Austin-Sparks.net

Surat-Surat Petrus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 3 - Berkat Alam Kebangkitan

Bacaan: 1 Petrus 1:1-5.

Dalam bab 2, kami secara singkat mencatat perubahan besar yang terjadi oleh kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus seperti yang digambarkan oleh harapan dan pengharapan Petrus sebelumnya, sebagai yang mewakili rasul-rasul lain dan semua orang bangsa Yahudi yang setia pada zaman mereka, dan apa yang kini telah menjadi kenyataan yang hidup tentang pengalaman dan posisi rohani baru mereka.

Sekarang, setelah mencatat pernyataan inklusif itu bahwa dengan kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, suatu bentuk baru dan alam baru dari segala sesuatu telah dibuka dan dimasuki, kami baik saja memperhatikan satu atau dua hal-hal yang disebutkan; berkat dari alam baru ini dan di dalam bentuk baru ini.

Pemilihan Melalui Kasih Karunia

Yang pertama adalah pemilihan. “Dipilih … sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita.” Seluruh ide tentang pemilihan telah diubah untuk Petrus. Sebelumnya itu adalah pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa dan umat duniawi, tetapi itu telah menghilang untuk sementara waktu bahkan untuk seseorang seperti Petrus. Jelas tidak perlu bagi Tuhan Yesus untuk datang dan mati dan bangkit kembali untuk menjamin pemilihan Israel. Itu adalah sesuatu yang sudah dilakukan di dalam diri Abraham. Perjanjian itu adalah dengan Abraham, dan keturunannya dipilih. Israel sebagai bangsa duniawi adalah umat pilihan, dan mereka dijamin oleh perjanjian yang sebelumnya, atau yang pertama. Tidak perlu bagi Salib untuk mewujudkan itu, itu sudah selesai. Salib membawa kita melalui ke dalam dunia yang sama sekali berbeda dan kita menemukan sekarang, karena Salib, umat pilihan melampaui bangsa Israel dan itu semuanya adalah tentang kasih karunia. Di dalam dispensasi lama, itu akan menjadi sesuatu seperti pengkhianatan, jika bukan penghujatan, untuk berbicara tentang seorang bukan bangsa Yahudi sebagai umat pilihan dan masuk ke dalam perjanjian. Saudara tidak mungkin menyanyikan himne itu, di dalam dispensasi Israel kuno, “Ia membuat pemberontak menjadi imam dan raja.” Mereka sangat khusus tentang raja dan imam mereka bahwa mereka harus menjadi benih Israel yang murni. Seorang pemberontak menjadi seorang imam dan raja? Itulah kasih karunia, itulah perjanjian baru: alam baru dan bentuk baru segala sesuatu. Itulah yang sedang Petrus tuliskan sekarang.

“Dipilih … sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita” – dan di sini kata ‘Bapa’ membawa kita ke alam lain dari keluarga baru, kelahiran baru. Ini bukanlah gagasan orang Israel kuno tentang Allah Bapa mereka. Ini adalah sesuatu yang sekarang dari kasih karunia. Ini tidak terhubung dengan Abraham, Ishak dan Yakub, ini terhubung dengan Tuhan Yesus, “Di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan” (Efesus 1:4). Ini adalah alam lain yang dijamin oleh kasih karunia.

Pengudusan Roh

“Yang dikuduskan oleh Roh” (ayat 2). Di sini sekali lagi sebuah perubahan ditandai. Pengudusan yang lama bersifat resmi, resmi karena ritus dan upacara lahiriah. Pengudusan lama sepenuhnya merupakan hal yang lahiriah. Di sini adalah dispensasi baru dan dunia baru dan tatanan baru. Ini adalah pengudusan di dalam Roh; sesuatu yang sangat berbeda.

Darah Percikan

“Supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya” (ayat 2), atau darah percikan. Tetapi perbedaan besar ditandai antara Sinai dan darah percikan yang mengikuti pemberian hukum, yang merupakan darah penghukuman dan penghakiman bahwa siapa pun yang gagal akan mati. Ini sekali lagi adalah darah percikan kepada Kehidupan, bukan kepada kematian; kepada pembenaran, oleh iman, bukan kepada penghukuman; kepada kemerdekaan, hukum kemerdekaan, bukan kepada perbudakan. Darah di sini memerdekakan; darah di masa lalu menuntun kepada perbudakan. Artinya, perjanjian lama dan hukum adalah satu yang dari perbudakan, penghukuman, penghakiman, dari sesuatu yang bergantung di atas kepala saudara sepanjang waktu yang saudara akan takut. Darah percikan Yesus Kristus adalah sesuatu yang cukup lain. Tidak ada kutukan, tidak ada ancaman di atas kepala. Ada kemerdekaan melalui darah yang berharga ini.

Dan semua ini dilakukan oleh Tritunggal Ilahi. Saudara perhatikan mereka semua ada di sini. Allah Bapa, Yesus Kristus, Roh. Rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya – seluruh Tritunggal Ilahi dan Ke-Allah-an bergerak dalam kasih karunia.

Suatu Hidup yang Penuh Pengharapan

Dan kemudian ini muncul menjadi pengharapan. Sungguh pengharapan yang berbeda! Paling terbaiknya pengharapan lama adalah Kanaan, negeri itu, Yerusalem – duniawi, sementara, tetapi sekarang ‘dilahirkan kembali kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.’ Ini adalah pengharapan yang lain; bukan bumi, melainkan sorga; bukan sementara, melainkan kekal. Ini adalah pengharapan yang lain, warisan yang lain, tidak dapat binasa. Itu tidak pernah bisa dikatakan tentang Kanaan atau Yerusalem, “yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu” (ayat 4) yang tidak pernah bisa dikatakan di dalam dispensasi lama. Tidak, hal-hal itu tidak termasuk dengan apa pun di sini, melainkan mereka milik warisan baru di tempat baru, dan ini semua oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati.

Ini hanyalah pengamatan. Mereka sama sekali bukan seluruh isinya dan implikasinya, tetapi mereka membantu kita untuk mencatat sungguh hal yang luar biasa yang telah terjadi bagi Petrus, bagi saudara-saudaranya, dan bagi kita, oleh kematian Tuhan Yesus.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.