Austin-Sparks.net

Samuel dan Pertumbuhan Rohani

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 – Kepada Apa Tuhan Mengkomitmenkan diri-Nya sendiri

Bacaan: 1 Samuel 3:19-21; 4:1-11.

Bagian dari 1 Samuel 3 ayat 19 ini dan seterusnya membawa dengan jelas ke dalam pandangan, sesuatu yang sangat terkait dengan seluruh masalah pertumbuhan rohani. Dalam bagian terakhir pasal 3, kita membaca: “Dan Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan. Dan Tuhan selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.” Ini menunjukkan di mana Tuhan mengkomitmenkan diri-Nya sendiri dan kepada apa Tuhan mengkomitmenkan diri-Nya sendiri. Pertumbuhan rohani sepenuhnya merupakan masalah Tuhan yang memberikan diri-Nya sendiri. Jika Tuhan tidak ada bersama kita, kita tidak akan tumbuh, dan jika Tuhan tidak terus menerus memberikan diri-Nya kepada kita, kita tidak akan tumbuh. Pembesaran rohani adalah seluruhnya masalah Tuhan yang terus-menerus bersekutu dan mengasosiasikan diri-Nya sendiri, dan di sini kita menemukan Tuhan memberikan diri-Nya sendiri, mengkomitmenkan diri-Nya sendiri.

Dan apa itu yang kepadanya Tuhan memberikan diri-Nya sendiri yang membuat pertumbuhan seperti ini? Nah, saudara harus kembali ke permulaan dan mengatakan bahwa ini adalah untuk keanakan. Singkatnya, Allah sedang berjalan terus dengan apa yang adalah dari Kristus. Kata ‘keanakan’, tentu saja, merangkumnya, tetapi ini sangatlah penting bahwa kita menyadari dan membuat diskriminasi ini bahwa Allah tidak sedang berjalan terus dengan seorang manusia atau dengan manusia mana pun atau dengan sesuatu apa pun; Ia hanya berjalan terus dengan apa yang adalah dari Kristus. Itulah sebabnya saya baca terus sampai ke dalam pasal 4. Tabut membawa masuk apa yang adalah dari Kristus. Tabut, seperti yang saudara ketahui, adalah sejenis Kristus, dan tabut itu dibawa tepat ke permukaan. Samuel dan tabut pada prinsipnya adalah satu. Kelahiran Samuel sebagai mukjizat Allah (keanakan dibawa keluar dari kematian melalui kebangkitan) pada prinsipnya adalah Kristus. Tabut itu adalah Kristus dalam jenis, dan Allah mengkomitmenkan diri-Nya sendiri kepada, dan berjalan terus dengan apa yang adalah dari Kristus.

Saudara memperhatikan dua hal tentang Samuel dan tentang Israel. Pertama, Allah tidak sedang berjalan terus dengan Israel sebagai Israel; dan akan tiba saatnya ketika Samuel menjadi tua, dan kelemahan rohani akan datang masuk, dan akan dikatakan, “Setelah Samuel menjadi tua … tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya” (1 Samuel 8:1, 3). Itu adalah pengulangan dari Eli dan anak-anaknya sekali lagi; sebuah gambaran kemunduran rohani. Dan kemudian, ketika hal itu terjadi, bahkan dalam kasus seseorang seperti Samuel, ditemukan bahwa ada sesuatu yang hilang dan Tuhan tidak berjalan terus dengan hal itu, dan segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk. Tuhan tidak berjalan terus bahkan dengan Samuel sebagaimana Samuel adalah seorang manusia. Ia berjalan terus dengan Samuel sebagaimana Samuel benar-benar mengekspresikan Kristus dan merupakan perwujudan keanakan, dari Kristus. Israel memiliki sebuah hubungan dengan tabut dan mereka berpikir bahwa, karena mereka membawa masuk tabut itu, Allah akan berjalan terus dengan itu. Mereka menemukan Ia tidak. Hubungan mereka dengan tabut itu adalah murninya takhayul. Bagi mereka, itu adalah sebuah aji, hal yang ajaib yang mereka pikir akan menghasilkan beberapa hasil ajaib terlepas dari kondisi rohani mereka, tetapi itu tidak terjadi. Allah tidak berjalan terus dengan itu. Ia tidak akan berjalan terus dengan siapa pun dan apa pun kecuali Kristus. Jika Kristus benar-benar ada di sana, Allah akan berlanjut berjalan dengan itu.

Allah tidak akan berlanjut berjalan dengan Kekristenan. Ia tidak akan berlanjut berjalan dengan siapa pun sebab mereka mengaku orang Kristen, sebab mereka telah bergabung dengan gereja Kristen, sebab mereka membawa nama seorang Kristen. Allah tidak akan berjalan terus dengan mereka atas dasar itu. Mungkin ada banyak takhayul tentang itu, sangat tersembunyi dan tidak terdeteksi. Idenya adalah bahwa jika saudara adalah seorang Kristen dan menjadi anggota sebuah gereja Kristen, yah, semuanya baik-baik saja; tetapi kita menemukan bahwa Allah tidak berjalan terus dengan Kekristenan seperti itu; Ia tidak berjalan terus dengan gereja-gereja Kristen, yang disebut demikian, seperti itu; Ia tidak berjalan terus dengan apa pun yang hanyalah dari urutan hal-hal yang eksternal ketika orang-orang yang bersangkutan itu sendiri tidak sesuai dengan pemikiran-Nya sendiri dan tidak mewakili Kristus. Allah mencari di mana-mana untuk apa yang adalah dari Kristus, dan Ia bersekutu kepada itu. Allah tidak akan berjalan terus dengan apa pun yang selain dari, atau yang lebih dari, Kristus; bahkan semacam hubungan dengan Kristus, seperti hubungan Israel dengan tabut, yang bukanlah yang hidup, yang tidak ditandai dengan karakter Kristus itu sendiri. Sebagai orang Kristen, kita melakukan banyak hal-hal, kita berpikir, untuk Tuhan, tetapi menemukan bahwa Tuhan tidak berjalan terus bersama mereka. Kita mendapatkan seluruh struktur yang luar biasa dari kegiatan dan pekerjaan Kristen dan hal-hal Kristen, tetapi menemukan bahwa Tuhan tidak mengkomitmenkan diri-Nya sendiri sama sekali. Ini adalah beberapa hal-hal; ini adalah, jika saudara suka, Kekristenan dalam beberapa bentuk atau yang lain, tetapi ini mungkin bukanlah Kristus.

Itu adalah hal yang paling menghancurkan bagi Israel untuk melihat bahwa ketika mereka membawa tabut itu masuk, bahwa tabut itu dirampas oleh orang Filistin. Kita melihat semakin kisah ini berlanjut, bahwa Allah menyertai tabut, tetapi Ia tidak bersama Israel. Allah telah mengkomitmenkan diri-Nya sendiri kepada tabut, dan penangkapan-nya oleh orang-orang Filistin hanyalah cara berdaulat-Nya untuk menunjukkan bahwa Ia bersama tabut itu, bukan dengan umat. Ia akan menghajar Israel untuk hubungan yang salah dengan tabut. Ia akan menghajar orang Filistin sebab mereka tidak selaras dengan apa yang diwakili oleh tabut.

Intinya adalah, bahwa ketika dikatakan bahwa seluruh Israel tahu bahwa Samuel ditetapkan untuk menjadi nabi Tuhan, ketika dari Dan ke Bersyeba, mereka memperhitungkan hal ini dan mereka harus berkata, ‘Allah menyertai orang ini ketika ia berbicara; Allah menjunjung tinggi dia dan berdiri bersamanya; engkau bertemu dengan Allah ketika engkau bertemu dengan laki-laki ini.’ Ketika Allah membuat orang-orang memperhatikan Samuel, menarik perhatian mereka kepada Samuel, itu adalah karena apa yang adalah dari Kristus di sana – keanakan. Di kemudian hari di hidupnya, kelihatannya kemuliaan telah menyimpang bahkan dari Samuel dan rumahnya, tetapi begitulah semua tipe-tipe dan gambaran. Semua yang ada di dalam Perjanjian Lama tidak sempurna dan akhirnya gagal. Jika tidak demikian, tidak perlu bagi Kristus untuk datang sama sekali; tetapi itu adalah masalah lain.

Apa yang harus kita pahami adalah bahwa Tuhan mengkomitmenkan diri-Nya sendiri kepada Anak-Nya, kepada keanakan, dan ini hanyalah ukuran Kristus di dalam kita dan di antara kita yang menarik keluar Allah dan mengetahui seberapa banyak Allah ada bersama kita. Pertumbuhan Samuel adalah pertumbuhan rohani sejati dalam pengetahuan tentang Tuhan. Itu adalah, dalam pemikiran Perjanjian Baru, peningkatan Kristus, peningkatan perawakan rohani yang seperti-Kristus, dan itulah yang harus mereka perhitungkan. Tuhan membuat mereka mempertimbangkan hal itu.

Jadi seluruh masalah pengaruh rohani, posisi rohani, pengakuan rohani, bukanlah masalah perwujudan ambisi sama sekali, atau kita yang menjadi sesuatu yang penting di dunia agama. Dari sudut pandang Allah, jika saudara memiliki ukuran Kristus, Ia akan membuat orang mempertimbangkan itu; Ia akan membawa orang kepada itu. Jika saudara memiliki ukuran ekstra akan Kristus, Ia akan membawa orang-orang ke sana, Ia akan berjalan terus dengan itu, berdiri bersamanya, dan orang-orang yang membutuhkan Tuhan akan diarahkan ke tempat di mana Tuhan berada sebanding dengan kebutuhan mereka, sehingga Tuhan akan mengarahkan mereka ke tempat di mana kebutuhan itu dapat dipenuhi.

Tuhan akan berdiri bersama Kristus. Ia tidak akan berdiri bersama saudara, Ia tidak akan berdiri bersama saya. Kita mungkin bekerja sangat keras dan menjadi pekerja Kristen yang aktif dan segala macam hal-hal seperti itu, tetapi Tuhan tidak berjalan terus dengan kita, dan Ia tidak berjalan terus dengan pekerjaan kita dan sistem hal-hal kita. Ia hanya berjalan terus dengan Kristus, dan bagian selanjutnya dalam 1 Samuel adalah wahyu yang luar biasa mengenai apa yang dengannya Tuhan terus berjalan, dan apa yang dengannya Tuhan tidak terus berjalan. Walaupun itu mungkin adalah sesuatu dari tradisi, bahkan Israel dengan semua tradisi besarnya, Allah tidak berjalan terus bahkan dengan Israel. Seluruh Alkitab menunjukkan bahwa Allah tidak berjalan terus bersama Israel hanya sebagai Israel. Ia mencari Kristus-Nya, dan terus berjalan bersama-Nya. Allah tidak berjalan terus dengan siapa pun dan apa pun di dalam dirinya sendiri. Ia telah mengkomitmenkan diri-Nya sendiri kepada Anak-Nya, dan ketika Ia menemukan-Nya, Ia berkata, ‘Di sinilah Aku berada; perhatikanlah ini.’ Jadi seluruh Israel, dari Dan bahkan sampai Bersyeba, tahu bahwa di mana Samuel berada, Kristus ada di sana; di sinilah di mana Allah berada – bersama Anak-Nya. Ini adalah Roh Keanakan dan Roh Anak-Nya yang dicari-cari Allah demi mengkomitmenkan diri-Nya sendiri.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.