalah ukuran Kristus – seberapa banyak Kristus yang ada.

(c) Kekayaan Rohani

Tampaknya sebuah anomali bagi seorang pemimpin untuk menjadi miskin. Di sini saudara menemukan para pemimpin adalah orang-orang yang memiliki substansi, orang-orang kaya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kompetensi, yang memiliki banyak, yang memiliki yang harus dibuang. Bukan hanya kebutuhan mereka sendiri terpenuhi dan terpuaskan, tapi mereka memiliki cukup banyak untuk diberikan kepada yang lain.

Sekarang, ini bukanlah sekedar presentasi artistik dari hal-hal, dilebih-lebihkan dalam kata-kata. Inilah apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan umat-Nya, umat Israel rohani-Nya, untuk menjadi. Ia menginginkan orang-orang besar, dalam pengertian rohani, orang-orang berperawakan, orang-orang bermartabat. Dan saya pikir, seperti yang telah saya katakan di pesan-pesan sebelumnya, bahwa hal itu mungkin saja turun sampai ke hal-hal yang sangat praktikal dari kehadiran dan penampilan pribadi kita sendiri. Kita bisa dengan mudahnya mengecewakan Tuhan oleh penampilan kita, oleh kecerobohan kita, oleh perilaku kita, oleh cara kita berbicara, dan seterusnya. ‘Mengecewakan Tuhan’ hanyalah cara lain untuk mengatakan – mengambil dari kemegahan Kristus, bukannya menunjukkan keunggulan-keunggulan Dia.

Itu mencakup banyak dasar dan mencakup banyak hal-hal. Tapi apa yang saya sedang mencoba pertama-tama untuk mengesankan kepada saudara adalah konsep dan gagasan Ilahi tentang umat-Nya: bahwa itu harus menjadi benar akan mereka, tidak hanya ketika mereka bersama-sama dalam pertemuan, tapi di rumah, di dalam bisnis, di mana pun mereka berada. Harus ada sesuatu tentang mereka yang baik, sesuatu tentang mereka yang megah – tidak picik, tidak kecil; sesuatu tentang orang-orang Kristen yang akan mengarahkan orang-orang untuk memandang kepada mereka dan berbicara dengan baik tentang mereka; sesuatu tentang mereka yang menghormati Tuhan. Kita juga harus menjadi umat yang berperawakan dan umat yang memiliki substansi – tidak berkeliling, seperti yang kita katakan, tutup dalam tangan, harus mencoba mendapatkan sesuatu untuk kebutuhan hidup kita. Tidak, kita memiliki banyak. Saya benar-benar percaya bahwa, jika kita benar-benar masuk ke dalam apa yang Allah kehendaki bagi kita, kita akan menjadi umat yang berkelebihan. Batas akan selalu ada; kita tidak akan pernah berada di akhir hal-hal. Berkelebihan! Berkelebihan! Dua belas keranjang berkelebihan sepanjang waktu! Ini adalah rencana Tuhan bagi umat-Nya bahwa mereka harus kaya secara rohani. Itu harus benar secara individu maupun secara kolektif. Ini adalah apa yang diwakili di sini oleh pemimpin-pemimpin rumah-rumah ayah-ayah Israel.

Apresiasi Besar akan Salib

Tapi apa itu yang secara khususnya membawa ke pandangan kepemimpinan mereka? Bagaimana kita dibuat untuk memperhatikan mereka? Apa itu yang memberi mereka tempat di dalam Alkitab? Apa itu yang menyebabkan mereka untuk menempati semua delapan puluh sembilan pasal-pasal yang panjang ini? Singkatnya, apa itu yang menunjukkan kepemimpinan mereka?

Jawabannya sangat sederhana, tapi sangat, sangat mencolok dan mencari. Itu adalah apresiasi mereka terhadap mezbah, perkiraan mereka akan nilai mezbah: dalam pengertian Perjanjian Baru, apresiasi mereka terhadap Salib. Jika saudara memikirkannya, saudara akan melihat betapa benarnya itu. Apakah Rasul Paulus seorang pemimpin di Israel? Apakah ia seorang laki-laki berperawakan? Apakah ia seorang laki-laki bersubstansi? Apakah ia seorang laki-laki bermartabat? Mengapa? “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus” (Galatia 6:14). Itu adalah bermegah-nya di dalam Salib, perkiraannya akan nilai, pentingnya, makna, dari Salib. Ini adalah pemahaman kita akan Salib yang menunjukkan ukuran rohani kita. Ukuran selalu datang sejalan dengan anggapan yang sangat dalam untuk Salib Tuhan Yesus kita. Ini adalah jalan pembesaran kita; ini adalah jalan yang membuat banyak ruangan; ini adalah jalan kekayaan rohani. Benci Salib, memandang rendah Salib, melecehkan Salib, dan saudara akan menjadi seorang yang sangat kecil secara rohani. Para pemimpin ini memiliki konsepsi yang luar biasa tentang pentingnya dan nilai dan kepentingan mezbah ini yang sedang dipersembahkan. Saya meninggalkan itu dengan saudara untuk dipikirkan. Semakin saudara masuk ke dalam makna Salib, seperti yang saudara benar-benar lakukan di dalam hati memberikan perkiraan yang memadai pada penderitaan Anak Allah, semakin besar kehidupan rohani saudara akan menjadi, semakin saudara akan muncul sebagai seseorang yang diperhitungkan, semakin banyak kekayaan yang akan Allah mewahkan di atasmu.

Oh, keajaiban indah Salib itu

Di mana Kristus Juruselamat-ku mengasihi dan mati!

Ini adalah hal yang sangat membesar untuk memahami, dengan benar dan cukup, arti dari Salib.

Ekspresi Hati yang Spontan dan Sukarela

Sekarang para pemimpin ini memiliki apresiasi yang begitu besarnya terhadap mezbah sehingga mereka membutuhkan kereta untuk menyampaikan apresiasi mereka. Sebuah kereta adalah suatu kendaraan yang sangat besar. Ini bukanlah hal kecil yang biasa yang saudara bisa bawa dalam tangan saudara. Mereka tidak ingin hanya sedikit truk kecil! Di sini adalah kereta-kereta, dan di sini adalah banyak kereta-kereta yang mengekspresikan apresiasi besar akan mezbah.

Tapi perhatikan dua hal lainnya tentang kereta. Semua ini adalah sesuatu yang, sejauh mana yang kita ketahui, tidak ada resep yang telah dibuat, dan, dari catatan, hampir terlihat seolah-olah Musa tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu. Ia tidak memiliki apapun di dalam ‘Buku Biru’ tentang ini! Allah tidak mengatakan apa pun tentang hal semacam ini; tidak ada hukum dan peraturan tentang apa yang harus dilakukan seandainya hal seperti ini terjadi. Terbukti bahwa Musa memandang kepada Tuhan tentang hal itu, dan Tuhan berkata, ‘Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan’.

Di sini adalah sesuatu yang bukanlah dengan tuntutan hukum. Ini adalah ekspresi dari hati yang spontan dan sukarela, sesuatu yang sama sekali di luar dari kitab. Ini adalah kepemimpinan, ini adalah kebesaran: tidak hanya untuk melakukan apa yang kita diharapkan untuk lakukan dan apa yang diwajibkan dari kita dan apa yang diperintahkan untuk dilakukan; bukan, ‘Tuhan haruskah aku melakukan ini?’ – tapi, ‘Bisakah aku melakukannya? Adakah apa pun yang bisa aku lakukan – di dalam kitab atau di luar kitab?’ Itu adalah roh dari itu. Itu adalah roh yang mendorong persembahan ini yang membuatnya begitu bangsawan, sangat agung, sangat mulia.

Kehidupan seorang pemimpin adalah satu yang tidak hanya melakukan karena diharuskan, atau memberi karena diharapkan sesuai dengan peraturan, tapi sebuah kehidupan yang spontan yang ‘berjalan melebihi’. Itu tidak berhenti pada waktu tertentu, tapi mencari berapa banyak lagi yang bisa dilakukan. Ada beberapa orang Kristen – awasi ini, orang-orang Kristen muda! – yang berbicara seperti ini: ‘Haruskah aku melepaskan ini jika aku akan menjadi seorang Kristen? Apakah ini tidak diperbolehkan? Apakah kami tidak boleh … ini, itu atau sesuatu yang lainnya – lakukan ini, pergi kesana? Apa yang salah dengan itu?’ Itu sangatlah negatif. Kepemimpinan, jika diambil dari karakter Tuhan Yesus, tidak pernah berbicara atau berdebat seperti itu, ia berkata: ‘Apa lagi yang bisa aku lakukan? Apakah ada lagi yang bisa aku lakukan untuk Tuhan-ku, yang melakukan segalanya untuk aku?’ Saudara tidak terkejut bahwa Tuhan memperhatikan hal semacam itu, dan orang-orang itu menjadi ekspresi pemikiran-Nya.

Itu adalah kepemimpinan – pemberian sukarela tanpa pertimbangan apa pun apakah itu harus dilakukan. Apakah kita bisa memberi seperti itu? Betapa megahnya ketika kita semua adalah orang yang beribadah dengan begitu mewahnya, begitu bebasnya, begitu spontannya, sehingga kita bisa berbicara, tidak tahu harus berbuat apa dengan semuanya itu! Ibadah kita begitu kecil, begitu miskin, bukannya mewah meluap keluar dari hati. Dan dengan berbagai cara lainnya, hal ini seperti itu. Semoga Tuhan menjadikan kita umat pemimpin-Nya seperti ini – besar hati, murah hati: bukan untuk dirinya sendiri, tetapi karena kita telah datang untuk melihat sesuatu tentang kebesaran apa yang telah dilakukan oleh Tuhan kita untuk kita di dalam Salib-Nya. Salib, dengan benar dipahami, adalah kekuatan membebaskan yang luar biasa dari segala kekecilan – dari diri kecil kita yang miskin, sengsara dan hina.

Kereta yang Beratap

Mereka adalah kereta yang beratap. Saya tidak tahu sama sekali apa yang mungkin mereka maksudkan dari sudut pandang mereka, tapi saya rasa saya dapat melihat sesuatu dalam roh dari itu. Kepemimpinan, kepemimpinan sejati, tidak tampil. Ia melakukan hal yang besar dan tidak pernah memanggil perhatian pada itu, tidak pernah membiarkan hal itu diketahui atau dilihat. Kepemimpinan yang sejati adalah kelemahlembutan dan kerendahan hati yang sedemikian yang menyertai pencurahan yang paling dalam bagi Tuhan, tanpa mencari kekaguman, atau kembalinya apa pun. Kereta yang tidak beratap dengan semua ini mungkin akan menarik perhatian, sehingga orang-orang mungkin berkata, ‘Lihat apa yang orang ini-orang itu berikan!’ Ini seperti Perayaan Panen: yang dulunya merupakan kesempatan bagus bagi orang untuk membawa kubis terbesar, atau kumpulan buah anggur terbesar, untuk menarik perhatian. ‘Siapa yang membawa itu?’ ‘Oh, orang ini dan itu!’ Pelajaran dari kereta yang beratap adalah: “Janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” (Matius 6:3) – roh kelemahlembutan yang sejati; yang pergi, mungkin, lebih jauh dari banyak yang lainnya, tapi menutupinya.

Dalam rangkaian meditasi ini, yang sekarang kami simpulkan, kita telah banyak mendengar tentang pelayanan Tuhan, apa pelayanan kepada Tuhan, dan sifat rohani hamba-hamba Tuhan, tapi semuanya berkumpul ke dalam ini. Tuhan mencari umat yang besar, dalam setiap pengertian rohani dan moral; mungkin tidak di depan mata dunia, tapi di mata Allah. Terkadang seorang yang terkecil dan paling tidak penting, secara alami, bisa menjadi seorang yang sangat berkepemimpinan, sangat berharga, penuh dengan nilai-nilai kepada Tuhan. Kita tidak menilai dan memperkirakan secara alami, tapi selalu dan hanya sesuai dengan ukuran Kristus. Saudara mungkin adalah seorang yang sangat kecil secara alami, entah secara fisik dalam perawakan, yang terkadang menghasilkan kompleks inferioritas yang serius, atau saudara mungkin kecil dalam berkah, kecil dalam sumber daya; tapi saudara tahu Tuhan Yesus menghubungkan perawakan yang jauh lebih besar kepada janda yang melemparkan dua peser-nya daripada teman-teman yang indah itu yang menampilkan di depan semua orang apa yang mereka berikan. Perawakan berbeda di hadapan Allah dari apa yang ada di depan mata manusia.

Tidak, saudara mungkin tidak terlalu diperhitungkan dalam cara apa pun secara alami, tapi saudara dapat menjadi sesuatu di mata Tuhan jika Salib telah menjadi hal yang hebat di dalam hidup saudara dan di dalam hati saudara, dan makna-nya yang mendalam, penuh dan kaya telah datang menjadi realisasi-realisasi praktis dalam hidup saudara. Saya tidak memiliki keraguan dalam mengatakan hal-hal ini, teman-teman yang terkasih; mereka benar. Pembesaran hidup datang dengan penerapan Salib, penangkapan Salib. Semakin banyak Salib, semakin besar hidup saudara. Kadang-kadang tampaknya seperti pengurangan, tapi – jangan salah – itu meningkat.

Tuhan membuat kita menjadi umat pemimpin – dalam pengertian ini, bahwa kita telah begitu banyak melihat, menangkap, merasakan, keajaiban Salib-Nya sehingga hati kita keluar, melompati semua peraturan, untuk dapat membawa kepada Tuhan semua yang mungkin melalui kehidupan dan melalui pelayanan, kepenuhan hati kita beralih kepada pelayanan tempat kudus.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.