Austin-Sparks.net

Injil Menurut Paulus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 – Dalam Surat-Nya kepada Jemaat di Galatia

Sekarang kita meneruskan ke surat kepada Jemaat di Galatia, di mana kita sebenarnya memiliki kalimat yang adalah dasar pertimbangan ini – “Injil yang aku beritakan”. Kalimat itu ditemukan di pasal kedua dan ayat kedua, dan dalam bentuk lain di pasal satu, ayat sebelas – “Injil yang kuberitakan.” Kita telah mencatat berapa kali kata ‘injil’ ini muncul dalam surat-surat Paulus. Kata itu tersebar di seluruh surat-suratnya, menunjukkan melalui frekuensi kemunculannya bahwa itu, bagaimana pun juga, adalah apa yang sebenarnya ia sedang tuliskan. Hal yang sama juga berlaku dalam surat singkat kepada jemaat di Galatia ini. Dalam bentuk kata bendanya – yaitu, di mana seluruh isi kebenaran Kristen disebut ‘Injil’ – kata ini muncul dalam surat ini delapan kali; dan kemudian dalam bentuk kata kerjanya – yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan benar, yaitu, ‘untuk menginjil’ atau ‘untuk mengabarkan baik’, diterjemahkan, demi kenyamanan kita, ke dalam bahasa Inggris sebagai ‘khotbah’, ‘mengkhotbahkan injil’, ‘membawa kabar baik,’ dan sebagainya, tetapi hanyalah satu kata dalam bahasa aslinya – di dalam bentuk kata kerjanya, kata ini ditemukan dalam surat ini enam kali: sehingga kita dapatkan di sini empat belas kemunculan dalam surat yang sangat singkat.

Situasi di Antara Umat Kristen Galatia

Sekarang, jika kita dapat merekonstruksi situasinya yang disajikan oleh surat ini, atau datang kepadanya dalam kenyataan yang sebenarnya, apa yang akan kita temukan? Seandainya situasi yang direpresentasikan di sini ada di suatu tempat pada hari ini, dan kita mengunjungi tempat itu di mana hal ini sedang terjadi, apa yang akan kita temui? Nah, kita akan menemukan kontroversi yang luar biasa sedang berlangsung, dengan tiga pihak yang terlibat. Di satu sisi, kita akan menemukan sekelompok laki-laki yang sangatlah pahitnya anti-Paulus. Di sisi lain, kita akan menemukan Paulus terbangun dan tergerak sampai ke kedalaman keberadaannya itu sendiri, yang tidak pernah kita temukan di tempat lain mana pun dalam tulisannya atau dalam perjalanannya. Dan, di antara kedua pihak ini, akan ada orang-orang Kristen yang menjadi kesempatan langsung dari pertempuran luar biasa ini yang sedang terjadi. Masalah-masalah yang jauh lebih besar daripada masalah lokal dan yang kadang-kadang, sedang terlibat, sebab ini adalah masalah kodrat Injil yang menjangkau jauh dan menetap. Sekarang Paulus, di dalam pertempuran-nya, berkomitmen pada pernyataan ulang dari ‘Injil yang ia beritakan’, melawan mereka ini yang sedang berusaha untuk merusak, menetralkan dan menghancurkan pelayanannya seluruhnya. Tentang apakah semuanya itu?

Pertama-tama, ambillah partai anti-Paulus. Apakah masalah mereka? Apakah yang ingin mereka dirikan? Singkatnya, dalam satu kata, tujuan mereka adalah untuk menegakkan tradisi agama Yahudi yang lama. Mereka berdiri teguh untuk keabadian sistem itu. Mereka berpendapat bahwa itu datang langsung dari Allah, dan apa yang datang langsung dari Allah tidak dapat diubah atau dikesampingkan. Hal ini mendapat dukungan dari zaman kuno. Ini adalah sesuatu yang telah diperoleh dan yang telah ada selama berabad-abad, dan oleh karena itu, hal ini memiliki nilai sebagai sesuatu yang bukan, seperti ajaran Paulus, sesuatu yang cukup baru. Ini telah didirikan di zaman lampau. Mereka akan melangkah lebih jauh lagi, dan mengatakan bahwa Yesus tidak membatalkan hukum Musa: Ia tidak mengatakan apapun tentang hukum Musa yang dikesampingkan. Nah, ada semua argumen ini, dan banyak lagi lainnya. Posisi mereka adalah bahwa agama bangsa Yahudi, Hukum Musa, mengikat orang Kristen. ‘Jadilah orang Kristen, jika engkau berkenan, tetapi engkau harus menambahkan kepada iman Kristen engkau, Hukum Musa, dan engkau harus berada di bawah pemerintahan dari semua Kamu Harus dan Kamu Jangan dari tradisi dan sistem itu; engkau harus menyesuaikan diri kepada ajaran dan tata cara sistem bangsa Yahudi, tradisi Musa.’ Itulah posisi mereka secara singkatnya.

Di sisi lain, ada Paulus. Ia tidak asing dengan Musa, tidak asing dengan sistem agama Yahudi. Dilahirkan, dibesarkan, diasuh, dilatih dan diajarkan dengan sangat teliti di dalam semuanya itu, namun di sini ia ditemukan secara langsung dan secara positif bertentangan dengan posisi mereka. Ia berpendapat bahwa Hukum memang diberikan oleh Allah, tetapi Hukum itu hanya diberikan oleh Allah untuk menunjukkan kelemahan manusia. Nilai dan efek sebenarnya dari Hukum adalah untuk menunjukkan kepada kita seperti apakah manusia itu – bahwa ia sungguh tidak bisa menjaganya. Betapa putus asanya manusia itu di hadapan tuntutan Allah! Betapa tidak berdayanya dia itu di hadapan seluruh sistem perintah-perintah ini – Harus dan Jangan! Dan meskipun Kristus tidak membatalkan Hukum, mengesampingkannya, dan berkata, ‘Itu semuanya sudah selesai’, Kristus di dalam Diri-Nya sendiri hanyalah satu-satunya, satu-satunya di antara semua manusia yang pernah hidup di dunia ini, yang dapat mematuhinya; dan Ia sungguh menjaganya. Ia memuaskan Allah dalam setiap detail dari Hukum Ilahi; dan, setelah memuaskan Allah dan menggenapi Hukum, Ia memperkenalkan dan membentuk dasar lain dari hubungan dengan Allah, dan dengan demikian Hukum dengan cara itu dikesampingkan. Fondasi lain dari kehidupan dengan Allah dibawa masuk oleh Yesus Kristus.

Itulah argumen Paulus secara singkatnya. Tentu saja, ada banyak detail di dalamnya, tetapi Paulus sampai pada kesimpulan yang berlawanan dengan kesimpulan yang telah dicapai oleh para agama Yahudi ini. Hukum Musa tidak lagi mengikat orang Kristen dengan cara di mana hukum itu mengikat orang bangsa Yahudi. Argumen Paulus adalah bahwa di dalam Kristus kita dibebaskan dari Hukum. Kata yang besar dalam surat ini adalah kemerdekaan dalam kaitannya dengan Hukum.

Dari istilah-istilah kuat yang digunakan dalam surat ini, kita dapat menyimpulkan seberapa kuatnya perasaan mereka yang bersangkutan ini. Tentu saja, orang bangsa Yahudi ini sangatlah, sangat kuat. Mereka telah mengejar Paulus ke mana pun ia pergi. Mereka telah mencari dengan segala cara, dengan serangan pribadi dan dengan argumen dan bujukan, untuk membatalkan pekerjaannya dan untuk mengarahkan orang yang bertobat darinya dan membawa mereka kembali kepada Musa. Paulus ditemukan di sini, seperti yang telah saya katakan, dalam keadaan berapi-api yang sempurna. Paulus ini, yang begitu mampu untuk bersabar dan panjang sabar dan penuh kesabaran, seperti yang kita lihat di bab terakhir dalam kasus Jemaat di Korintus, di mana setiap jenis provokasi kemarahan dihadapi olehnya – kesabaran dan panjang sabar yang luar biasa dari Paulus dengan orang-orang itu – namun di sini laki-laki ini tampaknya telah dilucuti dari semua kesabaran seperti itu: di sini ia benar-benar melemparkan kutukan kepada orang-orang ini. Dua kali, dengan penekanan ganda, ia berkata, “Terkutuklah dia … jadi aku katakan sekali lagi, Terkutuklah dia” – terkutuk.

Sekarang, ketika Paulus menjadi seperti itu, pasti ada sesuatu yang terlibat. Untuk seorang laki-laki seperti Paulus, untuk menjadi panas seperti itu, saudara harus menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang serius yang sedang terjadi. Dan memang ada, dan panasnya Rasul ini menunjukkan betapa seriusnya perbedaan antara kedua posisi ini.

Jawaban atas Situasinya

Nah, di dalam surat itu kita mungkin merasa ada banyak materi yang misterius. Misalnya, dalam mengambil jenis-jenis Perjanjian Lama, Paulus menggunakan sebagai alegori peristiwa Hagar dan Ismael. Kita tahu detailnya; kita tidak akan membahasnya sama sekali. Tampaknya ada banyak materi misterius yang digunakan Paulus untuk argumennya. Tetapi ketika kita telah membaca semuanya dan mempertimbangkannya serta merasakan dampaknya, apakah jumlah dari semuanya itu? Ketika kita telah mempelajarinya dan terkesan dengan keseriusannya, apa yang tersisa untuk kita? Apakah ini hanyalah kesimpulan tentang legalisme – bahwa Hukum tidak lagi mengikat kita dalam belenggu, dan kita merdeka darinya? Apakah bahwa dispensasi kemerdekaan dalam kaitan itu telah diperkenalkan, dan bahwa prinsip-prinsipnya tidak lagi mengikat kita? Apakah itu posisinya? Apakah bahwa Kekristenan adalah sesuatu yang tanpa kewajiban dalam kaitannya dengan kebenaran dan praktek? Apakah bahwa kasih karunia akan mengesampingkan semua pelanggaran hukum dan pelanggaran asas-asas kita? – sungguh suatu penafsiran yang salah tentang kasih karunia! – tetapi apakah itu? Apa itu?

Saudara lihat, ini adalah mungkin untuk benar-benar memahami nilai dari sebuah surat seperti ini, tetapi untuk tetap, setelah semuanya, hanya sebagai suatu masalah teologis, hanyalah masalah ajaran belaka. Ya, surat kepada Jemaat di Galatia mengajarkan bahwa kita tidak lagi berada di bawah Hukum Musa, dan bahwa kita merdeka sebagai anak-anak Allah. Sangat bagus, sangat indah! Tapi ke manakah hal itu akan menuntun saudara? Apa jumlah darinya? Semua itu negatif.

Saya bertanya-tanya – dan inilah intinya sekarang – saya bertanya-tanya berapa banyak dari kita yang benar-benar hidup dalam kenikmatan dari rahasia dan inti dari Injil, sebagaimana yang disajikan dalam surat ini. Paulus berkata banyak di sini tentang Injil atau kabar baik. Apa sebenarnya Injil itu, atau kabar baik itu, sebagaimana yang ditemukan di sini di dalam surat ini dan dalam hubungan khusus ini? Bagaimana pun juga, ini bukanlah hanya bahwa orang Kristen ingin ‘dimerdekakan’ – bebas dari segala batasan, dari segala ikatan dan segala kewajiban, untuk dapat melakukan apa yang mereka suka, mengikuti kecenderungan mereka sendiri. Ini bukanlah demikian sama sekali. Saudara dan saya ingin mengetahui sesuatu yang lebih positif dari itu. Kita tidak bisa puas dengan yang negatif belaka.

Kristus Di Dalam

Apakah jumlah dari Injil di sini? Paulus berkata, ‘Inilah Injil’. Ini diringkas dalam satu bagian dari surat ini, bagian yang sangat terkenal dari Kitab Suci, di mana kita semua bersukacita – Galatia 2:20: “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Inilah Injil, kabar baik, tentang Kristus yang berdiam di dalam. Ini adalah inti dari keseluruhan perkaranya, ini adalah jawaban untuk keseluruhan argumennya, ini menyelesaikan semua pertanyaannya, ini berurusan dengan semua kesulitannya – injil, kabar baik, tentang Kristus yang berdiam di dalam.

Dan, ketika saudara memikirkannya, ini adalah faktor yang paling penting dan fundamental dalam agama Kristen. Tidak heran Paulus melihat bahwa, jika ini dikorbankan, Kekristenan tidak menghasilkan apa-apa: kaum agama Yahudi telah membawa semuanya pergi; Kekristenan telah menjadi tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena itu, ia berjuang, untuk Kekristenan pada satu titik saja – tetapi satu yang mencakup keseluruhannya. Keseluruhannya dibungkus dan diikat dengan ini: “Kristus hidup di dalam aku.” Jika itu benar, saudara tidak perlu berdebat tentang apa pun sama sekali; semua argumennya diselesaikan.

“Kristus hidup di dalam aku.” Kristus! Apakah Kristus itu? Siapakah Kristus itu? Apakah arti dari Kristus? Apa yang Ia wujudkan? Mengapa, segala sesuatu yang memuaskan Allah ditemukan di dalam Kristus! Di dalam Anak-Nya Yesus Kristus, Allah memiliki jawabannya yang penuh, final dan lengkap. Kristus dapat memenuhi setiap tuntutan Allah, dan telah melakukannya. Kristus dapat membawa perkenanan Allah yang penuh dan lengkap di mana pun Ia berada. Oh, kita bisa berdiam lama dengan itu – apakah Kristus itu, betapa besarnya Kristus itu, betapa indahnya Kristus itu! Dan “Kristus hidup di dalam aku”! Kristus, bahwa Kristus dari kemuliaan kekal itu, bahwa Kristus yang mengosongkan diri itu, penghinaan itu, bahwa Kristus dari kehidupan yang berkemenangan itu, bahwa Kristus dari Salib yang perkasa itu, dari kebangkitan itu, dari kembalinya kepada kemuliaan itu, dan dari penobatan itu, sekarang, ada di dalam saudara dan di dalam saya! Apa lagi yang kita inginkan – apa lagi yang bisa kita miliki – apakah ada yang lebih besar dari pada itu?

Kuasa Kristus di Dalam

Sekarang Kristus adalah Pribadi yang nyata dan hidup: bukan sebuah gagasan yang abstrak, tokoh sejarah, tetapi Pribadi yang nyata dan hidup. “Kristus hidup di dalam aku”. Saya tidak memakai salib Kristus yang mati di luar. Saya memiliki Kristus yang hidup di dalam, berita baik tentang Kristus yang hidup di dalam. Saudara bisa membaca itu, atau mendengarnya dikatakan, dan saudara bisa menganggukkan kepala dan berkata, ‘Ya, Amin’: saudara setuju dengan itu! Tetapi saya telah mengenal orang-orang yang telah mendengarkan itu selama bertahun-tahun, dan setuju dengan itu dengan sepenuh hati seperti saudara – dan kemudian pada suatu hari, sadar akan hal itu. ‘Kamu tahu, setelah semua yang telah aku dengar tentang itu, aku baru saja menyadari bahwa memang benar bahwa Kristus benar-benar hidup di dalam aku!’ Ini adalah sesuatu yang lebih dari sekedar ajaran tentang Kristus di dalam – ini adalah suatu pengalaman.

Paulus memfokuskan seluruh sejarahnya sebagai seorang Kristen dan sebagai hamba Allah pada satu hal itu. ‘Allah membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita’ (2 Korintus 4:6). ‘Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku’ (Galatia 1:15, 16). ‘Injil yang kuberitakan itu bukanlah Injil manusia’, “tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus” (Galatia 1:11, 12). Bagaimana itu datang? Bukan saja secara objektif dan lahiriah, tetapi secara batiniah. ‘Allah membuat terang-Nya bercahaya di dalam.’ “Kristus hidup di dalam aku.” Hal yang paling mengejutkan yang pernah terjadi pada seseorang dalam perjalanan sejarah manusia adalah apa yang terjadi pada Saulus dari Tarsus pada siang itu ketika ia menyadari bahwa Yesus dari Nazaret, yang menurutnya telah selesai, mati dan dikuburkan, masih hidup, hidup, sebenarnya hidup. Ingatlah betapa sangat hidupnya Dia itu. Dan Paulus berkata: ‘Yang Satu itu hidup – dan bukan hanya dalam kemuliaan – Ia hidup di dalam aku, di dalam aku!’ Seorang Pribadi yang hidup, kuasa nyata yang hidup di dalam, ya, kuasa yang nyata di dalam, adalah Kristus.

Kecerdasan Kristus di Dalam

Lebih lanjut lagi, Ia adalah Kecerdasan sejati, yang memiliki pengetahuan penuh tentang segala yang Allah inginkan, dan, memiliki itu, berdiam di dalam aku, adalah gudang dan kendaraan dari kehendak penuh Allah untuk hidup-ku. Kecerdasan penuh oleh Kristus yang berdiam di dalam! Segala pengetahuan yang Kristus miliki ada di dalam, dan jika itu benar, jika Kristus ada di dalam – Rasul, tentu saja, sedang berbicara di sini tidak hanya tentang Kristus yang ada di dalam, tetapi banyak tentang Roh Kudus, yang kepadanya kita akan datang sekarang – jika Kristus yang berdiam di dalam mendapatkan jalan-Nya, kemudian apa Dia itu menjadi nyata dalam kehidupan anak Allah: fakta bahwa Ia adalah Pribadi yang hidup, fakta bahwa Ia adalah kuasa yang perkasa, fakta bahwa Ia adalah kecerdasan Ilahi yang penuh.

Kristus di Dalam Pengetahuan tentang Kehendak Allah

Kita ingin memiliki semua pemahaman di dalam pikiran kita, semua pengetahuan dan kecerdasan di dalam akal kita. Kita belum mendapatkannya, tetapi kita memiliki jenis kecerdasan lain. Anak Allah yang sejati memiliki jenis kecerdasan yang lain, yang sama sekali berbeda dari kecerdasan akal. Kita tidak tahu bagaimana menjelaskannya dan menafsirkannya, tetapi entah bagaimana kita mengetahuinya. Kita hanya bisa berkata, ‘Kita tahu.’ Kita tahu apa yang Tuhan tidak inginkan di mana kita bersangkutan. Kita merasa tidak mungkin untuk merasa nyaman dengan hal apa pun yang Tuhan tidak inginkan, dan kita tiba pada posisi itu begitu sering. Kita mengatakannya dengan cara yang berbeda, tetapi kita harus berkata, ‘Aku tahu Tuhan tidak ingin aku melakukan itu, untuk pergi ke arah itu; itu sedalam apapun di dalam aku. Untuk melakukannya berarti melanggar sesuatu yang berhubungan dengan hidup-ku itu sendiri dengan Allah.’

Itu ada di sisi negatifnya. Dan di sisi positifnya, jika Tuhan benar-benar menginginkan sesuatu, kita mengetahuinya; terlepas dari segalanya, kita tahu itu. Kalau saja kita akan menunggu untuk hal itu, hal itu akan sangat pasti. Masalahnya adalah kita tidak bisa menunggu Tuhan; kita begitu terjebak dalam masalah bimbingan ini. Tetapi ketika waktu Tuhan tiba, tidak ada pertanyaan tentang itu sama sekali: kita tahu. Bagaimana kita bisa tahu? Ini adalah pengetahuan rohani, ini adalah kecerdasan rohani. Ini adalah Kristus yang berdiam di dalam, yang memiliki segala pikiran Allah.

Sekarang, berikut ini adalah orang-orang Kristen Galatia yang malang, terpecah antara kaum agama Yahudi dan Paulus. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Orang-orang ini, di satu sisi, begitu kuat tentang garis hal-hal mereka; dan di sisi lain, ada Paulus, yang mengatakan bahwa mereka semuanya salah! Apa yang harus mereka lakukan? Jawabannya datang: ‘Jika Kristus ada di dalam kamu, kamu akan tahu – kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan.’ Dan itu adalah satu-satunya cara yang nyata untuk mengetahui apa yang harus kamu lakukan – apa yang benar dan apa yang salah. Kristus di dalam kamu. Tapi kamu akan tahu.

Kristus di Dalam Kuasa Ketekunan

Sekarang saudara berkata, ‘Aku belum menyadari itu, aku tidak merasakan itu, aku tidak melihat itu; aku tidak memiliki semua kecerdasan itu, aku tidak merasakan semua kuasa itu.’ Saudara lihat, seperti Paulus selalu mencoba untuk tunjukkan, ada perbedaan yang sedemikian besarnya antara jenis pengetahuan manusia dan pengetahuan rohani. Kita memiliki pengetahuan semacam ini, bukan berdasarkan informasi, tetapi berdasarkan pengalaman.

Beberapa dari kita telah berada di jalan Kristen selama bertahun-tahun. Jika itu telah diserahkan kepada kita, apakah kita masih akan tetap melanjutkan dengan Tuhan? Jika kita telah harus melanjutkan, berjuang untuk melalui, berjuang habis-habisan, dengan sumber daya kita sendiri, apakah kita masih akan tetap ada di sini? Saya rasa saya dapat mengatakan tentang saudara dan tentang diri saya sendiri, Tentu saja tidak! Kita tidak akan berada di sini pada hari ini; kita tidak akan bersukacita di dalam Tuhan, berjalan terus dengan Tuhan. Jika Iblis mendapatkan apa yang Ia kehendaki, kita pastinya tidak berada di sini, karena di dalam diri kita sendiri dan di dalam Iblis, kita telah menemukan setiap hal yang dapat dibayangkan yang bertentangan dengan Kristus, untuk membuat kita tidak mungkin untuk melanjutkan dengan Tuhan. Segala sesuatu di dalam diri kita sendiri melawan kita secara rohani. Segala sesuatu di dalam Iblis melawan kita, dan segala sesuatu yang dapat ia gunakan dilemparkan ke dalam pertempuran untuk kehancuran kita.

Tetapi kita ada di sini, dan itulah bukti bahwa Kristus di dalam kita adalah kuasa yang hidup, dan itu ditemukan – meskipun belum dalam kegenapan – dalam pengalaman, dalam kenyataan, dan bukan hanya dalam perasaan kita. Kita ingin merasakan sensasi dari kuasa besar ini, untuk merasakannya; tetapi tidak, seringkali kuasa-Nya disembunyikan, dan itu hanya muncul dalam fakta – seringkali dalam fakta jangka panjang.

Watak Kristus di Dalam

Kuasa, kecerdasan, pengetahuan: dan kemudian watak. Ini adalah salah satu kenyataan kehidupan Kristen. Ketika Kristus ada di dalam, kita memiliki watak yang sama sekali berbeda. Kita cenderung pada hal-hal baru, cenderung pada cara-cara baru. Ya, watak kita telah berubah. Hal-hal yang pernah kita temukan sebagai hidup kita, tidak lagi menarik kita kepada mereka. Kita tidak cenderung kepada mereka lagi. Inilah masalah dunia dengan orang Kristen: ‘Mengapa kamu tidak melakukan ini, itu dan yang lainnya?’ Dan satu-satunya jawaban yang dapat kita berikan, tetapi yang tidak pernah memuaskan mereka, adalah, ‘Aku telah kehilangan segala kecenderungan untuk hal-hal semacam itu: Aku tidak lagi cenderung ke arah itu: Aku memiliki kecenderungan kepada arah yang sama sekali berbeda.’ Ini seperti itu: watak lain – Kristus di dalam. Itu adalah agama Kristen!

Saudara lihat, Musa berkata, ‘Kamu harus melakukan ini, dan kamu harus melakukan itu, dan kamu tidak boleh melakukan ini, dan kamu tidak boleh melakukan itu’; dan watak-ku sama sekali berlawanan dengan Musa. Musa berkata, ‘Kamu harus melakukan ini’ – aku tidak ingin melakukannya; mungkin itu cukup benar, itu mungkin datang dari Allah, tetapi aku hanya tidak menemukannya di dalam kodrat-ku, watak-ku, untuk melakukan itu. Musa berkata, ‘Aku tidak boleh melakukan ini,’ dan watak-ku berkata, ‘Aku ingin melakukan itu – itulah hal yang sangat ingin aku lakukan!’ Entah bagaimana, di dalam diriku sendiri, aku selalu berlawanan dengan Allah dalam segala cara.

Apakah solusi untuk Hukum? Kristus di dalam kamu. Jika Kristus ada di dalam saudara, maka saudara akan cenderung melakukan apa yang Allah ingin saudara lakukan, dan saudara akan memenuhi Hukum. Jika Kristus ada di dalam saudara, saudara tidak akan memiliki watak untuk melakukan apa yang Allah tidak ingin saudara lakukan, dan saudara akan sekali lagi memenuhi Hukum. Tapi, saudara lihat, saudara memenuhinya atas dasar yang lain sama sekali. Saudara memenuhinya, bukan karena Musa mengatakannya, tetapi karena Kristus ada di dalam saudara; bukan karena saudara harus, tetapi karena Kristus memberi saudara watak lain. Inilah Injil, berita baik, tentang Kristus yang berdiam di dalam.

Pekerjaan Roh Kudus di Dalam

Sekarang, ketika saudara beralih kepada ajaran tentang Roh Kudus di dalam surat ini, saudara akan menemukan bahwa hal itu berkaitan dengan hal yang sama. Kristus di dalam saudara adalah standar Roh Kudus dan Ia bekerja di dalam saudara atas dasar Kristus yang berdiam di dalam untuk membawa saudara sejalan dengan Kristus, untuk membangun saudara sesuai dengan Kristus yang ada di dalam saudara. Roh Kudus adalah energi Kristus di dalam, energi untuk menjadikan kita seperti Kristus, untuk memungkinkan kita menjadi seperti Kristus, dan oleh karena itu, untuk menjadi pemenuhan segala sesuatu yang benar di hadapan Allah, dan menghindari segala sesuatu yang tidak benar di hadapan Allah. Ada energi oleh Roh Kudus untuk melakukan ini.

Rasul berbicara tentang buah Roh. “Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatia 5:22, 23). Roh, saudara lihat, ada di dalam, dan Ia adalah Roh Kristus di dalam untuk menyebabkan buah-buah Kristus dihasilkan di dalam kita, atau, bisa kita katakan, buah Kristus yang menunjukkan dirinya dalam banyak cara ini. Buah Kristus adalah “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”, buah dari energi Roh Kristus yang kuat di dalam.

Dan bagaimana dengan hukum? Ya, Roh bekerja menurut hukum. Sebelum ia selesai, Rasul mengatakan hal yang luar biasa itu, hal yang mengerikan itu: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu” (Galatia 6:7, 8). Hukum Roh, saudara lihat, adalah begini. Tabur, dan saudara menuai; apa yang saudara tabur, saudara tuai. Taburlah dalam Roh, dan saudara akan menuai hidup yang kekal. Jika saudara menabur dalam Roh – itu hanya mengatakan, dalam bahasa kiasan, Jika saudara menyesuaikan diri dengan energi Roh, hukum Roh, pemerintahan Roh, atau dengan Kristus di dalam saudara – saudara akan menuai Kristus, saudara akan menuai hidup. Ada hukum di sini, dan ‘merdeka dari Hukum’ tidak berarti bahwa kita dibebaskan dari kebutuhan apa pun untuk mengakui bahwa Allah telah membentuk alam semesta-Nya, tubuh dan jiwa kita, berdasarkan asas-asas; tetapi ini berarti begini, bahwa Kristus di dalam kita memungkinkan kita untuk mematuhi asas-asas tersebut, sedangkan jika tidak, kita akan selalu melanggarnya.

“Injil yang kuberitakan,” kata Paulus: ‘bagaimanapun juga, itu berarti begini – setelah semua argumen-mu tentang legalisme dan kaum agama Yahudi dan sisanya, itu berarti begini: - “Kristus hidup di dalam aku.” ‘Itu adalah berita baik, itu adalah pengharapan – segalanya mungkin!

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.