Austin-Sparks.net

Kehidupan Orang Kristen

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 – Tujuan Ilahi dan Prinsip yang Mengatur Kehidupan Kristen

Izinkan saya mengulangi apa yang telah saya katakan pada setiap kesempatan sebelumnya pada permulaan ini, bahwa dalam apa yang kami katakan, kita memiliki tiga golongan orang-orang, yang terutama di dalam pikiran. Pertama, mereka yang tidak pernah memiliki pengalaman pasti tentang apa yang disebut oleh Firman Allah sebagai kelahiran baru. Artinya, mereka tidak pernah masuk melalui pengalaman yang hidup ke dalam kehidupan Kristen. Telah ada beberapa yang seperti itu bersama kita pada setiap kesempatan, dan kami tidak ingin mereka diabaikan ketika kami berbicara tentang kehidupan Kristen. Kemudian, kedua, mereka yang hanya memiliki sedikit pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan Kristen, mereka yang baru-baru ini, sedikit banyaknya, memasuki pengalaman itu dan perlu dibantu pada awalnya. Dan kemudian yang ketiga, ada pemain lama yang mengetahui semuanya tentang itu dan maksud saya dalam mengatakan ini adalah bahwa saudara akan mengerti bahwa jika ini tidak menemui saudara di mana saudara berada, ini mungkin menemui orang lain dan saudara seharusnya jangan bosan dan tidak sabaran. Cobalah untuk berpikir bahwa itu mungkin bermanfaat bagi orang lain. Jadi kita akan menjaga tingkat dan nada dari pertemuan ini tetap segar dan hidup jika kita mengingatnya.

Subjek kita, seperti yang saudara ketahui, secara umumnya adalah apa artinya untuk menjadi seorang Kristen. Pertama-tama, kita mempertimbangkan signifikan sangat besar dari kehidupan Kristen. Lalu minggu lalu, apa yang terjadi ketika kita menjadi seorang Kristen. Sekarang pada malam ini, tujuan Ilahi dan prinsip yang mengatur kehidupan Kristen – tujuan Ilahi dan prinsip. Yang pertama kemudian:

Tujuan Ilahi

Dan ini sangat penting bagi kita untuk menyadari sepenuhnya faktanya bahwa tujuan memang mengatur kehidupan Kristen. Kata ‘tujuan’ itu, pemikiran itu, sangat terlihat dalam Perjanjian Baru. Sebagian besar dari saudara akrab dengan satu pernyataan yang berkaitan dengannya, meskipun biasanya pernyataan itu dipotong menjadi dua dan hanya bagian pertamanya yang diambil: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Saya katakan, kita biasanya mengambil bagian pertamanya: “bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan”. Kita dapat melanjutkan: “bagi mereka yang mengasihi Dia”; tetapi itu bukanlah pernyataan yang sebenarnya: “yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Kemudian kita memiliki kata lain, yang tidak begitu umum diketahui: “kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.” Menurut keputusan kehendak-Nya. Sekali lagi: “sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Sekali lagi: “berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.” Semua ini cukup untuk menunjukkan setidaknya, bahwa kata ‘tujuan’ ini adalah ide yang mengatur dalam kehidupan Kristen: bahwa kita tidak diselamatkan, kita tidak menjadi orang Kristen hanya untuk diselamatkan dan hanya untuk menjadi orang Kristen. Itu hanyalah awal dari sesuatu; itu adalah untuk sesuatu yang jauh lebih banyak dalam pemikiran dan niat Allah.

Saudara bertanya, “Nah, apa tujuannya?” Yah, ada cukup banyak hal yang dikatakan sehubungan dengan itu, tentang apakah itu, dan untuk apakah itu, tetapi saya tidak akan mengambil waktu untuk mengutip dari Kitab Suci pada malam ini, kita tidak boleh mengambil terlalu banyak detailnya. Tetapi, ketika semua hal yang dikatakan tentang itu dikumpulkan bersama, ada satu hal yang mencakup semuanya, yang merangkul dan menutupi semuanya, yang semuanya hanyalah bagian-bagian darinya. Dan satu hal yang inklusif dan komprehensif itu, yang menyatakan tujuan Ilahi ada dalam satu kalimat di dalam salah satu surat Paulus: “sampai kita semua telah mencapai … kepenuhan Kristus.” Kepenuhan Kristus adalah tujuan kepada apa kita telah dipanggil, yang mengatur kehidupan Kristen, yang memberi kehidupan Kristen maknanya.

Kepenuhan Kristus

Kita akan meluangkan sedikit waktu untuk melihat hal itu, tetapi saya yakin saudara akan langsung mengenali bahwa itu membuat Kristus sangat hebat. Tentunya, jika semua orang Kristen yang pernah ada dan sekarang ada dan akan ada dipanggil dengan tujuan mencapai kepenuhan Kristus itu – dan jumlahnya tidak terhitung di sepanjang abad, di seluruh generasi sejak orang Kristen pertama – semuanya digabungkan, jumlah yang banyak dan tidak terhitung ini dipanggil dengan panggilan yang sama, kepenuhan Kristus, maka Kristus pastilah sungguh sangat besar.

Ya, dan oleh karena itu, kehidupan Kristen harus menjadi sesuatu yang sangat besar. Jika ia mengambil karakternya, maknanya, dan dimensinya dari Kristus, maka kehidupan Kristen yang sesuai dengan Kristus pastilah hal yang sangat besar. Ini membuat kehidupan Kristen menjadi sesuatu yang progresif. Tidak ada orang Kristen dalam pengalaman atau sejarah mereka di bumi ini yang pernah dapat mengatakan bahwa mereka telah mencapai tujuan itu. Ini berarti bahwa kehidupan Kristen adalah satu yang dari kemajuan dan perkembangan. Ini semuanya bergerak menuju kepenuhan tertinggi itu. Jadi kita menemukan dalam Perjanjian Baru bahwa kehidupan Kristen diatur dalam tiga bentuk kata: kita adalah orang Kristen, kita sedang menjadi orang Kristen, dan kita akan menjadi orang Kristen. Ada tiga kata berbeda dalam Perjanjian Baru yang ada di dalam bahasa aslinya yang menunjukkan bentuk kata-kata tersebut.

Saya percaya bahwa itu adalah Uskup Handley Moule yang bepergian pada satu kesempatan, dan baik dia yang pertama atau perempuan itu yang pertama, bagaimana pun juga, seorang perempuan Bala Keselamatan masuk ke kompartemen yang sama dengan dia. Dan ketika mereka telah menetap dan dalam perjalanan – meskipun ia adalah seorang uskup, atau saya percaya demikian, seorang Dekan pada waktu itu, menurut peraturan gerejanya – ia menginterogasinya: “Tuan, apakah kamu telah diselamatkan?” Kemudian uskup tua yang ramah itu memandangnya dan berkata, “Maksudmu …” dan kemudian ia mengutip tiga kata Yunani itu. Kedengarannya agak bertele-tele bagi saya untuk mengutipnya untuk saudara! “Maksudmu …” dan kemudian ia mengutip katanya “Aku telah diselamatkan”, dan kemudian kata Yunani lainnya, “Aku sedang diselamatkan”, atau yang lainnya yang berarti “Aku akan diselamatkan.” Tentu saja, ia benar-benar terpesona! Itu agak kasar baginya, dan ia tidak tahu harus berkata apa, tetapi itu mengarah pada pembicaraan yang sangat menguntungkan tentang awal, pertumbuhan, dan akhir kehidupan Kristen.

Maksud saya adalah, bahwa itu ada di sana di dalam Perjanjian Baru. Kita diselamatkan, kita sedang diselamatkan, dan kita akan diselamatkan. Mereka semuanya ada di sana. Kita akan diselamatkan adalah firmannya, kita akan diselamatkan – tahap terakhir. Kita diterima di dalam Kristus, kita bertumbuh di dalam Kristus, kita harus disempurnakan di dalam Kristus. Kristus, kemudian, tersebar di seluruh kehidupan orang Kristen, pada awalnya, kelanjutannya, dan penyempurnaannya. Itu adalah pernyataan yang saudara semuanya setuju dan tidak perlu bekerja keras, tapi apa artinya ini? Apa itu “kepenuhan Kristus”?

Nah, apakah kodrat Kristus yang awal atau sederhana dan dasar, ke dalam apa kita datang pada awalnya? Ketika kita datang ke dalam Kristus, kita berkata bahwa kita telah datang ke dalam Hidup, kita telah datang ke dalam Hidup, kita telah menemukan Hidup di dalam Kristus. Rahasia besar dari pengalaman pertama adalah kita telah menerima “karunia Allah”, yaitu “kehidupan kekal”. Dan, kita tahu itu, seperti yang telah kami katakan minggu lalu. Tidak ada keraguan tentang itu – kita tahu bahwa Hidup telah diberikan kepada kita. Mari kita pegang itu sebentar.

Kemudian pada awalnya, kita berbicara tentang telah menerima penglihatan kita, atau telah datang ke dalam Terang, ke dalam Terang. Tetapi Terang, meskipun kita mungkin tidak dapat mendefinisikan atau menjelaskan segala sesuatu yang telah menerangi kita, yang sama sekali baru seperti dunia lain, kita tahu, kita tahu bahwa mata kita telah terbuka. Kita telah datang untuk melihat; terang telah menimpa kita. Kita dapat mengatakan: “Dulu aku buta, sekarang aku melihat. Dulu aku berada dalam kegelapan – sekarang semuanya terang.” Katakanlah sebagaimana yang saudara sukai, awal dari kehidupan Kristen hanyalah begitu.

Hidup, Terang – dan kemudian Kemerdekaan. Kemerdekaan – salah satu hal besar dari awal kehidupan Kristen adalah rasa pelepasan yang luar biasa, emansipasi, rasa telah dibebaskan. Ini adalah jumlah pengajaran yang sangat, sangat besar dalam dirinya sendiri, kemerdekaan ke dalam apa Kristus membawa kita – ini adalah kenyataan besar, kemerdekaan ini, pembebasan yang luar biasa ini.

Selanjutnya, ketika kita datang ke dalam Kristus, kita datang ke dalam Kasih, Kasih Ilahi, dan Kasih Ilahi masuk ke dalam hati kita.

Ini adalah empat hal yang, dalam bentuk dasarnya, kita masuk ke dalamnya dan itu masuk ke dalam kita, tepat pada awalnya. Tentu saja, ada lebih banyak lagi tentang itu dan masih ada banyak hal-hal lainnya, tetapi itu sudah cukup untuk memberikan jawaban atas pertanyaan kita.

Hidup – Kehidupan baru dan Kehidupan yang berbeda. Maksud saya sekarang bukan cara hidup kita – itu mengikutinya, tentu saja – tetapi kekuatan dinamis baru di dalam diri kita, yang disebut “Hidup Ilahi.” Sebuah kehidupan baru, kehidupan yang sama sekali lain, dan Kehidupan itu memiliki kodrat lain di dalamnya. Itu milik alam lain, dan memiliki kodrat alam lain itu. Itu adalah alam diri Allah sendiri. Dengan Kehidupan itu, ada datang kodrat baru ke dalam diri kita. Saya tidak bermaksud sekarang pada titik ini tentu saja, bahwa kita sama sekali adalah makhluk yang lain; tetapi ini adalah awalnya. Kita sadar bahwa ada kodrat baru yang bekerja di dalam diri kita, yang bekerja untuk hal-hal tertentu dan melawan hal-hal tertentu lainnya – yang tidak pernah benar tentang kita sebelumnya – kehidupan yang baru dan berbeda, sebuah energi. Dan Hidup adalah sebuah energi, bukan? Energi yang luar biasa, adalah Hidup; lihatlah apa yang akan dilakukan Hidup! Hidup memang menuntut kesulitan untuk membuktikan energinya. Saya ingat, beberapa tahun yang lalu, pergi ke Cornwall dan tinggal di sebuah pertanian dan pertanian ini memiliki ladang di lereng, dan salah satu ladangnya dipenuhi dengan batu putih besar di seluruh ladang. Itu adalah waktu tahun ketika benih masuk, dan tidak ada yang muncul. Dan saya berkata kepada petani itu, “Tentunya kamu tidak akan pernah mendapatkan panen gandum di ladang itu dengan semua batu-batu itu!” “Jangan salah, aku pula berpikir demikian ketika aku pertama kali datang ke pertanian ini, jadi aku membersihkannya. Dan aku memiliki panen yang sangat buruk, jadi aku menempatkan batu-batu itu kembali. Dan aku mendapatkan panen yang jauh lebih baik dengan batu-batu itu – jauh lebih kuat dan lebih sehat daripada yang aku miliki sebelumnya.” Hidup, saudara lihat, membuktikan dirinya sendiri dengan kesulitan dan perlawanan. Di sini adalah kekuatan-Kehidupan baru, sebuah energi dari jenis yang berbeda, dari kerajaan lain, yang diberikan kepada kita dalam kelahiran baru kita. Ini berbeda.

Terang – sebuah kecerdasan baru, sebuah pemahaman baru, sebuah kejelasan baru tentang hal-hal. Setiap orang yang telah memiliki pengalaman Kristen yang sejati mengetahui hal itu. Mereka melihat apa yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka selalu berusaha dan berjuang untuk melihat, sekarang mereka melihatnya, dan ini adalah dunia lain yang terbuka di hadapan mereka, sama seperti dunia baru yang diberikan kepada setiap orang yang telah dilahirkan buta dan pada suatu waktu mendapatkan penglihatan mereka. Mereka diberikan suatu dunia. Mereka telah mendengar tentang dunia itu, membicarakannya, mendapatkan dunia itu dijelaskan kepada mereka, tetapi mereka tidak pernah bisa mengatakan, ‘Sekarang aku melihat!’ Ini dia, sebuah dunia baru diberikan! Terang.

Kemerdekaan – pelepasan, dan dengan pelepasan itu, pembesaran. Betapa besarnya kehidupan Kristen itu! Ada yang tidak benar dengan kehidupan Kristen yang kecil, kejam, dan picik, terbatas, dan sempit. Kehidupan Kristen adalah hal yang besar; ini adalah “negeri yang terbentang jauh”. Dengan pembesaran itu, muncullah rasa prospek batin yang baru. Prospek! Hal-hal selalu dan selalu di jauh sana. Semakin jauh saudara melangkah dalam kehidupan Kristen, semakin saudara sadar akan betapa lebih banyak lagi yang ada. Saudara tidak akan pernah bisa menghabiskan ini, rasa prospek dan masa depan yang sebenarnya, dari pintu besar yang terbuka lebar.

Kasih – kekuatan motif baru dalam hidup, di dalam hati. Kekuatan motif baru: Kasih. Ciri orang Kristen sejati, kehidupan Kristen sejati adalah kasih. Pada awalnya kasih itu menunjukkan dirinya sendiri (seperti yang kami katakan minggu lalu) dalam keinginan yang instan untuk berbagi, untuk memberi tahu orang lain segalanya tentang itu, untuk masuk ke dalam kebaikan yang telah saudara datangi. Ini adalah luapan hati yang luar biasa kepada seluruh dunia yang mungkin diketahui dunia. Dan ini, dalam karakternya, sangat tidak mementingkan diri sendiri. Tidak mementingkan diri! Diri keluar. Saudara akan melakukan apa saja, saudara akan membuat pengorbanan apa pun, saudara tidak pernah menganggap diri saudara sendiri; “kasih Kristus menguasai” – perhatian yang besar untuk kepentingan orang lain, dan pengabdian yang mendalam dan hangat untuk kepentingan mereka. Ini adalah kasih yang baru. Kami, tentu saja, tidak dapat mengembangkan masing-masing dari ini – mungkin paling tidak kasih Allah yang luar biasa ini yang ditumpahkan di dalam hati kita – tetapi saudara lihat empat hal ini saja ada di sana pada awalnya dalam bentuk dasar.

Sekarang, apakah itu kepenuhan Kristus? Ini hanyalah finalitas yang berkelanjutan dan terakhir dari hal-hal itu sendiri. Pertumbuhan dari Hidup yang berkelanjutan – Hidup-nya, kesegarannya, kekuatan dinamis Allah ini di dalam kehidupan – kekuatan motif ini, kodrat Ilahi ini, yang ada di dalam hidup-Nya – tidak akan pernah, tidak akan pernah berhenti. Ini seharusnya, sesuai dengan rencana kekal, untuk tumbuh dan tumbuh dan tumbuh lebih banyak lagi dan lebih banyak lagi. Lebih banyak lagi Hidup! Oh, teman-teman terkasih, ingatlah ini. Untuk menerima Hidup yang kekal mungkin merupakan sebuah karunia sekali dan untuk selamanya, tetapi saudara belum menemukan betapa luar biasa penuhnya Hidup itu, dan bagaimana Hidup itu dapat menjadi lebih dan lebih berkelimpahan seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lama kita sebagai orang Kristen hidup, semakin kita harus dicirikan oleh Kehidupan Kristus yang perkasa ini – “kuasa kebangkitan-Nya”, disebutnya. Ini seharusnya ada di sana sepanjang waktu, dan sama dengan semua yang lainnya. Kepenuhan Kristus secara progresif adalah pembesaran dan perkembangan dari hal-hal itu sendiri yang datang kepada kita, dan ke dalam apa kita datang pada mulanya; dan jika kita mencapai kepenuhan – yang tidak akan pernah kita lakukan di sini dalam kehidupan ini, tetapi pada akhirnya bergerak keluar menuju kepenuhan – ini akan menjadi universalitas dari semua hal-hal ini.

Sekarang saudara dapat melihat betapa luasnya Kristus itu, dan betapa luasnya kehidupan Kristen itu seharusnya! Sebab di sini Kitab Suci berbicara tentang Kristus yang “memenuhi segala sesuatu” – Kristus yang memenuhi segala sesuatu – “bahwa Ia harus memenuhi segala sesuatu”. Bagaimana Kristus akan memenuhi segala sesuatu? Nah, hanya dengan cara ini, bahwa ketika itu terjadi, segala sesuatu – dan ini adalah ‘segala sesuatu’ yang luas – akan penuh dengan Hidup-Nya dan tidak akan ada yang lain; penuh dengan terang-Nya; penuh dengan kemerdekaan-Nya; penuh dengan kasih-Nya, memenuhi segala sesuatu. Dan ini hanyalah segalanya Kristus itu, dinyatakan di dalam seluruh ciptaan. Itulah tujuan kehidupan Kristen, dan kita telah gagal mencapai tujuan itu jika hal itu tidak benar, secara progresif, sekarang. Jika ini tidak benar bahwa hal-hal ini bertambah di dalam diri kita, kita telah melewatkan tujuan utama dari kehidupan Kristen. Ya, jika tidak ada lebih banyak kasih, dan masih ada lebih banyak lagi kasih, dan lagi-lagi lebih banyak kasih, kita telah kehilangan tujuan utama dari kehidupan Kristen. Dan itu benar dari segala sesuatu yang lain.

Kristus memenuhi segala sesuatu – dan segala sesuatu dipenuhi ke dalam Kristus. Saya tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk menggambarkan hal itu. Dan mungkin ilustrasi yang sangat bagus berasal dari Perjanjian Lama, sebab ini adalah ilustrasi yang ada di sana untuk tujuan ini. Dan semua orang tahu sesuatu tentang Raja Salomo, baiklah, saudara telah membaca kisah Salomo, kebijaksanaannya yang luar biasa, yang adalah sinonim dari kata kebijaksanaan itu sendiri: “kebijaksanaan Salomo.” Jika ada yang menunjukkan kebijaksanaan atau kecerdasan tertentu, kita segera menjuluki mereka ‘Salomo kecil.’

Saya melihat baru-baru ini hal ini (mungkin saudara juga melihatnya) sekelompok anak laki-laki diberitahu tentang insiden eksekusi Yohanes Pembaptis. Saudara ingat bahwa gadis Salome menari di hadapan Herodes, dan ia sangat senang sehingga ia berkata, “Minta dari padaku apa saja yang kau ingini, maka akan kuberikan kepadamu! Apa saja yang kau minta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” Ia pergi dan berkonsultasi dengan ibunya yang jahat, yang membenci Yohanes Pembaptis karena apa yang telah ia katakan tentang jalan-jalan-nya yang jahat. Maka sang ibu menasihati anak perempuannya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis dan ia melakukannya. Dan Herodes sangat, sangat tertekan. Ia mencari jalan keluarnya dan tidak menemukannya, dan karena sumpah yang telah ia buat, ia memerintahkan agar kepala Yohanes Pembaptis dibawa. Dan guru itu menoleh ke kelas, dan berkata, “Sekarang apa yang akan kamu lakukan jika kamu menjadi Herodes?” Dan seorang anak laki-laki yang cerdas berkicau, “Aku akan berkata kepada anak perempuan itu, ‘Itu milik setengah kerajaan yang tidak aku janjikan!”’ Jadi, di atas ceritanya adalah: “Salomo muda”. Itu hanya omong-omong.

Tapi Salomo adalah sinonim untuk kebijaksanaan yang luas, juga kekayaan yang besar, “kekayaan Salomo.” Kekuasaan besar: sebab kerajaannya melampaui semua kerajaan yang pernah ada di Israel. Dan kemuliaannya yang besar – bahkan Tuhan Yesus mengacu pada hal itu – itu adalah pepatah, Ia berkata: “Salomo dalam segala kemegahannya pun …” Segala kemegahannya! Nah, itu adalah Salomo dan kerajaannya: begitu besar dalam kebijaksanaan, kekayaan, kekuasaan dan kemuliaan – umatnya ada di dalamnya; mereka ada di dalamnya, tepat di dalamnya! Sebab dikatakan ketika ratu negeri Syeba datang untuk membuktikan sendiri semua hal ini, keputusannya adalah: “Sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku … Aku mendengar, aku mendengar cerita yang luar biasa, tetapi sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku!” Dan umat Salomo ada di dalamnya – mereka berada dalam kebaikannya dari itu. Nah, dalam pengertian tertentu, itu ada di dalam diri mereka; itu juga ada di dalam mereka. Saudara tahu, saya cukup yakin, saat saudara mendapatkan deskripsi tentang perjamuannya, dan ketika mereka yang makan di perjamuannya bangkit dari perjamuannya, kemegahannya ada di dalam mereka, kekayaannya ada di dalam mereka dan mereka mengetahuinya! Ini bekerja dua arah; mereka berada dalam kebesaran Salomo, tetapi kebesaran Salomo ada di dalam mereka.

Sekarang di sini, di dalam Perjanjian Baru, Yesus berkata: “sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo …” Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Kristus tak terbatasnya jauh melampaui Salomo, dan oleh karena itu, umat Kristus sedemikian jauh lebih besarnya daripada umat Salomo. Kepenuhan-Nya harus menjadi milik pusaka mereka: mereka harus ada di dalamnya – ini harus ada di dalam mereka. Tujuan Allah adalah itu. Apa yang Allah telah rencanakan adalah untuk mendapatkan suatu umat yang pada akhirnya berada dalam kemakmuran yang besar, kekayaan yang besar, kekayaan rohani yang besar, kemuliaan rohani yang besar. Kita dipanggil, kata Firman Allah, kepada kemuliaan kekal-Nya. Itulah tujuannya; secara singkatnya dan sangat sederhananya.

Prinsip-Prinsip yang Mengatur Kehidupan Kristen

Yang pertama adalah ini, dan tandailah, tidak ada perwujudan tujuan selain dari prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip adalah dasar dan memerintah tujuan. Kita tidak akan pernah mencapai tujuan-nya, baik secara progresif, atau kepadanya pada akhirnya, kecuali melalui prinsip-prinsip Ilahi. Sekarang, jika tujuan itu menguasai hati kita, dan kita, dan kita menjawab dan berkata, “Ya, ini adalah hal yang luar biasa untuk menjadi seorang Kristen, hal yang luar biasa untuk dipanggil sesuai dengan tujuan itu, dan aku ingin mencapai tujuan itu”, ini perlu untuk mengetahui beberapa prinsip yang mengatur hal itu dan yang tanpanya, yang selain darinya tidak ada pencapaian tujuan itu dan tidak ada perkembangan tujuan itu di dalam diri kita.

Dan prinsip dasar pertama dari tujuannya adalah:

Salib

Salib Tuhan kita Yesus Kristus. Salib bekerja dalam dua cara atau Salib sebagai di kedua sisinya: pertama Salib-Nya dan apa artinya bagi kita, dan kemudian Salib-Nya dan apa artinya di dalam kita. Itu adalah dua sisi dari Salib yang menempati sebagian besar ajaran Perjanjian Baru.

Salib adalah pekerjaan yang sepenuhnya dan akhirnya selesai; ini adalah pekerjaan yang telah selesai di satu sisi. Artinya, tentang kita yang diizinkan untuk datang kepada Allah, memiliki akses – itu adalah kata Perjanjian Baru – akses kepada Allah, dan memiliki persatuan dengan Allah dan memiliki persekutuan dengan Allah; semua pekerjaannya untuk itu telah selesai sepenuhnya. Kita “sudah menjadi dekat oleh darah Kristus”. Kita telah dipersatukan dengan Dia oleh Salib. Salib di sisi itu adalah pekerjaan yang telah sepenuhnya diselesaikan untuk pendekatan kita kepada Allah, akses kita kepada Allah, persatuan kita dengan Allah, dan tidak ada lagi yang harus dilakukan selain menerimanya dengan iman.

Tapi ada sisi lain dari Salib – apa artinya di dalam diri kita. Salib juga merupakan kekuatan yang kekal dalam hidup kita. Ini adalah prinsip yang harus terus bekerja di dalam diri kita. Di satu sisi, ini adalah apa yang diartikan Salib dalam dirinya sendiri, saat itu juga. Di sisi lain, ini adalah apa yang Salib tuntut dari kita.

Apa artinya? Nah, secara menyeluruh dan komprehensif, Salib berarti penyingkiran satu jenis manusia dari pandangan Allah. Yesus Kristus pada titik tertentu mengambil kapasitas perwakilan semua manusia, sebagaimana mereka itu di mata Allah: di dalam dosa, di bawah penghakiman. “Ia”, kata Kitab Suci, “dibuat menjadi dosa karena kita, Ia yang tidak mengenal dosa.” Sekali lagi, Ia dijadikan kutuk menggantikan kita. Di situlah kita berada, semua manusia ada di sana – dosa. Bukan hanya orang berdosa, tetapi mereka adalah dosa di mata Allah: di bawah penghakiman, di bawah penghukuman, dalam penolakan. Dan Yesus pada titik tertentu itu mengambil tempat itu – tempat saudara, tempat saya, tempat setiap manusia sebagai yang dalam pandangan Allah berada di bawah penolakan itu – dan masuk ke dalam semua makna sadar dari penolakan itu yang saudara dan saya tidak pernah tahu, tidak pernah tahu. Untuk merasakan sedikit pun, rasa ditolak Allah sekecil apa pun sudah cukup untuk menghancurkan jiwa itu sendiri. Jika saudara dan saya memiliki sedikit kesadaran ditinggalkan oleh Allah, ini akan menghancurkan keberadaan moral kita, amat berat dan tak tertahankan. Ia mengambil jumlah dari itu dalam kesadaran penuh. Itu menghancurkan Dia – hati-Nya pecah di bawahnya dan hancur – sebab Ia tahu dan menderita dalam satu momen kekal yang mengerikan itu, ditinggalkan oleh Allah, demi kita. “Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Itu dilakukan untuk saudara dan saya. Kita tidak perlu sadar akan hal itu, jika kita mau menerima apa yang telah Ia lakukan untuk kita.

Tetapi itu, saudara lihat, adalah penyisihan dari satu jenis manusia yang telah Ia terima secara sukarela, secara sukarela membiarkan diri-Nya menjadi, atau untuk mengambil tempat orang seperti itu di saat yang mengerikan itu. Itu adalah Allah yang berkata, “Aku menutup pintu kepada itu selamanya; kepada jenis ciptaan itu.” Itulah arti Salib, bahwa dalam kematian Kristus saudara dan saya telah disisihkan dalam apa diri kita itu secara alami – laki-laki dan perempuan secara alami. Allah, di dalam Kristus telah membuang dan menyingkirkan sejenis makhluk, suatu spesies ciptaan telah disingkirkan dari jalan. Dalam kebangkitan Tuhan Yesus, itu semuanya telah dilakukan: manusia itu telah tiada; ini bukanlah manusia itu yang dibangkitkan kembali dari kematian: seorang Manusia baru – Yang Lain, Ia sekarang telah menanggalkan manusia itu, dan sekarang mengambil tempat sebagai Manusia ciptaan baru.

Dan di sanalah Sorga terbuka, Allah menerima Manusia itu! Manusia itu dipasang dan ditempatkan selamanya di hadapan Allah sebagai tipe manusia yang selalu ada di dalam pikiran Allah. Salib, di satu sisi, mengesampingkan satu manusia, dan di sisi lain, ia menempatkan dan memasang jenis manusia lain. “Jadi”, kata sang rasul, “siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Kehidupan Kristen hanyalah itu. Dalam prinsipnya Salib, Salib telah mencatat ini: bahwa ada suatu perbedaan, perbedaan antara di mana kita dulu berada, dan bagaimana kita dulu, dan apa kita itu di hadapan Allah sebelumnya, dan bagaimana keadaannya sekarang: seorang manusia yang berbeda, sebuah ciptaan yang berbeda, di dalam Kristus. Di dalam Kristus, oleh iman di dalam Kristus. Seorang yang lain di tempatkan di tempat yang lain itu, di dalam kebangkitan Kristus.

Sekarang muncullah semua ajaran, kebutuhan bagi kita, pertama-tama, untuk menerima posisi itu. Kita tidak akan pernah sampai ke mana pun di dalam Kristus, ke dalam alam kepenuhan, di jalan menuju kepenuhan, sampai kita telah menerima posisi itu di mana Allah telah menempatkan kita di dalam kematian Kristus. Pada dasarnya Ia berkata kepada kita, “Lihatlah di sini: di dalam dirimu sendiri, kamu adalah laki-laki yang sudah mati, perempuan yang sudah mati, sejauh mana Aku bersangkutan. Kamu harus menyadari bahwa ketika Anak-Ku mati, kamu mati di dalam Dia. Sampai kamu melakukan itu, kamu tidak akan pernah sampai ke mana pun. Ketika kamu melakukan itu, maka kamu berada dalam posisi untuk mengambil tempat-mu di dalam Kristus yang telah bangkit. Kristus yang telah bangkit – dan ada ciptaan baru!”

Saudara lihat, pertama-tama, ini adalah masalah tentang sebuah posisi yang harus diambil, yang secara sengaja diambil dengan iman. Ini adalah sesuatu yang tidak baru bagi banyak dari saudara, tetapi yang perlu terus-menerus digarisbawahi. Itu adalah posisi dasar dari kehidupan Kristen; itu adalah prinsip dasar dari kehidupan Kristen, bahwa kita harus menyetujui keputusan Allah atas diri kita secara alami. Kita tidak boleh membedah diri kita sendiri dan berkata, “Ini baik dan ini buruk, dan ini tidak begitu baik dan ini tidak begitu buruk” dan melakukan hal semacam itu. Allah berkata: “Seluruh diri-mu telah pergi ke dalam Anak-Ku. Aku tidak membuat perbedaan antara apa yang kamu sebut baik dan buruk, Aku menganggap kamu sebagai yang sama sekali di bawah penghukuman. Tidak ada yang baik, tidak satu pun.”

Nah, itu mendasar, dan saya katakan lagi, ini membuat segala perbedaannya ketika saudara memegang prinsip dasar kehidupan Kristen. Banyak orang Kristen yang tidak membuat kemajuan sama sekali, dan perkembangan dan pertumbuhan dalam kepenuhan ini tertahan dan berhenti karena mereka belum mendapatkan hal itu diselesaikan. Mereka masih mencoba untuk membuat sesuatu dari yang satu yang tentangnya Allah berkata Ia tidak akan menghibur sama sekali – masih berpikir bahwa mereka dapat menjadi sesuatu dalam diri mereka sendiri, dan mencoba menjadi sesuatu dalam diri mereka sendiri – mereka tidak pernah menerima posisi tertinggi dan mutlak ini. Allah berkata, “Aku memasukkanmu ke dalam kuburan bersama Anak-Ku, dan itulah akhir dari itu. Sekarang semuanya harus berasal dari sumber yang sama sekali lain, dari jenis yang lain: ini semuanya harus berasal dari Kristus yang bangkit, dan bukan darimu sama sekali.”

Itulah kunci kepenuhan. Itu membuka jalannya, membuka pintu lebar-lebar ketika saudara mendapatkan hal itu benar-benar diselesaikan dan dengan iman mengambil posisi itu, tidak ada batasan tentang apa yang bisa menjadi dalam kehidupan Kristen. Tetapi kemudian, ketika posisinya, posisi mutlaknya, telah diambil dan diterima, diakui, diterima dengan iman, maka sisi lain dimulai – penerapan prinsipnya. Kita menerima posisi tertinggi itu sebagai dasar dan mengakuinya sebagai keputusan Allah sendiri, dan kemudian prinsip Salib mulai bekerja di dalam kita. Ya, tensesnya lagi adalah (Roma 6) – kita disalibkan bersama Kristus. Kita disalibkan bersama Kristus, tetapi kemudian Paulus berkata: “Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” Sekali lagi ia berkata: “Tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut.” Dan cita-citanya adalah: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya.” Saudara lihat, prinsipnya sedang bekerja: hal itu telah dilakukan, tetapi sekarang hal itu sedang diterapkan sebagai hal yang aktif dalam kehidupan, di satu sisi membawa, membawa ke kenyataan aktual kematian kita dengan Kristus, dan di sisi lain, menyesuaikan dan menyeimbangkan pembawaan ke dalam pengalaman nyata persatuan-Hidup kita dengan Kristus. Sebagaimana maut bekerja, demikian pula Hidup bekerja. Ini hanyalah arti dari kehidupan Kristen!

Apa yang Allah lakukan dengan kita? Mengapa semua kesulitan ini, semua kesusahan ini, disiplin ini, teguran ini, jalan yang sulit ini, sekolah yang sulit ini? Mengapa semua ini? “Aku mengira bahwa kehidupan Kristen akan menjadi satu lagu yang berkelanjutan dan piknik dan perjalanan yang menyenangkan!” Saudara menemukan bahwa ini tidak demikian. Bukan berarti bahwa sukacita itu hilang, sedikit pun tidak. Keajaiban sukacita terus berlanjut terlepas dari segalanya, tetapi itu berarti bahwa kita mengalami banyak kesulitan dan ke dalam apa, bagi ‘manusia lama’ kita, manusia lama itu, adalah jalan yang sangat sulit. Apa artinya?

Ah, Allah sedang menerapkan prinsipnya – menyingkirkan manusia lama dan memberi ruang untuk yang baru. Dan bukankah ini benar tentang seorang Kristen, seorang Kristen sejati, sebagai yang berbeda dari orang lain mana pun, bahwa penderitaan menghasilkan keindahan? Penderitaan menghasilkan buahnya: kodrat Kristus. Penderitaan hanya memunculkan apa itu Kristus! Di dalam orang lain, begitu sering, biasanya penderitaan memunculkan kepahitan, kebencian. Beberapa orang tersulit yang pernah saya temui dan coba bantu, adalah orang-orang yang, karena beberapa kesulitan besar dalam hidup mereka, telah berbalik melawan Allah, menjadi pahit, asam. Penderitaan telah melakukan itu. Itu bukanlah apa yang terjadi pada seorang Kristen. Mukjizat kehidupan Kristen, keajaiban kehidupan Kristen, hanyalah ini: bahwa saudara menemukan beberapa anak-anak Allah yang terkasih, dalam penderitaan dan kesusahan seumur hidup, baik dalam tubuh atau pun dalam keadaan, hanya sangat bercahaya. Luar biasanya bercahaya! Saudara pergi ke tempat mereka berada, dan ada damai sejahtera Allah, sukacita yang dalam. Himne yang mereka nyanyikan adalah himne tentang kasih Allah. Mereka adalah himne favorit mereka, dan jika mereka seharusnya menyanyikan tentang apa pun saja, nah, seharusnya tidak seperti itu, berbicara secara alami, tapi itu adalah himne favorit mereka – kasih Allah. Saudara berkata, “Ini luar biasa! Ini luar biasa!” Saya memiliki contoh-contoh tertentu dengan jelas dalam pikiran saya tentang orang-orang seperti itu, luar biasa dalam pengalaman saya sendiri. Ini seperti itu.

Untuk apa semuanya itu? Mengapa, prinsip Salib sedang bekerja, di satu sisi membuka jalan bagi Kristus, untuk Kehidupan ciptaan baru ini, untuk membuka jalan bagi kepenuhan Kristus. Itu adalah prinsip pertama dan itu hanya dapat disebutkan secara singkat saat kita bergegas untuk menutup.

Dan ini adalah prinsip yang sangat penting yang akan saya sebutkan, selanjutnya, yaitu, prinsip atau hukum kepenuhan adalah:

Keterkaitan

Lihat, tidak ada orang Kristen individu, dan tidak ada jumlah orang Kristen hanya sebagai individu terisolasi yang terpisah, yang dapat datang kepada kepenuhan Kristus. Tentu saja itu tidak perlu dikatakan lagi, jika saudara memikirkannya. Bagaimana mungkin, jika Kristus sebesar itu, jika Kristus sebesar apa yang telah kita katakan, bagaimana satu orang individu bisa datang kepada itu? Ini omong kosong untuk memikirkannya. Ini akan sangat sombong untuk menyarankannya. Ini akan membutuhkan sangat banyak orang untuk datang ke sana, tetapi mereka tidak akan pernah datang ke sana sebagai orang banyak atau perkumpulan individu-individu.

Saudara lihat, konsepsi agung yang diberikan kepada kita dalam Perjanjian Baru tentang perkumpulan orang Kristen adalah Tubuh Kristus. Saudara hanya perlu berpikir sejenak tentang itu, tentang tubuh saudara, dan saudara tahu betul bahwa tidak ada satu anggota tubuh saudara atau semua anggota tubuh saudara jika terlepas dari yang lainnya akan tumbuh. Hal ini menuntut tidak hanya semua anggotanya, tetapi semua anggotanya bersatu, membuat satu tubuh. Tidak akan ada perkembangan, baik dari salah satu anggota atau anggota-anggota, atau bahkan seluruh tubuh bersama-sama sampai artikulasi telah terjadi, telah dibuat. Saya percaya bahwa hal pertama yang harus dihadapi seorang mahasiswa kedokteran adalah sekotak tulang-tulang – bagaimanapun juga, di awal perjalanannya – sekotak tulang-tulang diserahkan. Ini adalah semua anggotanya, semua tulang tubuh manusia, “Nah, sekarang, kumpulkan semuanya dan buatlah kerangkanya!” Itu adalah pelajaran pertama. Dan pelajaran pertama dari kepenuhan dan pertumbuhan adalah artikulasi orang-orang Kristen, pengakuan akan fakta ini: pertama, mereka saling memiliki. Kedua, bahwa mereka tidak dapat melanjutkan tanpa satu sama lain. Kehidupan rohani mereka bergantung pada keterkaitan mereka satu sama lain, dan pemeliharaan penyesuaian itu satu sama lain adalah rahasia pertumbuhan rohani.

Dan saudara akan melihat bahwa jika Iblis dapat melakukan pukulan utamanya untuk memisahkan orang-orang Kristen, ia telah mempengaruhi penangkapan rohani mereka. Ini selalu seperti itu. Itulah sebabnya ia mengejarnya. Perpecahan adalah mahakarya Iblis, bertentangan melawan tujuan akhir Allah – kepenuhan Kristus. Jika kita hanya akan melihat pada perpecahan kita – tidak hanya yang lebih besar, tetapi yang kecil, antara kita dan orang lain – dalam terang bagaimana hal itu mempengaruhi pertumbuhan rohani kita atau pertumbuhan rohani mereka, dan kemudian berhubungan dengan kepentingan yang lebih besar dari peningkatan Kristus, kita akan memiliki motif untuk menyingkirkan perpecahan itu, menyembuhkan pertengkaran itu, dan menyesuaikan hubungan kita.

Keterkaitan sangat penting untuk pertumbuhan. Ini seperti itu. Ini adalah pertama-tama artikulasi, yaitu, anggota ke anggota, dan kemudian ini adalah mutualitas Kehidupan. Mutualitas Hidup – ketergantungan dan saling bergantung, pengakuan akan fakta bahwa kita harus memiliki satu sama lain, bahwa kehidupan rohani kita bergantung padanya. Persekutuan itu penting, ini sangat diperlukan. Itu adalah prinsip pertumbuhan, jangan membuat kesalahan tentang itu. Saudara akan lebih besar atau lebih kecil dalam ukuran Kristus saudara menurut pengakuan dan ketaatan terhadap prinsip itu.

Tapi, ingatlah, ini bukan buatan, ini bukanlah sesuatu yang kita atur, ini bukanlah institutional, ini organik – ini adalah oleh Hidup dan oleh Kasih. Ini bukan dari luar, kita yang mengaturnya, memutuskan untuk memilikinya dan mencoba memperbaikinya; ini datang dari dalam – ini datang dari Kristus di dalam. Paulus meletakkan jarinya pada hal itu sendiri ketika berada di jemaat di Korintus, ia menemukan lingkaran yang berbeda. Satu lingkaran berpusat pada dirinya sendiri, sebuah lingkaran yang mengatakan, “Aku dari golongan Paulus”. Lingkaran lain berpusat di Apolos: “Aku dari golongan Apolos.” Dan lingkaran lain berpusat pada Petrus – “Dan aku dari golongan Petrus”; dan sebagainya. Seruannya kepada mereka adalah ini: “Adakah Kristus terbagi-bagi?” Adakah Kristus terbagi-bagi? Tentu saja, jawabannya adalah, “Tidak, kamu tidak dapat membagi Kristus.” Kemudian jika Kristus, jika Kristus ada di dalam saudara dan memerintah, ini semuanya adalah kontradiksi dengan Kristus, ini semuanya bukan Kristus!

Dan tidak heran jika kehidupan rohani yang miskin, jahat, dan menyedihkan ada di Korintus pada waktu itu. Puji Allah, kita memiliki sisi lain dari kisah itu nantinya. Mereka ternyata berhasil mengatasinya, menjadi benar, atas dasar, prinsip, Salib. Surat Paulus yang kedua kepada mereka memberikan gambaran yang sangat berbeda tentang hal-hal di sana, tetapi itu ada di sana. Kristus tidak dapat dibagi, dan semua perpecahan, apakah itu hanya di antara dua orang Kristen, atau lebih, hingga perpecahan besar orang Kristen, adalah kontradiksi dari Kristus. Dan tidak heran ada kemiskinan rohani, kelemahan, ketidakefektifan, dan kurangnya pendaftaran dan dampak pada dunia ini – Iblis telah menang di sana. Itu harus kita perhatikan. Ini adalah pertempuran yang hebat, masalah persekutuan ini, karena alasan itulah, semua kekuatan jahat menentangnya. Dan Paulus berkata bahwa ini adalah masalah yang harus sangat kita tekuni, ini membutuhkan ketekunan: “Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.”

Saya menutup dengan hanya menyebutkan prinsip ketiga, saya tidak memperbesarnya. Ini adalah prinsip kemurnian roh. Saudara dan saya tidak akan bertumbuh sama sekali dalam peningkatan Kristus, menuju kepenuhan Kristus, kecuali jika kita memelihara roh yang sangat murni. Saudara bertanya kepada saya apa yang saya maksud dengan roh murni? Maksud saya hati yang terbuka. Hati yang terbuka: bebas dari prasangka, bebas dari prasangka, bebas dari kecurigaan; kesiapan untuk menerima, kemampuan untuk menyesuaikan, tidak ada penutupan akhir, meskipun saudara mungkin telah dibesarkan dengan cara tertentu, terbuka bahwa jika Tuhan memiliki “lebih banyak lagi terang dan kebenaran untuk bersinar, untuk keluar dari Firman-Nya”, kita terbuka untuk itu. Jangan pernah sampai pada posisi akhir bahwa saudara tahu semuanya, saudara sudah mendapatkan semuanya, saudara ada di dalam semuanya. Roh yang murni. Roh yang murni, hati yang terbuka, spontanitas yang siap untuk setiap terang yang Allah berikan; ketaatan instan, tanpa berdebat. Itu adalah roh yang murni. Dan saudara akan terkejut betapa banyak yang bergantung padanya.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.