Austin-Sparks.net

Dipenuhi Sampai Sesuai Dengan Kepenuhan Allah

oleh T. Austin-Sparks

Bab 2 – Pengakuan Posisi Sorgawi Kita dalam Kebangkitan

Kita telah melihat bahwa surat kepada jemaat di Efesus dan Kolose memiliki kepenuhan Kristus dan warisan orang-orang kudus dengan jelas dalam pandangan. Dalam kedua surat itu, sebuah tempat yang sangat pasti dan positif diberikan pada kenyataan bahwa pencapaian warisan itu, dan kedatangan kepada kepenuhan, hanya akan berdasarkan apa yang sesuai dengan sungai Yordan yang telah diakui dan diterima secara pasti. Artinya, Salib Tuhan Yesus di sisi yang membawa ke akhir yudisial dari semua yang adalah dari diri manusia sendiri, dengan kata-kata yang sederhana, bahwa kematian Kristus adalah kematian kita. Bukan hanya penghapusan dosa-dosa kita, tapi juga penghapusan diri kita sendiri sebagai yang berkaitan dengan Adam sehingga mungkin ada hubungan yang lain yang terjadi dengan Adam yang terakhir.

Kita telah menggunakan kata “yudisial,” dan itu mungkin membingungkan beberapa orang, tapi penjelasannya sangatlah sederhana. Ada segala perbedaan antara kematian yudisial dan kematian yang sebenarnya. Kita sama sekali tidak, bahkan ketika kita telah paling saksama dan seluruhnya menerima persatuan kematian kita dengan Tuhan Yesus melalui iman sesuai dengan firman dan tuntutan-Nya, berada dalam posisi untuk mengatakan bahwa kita, sejauh mana kehidupan Adam bersangkutan, benar-benar telah mati dan tidak ada, sebab masih ada banyak dari Adam yang lama yang berhubungan dengan kita. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kematian yudisial telah terjadi. Kematian yudisial hanyalah fakta bahwa sebuah hukuman telah dijatuhkan dan di mata dia yang telah menjatuhkan hukuman, kematian dianggap seolah-olah itu telah terjadi. Allah telah menjatuhkan hukuman mati atas seluruh bangsa di dalam Adam. Hukuman itu dilakukan di dalam satu Perwakilan dan Seorang itu yang mewakili bangsa secara sukarela, Tuhan Yesus, menerima hukuman itu secara sukarela.

Hukuman itu yang dilakukan dalam kasus Perwakilan, berarti bahwa semua yang diwakili telah mati di mata Allah. Allah berkata: “Itulah posisi-Ku sehubungan denganmu; Anak-Ku secara sukarela menggantikan tempatmu sebagai di bawah hukuman mati.” Ini tidak mungkin selain secara sukarela, sebab Ia tidak terlibat dalam dosa kita. Ia sama sekali tidak berhubungan secara alami dengan kondisi kita. Ia menerima tempat kita sebagai seorang yang telah berdosa, namun di dalam Siapa tidak ada dosa. Allah berkata: “Pada saat di mana Aku memalingkan wajah-Ku dari Dia di kayu Salib itu, Aku menutup pintu pada bangsa Adam selamanya. Aku meninggalkan bangsa Adam, sejauh mana bangsa itu pernah mendapatkan kesempatan untuk diterima oleh-Ku atau masuk ke dalam tujuan-Ku.” Itu adalah saat yang kekal. Jika kita harus tahu apa itu untuk memiliki Allah meninggalkan kita untuk sesaat, saat itu akan menjadi seperti keabadian jika kita sepenuhnya menyadarinya. Jika kita tahu bahwa Allah telah seluruhnya dan benar-benar meninggalkan kita, dengan semua yang diartikan dari itu, saat itu akan menjadi saat yang abadi; saat itu akan mampu mengubah rambut kita dari kehitaman gagak sampai keputihan salju. Itulah sikap Allah terhadap bangsa Adam, sejauh mana tujuan-Nya bersangkutan. Semua yang Ia perlu katakan kepada bangsa Adam adalah: “Engkau harus dilahirkan kembali; tidak ada harapan bagi engkau dalam kelahiran engkau sekarang.”

Itu adalah kematian yudisial yang telah dilakukan sehubungan dengan kita semua, dan intinya adalah kita harus mengenali fakta dalam peperangan dengan daging yang sepenuhnya korup, bahkan dari yang terbaiknya. Kita harus menerima melalui iman fakta bahwa daging tidak akan pernah bisa masuk ke dalam hadirat Allah, dan bahwa Allah telah membuat sebuah ketentuan untuk pemberian ekspresi kita kepada posisi itu secara rohani. Roma dan Kolose khususnya membicarakan hal itu. Dalam Roma 6 ini adalah: “Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan.” Dalam Kolose dikatakan bahwa baptisan ditetapkan oleh Allah sebagai cara untuk secara terbuka menyatakan fakta bahwa kita selamanya telah menerima sikap Allah terhadap kehidupan Adam kita. Itu memungkinkan segala sesuatu yang lain. Sungai Yordan adalah baptisan nasional Israel ke dalam kematian Kristus dari sudut pandang akhir kehidupan alam. Itu adalah hal yang penting dan tidak terabaikan untuk dapat sampai pada akhir Allah, kepenuhan Kristus. Tidak ada harapan atau kesempatan apa pun untuk kepenuhan Kristus sampai telah ada penerimaan posisi itu.

Bahkan ketika posisi itu telah diambil, setelah kita membuat deklarasi tersebut dan telah dibaptis sebagai sebuah kesaksian akan hal itu, kehidupan-diri belum pergi; ini akan muncul, tapi ada hal lain yang telah terjadi. Kita pasti telah menempatkan hal itu, dalam tindakan iman, di bawah tangan Allah. Kita telah mengatakan, pada dasarnya, “Seluruh dunia dan rentang kehidupan-diri itu, dari kehidupan alam, dari daging, telah diletakkan di bawah kutukan dan penghakiman dan kematian; sekarang aku mengandalkan Allah untuk menjaganya.” Lalu apa yang terjadi? Kapan pun hal itu muncul, saudara menemukan bahwa hal itu langsung dikalahkan. Saudara tahu betul bahwa jika saudara berjalan di dalam Roh, pemberontakan sedikit pun dari Diri bertemu dengan dampak Roh Kudus. Dan saudara memiliki waktu yang buruk sampai saudara kembali kepada Tuhan dan berkata: “Tuhan, aku telah membiarkan sesuatu untuk muncul, sesuatu yang telah Engkau hakimi.” Itulah jalan kemajuan dan perkembangan. Tapi saudara lihat perlunya untuk pengakuan yudisial, sebagai memberi Allah sesuatu untuk dikerjakan-Nya.

Di padang gurun, tidak ada pekerjaan itu, tapi di negeri yang dijanjikan ada pekerjaan itu. Akhan adalah sesuatu yang bertahan hidup dan ada perhitungan istan dengan itu oleh Allah. Semuanya tertangkap dan krisis yang hebat diendapkan oleh satu hal. Sebelum sungai Yordan, Tuhan bersaksi melawan itu, tapi ini adalah situasi yang berbeda. Setelah sungai Yordan, saudara berada di posisi yang baru: di sorga. Dan di sini hal itu tidak bisa ditolerir untuk sesaat pun. Ini adalah posisi yang membuat perbedaan-nya. Harus ada akhir yudisial pada Diri; artinya, penerimaan yang cukup pasti tentang akhir kehidupan diri manusia sendiri secara alami, sehingga mungkin ada permulaan, pertumbuhan dan kelanjutan hidup Allah, dengan hanya hidup Allah di yang berkuasa.

Lihatlah seberapa jelasnya hal ini dalam ilustrasi bersejarah. Yosua mewakili energi Roh Kudus dalam kaitannya dengan akhir Allah; yaitu, warisan, kepenuhan Kristus. Apakah saudara ingat di mana Yosua pertama kali datang dalam pandangan? Ini adalah di Rafidim, di mana air menyembur keluar dari batu karang – jenis Roh Kudus menjadi dasar kehidupan orang percaya. Di padang gurun, saudara mendapatkan pola; di negeri saudara mendapatkan kenyataan-nya. Pola itu diberikan di padang gurun. Di negeri ada hasil kerja dari pola. Sehingga di padang gurun ada jenis Roh Kudus yang menjadi hidup yang mendiam di dalam orang percaya. Itu adalah pikiran Allah yang dinyatakan. Saudara tidak mendapatkan itu sebagai kenyataan hidup sampai saudara telah melewati Yordan; artinya, dalam ungkapan penuhnya.

Yosua masuk pada saat itu; di mana air menyembur keluar dari batu karang. Yosua adalah satu dengan Roh Kudus, sebagai hidup dan energi batin umat Tuhan. Keduanya datang bersama di Rafidim. Tapi segera hal itu terjadi, Amalek datang keluar. Dan Yosua-lah yang ditunjuk untuk menemui Amalek. Yosua – energi Roh – dalam kaitannya dengan air di Rafidim, dipanggil untuk menemui aktivitas daging. Dan melalui Yosua, Amalek – aktivitas dan energi daging – telah diatasi. Ini adalah Roh yang berperang melawan daging dan mendapatkan penguasaan. Itu tidak akan pernah bisa terjadi, dalam kenyataannya yang abadi dan dalam ungkapannya yang penuh, sampai hal yudisial itu diterima: bahwa daging itu berada di bawah larangan. Sikap Allah terhadap Amalek adalah antagonisme tanpa kompromi. “Bunuhlah Amalek (itu adalah sikap Allah) dan tumpaskanlah segala yang ada padanya.” Sikap Roh terhadap daging adalah tanpa kompromi. Itu harus dibuat menjadi sangat nyata saat kita memasuki alam rohani dan sorgawi. Itu adalah jalan pengalaman yang normal ketika saudara datang ke tempat di mana saudara telah menerima akhir dari hidup-diri di dalam kematian Tuhan Yesus.

Setelah mengakui perlunya akhir yudisial dari Diri ini, hal berikutnya yang penting, sebagai dasar pada apa Allah akan bekerja untuk akhir-Nya, adalah hidup kebangkitan dengan Tuhan. “Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”; “Jika kita juga dibangkitkan bersama dengan Kristus …” Ini adalah kelengkapan dalam segala cara dari pemisahan dan keterpisahan kita dari dunia. Saudara tidak bisa gagal untuk melihat itu dalam kasus Tuhan Yesus.

Hubungan sepenuhnya berubah pada dasar kebangkitan. Maria dengan senang hati akan menyentuh Dia di kebun, akan memeluk Dia, tapi Ia berkata: “Janganlah engkau memegang Aku …” Pada dasarnya: “Segala sesuatu berubah; pemegangan yang sebelumnya tidak ada lagi. Dunia yang berbeda telah dimasuki, hubungan yang berbeda. Ya! tetap Tuhan-mu, tetap Juruselamat-mu, tetap Teman-mu, tapi berbeda. Aku tidak boleh dipegang seolah-olah Aku berasal dari bumi ini; Aku tidak bisa dipegang, seolah-olah ini adalah tempat-Ku.” “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa.” Hal pertama dalam kebangkitan adalah pengakuan akan hubungan sorgawi kita, bukan hubungan duniawi kita. Semua yang sorgawi sekarang membuat klaim pertama dan apa yang duniawi, bahkan dengan cara yang beragama, harus dikembalikan. (Ada banyak keagamaan duniawi, dan keduniawian agama. Ada banyak dalam agama, yang duniawi dan dari dunia ini: terikat pada bumi dan berasal dari manusia). Persatuan kebangkitan memotong bersih dan membersihkan segala sesuatu yang dimiliki dunia ini, meskipun itu mungkin beragama. Apa yang hanyalah dari Allah memiliki kesaksian di dunia ini; tidak ada hubungan lain. Bisnisnya di sini hanyalah untuk bersaksi di dunia, tapi tidak untuk memiliki ikatan lain apa pun.

Kebangkitan mewakili kelengkapan pemisahan kita dari dunia. “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas …” Dengan kata lain, kepada semua yang ada di sini: “Janganlah engkau menyentuh Aku; Bapa-Ku memiliki klaim pertama.” Itu adalah hal yang paling mendasar, tapi hal ini memang benar. Ini berarti bahwa sorga memiliki klaim pertama dan utama atas segalanya, sebab sekarang semua hubungan adalah sorgawi, semua kepentingan adalah sorgawi.

Itu adalah posisi yang penting bagi akhir Allah. Kita tahu betul, dalam hasil pekerjaan praktikalnya dari kebenaran ini, bahwa dalam tingkat di mana setiap orang percaya memiliki hubungan sukarela dengan dunia ini, atau dipegang oleh apa pun yang berasal dari dunia ini, orang percaya itu terhambat dalam perkembangan rohaninya. Dunia adalah penghalang bagi kepenuhan Kristus. Hal ini tidak mungkin untuk melanjutkan jika ada sedikit pun keinginan dunia yang masih berpegang. Menempatkannya di sisi lain; ini hanyalah indah, menakjubkan, dan kegembiraan yang sangat diberkati untuk memperhatikan bagaimana mereka yang benar-benar berjalan terus dengan Tuhan secara spontan melepaskan dunia. Itu adalah efek dari pertumbuhan rohani. Kebiasaan, di mana sepertinya tidak ada salahnya apa pun pada satu waktu, sekarang mempunyai unsur kontroversi tentang mereka. Hal-hal, yang pada tahap awal, bahkan dari kehidupan Kristen, tidak pernah memprovokasi perhatian apa pun, sekarang, karena ada pertumbuhan, mengajukan pertanyaan di dalam hati dan perjalanan terus dengan Tuhan itu sendiri menyelesaikan semua masalahnya.

Saudara tidak akan pernah perlu mengatakan kepada seseorang yang hatinya sepenuhnya ditetapkan pada Allah: “Engkau harus melepaskan ini dan melepaskan itu.” Tinggalkan seorang seperti itu dengan Tuhan, dan saudara akan menemukan hal-hal itu pergi. Ini adalah hal yang sangat diberkati untuk melihat hati yang ditetapkan pada Tuhan. Saudara tidak perlu khawatir di arah itu. Semua kegelisahan terletak di alam di mana hati tidak sepenuhnya untuk Tuhan. Dua surat dari rasul kepada jemaat di Tesalonika penuh dengan sukacita. Ia mengucap syukur kepada Tuhan atas setiap ingatan akan mereka. Ia tidak bisa berbicara terlalu tinggi tentang mereka atau dalam istilah yang terlalu bersinar, hanya karena mereka berbalik dari dunia kepada Allah, “untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga,” dan ia tidak memiliki kegelisahan tentang mereka. Ketika saudara berpaling kepada orang-orang Korintus … ada banyak masalah. Ini adalah situasi padang gurun lagi – hati yang terbagi.

Sebuah dasar kebangkitan memberi Allah kesempatan yang langsung keluar kepada Tuhan dari dunia. Semua itu berarti kita harus belajar. Kita akan sampai pada hal-hal yang tidak pernah kita duga jika kita berjalan terus dengan Tuhan. Hal-hal di mana kita begitu jelas diselesaikan sebagai sesuatu yang berasal dari Allah, dan tidak pernah sesekali pun diperkirakan untuk memiliki pertanyaan tentangnya, menjadi tertantang. Bukan berarti mereka bukan berasal dari Allah, tapi mereka hanya dari Allah sampai titik tertentu, dan sekarang ada sesuatu yang lebih melampaui mereka. Dan kecuali kita melanjutkan ke sesuatu yang lebih itu, yang baik menjadi musuh yang terbaik. Dan jadi, karena nilai komparatif, kita harus meninggalkan apa yang baik untuk yang lebih baik; dan kemudian, yang lebih baik untuk yang terbaik. Ini hanya bisa terjadi saat kita benar-benar berjalan terus bersama dengan Tuhan. Tapi itu menuntut, pertama-tama, bahwa kita telah membuat potongan bersih dan telah berkata: “Aku keluar pada dasar kebangkitan. Aku keluar bersama dengan Tuhan seluruhnya.”

Hal lain yang mendasar bagi tujuan Tuhan adalah keperluan untuk pemahaman dari inklusivitas Kristus mengenai jemaat yang merupakan Tubuh-Nya. Di bagian wahyu yang diberikan kepada kita di dalam Firman Allah, seperti surat kepada jemaat di Efesus dan Kolose di mana kepenuhan Kristus dibawa ke dalam pandangan dengan paling pastinya, hal yang ada tepat di depan kita adalah jemaat yang adalah Tubuh-Nya. Hal yang paling utama, akhir yang hebat, adalah kepenuhan Kristus, tapi, kepada itu, jemaat, Tubuh-Nya, di bawa ke dalam pandangan. Apakah Efesus membawa dimensi kepenuhan ilahi yang luas di dalam Kristus? “Dipenuhi sampai sesuai dengan kepenuhan Kristus”; “Kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” Apa yang terhubung dengan itu? “Jemaat, yang adalah Tubuh-Nya.” Jemaat sangat penting untuk ekspresi kepenuhan tertinggi Kristus. Itu berarti bahwa untuk kepenuhan Kristus, kita harus memiliki pemahaman dari inklusivitas Kristus di dalam jemaat-Nya. Itu adalah sifat kolektif dari instrumen, alat, yang untuk mengekspresikan kepenuhan Kristus. Melawan itu adalah kemustahilan seseorang, atau sejumlah individu-individu seperti itu, yang dapat mengungkapkan kepenuhan Kristus. Kebutuhannya adalah untuk sebuah hidup hubungan perkumpulan kepada kepenuhan Kristus.

Kita harus mengakui ini tepat di awal sebagai hukum kitab Yosua. Apa yang dikerjakan kitab itu? Ini adalah kepenuhan Kristus; seluruh warisan. Apakah warisan akan diberikan kepada satu, dua atau tiga? Tidak! Apakah warisan akan diberikan kepada fragmen-fragmen yang tidak terkait dan terpisah? Tidak! Warisan akan datang kepada semua yang berada dalam persekutuan, dalam hubungan, dan warisan ini hanya bisa datang pada dasar itu. Itu ditetapkan sebagai hukum, dan itu adalah penjelasan tentang apa yang terjadi dalam kasus Akhan. Ketika Akhan berdosa dan mengambil apa yang dikhususkan, seluruh bangsa tertangkap, dan Tuhan mengungkapkan hal itu seperti ini: “Israel telah berbuat dosa.” Ini adalah penegakan hukum yang luar biasa. Ini bukanlah: Satu orang telah berdosa; biarkan ia dihakimi dan disingkirkan! Seluruh Israel harus datang dan dilatih mengenai hal ini. Seluruh Israel terlibat; dan oleh karena itu, seluruh Israel harus menilainya. Seluruh Israel terlibat dalam penangkapan tersebut, dan seluruh Israel terlibat dalam perlunya menilai dosa tersebut.

Ini adalah cara Allah untuk menggambarkan apa yang kita miliki dalam Perjanjian Baru: “Tubuh adalah satu.” Harus ada penangkapan tentang perkumpulan, kehidupan kolektif jemaat, Tubuh Kristus, sebelum kita dapat berjalan terus mencapai kepenuhan. Kita menuntut persekutuan ini untuk mendapatkan kepenuhan; ini penting. Keterbatasan selalu dibawa keluar oleh perpisahan. Kekalahan akhir Allah selalu tercapai dengan memecahkan umat Tuhan menjadi fragmen-fragmen. Perpecahan adalah perangkat Iblis yang nyata untuk menggagalkan akhir Allah mengenai Anak-Nya, Tuhan Yesus. Ia telah mengejar jalan itu sejak awal. Hal ini sangat mengesankan dan sangat penting bahwa ketika kepenuhan Kristus dibawa ke dalam pandangan di dalam surat-surat ini, ada penekanan yang luar biasa diletakkan pada hubungan anggota Tubuh satu sama lain.

Tuhan Yesus akan menderita kerugian dalam ekspresi kepenuhan-Nya ketika orang-orang kudus berada di luar persekutuan satu sama lain; dan kita bisa memukulkan pukulan terbesar pada musuh dengan pendirian yang teguh dan pasti, di mana tidak ada dasar kecuali murtad, kita akan terbagi dalam roh dari saudara-saudara kita. Untuk memperjuangkan persekutuan, untuk membela persekutuan, untuk menolak perpecahan dalam persekutuan, adalah cara untuk mengalahkan beberapa bentuk aktivitas Iblis. Ini sangatlah mudah untuk mengambil jalur lainnya. Ini adalah hal yang paling sulit untuk menolak pembagian rohani, sebab semua kekuatan neraka keluar untuk mewujudkan itu. Ini hanyalah ketika kita melihat berapa banyak yang terikat dengan persekutuan, dengan hubungan dan kepenuhan Kristus, bahwa kita dapat beralih menuju kepenuhan itu, sebab Tuhan mengandalkannya untuk akhir-Nya.

Ini bukanlah kesatuan yang terorganisir. Ini bukanlah kesatuan yang ada di luar. Ini bukanlah sesuatu apa pun yang bisa dijadikan oleh kesepakatan secara eksternal. Ini bukanlah penyatuan gereja-gereja. Ini bukanlah menyetujui pada kesepakatan umum ekspresi kredo; ini adalah kesatuan Roh. Hal ini bekerja dua cara. Ini perlu bagi kita untuk melanjutkan di dalam Roh agar kita dapat memiliki ukuran terpenuh dari persekutuan. Kita tidak bermaksud bahwa persekutuan tidak mungkin antara yang dewasa dan yang kurang dewasa. Kita harus sangat berhati-hati bahwa kita tidak membiarkan ukuran terang yang lebih besar apa pun (seperti yang dapat kita duga) untuk mengganggu persekutuan kita dengan mereka yang menurut kita tidak memiliki begitu banyak terang. Harus ada persekutuan antara anak-anak dan orang dewasa secara rohani, tapi segala jenis penolakan akan terang, dari kehendak Allah yang dinyatakan, akan cepat atau lambat membatasi persekutuan, sehingga untuk persekutuan penuh harus ada berjalan yang sesuai dengan terang yang diberikan. Dengan cara lain beroperasi, tentu saja, bahwa saat kita bejalan di dalam terang, kita memiliki persekutuan satu dengan yang lain. Berjalan terus di dalam terang berarti peningkatan persekutuan, dan itu membuat ukuran Kristus untuk meningkat.

Kebutuhan untuk Iluminasi Rohani

Hal ini muncul dengan cukup jelas baik di Yosua maupun di Efesus. “Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti …” dan kemudian ada diberikan sebuah daftar hal-hal yang perlu diketahui. Dan saudara menemukan bahwa daftar itu bergerak keluar ke dalam dimensi kasih yang melampaui pengetahuan: “… sehingga engkau dipenuhi sampai sesuai dengan kepenuhan Allah.” Iluminasi rohani mengarah pada dipenuhi sampai sesuai dengan kepenuhan.

Iluminasi rohani, oleh karena itu, adalah hal mendasar bagi akhir Allah. Kita tidak pernah bisa mencapai kepenuhan Kristus hanya dengan keterangan dan penyelidikan otak kita sendiri ke dalam hal-hal rohani. Harus ada kebutuhan Roh Kudus yang memberi wahyu tentang Kristus. Kesaksian Yesus memiliki sebagai hukum esensial-nya: iluminasi dan wahyu rohani – melalui Firman. Kesaksian Yesus tidak akan pernah bisa menjadi sesuatu yang statis, sesuatu yang saudara ambil dan berkata: “Inilah Kesaksian Yesus” dan kemudian memasuk-kannya ke dalam sebuah formula. Kesaksian Yesus adalah sesuatu yang telah dinyatakan. Kesaksian Yesus adalah: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Stefanus mati karena kesaksian itu. “tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara …” Arti dalam dari itu bukanlah sesuatu yang terpisah dari Firman, tapi sesuatu yang datang oleh Roh Kudus melalui Firman. Itu lebih dari sekedar surat; ini adalah hidup. Ini adalah sesuatu yang membuat saudara berkata: Aku telah membaca Kitab Suci tentang hal itu untuk waktu yang lama, tapi aku sesungguhnya tidak pernah melihat hal itu sebelumnya.

Iluminasi Roh Kudus tentang jemaat adalah hal yang sangat sulit untuk dijelaskan kepada siapa pun yang mungkin tidak pernah mengalaminya. Tapi bagi mereka yang telah melihatnya, hal ini tidak perlu penjelasan. Hal ini membuat segala perbedaan pada semua masalah ini. Saudara akan bisa memberitakan Efesus, Kolose, Roma; berkhotbah segalanya tentang jemaat sebagai Tubuh Kristus; saudara mungkin bisa membaca semuanya di buku-buku, dan tetap saja tidak ada ekspresi nyata tentang itu. Kemudian suatu hari, seolah-olah langit terbuka dan hal itu dampak pada roh saudara, dan saudara melihatnya; dan segala jenis penyesuaian menjadi penting dalam hidup. Saudara bisa mengatakan, “Aku melihat bahwa jemaat bukanlah benda denominasi atau nasional; aku percaya pada kesatuan semua orang percaya …” ya, saudara bisa mengatakan semua itu! Namun ada sesuatu yang lebih lagi. Sesuatu itu hanya bisa datang melalui wahyu. Saudara bisa memiliki yang lain, dan itu hanya akan membawa saudara sejauh ini. Tapi dapatkan sesuatu yang lebih itu, dan ini akan membawa saudara jauh ke depan. Ini membawa saudara ke alam konflik dan biaya, tapi saudara berada di alam yang sama sekali baru. Hal ini diperlukan untuk akhir Allah.

Ini adalah satu hal untuk mengatakan hal-hal ini dan menunjukkannya dan menekankannya; saudara berkata: “Bagaimana saudara mendapatkannya? Kami melihat apa yang engkau maksudkan, semuanya cukup jelas, tapi kami belum mendapatkannya!” Nah, jika saudara benar-benar dari hati yang tak terbagi, jika hati saudara sepenuhnya ditetapkan pada Tuhan dan saudara melihat sejauh mana yang saudara dapat lihat tentang hal-hal ini, dan memiliki hubungan yang sangat pasti dengan Tuhan mengenai hal ini; ini mungkin tidak dalam sehari, ini mungkin secara perlahan, mantap, diam-diam, saudara mulai beralih ke bidang pemahaman baru. Dan saudara menemukan bahwa sudut pandang saudara berubah; standar nilai-nilai saudara berubah; wawasan saudara berubah. Mungkin butuh waktu berbulan-bulan, tapi pada akhir waktu saudara berkata: “Aku telah berubah! Sesuatu telah terjadi pada-ku. Aku tidak dapat lagi menerima apa yang sebelumnya aku bisa terima!” Ini mungkin seperti itu, atau ini mungkin terjadi dalam sekejap. Bagaimana hal ini datang tidak jadi masalah, faktanya adalah pentingnya hal ini – iluminasi rohani. Rasul berdoa agar orang-orang yang disuratkannya mungkin dapat memilikinya. Marilah kita berdoa agar kita memilikinya, dan bahwa semua umat Tuhan akan datang ke dalam itu.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.