Austin-Sparks.net

Krisis Pentakosta dan Signifikan Kedatangan Roh Kudus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 4 – Roh Kuasa

Dalam melanjutkan perhatian kita dengan perkara besar tentang signifikan Roh Kudus ini, ada sebuah bagian yang akrab (yang mungkin sama akrabnya dengan yang lain, di dalam Perjanjian Baru) yang akan kita ambil pada malam ini, untuk memimpin kita sedikit lebih jauh dalam perkara ini. Ini ada dalam pasal pertama Kitab Kisah Para Rasul, pada ayat 8. Kisah Para Rasul 1 ayat 8: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.”

“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” Saya ingin menempatkan di samping itu beberapa kata lain yang tidak begitu sederhana, tetapi yang mungkin hampir sama terkenalnya dari pasal pertama surat Paulus kepada jemaat di Efesus. Mengangkat dari ayat 19, 18 dan 19, kata-kata ini … Efesus 1:18, 19 dan saya ingin saudara menjaga jari saudara di tempat itu sampai nanti: “Agar kamu mengerti … betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dalam membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga.”

“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu” “agar kamu mengerti … betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya.” Ada suatu pengertian di mana seluruh kitab Kisah Para Rasul dikumpulkan ke dalam satu kata itu: “kuasa”. Seluruh narasi peristiwa dalam kitab itu (dan itu adalah yang sangat lengkap, dan komprehensif, dan terperinci) hanyalah kisah tentang pekerjaan kuasa yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus itu, yang datang dengan Roh Kudus. Kita bisa mengganti nama kitab itu menjadi, “Kitab Kuasa Roh Kudus.” Itulah kata yang menafsirkan dan menjelaskannya.

Saya telah menyampaikan kepada saudara kata-kata itu dalam Surat kepada jemaat di Efesus karena dua alasan. Pertama, laki-laki yang menulis kata-kata itu adalah salah satu contoh hasil kerja kuasa itu di dalam kitab Kisah Para Rasul. Tidak kurang atau lain daripada kehebatan kuasa-Nya yang dapat menjelaskan Paulus sang rasul setelah Paulus si penganiaya. Sungguh, ia adalah contoh dan misal dari kehebatan kuasa-Nya. Sungguh menakjubkan untuk melihat dalam kasusnya sendiri hasil kerja luar biasa dari kuasa itu dalam penangkapannya – “penangkapan” sebagaimana ia menyebutnya – dan pertobatan. Ini adalah salah satu di antara banyak, mungkin menonjol di antara banyak, dari contoh-contoh kehebatan kuasa yang sedang bekerja ini, yang membuat kita takjub dan menyembah.

Kami telah mengatakan (dan saudara akan menemukannya dalam edisi berikutnya dari "A Witness and A Testimony” [“Menurut Kristus” Bagian 4]) bahwa tepat pada poin itu, saudara mundur dan hampir terkesiap heran saat saudara mengenali signifikan yang luar biasa dari seorang laki-laki muda, Stefanus. Kita belum pernah melihat signifikan yang luar biasa dari seorang laki-laki muda itu. Ialah yang melaluinya Roh Kudus yang sama ini memperkenalkan arti dari perubahan besar dalam dispensasi. Dalam wacana yang luar biasa itu di hadapan para penguasa Yahudi, ia membawa kita tepat kembali ke dispensasi lama; sejarah orang-orang itu, sampai paling belakang, dan menelusurinya langkah demi langkah dan tahap demi tahap, mendefinisikan dan menggambarkan, dan membawanya tepat ke Yerusalem di sana dan pada saat itu. Dan dengan beberapa sentuhan yang perkasa, cekatan, berkata, “Itu semua sudah selesai dan tatanan baru telah datang masuk, yang sama sekali berbeda. Ini adalah tatanan sorgawi dan rohani, sebagai lawan yang duniawi dan sementara. Itu sudah selesai! Bait suci sudah selesai!” katanya. Dan pikirkanlah: di Yerusalem, di bawah bayang-bayang bait suci itu, dengan semua orang yang begitu mengabdikan diri pada bait suci dan pelayanannya; tepat di sana di bawah bayangannya ia berkata, “Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia.” Katakan kata-kata itu di luar Santo Petrus, Roma, atau bahkan Santo Paulus, London, nyatakan itu dan lihat apa yang akan dikatakan oleh para penguasa gereja itu!

“Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia.” Ia menunjukkan perubahan dalam dispensasi, seluruh karakter hal-hal. Tidak heran mereka menggertakkan giginya. Dan mereka melempari Stefanus dengan batu, sambil memanggil nama Tuhan Yesus, dan berkata, “Kami tidak akan menerima semua itu! Kami akan menyelesaikannya!” Dan saat mereka melemparkan batu maut mereka ke atas pemuda itu … melihat langit terbuka dan Yesus Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah … mereka pikir mereka telah melakukannya. Dan pada saat yang sama itu, Roh Kudus datang dengan keyakinan ke atas pemuda lain yang menyetujui kematiannya yang diangkat segera setelah itu, untuk meneruskan wahyu besar itu hingga kepenuhannya di seluruh dunia. Saya katakan saudara terkesiap dengan takjub ketika saudara melihat kekuatan yang luar biasa dan kecerdikan Roh Kudus yang tak terbatas itu.

Pemuda itu adalah pemuda yang, segera setelah peristiwa itu, mengalami pengalaman penemuan kehebatan kuasa-Nya yang luar biasa, dan di sini menuliskan tentangnya, atau berkata bahwa ia berdoa agar seluruh jemaat dapat mengenalnya. Ketika kita mengizinkan laki-laki itu, laki-laki itu, contoh dari kuasa itu untuk menunjukkan kepada kita apa artinya itu baginya, sebagaimana yang dicatat dalam seluruh pernyataan ini di dalam Surat kepada jemaat di Efesus, dan untuk mencatat bahwa ia menghubungkannya dengan Roh Kudus yang sama: “Supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu … agar kamu mengerti … betapa hebat kuasa-Nya … kamu akan menerima kuasa … Roh Kudus turun ke atas kamu”, oleh Roh yang sama.

Ketika kita, saya katakan, membiarkan Dia untuk berbicara kepada kita tentang kuasa ini, hal pertama yang menemui kita, atau yang kita temui, adalah sesuatu yang benar-benar membingungkan kita.

Efek yang Membingungkan dari Wahyu ini

Lihat lagi, saya hanya akan mengangkat satu bagian dari keseluruhan pernyataan ini. Kita tidak sedang membahas Efesus 1 dan doa agung Paulus, tetapi hanya mengekstrak kalimat ini, “Agar kamu mengerti … betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.” Kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus. Sekarang, jika ia hanya mengatakan sebaliknya, kita tidak akan mengalami kesulitan sama sekali, “kayanya kemuliaan bagian kita di dalam Dia”, itu tidak menimbulkan masalah sama sekali, kita dapat berdiri pada itu! Tetapi ketika seseorang berani berbicara tentang “kayanya kemuliaan bagian-Nya …” di dalam diri saya? Di dalam diri saudara? Seandainya hal itu dikatakan kepada saudara, sungguh, secara pribadi, kata-kata itu digunakan untuk saudara, ditujukan kepada saudara secara pribadi, “agar kamu mengerti betapa kayanya kemuliaan bagian-Nya di dalam-mu.” Apa yang akan saudara katakan? Saudara akan berkata, “Oh, lihat di sini, lihat di sini, apa yang sedang kamu bicarakan? Apa yang kamu bicarakan? Kamu tidak mengenal-ku. Jika kamu mengenal aku, kamu tidak akan berbicara seperti itu kepadaku. Pergilah dan katakanlah itu kepada orang lain! Mungkin ada beberapa orang yang kepada siapa kamu mungkin mengatakannya, tetapi jangan kamu berbicara kepadaku seperti itu. Kamu tidak tahu kebobrokan-ku, kebobrokan kodrat-ku. Kamu tidak tahu apa yang aku ketahui tentang diriku sendiri, hatiku sendiri, keberdosaan-ku. Jika kamu hanya tahu sedikit saja, kamu akan menutup kitab dan pergi, dan berkata, ‘Sekarang, itu tidak berlaku di sana! Kekayaan kemuliaan bagian-Nya … di dalam dia, di dalam dia …’ Kamu tidak tahu semua kekalahanku dalam pertempuran, dan dalam pekerjaan … bagaimana aku telah berjuang dan gagal … bagaimana berulang kali … kekuatan jahat telah menguasainya … dan aku telah menjadi korban yang menyedihkan dalam peperangan ini. Kamu tidak tahu sejarah rahasia kekalahan aku, atau kamu tidak bisa berbicara seperti itu kepadaku jika kamu tahu. Kamu tidak tahu kekurangan-ku, kemiskinan kehidupan rohani-ku. Mengetahui sedikit saja hal-hal itu tentang-ku akan membuat-mu pergi mencari orang lain untuk diajak bicara seperti itu: ‘kekayaan kemuliaan bagian-Nya’ di dalam ini?”

Rasul berurusan dengan superlatif. Ia mengatakan beberapa hal yang luar biasa, hal-hal yang sangat besar, yang tidak dapat saudara atasi … saudara tidak dapat menghadapinya. Saudara harus berkata: “Ya, itu mungkin benar, jika ya, itu akan benar untuk hal-hal yang lebih baik daripada-ku, orang-orang yang lebih baik daripada diriku. Itu tidak mungkin benar untuk-ku. Aku tidak dapat memperolehnya. Itu terlalu jauh tinggi bagiku … sama sekali di luar kemungkinan sejauh mana aku bersangkutan. ‘Kekayaan …’ dan aku begitu miskin. Aku seorang pengemis dan kamu berbicara tentang kekayaan bagian-Nya di dalam diriku? ‘Kemuliaan’ bagi Dia, di dalam diriku? Aku setiap hari malu pada diriku sendiri. Sikap-ku yang lebih umum tentang diriku adalah ‘Oleh karena itu aku membenci diriku sendiri di dalam debu dan abu.’ Tidak ada kelemah-lembutan yang pura-pura; ekspresi nyata dan tulus dari hati yang tahu tentang dirinya sendiri sama sekali, ‘Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.’ Dan kamu berbicara kepadaku tentang kekayaan kemuliaan bagian-Nya?”

Saudara lihat, ini terlalu kuat, ini membingungkan, hampir melumpuhkan. Tapi ia mengatakannya! Ia mengatakannya, itu ada di sini di dalam Kitab Suci. Itu adalah Kitab Suci. Tapi saudara lihat, saudara harus melanjutkan, itu hanya mempersiapkan saudara untuk sesuatu, itu hanya membawa saudara ke hal berikutnya: “Betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya …” Bagi itu, betapa hebat kuasa-Nya bagi kemiskinan itu, bagi rasa malu itu, bagi semua itu! “kehebatan kuasa-Nya … agar kamu mengerti! Itu mengubah gambarannya, bukan?

Kita semua akan mengaku bahwa tidak kurang dari kehebatan kuasa-Nya yang akan melakukannya, tetapi itulah: “Kamu akan menerima kuasa, Roh Kudus turun ke atas kamu.” Dan seperti yang telah kita baca malam ini, dan inilah tujuan dari bacaan itu, Tuhan Yesus berkata bahwa, “Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” Ia akan menyatakan. Roh Kudus yang turun ke atas saudara akan membuat saudara tahu. Membuat saudara tahu; itulah yang Tuhan Yesus katakan, Ia akan membuat saudara tahu apa yang tidak saudara ketahui sekarang, Ia akan membuat saudara tahu. Maka Paulus berdoa, “Agar kamu mengerti betapa hebat kuasa-Nya bagi kita.” Kemudian, jika itu, jika itu ada, jika itu tersedia, jika itu benar, gambarannya berubah dari satu yang keputusasaan menjadi harapan yang luar biasa. Maka mungkin bahwa dari timbunan sampah ini, dari abu ini: kekayaan … kemuliaan … bagian-Nya bisa datang. Bagaimana, saya tidak tahu. Tapi ini dia: ada kuasa yang dikirim dari Allah untuk melakukan itu di dalam saudara dan di dalam diri saya.

Bukan maksud saya untuk menelusurinya, untuk mencoba dan menunjukkan bagaimana itu semua dikerjakan, tetapi laki-laki ini, laki-laki ini, contohnya, saudara mungkin berpikir ia adalah laki-laki yang luar biasa sebelum pertobatannya. Dari beberapa sudut pandang, ia mungkin orang yang sangat baik. Tetapi saudara tidak dapat membaca Paulus secara cerdas setelah pertobatannya tanpa menemukan bahwa ia memiliki pendapat yang sangat buruk tentang dirinya sendiri. Ia berbicara tentang dirinya sendiri sebagai “yang paling hina di antara segala orang kudus”, dan sebagai seorang yang seharusnya tidak pernah disebut sebagai rasul: “Tidak layak disebut rasul … yang paling hina dari semua rasul … sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.” Paulus tidak pernah lepas darinya, ia tidak pernah lepas darinya. Itu adalah sesuatu yang seperti duri di dalam dirinya hingga kematiannya, ini yang telah ia lakukan, orang macam apa dia itu, dan apa yang datang darinya. Ia tidak pernah memaafkan dirinya sendiri, ia tidak pernah melupakannya. Itu adalah sebuah luka yang senantiasa terbuka di dalam jiwanya. Saudara membacanya lagi, dan saya ulangi: ia memiliki pendapat yang sangat buruk tentang dirinya sendiri, memang demikian. “Yang paling hina di antara segala orang kudus.” Apakah saudara mendengar itu? Itu bukan kepura-puraan, itu bukan hanya kelemah-lembutan dan kerendahan hati yang palsu … “yang paling hina di antara segala orang kudus.” Sekarang, tempatkan sebagai lawan dari itu “kekayaan kemuliaan bagian-Nya di dalam …”, ya, “yang paling hina di antara segala orang kudus.” Bagaimana? “Betapa hebat kuasa-Nya bagi kita.” Bagi kita!

Paulus berdoa dari suatu pengalaman akan kuasa itu sedemikian rupa seperti yang diketahui dirinya sendiri, agar semua orang kudus mengetahuinya. Ketahuilah, “agar kamu mengerti” katanya. Dan teman-teman terkasih, ada satu hal tentang kekuasaan, yaitu bahwa saudara tidak akan pernah mengetahuinya selain dalam pengalaman. Saudara dapat berbicara tentang kekuasaan, saudara dapat memiliki segala ide tentang kekuasaan, tetapi saudara tidak pernah dapat benar-benar mengetahuinya kecuali hanya dalam pengalaman, secara batiniah. Kita memiliki teori tentang kekuasaan, tapi itu bukan:

Mengetahui Kekuasaan.

Beberapa waktu yang lalu, ketika saya kembali dari kunjungan terakhir saya ke Amerika, saya menceritakan kepada saudara sebuah kisah. Saya akan mengulanginya lagi, saudara mungkin telah melupakannya, tetapi menurut saya, ini sangat sesuai dengan apa yang saya sedang coba katakan sekarang. Saya berada di sebuah konferensi dan salah satu pembicara lainnya adalah anak laki-laki dari seorang hamba Allah yang sangat terkenal di Amerika, seorang laki-laki yang namanya telah saya kenal, yang telah banyak saya baca, dan saya sangat senang bertemu dengan anak laki-lakinya dan untuk bertanya, seperti raja yang bertanya kepada Gehazi tentang pekerjaan Elisa, untuk meminta informasi tangan pertama tentang hamba Allah yang agung ini. Ia memberitahu saya cukup banyak hal, di antaranya adalah ini. Ayahnya sangat tertarik pada orang India Amerika di pemukiman tertentu, dan pemerintah sangat ingin bahwa pemukiman India itu harus dikembangkan dan dimodernisasi, dan dilengkapi dengan semua aksesori perabadan terkini, kehidupan moderen. Dan mereka bertanya kepada laki-laki ini apa yang ia pikir akan menjadi cara terbaik untuk memperkenalkan hal-hal ini kepada orang-orang yang tidak tahu ini, dan sangat curiga, dan tidak percaya, tidak siap untuk menerima apa pun pada nilai nominalnya. Mereka ingin sangat yakin akan segalanya.

Laki-laki itu berkata, “Yah, aku pikir satu-satunya cara kamu akan dapat melakukannya adalah dengan mendapatkan satu atau dua orang India yang paling berpengaruh dan cerdas, dan membawa mereka ke kehidupan kota di sini dan membiarkan mereka melihatnya.”

“Baiklah,” kata mereka, “Baiklah, pergilah dan temukanlah orang-orang itu.”

Jadi ia kembali ke pemukiman India itu, dan tinggal di sana sebentar, menonton dan berbicara, sampai ia menemukan seorang laki-laki yang memiliki pengaruh lebih dari siapa pun, dan tampaknya memiliki lebih banyak kecerdasan dan setidaknya bersedia untuk datang dan melihat-lihat. Jadi ia membawanya pergi dari pedesaan ke satu kota besar, membawanya ke sebuah hotel, sebuah hotel Amerika moderen. Dan saat itu malam, larut malam, dan dengan cepat menjadi gelap. Dan ketika mereka masuk ke kamar mereka, laki-laki yang memimpin orang India itu meletakkan jarinya di saklar lampu listrik dan menyalakan lampu.

Dan orang India itu terkejut, “Bagaimana itu bisa terjadi? Apa yang kamu lakukan?”

“Oh,” katanya, “Aku hanya meletakkan jari-ku di tombol kecil di sana.”

“Aku tidak percaya. Aku tidak percaya. Apakah kamu bermaksud memberi tahu aku bahwa semua itu hanya ada di tombol kecil itu? Kamu hanya perlu menyentuh benda kecil itu dan semua ini terjadi? Aku tidak percaya!”

“Sangat baik,” kata laki-laki itu. Matikan. Ia mematikannya. “Berdirilah di atas meja itu.” Dan ia mengeluarkan bola lampunya.

Ia berkata, “Masukkan ibu jarimu ke dalam soket itu.”

Dan ia pergi ke pintu dan saat berikutnya orang India itu bangkit dari sudut ruangan, sangat terguncang dan sangat memar.

Laki-laki itu berkata, “Apakah kamu percaya sekarang?”

“Oh ya, aku percaya sekarang, aku percaya sekarang!”

Sekarang, mungkin ada beberapa humor di dalam itu, tetapi saudara mengerti maksudnya. Saudara tidak tahu kuasa, hanya dalam pengalaman. Kuasa ini bukanlah sebuah doktrin, teori, subjek, atau tema; ini adalah seorang Pribadi! Roh Kudus bukanlah sebuah topik dalam Alkitab, atau sebuah doktrin gereja; Roh Kudus adalah Pribadi yang Hidup, dan sebuah pengalaman. Sekarang, perbedaannya, tentu saja, di dalam kebenaran, atau sebagian besar dari kebenaran pengalaman kami dan pengalaman orang India itu hanyalah ini: itu tidak selalu bekerja seperti itu dengan kita.

Kuasa ini tidak tiba-tiba datang, atau memegang, dan merobek kita dan melemparkan kita dan melakukan hal semacam itu sehingga kita merasakannya. Tetapi, teman-teman terkasih, teman-teman terkasih, jika saudara hidup cukup lama, dan beberapa dari saudara telah hidup cukup lama, untuk mengetahui kekuatan besar yang dihadapi kehidupan Kristen, kekuatan dunia ini, kekuatan kuasa kegelapan. Betapa, dan ini bukanlah kata yang berlebihan, betapa hebatnya kuasa yang menentang apa yang dimiliki Kristus di alam semesta ini. Jika saudara memiliki pengetahuan tentang itu, itu tidak kurang dari mukjizat kehebatan kuasa-Nya yang luar biasa bahwa saudara adalah seorang Kristen pada hari ini, dan bahwa saudara telah melanjutkan perjalanan sejauh ini. Paulus mengatakannya seperti ini, “Oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang.” Ia dapat mengatakannya dengan cara lain: “Kecuali karena bantuan yang datang dari Allah, aku tidak akan berada di sini hari ini.” Apakah saudara tahu sesuatu tentang itu? Apa itu yang telah menjaga? Apa itu yang ada di balik perjalanan terus saudara terlepas dari diri saudara sendiri? Sebab ini adalah terlepas dari diri kita sendiri, ini adalah terlepas dari diri kita sendiri. Jika dibiarkan pada diri kita sendiri, apa yang akan telah kita lakukan? Ini tidak akan tahan memikirkannya. Terlepas dari semua kuasa kejahatan di alam semesta ini yang terkonsentrasi pada bagian terkecil dari Yesus Kristus, kita berjalan terus! Kita tidak merasakannya, memang, lebih sering daripada sebaliknya, kita merasakan kelemahannya, kita merasakan ketidak-layakan dan ketidakberdayaan diri kita sendiri, mungkin bertanya-tanya apakah kita akan pernah dapat melanjutkan. Tapi di sana dia, itulah faktanya. Kuasa ini tidak seperti kuasa yang ditemui laki-laki itu, datang tiba-tiba dengan kejutan; ini adalah kuasa yang hebat dan luar biasa yang bekerja dari hari ke hari yang membuat kita tetap di jalan.

“Agar kamu mengerti … betapa hebat kuasa-Nya.” Tetapi ada sebuah jembatan … ada sebuah jembatan antara semua diri kita itu dan apa yang bukan diri kita itu, dan apa yang membuat kita mendengar kata-kata seperti itu dengan ketakutan, keheranan, dan bahkan keraguan. Ada jembatan antara itu dan kehebatan kuasa-Nya. Apa itu?

“Bagi Kita yang Percaya”

Keduanya dipertemukan dan disatukan oleh kata “percaya” itu. Percaya. Kita telah sangat tertarik baru-baru ini pada prestasi teknik yang luar biasa itu, Sungai St. Lawrence yang agung di mana samudra luas dan Danau-Danau Besar (dan saya tidak tahu apakah saudara semua menyadari betapa hebatnya mereka, saudara dapat mengambil Pulau-Pulau Inggris dan menjatuhkan mereka di dalamnya dan saudara tidak akan tahu ke mana mereka pergi) yang menghubungkan lautan yang luas dan Danau-Danau Besar ini dengan kanal ini semuanya dipengaruhi, dibuat nyata, aktual, dibawa ke dalam operasi, dengan menghancurkan sebuah celah kecil. Ada lautan, ada danau yang perkasa, ada saluran di antara keduanya. Mereka harus menjaga untuk sementara waktu, sementara mereka membuat saluran dan kanal, hanya menjaga penghalang untuk memisahkan mereka saat pekerjaan sedang berlangsung. Dan kemudian tiba saatnya untuk meledakkannya, menyingkirkan celah itu, penahan itu dan ketika itu hilang, kepenuhan yang luar biasa di kedua ujungnya bertemu. Kita mungkin memiliki penghalang yang menjaga kepenuhan ini tidak dialami, tidak diketahui, tidak disadari, tidak efektif: penghalang ketidak-percayaan, penghalang tidak ada iman. Ini adalah bagi kita, tapi ini adalah bagi kita yang percaya – yang percaya. Semua itu, dengarkan lagi: “Agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya” dan saudara akan memikirkannya untuk selama-lamanya, karena selama-lamanya akan diperlukan untuk menunjukkan apa itu; pengharapan yang terkandung dalam panggilan-Nya, betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Lautan yang luas, kepenuhan yang perkasa, semuanya tertahan karena kita tidak percaya, menunggu pelepasan. Ini adalah bagi kita yang percaya.

Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kita hanya bisa berkata, “Tuhan, tolonglah aku yang tidak percaya ini, tolonglah aku yang tidak percaya ini.” Tetapi jawaban Tuhan: “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” Betapa pentingnya bahwa kita menerima Roh Kudus, memberikan Roh Kudus tempat-Nya, sebab tempat-Nya adalah yang bersifat Ketuhanan. Paulus berkata: “Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Pelepasan!

Baiklah, semoga kita diberikan iman yang membuka ini, iman yang melepaskan ini, iman yang menangkap ini. Ini bukan dalam sensasi, atau dalam kekuatan sadar, ada paradoks yang selalu dan selalu ada dalam hubungan ini, bahwa laki-laki itu dapat berbicara seperti ini, berulang kali merujuk padanya, “betapa hebat kuasa-Nya”, “seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita” dan seterusnya dan laki-laki yang sama berbicara banyak tentang kelemahannya, kelemahannya, ketergantungannya, kelemahan sadarnya. Ini adalah sebuah paradoks. Tidak, kuasa ini bekerja lebih dalam dari kesadaran kita, lebih dalam dari kesadaran kita. Ini bekerja ketika kita paling tidak menyadarinya. Roh Kudus melanjutkan pekerjaan-Nya bahkan ketika kita berada dalam cengkeram ketakutan tentang diri kita sendiri. Dan ketika saudara dan saya akhirnya berada di hadirat Tuhan, seperti Dia, karena kita melihat Dia sebagaimana adanya, tidak ada yang bisa dikatakan selain, “Ini adalah kehebatan kuasa-Nya”, kuasa-Nya!

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.