Austin-Sparks.net

Jalan Roh Kudus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 – Jalan Perintis

Dalam kitab Kisah Para Rasul, kitab Kisah Para Rasul pasal 3, pada ayat 15. Ini adalah sebagian, hanya sebagian, dari seluruh pernyataannya, tetapi bagian ini mengandung ungkapan yang saya inginkan untuk saat ini. Seluruh pernyataannya adalah, “Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar … Ia, Pemimpin kepada Hidup, telah kamu bunuh … tentang hal itu kami adalah saksi.” Kalimat dan gelar itu: Pemimpin kepada Hidup.

Pagi ini kami disibukkan dengan kedaulatan Roh Kudus seperti yang digambarkan oleh Tuhan kita di dalam angin, “Angin bertiup ke mana ia mau” atau, ke mana ia suka, ke mana ia pilih, ke mana ia kehendaki. “Engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” – kedaulatan mutlak Roh sebagai dasar dari kehidupan Kristen yang sejati, kehidupan orang percaya yang dilahirkan-kembali.

Sore ini kami disibukkan dengan kriteria Roh. Artinya, Roh Kudus memiliki sebagai satu-satunya objek dan ujian atas segala sesuatu, diri Kristus sendiri: menjadikan Kristus ujian hidup, ujian pekerjaan, ujian segala sesuatu. Artinya, seberapa banyak Kristus yang ditemukan di dalam diri kita, baik secara individu, kolektif, maupun dalam semua kegiatan hidup kita. Kriteria Roh Kudus adalah – seberapa banyak kita bertemu dengan Kristus dalam satu sama lain. Banyak hal lain yang dijadikan kriteria Kekristenan, tetapi itulah kriteria Roh Kudus; itu semua direduksi menjadi itu.

Sekarang pada malam ini kami akan berbicara sedikit tentang perkara lain yang sangat besar. Ada ciri kehadiran dan kegiatan Roh Kudus; apa yang benar-benar membuktikan kehadiran dan kedaulatan, pekerjaan Roh Kudus, dan yang terkandung dalam kalimat atau gelar ini: Pemimpin kepada Hidup.

Sebelum kita sampai pada hal itu, marilah kita menengok ke belakang sejenak kepada perkara tentang tujuan Roh Kudus ini yang adalah Kristus. Pada satu titik dalam meditasi kami, kami menunjukkan bagaimana Roh Kudus menentang segala sesuatu yang membuat Kristus lebih kecil daripada Dia yang sebenarnya. Letakkan itu sebaliknya: pekerjaan, bisnis, tujuan Roh Kudus adalah untuk menunjukkan betapa agungnya Kristus itu, betapa amat besarnya Kristus itu. Dan teman-teman yang kekasih, ini akan tergantung sepenuhnya pada pemahaman kita akan kebesaran Kristus, orang Kristen macam apa kita itu, apakah kita yang kecil, yang mungil, yang remeh, yang sepele, yang tidak bertanggung jawab, yang tidak berarti, atau apakah kita benar-benar signifikan, terhitung, berarti dan mewakili sesuatu dengan keberadaan kita di dunia ini sebagai orang Kristen.

Hal yang akan menentukan nilai kita, pertanggungjawaban kita, signifikan rohani kita (dan tidak ada yang berpikir setelah apa yang saya katakan sore ini bahwa saya sedang berbicara tentang kepentingan alami, kebesaran manusia; saya sedang berbicara tentang tingkat, ukuran, dan signifikan rohani) ukurannya, di mana kita bersangkutan akan sangat besarnya, jika tidak seluruhnya, bergantung pada pemahaman rohani kita yang sesungguhnya tentang kebesaran Kristus. Bukan hanya pandangan mental kita, kesimpulan yang kita pelajari, tetapi betapa agungnya Kristus itu bagi kita secara batiniah melalui wahyu Roh Kudus. Dan ini adalah satu hal yang kita orang percaya, kita orang Kristen, harus disibukkan secara terus-menerus karena efek dari inilah yang akan membuat kita menjadi seperti apa kita nantinya: disibukkan dengan mengenal Kristus dalam dimensi penuh dari wahyu Roh Kudus. Ada banyak cara di mana kita dapat sampai pada hal itu, yang tidak akan saya sebutkan, tetapi berhubungan erat dengan apa yang kita miliki di sini, di dalam kata ini, adalah cara ini untuk sampai pada pemahaman tentang betapa agungnya, betapa agungnya Kristus itu. Yaitu, dengan pengakuan gelar-gelar yang dengannya Roh Kudus berbicara tentang Dia.

Saya ingin tahu apakah saudara telah melakukan sesuatu tentang ini: mempertimbangkan, mempertimbangkan gelar-gelar yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus tentang Tuhan Yesus. Saya telah menyusun sebuah daftar dari Perjanjian Baru sekitar 53 gelar yang berbeda tentang Tuhan Yesus. Kembalilah kepada Perjanjian Lama kepada nabi Yesaya saja dan kami dapat menambahkan cukup banyak lagi: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai – ini semua adalah gelar-gelar, gelar-gelar yang berbeda. Dan seperti yang saudara ketahui, ada banyak yang lainnya, baik di dalam Yesaya maupun di bagian lain dari Perjanjian Lama. Saya rasa sebelum kita selesai, kita akan memiliki total lebih dari 80 gelar-gelar yang berbeda yang diberikan kepada Tuhan Yesus di dalam Firman Allah. Sekarang, dibutuhkan orang yang sangat besar untuk menyandang nama sebanyak itu! Saudara tidak akan ingin memiliki semua nama itu untuk disandang dalam hidup, bukan, nama sebanyak itu? Mengapa, jika saudara mendapatkan satu atau dua, jika saudara mendapatkan tiga, hanya itu saja yang bisa saudara tahan! Tetapi di sini ada: di sini ada satu orang, satu orang yang begitu agung, begitu agung, sehingga Ia dapat menghadapi sejumlah besar sebutan dan gelar ini. Dan ingatlah bahwa itu bukan hanya nama-nama, mereka bukan hanya nama-nama, mereka adalah definisi. Masing-masing dari mereka adalah definisi dari karakter-Nya, pekerjaan-Nya, dan signifikan-Nya di alam semesta Allah.

Saya tidak akan membahas daftar itu … saudara melihat alam kebesaran Kristus seperti apa yang saudara berada di dalamnya! Oh, jika saya mengatakan kepada saudara bahwa saya dapat menghabiskan satu minggu penuh pertemuan dengan saudara pada setiap gelar yang berbeda, dan lebih dari itu, lebih banyak waktu daripada itu pada setiap gelar yang berbeda, saudara membutuhkan, saudara lihat, sekitar kurang lebih 80 minggu hanya untuk menutupi dasarnya dengan cara yang dangkal! Tetapi tidak ada pemahaman tentang kedalaman gelar-gelar ini, definisi-definisi ini. Betapa hebatnya Dia itu! Dan saya ulangi bahwa jika oleh Roh Kudus, saudara dan saya dapat dituntun untuk mengenal Dia dalam istilah-istilah ini, istilah-istilah sebutan-sebutan yang indah ini, sungguh suatu Kristus yang kita miliki! Tetapi, itu semuanya ada di sini untuk kita! Ini ada di dalam Alkitab, kita mendapatkannya, ini ada di dalam sebuah kitab untuk kita, dan kita memiliki Roh Kudus untuk mengambil setiap masing-masingnya dan membawa kita ke dalam kebaikan dari apa yang diartikan oleh gelar itu.

Saya percaya bahwa, meskipun saya harus memusatkan ini dalam waktu yang sangat singkat pada malam ini, saudara akan melihat sesuatu dari apa yang saya maksudkan.

Sekarang, berikut ini adalah salah satu dari lebih dari lima puluh tiga gelar Kristus dalam Perjanjian Baru: Pemimpin kepada Hidup.

Pemimpin kepada Hidup

Mungkin sebaiknya saya segera berhenti untuk sedikit penyesuaian teknis. Kata “Pemimpin” itu kemungkinan akan menyesatkan kita, jika kita menganggapnya sebagaimana kita biasanya lakukan secara alami, seperti mengacu pada beberapa kepangeranan, beberapa kebangsawanan, beberapa posisi terhormat, seperti yang biasanya kita bicarakan tentang seorang pangeran. Tapi itu bukan (sementara ini benar, tentu saja, tentang Dia) itu bukanlah kata yang benar-benar ada di sini. Kata yang sama, kata yang sama seperti yang diterjemahkan “pemimpin” di sini, diterjemahkan dengan cara lain di dalam Perjanjian Baru. Dalam surat kepada orang Ibrani, misalnya, “juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.” Kata “memimpin” itu sama dengan kata “pemimpin” di sini. “yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan …” memimpin sekali lagi adalah kata yang sama. Tetapi dalam bahasa aslinya, terjemahan kata yang terbaiknya, yang terbaiknya adalah perintis. Saudara dapat melihat bahwa memimpin cocok dengan itu, sama seperti di tempat lain diterjemahkan “kapten”, “kapten keselamatan kita”, ini adalah kata yang sama sekali lagi: kapten, memimpin, perintis.

Perintis kepada Hidup – sungguh, sungguh suatu arti yang diberikan itu, bukan, kepada pernyataan ini, pernyataan Petrus ini di hadapan para penguasa bangsa Yahudi ini ketika ia melemparkan kepada mereka tuduhan besar yang menghancurkan tentang kejahatan mereka: “Kamu telah bunuh Perintis kepada Hidup!” Apakah saudara melihat apa yang saudara lakukan jika saudara membunuh perintis? Perintis, jika hanya ada satu perintis, bunuh dia dan lihat apa yang saudara lakukan. Oh, betapa kayanya kata itu: Perintis kepada Hidup.

Sekarang, mari kita sedikit melebarkan. Berikut ini adalah sebuah kata, sebuah kata dengan dimensi yang sangat besar. Satu kata ini mencakup dan mengumpulkan ke dalam dirinya sendiri semua makna Kekristenan. Ini meringkas semuanya yang benar-benar diartikan dari Kekristenan (Kekristenan Perjanjian Baru, maksud saya, Kekristenan sejati), kata ini: Hidup. Ini adalah masalah yang kekal, jangan salah tentang itu. Hal ini di sini yang disebut Hidup adalah masalah kekalnya. Ini adalah masalah dalam ciptaan. Ini jelas sekali, bahwa ketika Allah menciptakan dunia, dan kemudian manusia di dalamnya, Ia bermaksud melalui pengujian dan percobaan bahwa manusia yang telah Ia ciptakan harus menjadi penerima, dan berpartisipasi dalam sesuatu yang disebut “Hidup” yang lebih dari kehidupan makhluk yang ia miliki, lebih dari kehidupan jiwa yang Ia hembuskan ke dalam dirinya.

Apakah itu simbolisme atau tidak, tidak masalah (bagi saya bagaimanapun juga, tidak masalah) prinsipnya adalah masalahnya. Pohon Kehidupan itu yang ditempatkan di tengah-tengah taman melambangkan hal yang besar ini: bahwa ada sesuatu di sana yang untuknya Allah telah menciptakan manusia, bahwa ia harus memilikinya dengan syarat ketaatan dan iman – memiliki itu, apa yang diwakili oleh pohon itu. Pohon itu disebut Pohon Kehidupan.

Sekarang, semua pohon-pohon lainnya hidup, mereka semuanya hidup dan semua binatang-binatang hidup. Semua burung dan semua binatang melata dan semua ikan hidup. Dan Adam hidup, tetapi tidak hidup dengan Hidup itu. Tidak ada logika, tidak ada logika apa pun, atau alasan, untuk menempatkan pohon itu di sana terpisah dari mereka, di luar mereka, sebagai sesuatu yang khas dan sesuatu yang pasti jika mereka telah mendapatkan apa yang dimaknakan darinya. Tapi mereka belum mendapatkannya; mereka belum mendapatkannya. Dan tindakan Allah itu sendiri setelah ketidak-taatan mereka melalui ketidak-percayaan menegakkan kebenaran ini.

Ia mengeluarkan mereka dan menempatkan malaikat, kerub penjaga di sekitar Pohon Kehidupan dan berkata, “Tidak, tidak sekarang. Tidak akan pernah, sekarang. Tidak akan pernah lagi sekarang di atas dasar ini, untuk manusia seperti ini: tidak akan pernah. Itu adalah niat-Ku, tetapi tidak akan pernah. Pada hari itu, pada hari engkau memakannya seperti pohon lain, pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” Penghakiman dijatuhkan dan manusia jatuh ke dalam kematian rohani pada hari itu dan semua anak-anaknya dari mereka sampai kepada kita, dan semua orang lainnya pada hari ini, dan semua yang mungkin ada nantinya, mati kepada Allah dalam pengertian itu – tidak pernah memiliki Hidup itu secara alami. Itulah masalah ciptaan. Itulah masalah yang terkait dengan inkarnasi Anak Allah. Mengapa Ia datang? Mengapa Anak Allah melepaskan diri-Nya dari segala kemuliaan sorgawi-Nya dan datang dalam bentuk manusia? Untuk mengambil masalah ini, masalah ini: “Aku datang supaya mereka mempunyai Hidup.” Ia mengatakannya.

“Supaya mereka mempunyai Hidup” – menyiratkan secara implisit bahwa mereka belum mendapatkannya. “Tanpa kedatangan-Ku mereka tidak akan pernah memilikinya. Aku datang supaya mereka mempunyai Hidup.” Masalah inkarnasi itu sendiri. Dan tentu saja masalah penebusan adalah ini, Hidup ini, Hidup khusus ini.

Masalah kedatangan Roh Kudus adalah masalah yang satu ini – Ia disebut Roh Kehidupan. Roma 8:2, “Roh, yang memberi hidup dalam Kristus.” Ia adalah Roh Kehidupan. Saudara tandai, di mana pun saudara bertemu dengan Roh Kudus di dalam seluruh Perjanjian Baru saudara, saudara datang kepada masalah tentang Hidup; tepat pada masalah Hidup dalam simbol, atau jenis, atau gambar, atau pernyataan, ini adalah masalah Hidup ini. Jadi kata itu membawa dalam dirinya sendiri keagungan Kristus itu sendiri. Jika ini adalah masalah kekal dalam ciptaan, dalam inkarnasi, dalam penebusan, di dalam Roh Kudus di dalam segala pekerjaan-Nya, masalahnya adalah Hidup dan Hidup itu ada di dalam Kristus, pastinya dan hanya di dalam Kristus. Sungguh signifikan apa yang diberikan kepada Kristus! Betapa agungnya Dia itu, menjangkau kembali sampai ke masa lalu kekekalan, datang melalui sepanjang waktu, memikul masalah ini bagi manusia dan mencapai tepat sampai kekekalan yang akan datang, pada satu hal: Hidup.

Perintis Hidup

Perintis Hidup – ini adalah begini, teman-teman yang kekasih, hal khusus ini, yang membuat Kristus unik. Unik! Di dalam Dia ada Hidup, dan sekali lagi implikasinya adalah: dan tidak ada orang lain, hanya di dalam Dia. Di dalam Dia ada Hidup. Di dalam Dia ada Hidup.

Saudara tahu bahwa Yohanes menulis dua puluh pasal, dua puluh pasal dari Injil, dan merangkum keseluruhan dari dua puluh pasalnya dalam satu kata, satu pernyataan yang konklusif: “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Terima kasih Yohanes, sekarang kita tahu apa yang telah engkau kejar selama ini! Semua yang telah engkau tuliskan melalui Injil itu telah dipusatkan pada satu hal: Hidup. Dan itu terbukti saat saudara membacanya, bukan? Pasal demi pasal masalahnya adalah Hidup.

Kemudian Yohanes menulis enam, enam pasal surat-surat, seperti yang kita miliki terbagi-bagi, dan saudara tahu bahwa surat-surat Yohanes itu langsung turun di atas ini, “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki Hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki Hidup”, tidak dapat melihat Hidup itu. Ini, ini semuanya tentang Hidup!

Masalahnya adalah Hidup, yang berpusat di dalam Kristus. Dan ini sangat jelas dengan itu, sebab saudara tidak melakukan hal semacam itu, saudara tidak akan menuliskan semua itu dan mengatakan semua hal ini, jika semua orang telah mendapatkan Hidup ini. Ini jelas sekali berarti: yah, Yesus unik dalam hal ini! Ia berbeda dari semua makhluk lain, makhluk ciptaan. Ia berbeda; sama berbedanya seperti Pohon Kehidupan itu berbeda dari semua pohon-pohon lainnya. Dan perbedaannya, perbedaannya, keunikan Kristus adalah dalam hal ini: bahwa Ia memiliki di dalam diri-Nya, Hidup yang tidak dimiliki oleh spesies ciptaan lainnya. Ini adalah perbedaan di dalam Dia sebab ini adalah jenis Hidup yang berbeda dari semua yang lainnya.

Sekarang, ini adalah intinya, intinya itu sendiri dari makna keberadaan-Nya sebagai Anak Allah. Anak Allah di alam rohani, di alam Ilahi, ini mengikuti garisnya, paralel dari yang alami: Ke-Anak-an. Ke-Anak-an, apa itu Ke-Anak-an? Nah, itu bukan hanya sebuah gelar, kan? Itu bukan hanya sebuah asosiasi, Ke-Anak-an pada intinya adalah ini: bahwa hidup seorang bapa berdiam di dalam anak-nya – hidup.

Bagaimana saya tahu bahwa saya adalah anak bapa saya? Dan hal yang luar biasa adalah (saya tidak tahu seberapa benar hal ini dengan saudara, mungkin saudara tidak pernah memikirkannya, ini mungkin tidak sesuai dengan kasus saudara, tetapi saya tahu bahwa ini benar dalam kasus saya, dan saya kira saya setua siapa pun yang ada di sini) ini adalah hal yang luar biasa bagi saya: semakin saya tua, semakin saya melihat bapa saya di dalam diri saya. Saya semakin menghadapi bapa saya, semakin lama saya hidup, seperti yang saya ingat tentang dia, sebagaimana saya sekarang dapat memahaminya, sebagaimana saya tidak bisa sebagai seorang anak, atau bahkan sebagai seorang remaja. Saya menganggapnya remeh. Ia objektif, tetapi sekarang … kata-kata saya, bapa saya ini selalu keluar setiap saat! Tidak ada yang bisa mengajukan pertanyaan tentang apakah saya adalah anak bapa saya! Saya tahu, saya tahu. Mengapa? Mengapa? Karena saya dipanggil dengan nama yang sama? Tidak sama sekali. Saudara bukan anak Allah karena saudara menyebut diri saudara seorang Kristen dan saudara menyandang nama tertentu, tidak, tidak satupun dari itu. Hal, hal yang membuat ke-Anakan-Nya adalah ini: bahwa hidup Bapa-Nya itu sendiri, Allah, berdiam di dalam-Nya, telah diteruskan ke dalam Dia, telah menjadi faktor dasar, dan kenyataan, dan kuasa di dalam keberadaan-Nya; Hidup Bapa-Nya ada di dalam Dia.

Dan itu, teman-teman yang kekasih, pergi langsung ke inti masalah keluarga baru ini; keluarga baru yang sedang dibuat Allah, yang akan menempati alam-Nya untuk kekekalan ketika semua yang lainnya telah disingkirkan dari lingkungan-Nya; semua yang lainnya telah diberhentikan, telah lenyap. Sebuah keluarga dan sebuah keluarga saja yang akan tetap ada dan keluarga itu akan berada dalam pengertian Ke-Anak-an dalam pengertian ini: bahwa mereka memiliki Hidup Yesus Kristus yang unik ini sebagai transmisi-Nya sendiri oleh Roh Kudus, Roh Kehidupan kepada mereka.

Yesus berbeda, tidak dalam penampilan luar mungkin sama sekali, sebab mereka yang melihat dan yang hanya menjadi penonton tidak memperhatikan perbedaannya di antara manusia. “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya …” dan sebagainya. Tidak dalam penampilan luar, meskipun saya bahkan berpikir bahwa Pilatus mencatat sesuatu tentang Dia. Namun, ini adalah dalam ini … kepemilikan rahasia ini, bahwa Ia berbeda dari semua yang lain. Dan Ia berbeda, Ia berbeda, ada sesuatu di sana yang tidak benar dari orang lain mana pun dari jutaan orang di bumi ketika Ia ada di sini. Ini unik, sangat berbeda.

Sekarang, Ia berkata bahwa Ia adalah Perintisnya. Apa itu perintis? Yah, “perintis” sekali lagi tidak ada artinya jika tidak ada orang lain yang mengikutinya. Arti kata “perintis” itu sendiri berarti bahwa Ia ada di depan orang lain, Ia adalah pembuat jejak dan pembuka jalan bagi orang lain. Penulis surat kepada orang Ibrani, tentu saja mengatakannya, “membawa banyak orang kepada kemuliaan” untuk menyempurnakan perintis, untuk menyempurnakan perintis, dengan penderitaan. Jika ini benar, saudara dan saya, saudara dan saya datang untuk menjadi pemiliki Hidup yang unik itu, Hidup yang berbeda itu, yang berbeda dalam esensinya itu sendiri. Maka saudara dan saya, teman-teman yang kekasih, dalam kenyataan terdalam keberadaan kita berbeda, berbeda. Sekarang, itu adalah sebuah pernyataan, sebuah pernyataan fakta, tapi apa artinya?

Dan saya ingin membantu, tidak menyatakan fakta ajaran, tetapi benar-benar sangat membantu. Apa artinya? Apa artinya? Hal yang paling diberkati yang saudara dan saya bisa bayangkan! Itu tidak hanya berarti keberadaan kita di dalam Keluarga, Keluarga Ilahi, Keluarga yang kekal, jawaban atas keinginan abadi Allah bagi manusia, itu berarti ini: bahwa ada sesuatu oleh diri Roh Kudus itu sendiri yang hadir sebagai Roh Kehidupan yang didepositokan di dalam diri seorang anak Allah yang dilahirkan dari atas, sebagai sesuatu yang didepositokan yang merupakan kekuatan dan energi yang luar biasa yang kepadanya saudara dan saya akan berhutang segalanya. Oh ya! Oh ya!

Sore ini kita berbicara tentang sisi negatif dari apa yang dilakukan Roh Kudus untuk membawa kita, untuk membawa kita ke tempat kedaulatan mutlak-Nya. Artinya, Ia menghancurkan kita, Ia mengosongkan kita, Ia membawa kita kepada kelelahan total sejauh mana ini menyangkut sumber daya alami kita sendiri. Ia hanya menghancurkan kita berkeping-keping dan membawa kita ke nol untuk membawa kita ke dalam kedaulatan dan kepenuhan Yesus Kristus yang mulia. Itu adalah sisi negatifnya, tapi lihat di sini! Ketika Roh Kudus melakukan pekerjaan itu, Ia tidak pernah, tidak pernah melakukannya dengan objek negatif. Dan hal positif yang dilakukan Roh Kudus adalah ini: hanya untuk membuat kita mengetahui kenyataan kebangkitan yang perkasa, yang perkasa dan teguh! Kebangkitan! Pekerjaan maut ada di dalam kita, ini benar. Oleh operasi Roh: tetapi Hidup juga, kenyataan kebangkitan! Oh, saya sungguh merasa bahwa ini adalah sesuatu, jika saudara melupakan segala yang lainnya, bahwa kita harus mendapatkannya kembali dengan baru, teman-teman yang kekasih.

Saya tidak tahu berapa banyak dari saudara di sini, dan mungkin beberapa, tidak semua, tetapi yang lain akan mengikuti jalan ini jika ini tidak terlalu membingungkan bagi mereka. Beberapa dari saudara tahu betul apa artinya itu untuk dijatuhkan dengan sangat, sangat rendah, rendah dalam kehidupan rohani saudara, rendah dalam kehidupan fisik saudara, rendah dalam iman saudara. Suatu tempat di mana segala sesuatu tampaknya sekarang hilang, dan selesai, dan tanpa harapan; segala sesuatu. Segala sesuatu! Itu kurang lebih mungkin pernah dicicipi oleh sebagian dari saudara, dan jangan lupa (maaf, saya tidak ingin kedengaran depresi, saya benar-benar tidak ingin kedengaran depresi, tapi saya berada di sisi positif, saudara tahu, ketika saya mengatakannya) itulah yang akan dilakukan Roh Kudus jika Ia mendapatkan kedaulatan. Ia akan membuat saudara hancur. Ia akan menghancurkan saudara. Ia akan mengakhiri saudara. Ia akan menjungkirbalikkan saudara, oh ya, saudara tidak akan tahu apakah saudara berdiri atau terbalik! Saudara, saudara hanya akan datang ke sana kepada kebingungan dan keputusasaan dari segala sesuatu di dalam diri saudara sendiri. Dan itu adalah hal-hal di mana Roh Kudus benar-benar mendapatkan kedaulatan untuk satu alasan, dan ini adalah alasan yang positif: untuk membuat saudara mengetahui kenyataan kuasa Hidup ini yang telah didepositokan-Nya di dalam diri saudara, bahwa Hidup ini lebih kuat dari maut, bahwa Hidup ini lebih kuat dari neraka, bahwa Hidup ini lebih kuat dari segala kuasa iblis, bahwa Hidup ini lebih kuat dari semua kekuatan kodrat manusia dan semua kelemahan kodrat manusia. Bahwa itu adalah sesuatu yang muncul lagi, dan muncul lagi, dan masih muncul lagi ketika saudara berpikir bahwa itu telah hilang selamanya, menghilang untuk selama-lamanya. Naik muncul lagi, dan terus berlanjut, untuk siklus berikutnya. Ini benar! Ini benar, ini benar untuk Perjanjian Baru jika saudara melihat. Roh Kudus bekerja di jalur ini.

Ini benar tentang pengalaman rohani, ketika Roh Kudus memegang. Sekarang, bukankah itu adalah sesuatu? Oh, terpujilah Allah untuk itu, itu didepositokan di dalam diri kita ketika kita pertama kali menerima Roh sebagai Roh Kehidupan oleh iman di dalam Yesus Kristus, dan dilahirkan kembali; itu didepositokan. Dan seratus kali, seribu kali bagi sebagian dari kita, sejak saat itu. Kelangsungan hidup kita, kelangsungan hidup kita itu sendiri telah atas dasar ini: bahwa ada sesuatu yang bekerja di dalam diri kita yang lebih kuat daripada semua kekuatan ini yang mencari keruntuhan dan kehancuran kita. Ini adalah sesuatu yang bertahan, dan muncul, dan bangkit kembali, dan membawa kita lebih jauh, sampai kita memiliki pertarungan berikutnya, tetapi kemudian hal itu terjadi lagi! Itu ada di sana!

Ini seperti … saya tidak berani … mungkin saya akan menggunakan ilustrasi, tetapi saudara tahu, saudara akrab di negeri ini, mungkin lebih dari di belahan dunia mana pun, dengan apa yang saudara sebut tusukan, suntikan, tembakan. Apa itu? Nah, sesuatu dimasukkan ke dalam, dan itu berhasil dan mungkin itu berhasil selama satu tahun. Dan kehadiran itu di dalam, secara diam-diam, saudara tidak menyadarinya sama sekali, bahwa itu ada di sana bekerja secara diam-diam dan rahasia. Kehadiran itu membentuk perlawanan yang kuat terhadap sesuatu yang jika tidak akan menyerang dan berartikan masalah fatal. Itu ada di sana di dalam, diam-diam sedang bekerja.

Ada banyak penyakit-penyakit yang disingkirkan di kemudian hari karena sesuatu ini yang sebelumnya diletakkan di sana. Kita diselamatkan, tetapi kita tidak membawa kesadaran akan hal ini di sepanjang hidup, tetapi itu ada di sana. Kita berhutang banyak untuk itu. Sekarang, itu di alam fisik, dan itu adalah ilustrasi yang buruk, tetapi ini adalah ilustrasi dari hal ini. Roh Kudus membawa masuk Hidup ini, mendepositokan Hidup ini, Hidup Ilahi ini. Dan diam-diam, sering kali secara tidak sadar, begitu tidak sadar Hidup itu ada di sana bekerja sebagai kekuatan Ilahi yang perkasa untuk penebusan kita, untuk pembebasan kita, untuk kegigihan kita, untuk kelangsungan hidup kita, untuk kemajuan rohani kita, terus berlanjut; untuk stamina dan untuk kemenangan demi kemenangan.

Di dalam kehidupan Kristen ketika pertempuran berkecamuk dan dan ini adalah masalah Hidup dan maut lagi, dalam beberapa cara atau lainnya, ini berdiri dalam manfaat yang baik, Hidup Ilahi ini. Karena apa? Ada Seorang yang telah merintis jalan Hidup ini. Ia merintisnya. Oh, saudara di negeri ini tahu sesuatu tentang pekerjaan perintis di sini di Barat, saudara hidup dalam kebaikannya, bukan, dari para perintis yang datang langsung, membajak jalan, memotong jalan, menemui kesulitannya, rintangannya, menebang hutan dan memberi saudara jalan untuk negeri yang baik dan menyenangkan ini. Tapi apa yang harus mereka temui, saudara tahu, merintis! Mereka memenuhi biayanya. Mereka mengambil segala keterlibatan di dalamnya. Mereka memikul semua tanggung jawabnya, mereka menanggung semua kesulitannya dan penderitaannya, dan betapa hebatnya itu, untuk memberi saudara kehidupan ini.

Ia adalah perintis dari sesuatu yang lebih dari manfaat orang Kalifornia! Sang Perintis Hidup. Ia datang, Ia mengambil pada diri-Nya sendiri semua yang terlibat dalam masalah maut, dan kegelapan dan kejahatan ini, dan Allah tahu, seperti yang kami katakan sore ini, dan hanya Allah yang tahu seberapa dalamnya kelaliman itu di dalam kita. Betapa mengerikan hal yang telah terjadi pada umat manusia melalui Adam. Oh, betapa mengerikannya. Betapa mengerikannya hal yang telah terjadi di dalam kita, di dalam kita. Tetapi Ia mengambil segalanya, jumlah darinya, keseluruhannya pada diri-Nya sendiri. Dan melaluinya, melalui maut, melalui darah, melalui penderitaan, melalui kegelapan, melalui penolakkan Allah, tahap terakhir dari dosa, melalui semua itu, Ia merintis melalui masalah Hidup ini dan keluar sebagai pemenang di sisi lain dari cobaan berdarah di salib. Dan sebagai Perintis Ia berkata, “Akulah yang pertama, engkau bisa menjadi yang kedua, dan ketiga, dan keempat …” dan terus berlanjut menuju suatu kumpulan besar yang tak seorang pun dapat menghitungnya. Sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan ribuan orang memiliki Hidup yang sama ini.

Itu adalah prospek kita. Itulah yang telah Ia bawa kepada kita, tetapi poin yang paling ingin saya tekankan adalah kenyataan Roh Kehidupan yang berdiam di dalam. Oh, peganglah itu! Berpeganglah pada-Nya! “Berpeganglah pada Hidup,” seperti yang dikatakan Paulus kepada Timotius, peganglah! Tolaklah, tolaklah maut, tolaklah argumen lama tentang keputusasaan dan ketiada-harapan karena ini atau itu, atau apa pun di alam semesta ini yang akan menimbulkan keputusasaan, tetapi untuk fakta bahwa Perintis telah melewati ke sisi lain untuk kita dengan Hidup, seperti obor di tangan-Nya, ditawarkan kepada kita.

Saudara dapat melihat dalam terang apa yang telah saya katakan, hanya jika saudara ingin melihat ke samping pada hal yang mengerikan, hal yang mengerikan yang dilakukan Israel ketika mereka membunuh Pemimpin kepada Hidup. Dua ribu tahun kesengsaraan, keputusasaan, tiada harapan, dari Tembok Ratapan di Yerusalem di mana mereka terus-menerus pergi siang dan malam dan meratapi nasib buruk mereka … dan berulang kali melalui dua ribu tahun ini, akibat mengerikan dari perbuatan mereka, diizinkan untuk keluar dan ditunjukkan. Di dalam Pemberantasan, di dalam pembantaian yang mengerikan, “Kamu membunuh Pemimpin kepada Hidup dan itu telah menjadi neraka untukmu dan maut untukmu!” Itu benar, bukan? Sejarah menyatakan betapa buruknya ini untuk menolak Pemimpin, Perintis Hidup. Saudara tidak akan pernah bisa melaluinya jika saudara melakukan itu, tetapi syukurlah kita telah diberi iman kepada Tuhan Yesus dan malapetaka yang mengerikan itu bukanlah milik kita. Hari ini kita hidup dengan langit terbuka, langit terbuka langsung kepada Allah, karena Perintis telah melaluinya untuk kita.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.