Austin-Sparks.net

Dilahirkan Dari Atas

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 – Makanan Manusia Duniawi dan Manusia Sorgawi

Bacaan: Yosua 5:10-12; Yohanes 6:4, 48-50; 14:1-4.

Melanjutkan di sepanjang garis perhatian kita sebelumnya, subjek dalam Injil Yohanes adalah menggantikan manusia duniawi dengan manusia sorgawi. Dalam pasal kedua kita melihat dua orang ini saling berhadapan, Nikodemus dan Yesus. Dan saya pikir kita telah melihat cukup banyak untuk membuatnya menjadi sangat jelas bahwa Nikodemus adalah wakil manusia duniawi pada yang terbaiknya, dan bagaimana laki-laki itu berada di jalan buntu, sama sekali tidak mampu bergerak di alam sorgawi. Di sisi lain, ada Yesus, Manusia sorgawi yang berbicara tentang hal-hal sorgawi, melakukan segala sesuatu dari sorga. Kemudian kita melihat dua orang ini bertemu di Salib, manusia duniawi berlalu, Manusia sorgawi berjalan terus. Jadi bukan hanya Injil yang ditulis oleh Yohanes, tetapi semua Perjanjian Baru berkaitan dengan pemindahan manusia duniawi ini dengan Manusia sorgawi; penggantian manusia duniawi dengan yang sorgawi.

Hidup dengan Makan

Sekarang perhatian khusus kita adalah dengan pembentukan menurut Kristus, Manusia sorgawi, dengan memakan Kristus.

Dalam bagian di dalam kitab Yosua itu, kita melihat tiga memakan: Paskah, manna, dan hasil negeri. Faktor dasar dalam memakan, apakah itu duniawi atau rohani, adalah hidup, dan hidup agar dapat terus berjalan. Memakan Paskah adalah prinsip hidup untuk keluar dari Mesir; memakan manna adalah prinsip hidup untuk melalui padang gurun; hasil negeri adalah untuk mempertahankan posisi di negeri itu dengan kehidupan. Memakan, oleh karena itu, pada prinsip kehidupan ini, diatur oleh kemajuan menuju tujuan Allah, yang akhirnya adalah Kristus, dan kemajuannya adalah keserupaan dengan Kristus. Saudara tidak perlu diberitahu bahwa di sini di dalam Injil oleh Yohanes ini, prinsip utama yang terlihat adalah kehidupan, dan di sini kita memiliki tiga memakan yang sesuai dengan yang disebutkan di dalam Yosua.

Paskah orang Yahudi disebutkan setidaknya beberapa kali dalam Injil Yohanes. Sebenarnya ada tiga hari Paskah, yang dengannya Yesus dihubungkan dalam Injil ini. Pasal 6, manna; dan meskipun memakan tidak disebutkan dalam pasal 14, kita memiliki apa yang sesuai dengan hasil negeri itu, sebagaimana yang akan kita lihat. Kemudian marilah kita mendapatkan dengan jelas dalam pandangan bahwa faktor dasarnya adalah Kehidupan sorgawi dalam hubungannya dengan mencapai tujuan Allah – Kristus dalam kepenuhan, keserupaan dengan Kristus.

Ini jelas sekali bahwa Nikodemus tidak dapat berjalan terus menuju tujuan Allah sampai ia menerima, melalui iman di dalam Yesus Kristus, Hidup yang dengannya ia akan dibawa kepada tujuan Allah, yaitu Kristus dalam kepenuhan.

Kita harus datang ke tiga memakan ini.

(a) Paskah – Mendasar dan Berkelanjutan

Saudara tahu kisah Paskah seperti yang dicatat dalam Keluaran 12 – makan daging, hari Paskah pertama. Hal yang ingin saya tunjukkan tentang Paskah adalah bahwa hal ini mendasar dan berkelanjutan. Dengan Paskah saudara memiliki sesuatu yang berlangsung.

Paskah ada di Mesir, Paskah ada di padang gurun, dan Paskah berlanjut di negeri itu. Paskah terus berlanjut melalui setiap rezim dalam sejarah Israel, kecuali pengasingan. Ini adalah titik pertemuan besar di hari-hari pembagian kerajaan di zaman Hizkia atau Yosia. Ini adalah sesuatu yang berkelanjutan, yang ditemukan di mana pun umat Tuhan berada. Ini adalah mendasar bagi kehidupan mereka itu sendiri setiap saat, dan itu karena signifikannya yang tertinggi. Paskah menyatakan penghakiman Allah terhadap dosa dan kehancuran maut, dan itu adalah sesuatu yang berlaku baik, dan itu adalah kesaksian yang harus dijaga terus-menerus di dalam hati umat. Ini adalah sesuatu yang mendasar untuk kemajuan menuju tujuan Allah. Itulah intinya.

Ada hubungannya tentu saja, antara Paskah dan perjamuan Tuhan. Pada malam Paskah itulah bahwa perjamuan Tuhan ditetapkan, dan itu membawa prinsip-prinsip dasar Paskah. Dan itulah sebabnya Tuhan telah menginginkan dan menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang harus dijaga dalam ingatan terus-menerus, ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan sampai Ia datang. Ini adalah sesuatu yang harus ada di sana sebagai kesaksian di hati umat-Nya tepat melalui sepanjang waktu dan dalam segala kondisi, di mana pun umat Tuhan berada. Dan ini hanyalah berjumlah demikian, bahwa saudara dan saya tidak akan membuat kemajuan sama sekali dalam keserupaan dengan Kristus kecuali jika kesaksian itu dipelihara terus-menerus di dalam hati kita bahwa dosa telah sepenuhnya dan seluruhnya dihakimi di dalam Pribadi Yesus Kristus, dan bahwa maut telah ditelan dalam kemenangan di dalam Salib Tuhan kita Yesus. Itu mendasar, tetapi itu tidak terlalu mendasar sehingga dapat diabaikan. Tuhan berkata, “Kamu tidak boleh mengabaikan itu; ini berlangsung dari pertama hingga terakhir, dari awal hingga akhir.”

Tidak diragukan lagi banyak anak muda Kristen di sini pada hari ini yang akan tersenyum jika saya menyarankan bahwa waktunya mungkin tiba ketika mereka akan tergoda untuk mempertanyakan keselamatan diri mereka sendiri, penerimaan diri mereka itu sendiri dengan Allah, atau meragukan dasar kehidupan Kristen mereka itu sendiri dan datang ke dalam awan-awan kegelapan tentang kasih Allah bagi jiwa mereka itu sendiri. Saudara hari ini begitu bersukacita dalam keselamatan saudara, dalam Kekristenan saudara, sehingga saudara tersenyum jika ada yang mengatakan hal seperti itu. Saudara akan segera membalas, seperti Petrus, “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.” Saudara tidak mengenal hati saudara, sendiri dan saudara tidak mengenal Iblis. Hati kita, tepat sampai akhir, tidak peduli berapa lama kita telah berjalan dengan Allah, tidak peduli seberapa dalamnya kita telah mengenal Tuhan, hati kita sendiri – apa yang masih dari manusia duniawi – masih mampu mempertanyakan kasih dasar Allah bagi jiwa kita. Di bawah tekanan Iblis yang kuat, di bawah pencobaan yang mungkin menimpa kita, dalam situasi yang Tuhan izinkan muncul untuk menguji kita dan menyempurnakan iman kita, ini menjadi hampir mudah untuk mengajukan pertanyaan mendasar tentang keselamatan kita. Dan hamba-hamba Allah yang paling suci, yang telah berjalan dengan Allah selama bertahun-tahun dalam hidup yang panjang, yang telah menderita dan melayani dan telah banyak digunakan, pada akhirnya menemukan diri mereka diselimuti oleh awan gelap pertanyaan tentang apakah mereka telah diselamatkan setelah semuanya. Itu tidak berlebihan. Saudara hanya perlu membaca tentang kehidupan A. B. Simpson – dan siapa yang akan mempertanyakan bahwa ia adalah seorang abdi Allah yang suci, yang sangat digunakan, saluran berkat yang luar biasa sampai ke ujung bumi? Ia di saat-saat terakhirnya diselimuti oleh kegelapan, sehingga seorang saudara harus berlutut di samping tempat tidurnya siang dan malam untuk melawan awan gelap keraguan tentang keselamatan laki-laki itu sendiri. Musuh tidak pernah menyerah mencoba untuk melemahkan fakta ini, bahwa dosa telah sepenuhnya dan akhirnya dihakimi di dalam Pribadi Kristus. Bapa melampiaskan penghakiman yang tak tanggung-tanggungnya atas Anak-nya bagi kita, dan maut telah ditaklukkan dan dihancurkan. Jadi Tuhan berkata, “Kamu tidak akan pernah berjalan terus, kamu tidak akan pernah tiba, kamu tidak akan pernah membuat kemajuan apa pun menuju akhir Kristus yang penuh kecuali jika ini dipertahankan sebagai sebuah kesaksian di dalam hatimu.”

Kita tidak berkumpul di meja perjamuan Tuhan hanya sebagai suatu bentuk, hanya untuk menjaga sesuatu; tidak juga karena Tuhan berkata bahwa Ia menghendaki agar kita melakukannya sampai Ia datang. Mengapa kita melakukannya jika bukan ini? Hanya ada rentang waktu seminggu yang singkat antara hari ini dan hari Minggu. Saya memegang teguh kesaksian ini dalam hati saya, bahwa Yesus telah memenuhi seluruh pertanyaan tentang dosa, dan seluruh pertanyaan tentang maut sebagai akibat dari dosa, atas nama saya; saya terus berdiri di atas dasar itu! Untuk datang ke meja perjamuan Tuhan dan untuk memiliki pertanyaan tentang pertanyaan dosa itu dan tentang pertanyaan konsekuensinya (maut) adalah untuk menyangkal perjamuan Tuhan. Kita membutuhkannya untuk pembebasan dari Mesir, kita membutuhkannya untuk kemenangan di padang gurun, kita membutuhkannya untuk mempertahankan tempat kita di sorgawi. Ini mendasar. Kita hanya akan membuat kemajuan sewaktu kita mempertahankan kesaksian ini, bukan sebagai suatu tata cara, tetapi sebagai dasar dari segala sesuatu di dalam hati kita. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1).

Saudara perhatikan dengan Israel, bahkan ketika mereka berada di padang gurun, keluar dari Mesir, bahwa Mesir masih mengulurkan tentakel guritanya untuk membawa mereka kembali. Ya, Mesir mengejar mereka tidak hanya secara lahiriah ke Laut Merah, tetapi di dalam hati mereka. Selalu ada sesuatu ini yang berusaha untuk membawa mereka kembali, dan pemeliharaan Paskah terus-menerus bersaksi bahwa Mesir telah disingkirkan, penghakiman telah dilepaskan, maut telah dihancurkan. Mereka dipisahkan dari semua itu oleh Paskah. Dan ini seperti itu, penjangkauan ini untuk memegang kita, di bawah tekanan, pencobaan, atau kesengsaraan untuk meniadakan karya besar Salib di dalam hati kita. Ini adalah hantu yang mengikuti kita sepanjang waktu, dan Paskah adalah kesaksian yang menentang haknya untuk memiliki kuasa atas kita sama sekali.

(b) Manna – Hidup Dipertahankan di Padang Gurun

Mengenai manna, makanan kedua, yang adalah milik padang gurun, itu adalah kesaksian tentang mempertahankan hidup untuk kemajuan di padang gurun. Jika mereka tidak memiliki makanan dari sorga, mereka tidak akan hidup atau membuat kemajuan. Itu, tentu saja, sudah jelas. Di sini, di Yohanes, saudara memiliki banyak orang di padang gurun di dalam posisi itu, biasanya. Mereka akan binasa, mereka tidak akan datang kepada apa yang untuknya Kristus telah datang, kecuali sesuatu terjadi. Ia membahas masalah tentang Musa dan manna ini. Ia mengatakan jenis-nya gagal: “Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati” (Yohanes 6:49). Jenisnya gagal, tetapi di sini ada Manna sejati dari sorga, “Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati” (ayat 50). Ini adalah Kristus, rahasianya, sebab manna itu adalah sebuah rahasia. Mereka berkata, “Apakah ini?” (Keluaran 16:15). Itu adalah sesuatu yang tidak diketahui, sesuatu yang tidak ada formulanya; rahasia Kristus sebagai persediaan kita dari sorga dalam perjalanan sehari-hari di mana tidak ada apa pun yang ditawarkan untuk bantuan dan makanan kita di sini, kecuali kondisi padang gurun.

Dan ini adalah sesuatu yang ditawarkan kepada iman. Tuhan menjaga manna atas dasar iman dengan sangat ketat. Ia tidak pernah membiarkannya berlanjut dari satu hari ke hari lainnya. Ia berkata, “Ini adalah sesuatu yang harus kamu antisipasi dengan iman baru, segar, berulang lagi, setiap hari. Kamu tidak akan memiliki apa pun yang dapat kamu andalkan, tidak ada apa pun yang dapat kamu sisihkan dan berkata, ‘Nah, bagaimana pun juga, kita memiliki sedemikian banyak; kita tidak perlu khawatir tentang hari esok’.” Tidak, Ia menjaga mereka dengan ketat pada hari demi hari antisipasi iman. Jika mereka khawatir pada malam hari, itu adalah salah mereka. Apa yang terjadi di pagi hari adalah ini – ketika mereka bangun, sikap mereka adalah, “Aku bertanya-tanya apakah ada sesuatu untuk kita makan hari ini”, atau, “Allah itu setia, kita akan pergi keluar dan menemukan persediaan-Nya di sana untuk kita” – iman yang sederhana, tapi sangat pasti setiap hari.

Ini adalah rahasia makanan sehari-hari ketika tidak ada apa pun yang dapat diandalkan di sini; ini adalah Kristus yang menopang dalam kondisi padang gurun. Saudara harus membaca ke dalam kalimat itu – ‘kondisi padang gurun’ segala yang saudara ketahui tentang kehidupan sorgawi di sini, yang tidak memiliki apa pun di dunia ini untuk mempertahankannya, tetapi segala sesuatu yang menentangnya – kondisi saudara, keadaan saudara, posisi saudara, dan tidak ada yang membantu, dan namun rahasianya! Saya merasa kita sangat lambat untuk mempelajari pelajaran ini. Kita berulang kali menghadapi situasi dan keadaan di mana sekali lagi tidak ada yang didapatkan untuk berjalan terus. Ini mungkin dalam pelayanan – tidak ada apa pun yang didapatkan untuk berlanjut. Tuhan belum mengumpulkan saudara dengan pesan-pesan dan materi untuk jauh di depan hari. Ini mungkin dalam kehidupan hari ini, atau masa depan yang dekat tidak menawarkan apa-apa, dan kebutuhannya begitu besar. Bagaimana kita akan menghadapi dan melewatinya? Ini seperti itu dalam banyak hal. Hanya bagaimana saudara akan melewatinya?

Kita tidak bisa melihat apa-apa, dan kita begitu lambat untuk mempelajari pelajaran ini. Apakah kita tidak memiliki cukup banyak sejarah di belakang kita untuk mengatakan bahwa Tuhan tidak gagal? Setiap kali Ia memenuhi kebutuhannya, secara anehnya, secara rahasianya, kita hampir tidak tahu bagaimana Ia melakukannya, tetapi Ia melakukannya. Saya sedang berbicara tentang kehidupan rohani yang dipertahankan dari sorga di dunia di mana tidak ada apa-apa selain apa yang bertentangan dengan kehidupan sorgawi itu. Bagaimana kita akan berjalan terus menuju akhir Allah? Oh, persisnya seperti ini, jalan manna: “Nah, di sini ada situasi baru; kita tidak memiliki apa pun dalam diri kita sendiri untuk menghadapinya, tidak ada apa pun di sekitar kita sama sekali yang dapat bertahan menghadapi situasi ini, tetapi Tuhan yang telah melakukannya di masa lalu, akan pada kesempatan ini juga, memastikan kita melaluinya.” Meskipun itu kedengarannya sangat sederhana, itu tidak sesederhana itu, karena tampaknya cobaan, situasinya, menjadi semakin menuntut semakin kita berjalan terus; lebih sulit, lebih mustahil. Iman sedang diuji dengan lebih berat lagi; tetapi kita dapat memakan Kristus, Manna sorgawi, dengan iman. Apa yang kita maksudkan dengan iman? Mengapa, “Di sini adalah hari lain yang harus dipenuhi, dan tidak ada apa pun yang dapat digunakan untuk memenuhinya, tetapi Tuhan, aku mengambil-Mu untuk situasi ini, untuk kebutuhan ini. Iman memegang Kamu untuk memastikan aku melaluinya, bahwa aku berjalan terus dan tidak terhenti oleh kondisi-kondisi ini.” Itu adalah memakan Kristus dengan iman.

(c) Hasil Negeri – Tuhan Yesus, Buah Sulung

Dalam pengalaman rohani tentu saja, tidak ada pemisahan yang begitu tepat antara padang gurun dan negeri itu seperti yang terlihat di dalam Yosua, dan itu cukup sesuai dengan Perjanjian Baru. Saudara tahu tulisan Petrus ditujukan untuk para peziarah dan orang asing; tulisan Paulus adalah untuk warga negara sorgawi. Kita memiliki sisi duniawi dari ujian dan cobaan, dari penyempurnaan iman. Tapi kemudian ada apa yang sesuai dengan yang sorgawi di dalam Kristus. Yohanes 14 membawa masuk ini. Tuhan sedang pergi dan Ia berkata, “Janganlah gelisah hatimu, tetapi kamu sedang dipanggil sekarang untuk hidup pada tingkat kehidupan rohani yang jauh lebih tinggi di sorga. Kamu akan bertemu dengan kekuatan kejahatan di tempat-tempat tinggi”, semua itu sesuai dengan kitab Yosua.

Saudara akan menemukan bahwa ini bukan hanya cobaan dan kesulitan duniawi, tetapi saudara akan bertemu dengan kekuatan jahat. Ini adalah dua pengalaman yang umum bagi orang Kristen. Ada pencobaan duniawi, pengalaman padang gurun, hal-hal yang umum bagi kita di sini, tetapi ada hal-hal lain juga. Beberapa dari kita tahu kekuatan jahat di sorga itu, alam ekstra kesulitan rohani, dan kita akan dipanggil untuk hidup di alam itu, di negeri, di sorga. Makanan apa yang akan membuat saudara melewatinya? Apa hasil negeri itu? Saya mengerti bahwa ini berarti apa yang sudah ada di sana, menunggu. Ini adalah panen tahun lalu, bukan sesuatu yang harus dibawa masuk. Ini sudah menunggu saudara di sana, dan, sebagaimana saya melihatnya, ini adalah ini – Tuhan Yesus sudah ada di sana, Ia telah pergi sebelumnya, Ia adalah buah yang sulung, Ia sudah di depan kita di sorga, Ia telah duduk di sebelah kanan yang Mulia di sorga. Kita harus memakan itu, bahwa Kristus bertakhta di atas, bahwa Kristus adalah pemenang dan telah duduk, bahwa pemerintah dan penguasa dan semua kekuatan ini sudah berada di bawah kaki-Nya, tunduk kepada-Nya. Itu adalah sesuatu yang sudah dijamin di sorga dengan kepergian-Nya ke sana. Itu adalah hasil negeri itu, itu adalah makanannya.

Dalam konflik rohani ini, peperangan rohani ini, dalam situasi ini yang begitu sulit untuk mempertahankan posisi sorgawi, karena semua yang dimiliki di sana kita membutuhkan persediaan untuk melanjutkan. Apa persediaannya, apa makanannya, apa hasil negeri itu? Ini adalah Kristus yang ditinggikan, Kristus yang bertakhta, Kristus sudah ada di sana. “Sebab Aku hidup, kamu pun akan hidup” (Yohanes 14:19). ‘Aku memerintah – kamu akan memerintah.’ Makanlah itu, percayalah, ambillah dengan iman bahwa saudara tidak akan terhenti, tidak perlu bagi saudara untuk berhenti. Saudara tidak perlu mati di bawah tekanan musuh; Kristus ada di sana di negeri itu, sudah menguasai situasi itu. Makanlah itu dengan iman, dan saudara akan melanjutkan di alam yang merupakan alam yang paling sulit dari semuanya.

Pencobaan duniawi mungkin hebat, situasi duniawi mungkin sulit, tetapi cobaan yang sangat rohani di sorga ini jauh lebih besar. Tetapi Allah telah menyediakan untuk setiap situasi demi membawa kita melalui sampai mencapai akhir-Nya – keserupaan penuh dengan Anak-Nya. Beginilah cara manusia duniawi digantikan dan Manusia sorgawi mengambil tempatnya. Keserupaan dengan Kristus, pembentukan menurut Kristus dengan memakan Kristus, Kristus dalam tiga makna ini – Paskah, manna, dan hasil negeri itu.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.