Austin-Sparks.net

Krisis Pentakosta dan Signifikan Kedatangan Roh Kudus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 7 – Manusia di Tempat-Nya

Dalam pertimbangan kita tentang krisis Pentakosta dan signifikan Roh Kudus, kita telah mengikuti gerakan kemajuan di dalam ciptaan baru dan melihat bahwa gerakan itu mengikuti, secara rohani, gerakan di dalam ciptaan jasmani. Kami tidak akan melakukan bahkan survei tersingkat pun dari dasar yang telah kami bahas, kami akan fokus pada satu ciri pada malam ini, ciri utama di dalam semuanya.

Saya ingin membaca dua atau tiga bagian dari Kitab Suci. Meninggalkan bagian di Perjanjian Lama tentang ciptaan manusia, kami hanya beralih kepada Perjanjian Baru dan memiliki bagian-bagian ini, dan sebagaimana kami banyak berada di dalam kitab Kisah Para Rasul, kami melihat dua bagian di sana.

Dalam pasal 2 dan ayat 32 dan 33: “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” Sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah … dicurahkan-Nya …

Dalam pasal 7 pada ayat 55: “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Dalam surat kepada orang Ibrani, pasal 2 pada ayat 5: “Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah – yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan – yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara.”

Akhirnya dalam surat pertama kepada jemaat di Korintus dan pasal 15. 1 Korintus 15 dan ayat 45: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.”

Dalam ciptaan duniawi mahkota, pusat dari segalanya adalah ciptaan dan penetapan manusia. Kita dapat mengatakan bahwa ia adalah penyebab segalanya. Artinya, segala sesuatu yang telah terjadi sebelumnya mengarah kepadanya, dan segala sesuatu yang mengikuti sesudahnya, berasal darinya. Ia adalah kuncinya. Hal yang sama benar, secara transenden benar, di dalam ciptaan baru. Manusia disajikan, dan Manusia ditetapkan; segala sesuatu sebelumnya mengarah kepada-Nya dan segala sesuatu setelah dan sejak itu, bergerak dari-Nya, berasal dari-Nya. Manusia adalah kunci dari kedua ciptaan.

Manusia adalah pemikiran spesial dari Allah, tetapi ada hal ini yang harus kita jelaskan dengan sangat jelas, bahwa dalam manusia ciptaan pertama kita tidak pernah memiliki pemikiran Allah yang sepenuhnya tentang manusia, hanya maksud Allah tentang manusia, bukan perwujudannya. Awal Allah dengan manusia di dalam ciptaan baru adalah sebaliknya. Kita memiliki di dalam Adam yang Akhir pemikiran penuh Allah tentang manusia: disempurnakan, lengkap, tidak ada lagi yang harus ditambahkan tentang diri-Nya sendiri sebagai ekspresi dan perwujudan pribadi dari pemikiran penuh Allah tentang manusia. Dan setelah menyempurnakan Dia, “menyempurnakan Yesus dengan penderitaan”, setelah melengkapi Dia, setelah menyelesaikan Dia, Ia dapat memuliakan Dia, dan menetapkan Dia sebagai yang sulung dari seluruh bangsa seperti Dia.

Ada gerakan besar dari Allah di Cina, sekelompok besar orang percaya yang, entah dalam pemahaman penuh tentang hal ini atau tidak, saya tidak tahu, tetapi mereka mengambil sebagai nama mereka “Keluarga Yesus.” Yah, itu mungkin hanya berhubungan dengan sebagian dari keluarganya sejauh mana mereka bersangkutan, tapi itulah dia. Itulah dia, seluruh ciptaan baru ini adalah Keluarga Yesus, “Itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, kata-Nya: Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.” Hanya dalam keluarga rohanilah bahwa anak saudara adalah saudara saudara! Kita tahu apa artinya itu. Timotius adalah anak Paulus dalam iman, tetapi Timotius adalah saudara Paulus di dalam pekerjaan (itu omong-omong).

Tapi ada dua hal yang dengan apa kita harus puas pada malam ini, dan kedua itu sudah cukup. Kita harus sangat jelas tentang hal ini. Di satu sisi, Yesus (kami menggunakan nama itu sekarang hanya dengan sendirinya, seperti yang digunakan di sini di dalam bagian-bagian ini) Yesus adalah representasi sempurna Allah dari apa yang Ia maksudkan sejauh mana manusia bersangkutan. Dan Ia ditetapkan di sebelah kanan Allah sebagai Modelnya, Pola bagi manusia dan kepada siapa manusia telah ditetapkan sebelumnya untuk dijadikan serupa, kepada gambar siapa manusia telah ditetapkan sebelumnya (kata Paulus) untuk dijadikan serupa. Artinya, untuk datang kepada gambar-Nya, bukan sebagai Allah, tetapi sebagai Anak, sebagai Manusia. Itulah satu hal yang saudara dan saya harus sangat jelas tentangnya.

Di sisi lain, bisnis Roh Kudus di dalam dispensasi ini, bisnis-Nya yang sebenarnya untuk apa Ia telah datang, yang kepadanya Ia berkomitmen, dan yang menjelaskan semua urusan-Nya dengan kita; bisnis-Nya adalah untuk mereproduksi Manusia itu di dalam Keluarga, jika saudara berkenan, di dalam bangsa, di dalam anak-anak Allah. Itu adalah bisnis Roh Kudus. Untuk itu, Ia mungkin melakukan banyak hal: Ia mungkin mengilhami penginjilan; memenangkan jiwa; Ia mungkin memimpin kepada berbagai bentuk kegiatan; tapi tak satu pun dari hal-hal ini yang boleh dianggap sebagai hal-hal dalam dirinya sendiri. Jika demikian, mereka pastinya akan gagal mencapai tujuan Allah di dalam diri mereka. Tragedinya adalah bahwa hal itu dilakukan.

Setiap kegiatan dan perhatian yang diilhami Roh Kudus, apakah itu dalam penginjilan untuk keselamatan orang yang belum diselamatkan, atau melalui semua cara dan sarana lain, pembangunan, dan pengajaran … setiap kegiatan Roh Kudus hanya memiliki satu tujuan dalam pandangan: membawa banyak orang kepada kemuliaan. Yaitu, mereproduksi Anak di dalam anak-anak. Mereproduksi Kristus di dalam umat manusia yang dipanggil, dipilih, terpilih oleh Allah. Kita harus sangat jelas tentang hal ini. Ini mungkin akan memperbaiki beberapa kelebihan kita, dan kesalahan kita, dan kekurangan kita, jika kita melihat dengan tepat apa yang sedang dilakukan Roh Kudus. Ini akan menjelaskan banyak hal. Ini adalah satu-satunya penjelasan dari banyak hal, sebab beberapa penginjil terbesar telah mendapatkan pelayanan penginjilan mereka dipotong, dan mereka sendiri telah ditutup dan dikurung; selama bertahun-tahun tidak dapat melakukan semua itu. Tampaknya, di permukaan, seolah-olah ada kerusakan di suatu tempat. Di manakah Roh Kudus itu? Di manakah kedaulatan Allah? Dan sebagainya. Jawabannya adalah: Allah lebih peduli dengan pertumbuhan Anak-Nya di dalam diri mereka yang bersangkutan daripada segala kegiatan mereka. Kita akan sampai pada itu saat kita melanjutkan, tetapi ini adalah hal-hal yang harus kita lihat: Kristus dipasang, sebagai perwujudan penuh dari pemikiran asli Allah tentang manusia ini; disempurnakan.

Roh Kudus telah datang untuk menjadikan Kristus, dalam apa adanya Dia, nyata dan semakin penuh dalam diri laki-laki dan perempuan, untuk membawa mereka menjadi satu Manusia korporat yang hebat di dalam Kristus. Sekarang, saudara begitu akrab dengan pernyataan seperti itu, tapi kita tidak bisa kemana-mana sampai kita mendapatkan seluruh perkara-nya diselesaikan. Dan saudara akan melihat bahwa dengan latar itulah segala sesuatu dimulai dan berlangsung di dalam Perjanjian Baru. Ini tidaklah sampai Manusia, disempurnakan, dimuliakan dan ditetapkan di sebelah kanan Allah, berada di tempat-Nya, tempat yang sebenar-Nya, bahwa apa pun bisa terjadi sama sekali.

Ada makna yang lebih dalam, lebih dalam, dalam larangan Tuhan Yesus untuk pergi dan memberitakan dan memulai pekerjaan sampai Roh Kudus telah datang. Ketika Ia memberikan perintahnya, dan Lukas berkata, “Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus,” dan perintah-Nya adalah “Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Arti yang lebih dalamnya adalah ini: perintah itu bukan hanya bahwa mereka harus menerima Roh Kudus, dan dengan demikian, menerima kuasa, tetapi Ia mengaitkan dengan itu, “Kamu akan menjadi saksi-Ku.” Kepada siapa dan apa yang harus mereka saksikan? Nah, dengarkan Petrus. Ia memulainya, ia memulai kesaksian ini di Yerusalem, dan kemudian hal itu menyebar. Apa nada besar dari kesaksian itu? “Berada di sebelah kanan Allah ditinggikan.” Segalanya terhubung dengan itu. “Kamu harus tinggal” tidak hanya sampai Roh itu datang, dan saudara menerima kuasa, tetapi “kamu harus tinggal” sebab ketika Roh itu datang, itu adalah karena Yesus dimuliakan! Saya percaya itu cukup membuat saudara terkesan.

Nah, Adam yang Akhir – Adam yang Akhir (jangan salah mengutip Kitab Suci dan menyebut Dia “Adam Kedua”, Ia bukan. Ia adalah Manusia kedua, tetapi Ia adalah Adam yang Akhir; tidak perlu lagi untuk Adam lain, tidak ada tempat lagi untuk Adam yang lain, akhir telah dicapai di dalam Dia) Adam yang Akhir dipasang, ditetapkan, karena disempurnakan dan dimuliakan. “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah … maka dicurahkan-Nya.” Roh Yesus dimuliakan. “Roh Yesus …” Roh Kudus disebut demikian, itu adalah salah satu gelar-Nya: Roh Yesus. Roh Yesus yang disempurnakan, dimuliakan dan ditetapkan, sebagai nafas ciptaan baru, masuk ke dalam manusia ciptaan baru secara korporat; itulah yang terjadi pada Hari Pentakosta. Untuk penggenapan firman itulah Tuhan Yesus menyimpan orang-orang ini sampai pada hari itu, “Ia mengembusi mereka dan berkata “Terimalah Roh Kudus.” Mereka tidak menerima Roh Kudus saat itu, itu adalah tindakan simbolis. Itu adalah tindakan di mana Dia, dapat dikatakan, menempatkan mereka dalam cadangan untuk itu dan berkata: “Aku telah memisahkan-mu untuk itu. Penerimaan nafas yang sebenarnya, sesuai dengan penghembusan nafas Allah ke dalam Adam pertama, terjadi pada Hari Pentakosta dan paru-paru jemaat dipenuhi. Seluruh mekanisme Tubuh rohani baru ini, mulai beraksi ketika nafas masuk. Tidak perlu banyak argumen untuk melihat bahwa mereka tidak berdaya sebelum itu terjadi. Semuanya dimulai saat itu; nafas ciptaan baru masuk. Ingatlah itu, ini bukan hanya sejarah; kita tidak hanya sedang melihat kembali ke dalam Perjanjian Baru. Roh Kudus, teman-teman terkasih, adalah nafas ciptaan baru itu sendiri di dalam kita; dengan menghirup Kristus kita menjadi bagian organik dari Kristus, Tubuh Kristus, anggota-anggota Kristus, satu Manusia Baru.

Sekarang apa yang harus kita lakukan, secepat mungkin, adalah untuk melihat pada

Manusia ini Direproduksi

Dan ini adalah pelajaran yang jauh lebih besar daripada yang dapat kita tangani malam ini, tetapi ini sangat jelas, (dan tentang hal-hal ini kita harus benar-benar jelas) ini sangat jelas bahwa ketika Roh Kudus turun ke atas mereka, perubahan yang luar biasa terjadi mengenai tatanan umat manusia. Untuk mengatakan bahwa mereka menjadi makhluk yang berbeda hampir tidak cukup. Saya ingin saudara mempelajari dengan seksama dan sepenuhnya apa yang terjadi pada mereka, dan perubahan yang terjadi. Saya akan menunjukkan dengan cepat beberapa darinya.

Saudara tahu dari membaca Injil (saya pikir ini adalah salah satu nilai dari Injil yang diikat sebelum Kisah Para Rasul, meskipun mereka tidak dituliskan sebelumnya) saudara tahu dalam membaca Injil betapa terikatnya orang-orang ini di bumi. Cakrawala mereka tidak melampaui bumi dan tidak melampaui apa yang bisa mereka lihat dengan mata alami mereka. Gagasan mereka, misalnya, tentang kerajaan Allah adalah sesuatu yang terikat dengan bumi yang diliputi oleh apa yang sementara dan duniawi. Ambisi mereka, pengharapan mereka dan harapan mereka, serta minat dan kegiatan mereka, semuanya berada dalam batas yang sangat kecil itu. Mereka adalah orang-orang kecil, sebab mereka memiliki cakrawala yang begitu kecil. Jika saudara hidup sepanjang hari di desa kecil, saudara akan menjadi orang kecil. Mulai bergerak ke seluruh dunia dan saudara menjadi luar biasa diperbesar.

Orang-orang ini tidak melihat apa pun di luar Israel, tidak ada apa pun di luar Israel, sedikit di luar tanah kelahiran mereka sendiri dan kota mereka sendiri; itulah batasnya. Mereka adalah orang-orang yang terikat dengan bumi. Lihat lagi: Yesus, Yesus ada di sorga. Ia milik sorga. Saya tidak tahu di mana sorga itu berada, tetapi saya tahu bahwa sorga adalah tempat yang sangat besar, mampu memperluas konsepsi saudara tentang ruang, jarak, jangkauan. Yesus ada di sorga. Roh Kudus turun dari sorga dan masuk ke dalam orang-orang ini dan segera mereka berubah, atau mereka mulai diubah; diubah secara radikal dari manusia duniawi menjadi manusia sorgawi. Bagi mereka pusat segala sesuatu ada di sorga, di sebelah kanan Allah. Mereka menjadi dalam konstitusi, sifat, dan kesadaran mereka sendiri, orang-orang sorgawi.

Sejak saat itu, meskipun sampai menit terakhir tampaknya, sebelum Roh Kudus datang, mereka berkata, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” dan sampai menit terakhir itulah cakrawala mereka. Pandangan itu lenyap ketika Roh Kudus datang. Cakrawala mereka ditekan semakin jauh dan jauh, ya, melalui krisis-krisis, dan terkadang krisis yang memalukan dan menyakitkan, namun, cakrawala itu meluas, membesar. Sorga telah menjadi jangkauan mereka! Mereka adalah orang-orang sorgawi.

Saya bisa, tentu saja, menghabiskan waktu berjam-jam dengan hal itu, di dalam Firman itu sendiri. Saudara tahu betapa banyak orang-orang dari kitab Kisah Para Rasul ini kemudian berbicara tentang masalah ini sendiri. Saya bahkan tidak berani menyentuhnya. Lihat ini, laki-laki ini, Paulus. Dari semua orang, cakrawalanya adalah Israel dan Yerusalem. Dan sesudahnya: “di dalam Kristus Yesus Ia telah memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga …” ia senantiasa berbicara tentang sorga. Dan saya pikir ia memiliki tempat yang besar dalam penulisan surat kepada orang Ibrani itu. Apakah ia melakukannya atau tidak, entah bagaimana ia ada di sana sepanjang waktu disindir, dan ini semuanya tentang ini, bukan? Sisi sorgawi hal-hal: “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi …” demikian ia melanjutkan.

Faktanya adalah apakah mereka dilahirkan di Yerusalem, atau di Galilea, atau di mana pun di bumi ini, ketika Roh Kudus datang, mereka dilahirkan di sorga, atau dari sorga; dilahirkan dari atas. Saudara dapat berdebat dengan saya, jika saudara berkenan, saya tidak keberatan, saya berpegang pada itu, bahwa orang-orang ini tidak dilahirkan kembali sampai Hari Pentakosta. Mereka adalah para murid, mereka adalah pengikut, mereka diberi kuasa dan otoritas yang diwakilkan, tetapi mereka tidak dilahirkan kembali sampai Hari Pentakosta, tetapi kemudian mereka dilahirkan kembali. Dengan kelahiran mereka, mereka dilahirkan dari atas, seperti yang Yesus katakan bahwa setiap orang harus dilahirkan dari atas, harus. Kerajaan sorga menuntut orang-orang sorgawi. Mereka tidak hanya dilahirkan dari atas, tetapi mereka diberi hak di atas: kewargaan, “Tetapi kamu sudah datang ke Yerusalem sorgawi … tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.” Para rasul, setelah mereka kembali dari salah satu utusan di bawah kuasa itu, dan penuh kegembiraan dan mulai berbicara kepada Tuhan Yesus tentang apa yang telah terjadi, dan mereka berkata, “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami!” Yesus berkata, “Tenang, tenang. Hati-hati.” Jika saudara mulai menertawakan iblis, saudara berada di tempat yang berbahaya, saudara berada di tempat yang berbahaya. Saudara akan bertemu sesuatu. “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga”, itu adalah tempat yang aman bagi saudara, untuk menjadi warga di atas, untuk menjadi terdaftar di sorga, untuk memiliki hak di kota sorga; itulah keselamatan saudara. Ini tidak aman untuk bermegah di dalam apa pun yang dapat saudara lakukan terhadap kekuatan kegelapan. Satu-satunya keselamatan dan kemegahan saudara adalah bahwa saudara memiliki kewargaan sorgawi dan nama saudara terdaftar di sorga. Saudara tahu bahwa itu adalah ide Perjanjian Baru, bukan? Di dalam Kitab Wahyu ini hanyalah demikian, “Yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba …” Terdaftar di sorga, dilahirkan di sana, warga sorga. Rasul mengatakannya, “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Juruselamat.” Tidak hanya dilahirkan, tidak hanya diberi hak, tetapi didukung dari sorga.

Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan catatan yang luar biasa tentang dukungan sorga bagi warganya sendiri dan orang-orang sebangsanya, bukan? Ya, sorga menjaga mereka, menyediakan bagi mereka, menopang mereka, membawa mereka melalui, datang membantu mereka – katakanlah sesuka saudara. Sorga itu benar bagi umatnya sendiri. Sorga adalah sumber daya mereka dan memiliki semua sumber daya mereka dan ketika sumber daya bumi gagal, dan segala sesuatu di sini tidak lagi memberi mereka harapan, kekuatan apa pun, mereka pergi ke sorga dalam doa dan mendapatkan sumber daya mereka diperbarui. Ada itu, saya temukan, teman-teman terkasih, setidaknya. Saya tidak tahu apakah saudara menemukannya. Saya tidak menemukan semua doa saya dijawab, saya meminta kepada Tuhan untuk banyak hal-hal yang tidak Ia berikan, tetapi saya menemukan ini: selalu, jika saya pergi dan memiliki waktu doa saya disegarkan, saya merasa lebih baik karena doa itu. Ini bukan imajinasi, saudara tidak hanya berubah dalam beberapa menit dari keletihan, kelelahan, ketegangan menyeluruh, di mana tidak mungkin untuk melangkah lebih jauh … saudara kembali merasa istirahat, segar, diperbarui. Sepuluh menit di hadirat Tuhan, menarik sumber daya sorgawi. Saya menemukan itu bagaimana pun juga, dan itu adalah sesuatu di dunia ini, cobalah! Sumber daya mereka ada di sorga, dalam segala hal, sorgawi. Tapi kemudian perhatikan:

Awal dan Perkembangan Karakter Sorgawi.

Itu adalah hal yang luar biasa: perubahan karakter orang-orang ini. Itu bukan hanya psikologis, itu radikal. Itu konstitusional. Kita bisa, tentu saja, mengambil itu dan melihatnya untuk waktu yang lama, tetapi ada satu hal di dalam ini yang saya pikir mungkin kita angkat, karena saya merasa bahwa di mana saya bersangkutan, dan tidak diragukan lagi di mana banyak dari saudara bersangkutan, ini adalah hal yang perlu mendapat perhatian. Berikut ini adalah orang yang paling menonjol dari seluruh kelompok ini, dari seluruh seratus dua puluh orang yang berkumpul di sana di ruang atas itu pada Hari Pentakosta, yang paling menonjol adalah Petrus. Sekarang lihat kembali saja sekilas. Ia telah disebut “nelayan besar”. Saya tidak tahu seperti apa fisik tubuh Petrus, saya tahu ia adalah orang yang suka berbicara, saya tahu bahwa ia selalu mendorong masuk; agresif. Dan saudara tidak harus menjadi orang yang sangat kecil secara fisik untuk menjadi seorang pengecut, dan tidak diragukan lagi bahwa Petrus adalah seorang pengecut yang mengerikan. Dan ketika sampai pada ujian yang sebenarnya, ia hanya perlu seorang pelayan di aula di lantai bawah untuk menunjuk padanya, dan berkata, “Kamu adalah salah satu dari mereka!” untuk menarik keluar dari Petrus, dengan keras, penolakan akan hal itu.

Yah, saya tidak meremehkan apa yang terlibat bagi Petrus jika ia mengaku, tetapi tidak ada keraguan tentang hal itu bahwa keberanian moral benar-benar bukan salah satu poin kuat Petrus. Itu bukan! Tuhan Yesus menantangnya setelah kebangkitan-Nya, saudara tahu, dengan sangat teliti tentang hal ini. “Aku akan mengikuti-Mu bahkan sampai mati … Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak …” “Simon, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Lebih dari pada semua ini? Apakah kamu mengasihi Aku?” Ia sedang diuji untuk hal ini sendiri, di mana ia telah dengan sangat memalukan dihancurkan dalam kesaksian tentang Tuhan Yesus: kesaksian umum tentang Tuhan Yesus. Ini adalah ujian yang nyata, saudara tahu, di hadapan orang-orang yang memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu kepada saudara, mungkin tidak untuk menyalibkan saudara, tetapi untuk menghalangi saudara dari kemajuan dalam pekerjaan saudara, atau hal-hal lain. Itu dia.

Sekarang lihatlah Petrus ketika Roh Kudus telah datang. Yesus telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kita diberitahu. Ia berdiri untuk itu. Bukan Yesus yang merasa ngeri di hadapan hakim-hakim-Nya; para hakimlah yang merasa ngeri di hadapan-Nya. Keberanian moral Yesus mengejutkan Pilatus dan menjengkelkan yang lain. Roh Yesus masuk ke dalam diri Petrus pada Hari Pentakosta, dan lihatlah: ia telah berubah dalam arti ini – banyak lainnya, tetapi dalam arti ini – “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes”, “Ketika sidang itu melihat keberanian!” Dan saudara dapat mendengar ia berbicara, “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Aku menyerahkannya kepadamu. Apakah kami benar? Haruskah kami lebih taat kepada manusia dari pada Allah? Kamu nilai!” Ia memperdebatkan hal ini; ia tidak menerima omong kosong. Ini sungguh luar biasa, pendirian Petrus ini setelah Roh Kudus turun ke atasnya. Yesus tahu apa yang akan terjadi dan Ia berkata, “Ketika Roh Kudus datang, kamu akan menjadi saksi, bukan sebelumnya! Ini akan membutuhkan Roh Kudus untuk membuat, seorang seperti kamu, Petrus, menjadi seorang saksi!”

Nah, teman-teman, ini adalah perkara yang sederhana, tetapi saya merasa bahwa saudara dan saya membutuhkan Roh Kudus atas perkara ini. Kita bukanlah saksi bagi manusia sebagaimana seharusnya. Ketika benar-benar tiba saatnya, kita mengelak. Kita tidak melakukannya. Kita akan mengeluarkan argumen apa pun untuk keluar darinya. Sekarang, saya tidak menyarankan saudara untuk segera keluar dari pertemuan ini dan menghubungi semua orang dan mulai berbicara dengan mereka. Tapi tahukah saudara, banyak orang berkata, “Kamu hanya akan membuat banyak masalah, masalah yang tidak perlu, jika kamu mulai melakukan hal semacam itu!” Apakah saudara cukup yakin, apakah saudara cukup yakin bahwa saudara tidak mengarang itu sebagai suatu alasan? Apa yang mereka dengan siapa saudara berbisnis ketahui tentang Yesus sejauh mana saudara bersangkutan, dengan siapa saudara telah bertransaksi urusan bisnis saudara? Apa yang mereka yang tinggal di sekitar saudara ketahui tentang Yesus sejauh mana saudara bersangkutan? Saudara lihat di sini, semua orang tahu, dan mereka mau tidak mau mengetahui ketika Roh Kudus turun ke atas orang-orang ini. Dalam lingkaran yang semakin melebar, orang-orang tahu! Dan saya percaya bahwa nilai sebenarnya dari semua ini, bukanlah bahwa kita tahu bahwa orang tahu; ini adalah bahwa mereka tahu, bahkan ketika kita tidak tahu bahwa mereka tahu. Tapi itu dia: Roh Kudus seperti itu.

Sekarang saya dapat, atau saya berharap bahwa saya dapat, mengambil dalam kepenuhan yang jauh lebih dalam seluruh perkara ini tentang perubahan pada orang-orang ini – perubahan pada orang-orang ini setelah Roh Kudus datang, di dalam karakter mereka. Ya, Roh Yesus telah datang, dan mereka sudah mulai dijadikan serupa dengan gambar-Nya. Keberanian moral-Nya, kebajikan rohani-Nya, lebih banyak lagi, dan itu terus berlanjut. Ada krisis-krisis di dalam hal ini, itu tidak masalah, yang penting adalah bahwa mereka sedang dalam perjalanan, dalam perjalanan. Dan saya ingin membaca surat-surat Petrus itu, yang ditulis bertahun-tahun kemudian, dan melihat apa yang telah dilakukan kasih karunia di dalam laki-laki itu, ukuran Kristus yang harus ditemui di dalam dia. Itulah pekerjaan Roh Kudus.

Bolehkah saya meletakkan jari saya pada satu hal lain di sini. Saudara perhatikan perubahannya secara korporat, tidak hanya secara individu, secara pribadi, tetapi:

Perubahan Secara Korporat.

Nah, itu adalah pernyataan yang sederhana; saya percaya itu menandakan cukup banyak, “Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu …” Ada seratus dua puluh dari mereka yang berkumpul di ruang atas itu (pastinya itu adalah sebuah ruang atas yang cukup besar) seratus dua puluh dari mereka berkumpul di dalamnya, laki-laki dan perempuan. Di dalam rumah-rumah ibadat mereka pastinya akan dipisahkan, laki-laki harus duduk di satu sisi, dan perempuan di sisi lain. Saya tidak percaya itu demikian di ruang atas itu; mereka semuanya bercampur menjadi satu … sebuah representasi yang indah bahwa di dalam Kristus Yesus tidak ada laki-laki atau perempuan – ini adalah satu Manusia Baru. Jangan salah pahamkan pernyataan itu. Saya tahu banyak saudari-saudari yang seperti itu! Saya tidak akan berhenti untuk menjelaskan apa yang saya maksudkan, tetapi di dalam Kristus Yesus, ini adalah satu Manusia Baru.

Dan inilah awalnya, mereka bersama, mereka bersama. Dan sejak saat Roh itu datang, saudara menemukan kebersamaan yang bergerak dan bekerja dan berkembang, “dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama …” paham? Saudara tidak akan mendapatkan itu sebelumnya. Mereka akan berkata: “Lihat di sini, apa punyaku adalah milik-ku; lepaskan tanganmu!” Setiap manusia untuk dirinya sendiri. Itu benar; bahkan dari para murid itu benar. Itu adalah saran yang mengerikan, tetapi memang begitu. Mereka semuanya untuk posisi dan tempat mereka sendiri di kerajaan dan bertengkar, bertengkar saat mereka pergi bersama dengan Guru, dan Guru merasakannya, dan melihat bahwa mereka sedang mendiskusikan siapa yang harus menjadi yang terbesar di dalam kerajaan – persaingan dan kecemburuan dan ambisi – semuanya pribadi, egois. Itu telah hilang, sejak Hari Pentakosta, hal itu telah lenyap! Mereka dilas menjadi Satu korporat. Ini telah dimulai, setidaknya, dengan cara yang sangat indah. Itulah yang dilakukan Roh Kudus ketika Ia benar-benar memegang. Bukankah kita membutuhkan itu? Bukankah kita membutuhkan Roh Kudus dalam kepenuhan dan kuasa yang lebih besar? Saudara tahu, semua aktivitas dan organisasi yang luar biasa ini, dan semua pembicaraan tentang reuni jemaat-jemaat, dan sebagainya – oh, besarnya propaganda dan mesin ini – semuanya akan keluar dari jendela jika Roh Kudus datang masuk! Semuanya akan berhenti; tidak perlu, sia-sia, omong kosong, jika Roh Kudus mendapatkan tempat-Nya. Saudara akan memiliki segala kesatuan yang pernah dibutuhkan sorga. Dan itulah satu-satunya kesatuan yang berharga, bukan?

Saya harus menutup dengan enggan, pada dua sentuhan lainnya. Pertama, saudara perhatikan bahwa orang-orang ini selalu bercondong ke sorga. Selalu bercondong ke sorga. Sorga bukan hanya tempat asal mereka dari mana mereka berasal; sorga bukan hanya dukungan mereka di negeri yang lain dan asing, melainkan sorga adalah objektif dan tujuan mereka. Satu hal yang mengatur mereka adalah yang utama ini, yang utama ini, untuk berada bersama-Nya di dalam kemuliaan. Sorga … roh mereka bercondong menuju ke sorga. Mereka telah kehilangan daya tarik dunia ini, itu rusak dan ditiadakan, dunia tidak lagi menarik mereka. Mereka bergerak semakin jauh dari bumi ini. Lihat mereka! Lihat itu terjadi!

Bait suci adalah sesuatu yang duniawi, dan saudara dapat melihat, dengan tenang dan mantap bagaimana mereka menjauh dari bait suci di Yerusalem; bait suci itu berhenti memegang mereka. Saudara tidak akan pernah bisa meletakkan jari saudara pada hari dan titik sebenarnya di mana mereka putus dengan sistem itu dan pusat itu; tapi itu terjadi. Saudara menemukan mereka akhirnya mereka keluar dari itu, seluruhnya. Mereka bergerak menjauh dari setiap ikatan duniawi. Ini adalah hal yang luar biasa. Ini adalah hukum Roh Kudus – itulah yang terjadi jika saudara dan saya adalah laki-laki dan perempuan yang diatur oleh Roh Kudus, kita rusak terhadap dunia ini; dunia ini sedang kehilangan, jika belum sepenuhnya hilang, segala macam minat bagi kita. Ini bukan hidup kita. Ini bukan tempat kita. Kita harus berada di sini; kita hanya harus berada di sini sampai Tuhan berkata sebaliknya, tetapi kita tidak menyukainya; roh kita tidak menyukainya. Tidak, sejauh mana menyukai dunia ini bersangkutan, ini adalah sebaliknya: kita menjadi semakin merasakan betapa kita begitu tidak ada di dalamnya – bukan bagian darinya, itu menjengkelkan bagi kita. Itu benar, bukan? Saudara pergi ke bisnis saudara, tetapi oh, betapa saudara lebih ingin tetap berada dalam persekutuan orang-orang sorgawi … tetapi saudara harus pergi; Tuhan telah memanggil saudara ke sana. Mereka seperti itu, seperti itu; selalu bercondong ke sorga dan bergerak secara batiniah; secara batiniah menjauh dari dunia.

Satu hal lagi, dan saya tutup untuk saat ini. Saudara perhatikan pembesaran luar biasa yang mulai terjadi pada Hari Pentakosta dalam pengertian lebih lanjut ini, apa yang sering kita sebut “universalitas Kristus”. Universalitas Kristus! Saudara tidak bisa, saudara tidak bisa mengikatkan Kristus Yesus pada apa pun yang berhubungan dengan bumi ini dan dengan dunia ini. Saudara tidak dapat menetapkan Dia ke dalam kebangsaan apa pun; Ia cocok dengan mereka semua, dan bukan bagian dari satu pun dari mereka. Saudara tidak dapat menetapkan Dia ke dalam satu bahasa; Ia dapat dipahami dalam setiap bahasa, dan Ia memahami setiap bahasa. Dan kita bisa terus melanjutkan. Universalitas yang luar biasa ini!

Lihat di sini, berikut adalah Hari Pentakosta, dan apa yang terjadi? Ini: “Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab.” Bahtera Nuh yang sempurna! Sesuatu dari setiap jenis! Universalitas Kristus.

Strategi Roh Kudus: untuk membuat Kristus memenuhi kebutuhan setiap jenis makhluk di setiap bangsa dan bahasa, cocok. Saya tidak tahu berapa banyak dari tiga ribu yang diwakili di semua departemen kemanusiaan itu setelah Pentakosta, tetapi saya pikir itu sendiri adalah pameran yang luar biasa dari universalitas Kristus, Roh Kudus yang memberitahukan betapa agungnya Kristus itu.

Oh, teman-teman terkasih, Roh Kudus melakukan hal semacam itu, Ia meruntuhkan penghalang dari apa yang hanya bersifat nasional dan temperamental. Ia membentuk Manusia Baru ini berdasarkan prinsip universal sorgawi. Kantong kulit anggur yang tua dari sekedar nasionalisme terbatas telah hancur ketika anggur baru diisikan dan anggur itu mengalir keluar, tumpah, ke seluruh bangsa-bangsa.

Paulus memohon kepada jemaat di Korintus: “Bukalah hati kamu selebar-lebarnya … Hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu: bukalah hati kamu selebar-lebarnya.” Bagaimana? Nah, satu-satunya cara efektif untuk melepaskan kita dari kekecilan kita, kepicikan kita, eksklusivitas kita, dan memperbesar kita ke dimensi Manusia sorgawi, adalah dipenuhi secara luar biasa dengan Roh Kudus. Itulah yang Ia lakukan! Itu yang akan menjadi efeknya. Jika saudara memiliki pengalaman apa pun, pengalaman nyata apa pun dari Roh Kudus, saudara akan mengalami krisis dalam hidup saudara pada suatu titik di mana sebelumnya saudara berada dalam kesulitan dan keterbatasan itu, dan belenggu kehidupan alami yang lama, dan setelah itu, setelah itu, krisis ini di mana Roh Allah datang ke dalam hidup saudara. Saudara tahu ini cukup baik, bahwa jemaat tidak lagi menjadi sesuatu yang sektarian, terdiri dari begitu banyak sekte, dan departemen (saya tidak akan menggunakan kata lain) ini tidak lagi menjadi seperti itu dan cakrawala saudara tidak lagi menjadi sesuatu yang lokal. Ini menjadi diperbesar ke dimensi besar Kristus, dan jemaat ini yang adalah tubuh-Nya, di mana tidak ada orang Yahudi atau Yunani – tidak ada, tidak keduanya; tidak ada! Tetapi hanya ada satu Manusia Baru, suatu umat yang diambil dari setiap bangsa demi Nama-Nya, untuk disebut dengan Nama-Nya, Keluarga Yesus. Kami tidak akan mengadopsi nama itu, tapi itulah artinya. Sekarang, saudara lihat bagaimana kita diluncurkan ke alam yang luar biasa.

Tuhan memegang sebagian dari ini, dan benar-benar menantang kita dengan itu. Ini bukan pernyataan kebenaran saja, ini adalah sebuah tantangan. Apakah saya seperti itu? Sungguh, apakah Roh Allah telah melakukan sesuatu tentang itu di dalam diri saya? Apakah Ia melakukannya? Apakah Ia melanjutkannya? Itulah tantangannya. Tuhan membuatnya benar.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.