Austin-Sparks.net

Berbuah Rohani

oleh T. Austin-Sparks

Bab 4 – Keselamatan yang Sebesar itu

Bacaan: Ibrani 1:1-14; 2:1-4.

Ada suatu pengertian bahwa kalimat itu “keselamatan yang sebesar itu” adalah kunci dari keseluruhan surat ini, sebab tidak diragukan lagi surat ini dituliskan dengan tujuan untuk membawa dengan sangat pasti dan jelas di hadapan akal budi para pembacanya betapa besarnya keselamatan itu yang ada di dalam Kristus; untuk mengingatkan mereka tentang kebesaran keselamatan itu. Dan semua yang dikatakan di dalam surat itu hanyalah sebuah penjelasan yang terperinci tentang kebesaran keselamatan ini. Tampaknya kebesaran itu dibuka di sepanjang dua garis; yang satu adalah kebesaran Kristus yang melampaui; yang lainnya adalah kepenuhan menakjubkan dari Pribadi Ilahi-Nya sendiri.

Kebesaran Kristus yang Melampaui

Kebesaran-Nya yang melampaui diungkapkan dengan menempatkan-Nya di samping orang-orang terhebat yang pernah dikenal, atau setidaknya sebagian dari mereka. Banyak orang-orang besar dalam sejarah disebutkan di dalam surat ini, banyak yang telah menduduki posisi yang sangat penting dalam hubungannya dengan Allah atas nama manusia, tetapi mereka disebutkan dan dibawa ke dalam pandangan di dalam surat ini untuk tujuan khusus menunjukkan seberapa jauh melampaui-nya Tuhan Yesus Kristus itu.

Melampaui Malaikat-Malaikat

Yang pertama dari yang besar ini yang disebutkan bukanlah dari tatanan manusia sama sekali; ini adalah tatanan langit, sorgawi – malaikat-malaikat. Ketika kita membaca bagian-bagian ini, kita memperhatikan perbandingannya, kontras antara Kristus dan para malaikat. Malaikat lebih unggul dari pada manusia. Mereka tidak akan lebih unggul dari pada manusia ketika Allah memiliki manusia sebagaimana yang Ia kehendaki, tetapi malaikat sekarang lebih unggul, dan kita memiliki kumpulan kejadian-kejadian yang luar biasa di mana malaikat-malaikat terhubung dalam sejarah dunia ini. Kita ditunjukkan oleh Firman Allah betapa besar kuasa yang dipercayakan kepada mereka ketika ini adalah mungkin untuk satu malaikat untuk keluar dari hadirat Allah dan menyerang puluhan ribu tentara, sehingga dengan kegiatan dari satu malaikat dalam satu malam seluruh pasukan Sanherib dibunuh, seluruh medan perang ditutupi dengan bangkai orang-orang mati, orang-orang yang berbaring tidur di malam hari dan tidak pernah bangun lagi – sebab seorang malaikat Tuhan keluar dan membunuh seluruh pasukan itu, pasukan yang berani melawan Tuhan dan umat Tuhan. Kita memiliki kisah-kisah indah tentang kegiatan dan kuasa malaikat di dalam kitab nabi Daniel.

Ini bukanlah niat kami untuk membahas kitab-kitab Alkitab tentang malaikat-malaikat, tetapi ini telah dibuat menjadi sangat jelas bahwa malaikat bukanlah kekuatan yang tidak berarti yang harus diperhitungkan, dan bahwa mereka dipekerjakan oleh Allah dalam kapasitas administratif dalam hubungannya dengan dunia ini dan manusia, meskipun sering tak terlihat; malaikat-malaikat yang perkasa, melaksanakan tujuan Allah. Namun, dengan segala kemuliaan mereka, dengan segala kekuasaan mereka, dengan segala panggilan sorgawi mereka yang besar, mereka ditunjukkan di sini di dalam surat ini bahwa mereka jauh lebih rendah daripada Tuhan Yesus. “Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?”; “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.” Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya.” Saudara lihat betapa melampaui-nya Kristus itu daripada para malaikat.

Kemudian sejumlah laki-laki dengan nama dan prestasi yang besar disebutkan.

Lebih Besar dari pada Musa

Yang berikutnya yang disebutkan di dalam surat ini adalah Musa. Sekarang, Musa adalah seorang yang besar. Tidak diragukan lagi bahwa Musa menempati urutan dalam sejarah ini sebagai salah satu yang terbesar, tidak hanya seperti di Israel di antara orang bangsa Yahudi, tetapi diakui di mana-mana di segala bangsa sebagai seorang yang perkasa. Lihatlah berapa banyak hukum negeri kita sendiri yang didasarkan pada hukum Musa. Dari mana datangnya hukuman mati? Itu berasal dari Alkitab, hukum Musa: “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia.” Itulah hukumnya. Kita tahu itu bukanlah kasih karunia, tetapi itu adalah hukumnya; dan seluruh sistem hukum didasarkan pada Musa, dan lebih banyak lagi dari pada itu. Musa memiliki pengaruh yang luar biasa, bukan hanya pada zamannya sendiri tetapi di sepanjang zaman. Ia membawa massa besar yang terdiri dari ratusan ribu orang keluar dari perbudakan di Mesir, dan membentuk mereka menjadi sebuah bangsa, sebuah bangsa yang sejarahnya telah terus berlanjut, dan masih berlanjut hingga pada hari ini. Tidak peduli ke mana pun saudara bergerak di dunia, selalu ada kekhasan yang diasosiasikan dengan bangsa itu. Tidak peduli ke mana pun saudara pergi, orang bangsa Yahudi dikenal di setiap bangsa. Bileam bernubuat tentang orang bangsa Yahudi dan tentang Israel, bahwa mereka tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. Yah, mereka memiliki kekhasan yang mutlak, mereka tidak terserap sama sekali, mereka berdiri diam tersendiri. Musa membentuk bangsa itu, sehingga mereka telah meninggalkan kesan ini pada sejarah dunia. Kita tahu tentang eksploitasinya.

Musa adalah seorang yang besar, pemimpin yang besar, penyelenggara yang besar, pemberi hukum yang besar, mungkin di atas segalanya, seorang abdi Allah yang besar, orang kudus yang besar. Tetapi dalam surat kepada orang Ibrani ini, Tuhan Yesus dibawa masuk bersama dengan Musa dan, kebetulan, saudara melihat betapa tidak berartinya Musa itu. Dikatakan tentang Musa bahwa ia adalah seorang hamba di dalam Rumah Allah, tetapi Tuhan Yesus adalah seorang Anak atas Rumah Allah. Ada segala perbedaan antara Anak atas Rumah dan hamba di dalam Rumah, dan itu adalah perbedaan-nya antara Kristus dan Musa.

Melebihi dan Mengungguli Yosua

Urutan berikutnya yang disebutkan adalah Yosua. Yosua mengambil pekerjaan Musa dan membawa umat menyeberangi sungai Yordan ke dalam Tanah Perjanjian. Yosua menaklukkan tujuh raja dan tujuh bangsa di Tanah Perjanjian, dan menggantikan mereka dan menempatkan Israel di negeri itu dengan eksploitasi yang luar biasa. Namun dengan semua penaklukkan besar Yosua, semuanya kurang pada satu titik, umat tidak pernah datang ke dalam perhentian yang penuh. Firman yang ada di sini adalah bahwa andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain, tetapi karena Yosua tidak membawa mereka masuk ke tempat perhentian, jadi masih tersedia suatu hari perhentian, dan disitulah di mana Tuhan Yesus datang masuk. Segera Ia dibawa masuk – Ia terbukti menjadi Seorang yang pergi jauh melampaui apa yang Yosua dalam kemampuan terbesar dan terbaiknya, dapat lakukan. Yosua tidak bisa memberikan kepenuhan dan kepastian perhentian, tetapi Tuhan Yesus bisa. Ia yang berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” telah memberikan kelegaan penuh ke dalam hati setiap laki-laki dan perempuan yang telah menerima Dia dengan iman sebagai Juruselamat mereka. Ini adalah “kelegaan bagi jiwamu.” Di situlah di mana Tuhan Yesus melebihi dan mengungguli Yosua, sebagai yang memberi kelegaan.

Lebih Besar dari Harun

Yang berikutnya yang disebutkan adalah Harun, imam terbesar Israel, satu-satunya laki-laki di tengah-tengah semua (tidak hanya dari bangsa itu, tetapi dari semua bangsa-bangsa) yang diizinkan untuk masuk ke hadirat Allah secara langsung; Harun, yang berdiri sebagai perantara antara Allah dan manusia. Pakaian mulia yang dibuat untuknya, dengan segala keindahannya; dan penutup dada bertatahkan permata yang ia kenakan hanyalah simbol dari kebesaran jabatan yang ia duduki. Ia adalah seorang laki-laki yang sangat penting di antara manusia, sebab ia berdiri untuk mewakili manusia di hadapan Allah, dan ia berdiri untuk mewakili Allah di hadapan manusia. Itu bukanlah hal yang kecil. Ia mempersembahkan korban untuk dosa manusia. Namun Tuhan Yesus, ketika Ia dibawa masuk dan dibandingkan dengan Harun, terlihat jauh melampaui dirinya. Kita diberitahu berapa banyak yang bisa dilakukan Harun, dan kemudian hanya berapa banyak yang tidak bisa dilakukan oleh Harun. Kita diberitahu bahwa, sementara Harun melakukan semua ini, dan adalah semua ini, ia tidak pernah membuat apa pun menjadi sempurna. Mengapa? Untuk satu hal, ini adalah sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Itu paling terbaiknya hanyalah sebuah tipe, sebuah simbol, sebuah ilustrasi. Dan kemudian, jika saudara ingin menghapuskan dosa, saudara berurusan dengan seluruh pertanyaan tentang maut, sebab upah dosa ialah maut; dan manusia tidak hanya harus mampu menghadapi dosa, tetapi ia harus mampu menghadapi maut. Dan dikatakan bahwa Harun meninggal; oleh karena itu Harun, dengan segalanya dia itu, menjadi mangsa dari apa yang ia lawan itu sendiri. Maut mengalahkannya; oleh karena itu ia tidak dapat membuat apa pun menjadi sempurna, sebab ia tunduk pada maut.

Kemudian Tuhan Yesus dibawa masuk sebagai Imam Besar Allah yang agung, tidak mempersembahkan lembu jantan dan domba jantan sebagai korban, tidak mengambil darah mereka, melainkan Darah-Nya sendiri, mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat; dan kemudian, dalam mempersembahkan diri-Nya snediri dan mati untuk dosa-dosa kita, mengalahkan maut dalam tindakannya itu sendiri, menaklukkan maut, sehingga Ia tidak dikuasai oleh maut, tetapi hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Kalimat dalam surat kepada orang Ibrani adalah: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna …”. “Dengan sempurna” berarti bahwa Ia mampu menyelamatkan tepat hingga akhir. Harun tidak dapat melakukan itu karena ia mati; tetapi Kristus, karena Ia hidup, dapat terus menyelamatkan sampai selamanya. Harun paling terbaiknya hanya bisa pergi sejauh ini dan kemudian harus menyerahkan pekerjaannya sebagai yang tidak sempurna, belum selesai, tetapi Kristus dapat melanjutkan dalam kuasa hidup tanpa akhir, menyelamatkan, menyelamatkan, setiap hari.

Siapakah penyelamat saudara, diri saudara sendiri atau Kristus saudara? Kristus, sebab Ia hidup untuk selama-lamanya dan telah mengalahkan maut, dapat meneruskan keselamatan saudara untuk selama-lamanya; bukan untuk seminggu, dua minggu, tiga minggu, sebulan, dan kemudian hancur. Betapa jauh lebih besarnya Kristus itu daripada Harun! Ia hidup selama-lamanya; Ia dapat menyelamatkan, oleh karena itu, tepat sampai akhir.

Kami tidak berani melanjutkan dengan perbandingannya. Kami telah menyebutkan keempat ini: malaikat-malaikat, Musa, Yosua, Harun. Mereka adalah nama-nama yang besar, kuasa-kuasa yang besar, tetapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Kristus. Dan karena Kristus begitu jauh lebih besar sebagai Pembebas daripada Musa; sebagai Pemberi kelegaan daripada Yosua; sebagai Juruselamat dari dosa daripada Harun; sebagai Kuasa dari sorga daripada malaikat-malaikat; begitu jauh lebih besar, maka kita mulai melihat apa arti dari kata ini: “keselamatan yang begitu besar” di dalam Kristus.

Kepenuhan Pribadi Ilahi-Nya

Ada banyak hal lain yang dikatakan di sini di sepanjang garis lain, garis kedua. Saudara hanya perlu melihat kembali pada pasal pertama dan melihat apa yang dikatakan tentang Tuhan Yesus dan Pribadi-Nya.

Allah telah berbicara di dalam Dia dengan perantaraan Anak-Nya.

Pasal 1 ayat 2: “Allah … maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada ktia dengan perantaraan Anak-Nya.” Allah pernah berbicara dengan perantaraan para nabi, tetapi sekarang Ia telah berbicara di dalam Dia dengan perantaraan Anak-Nya. Allah telah berbicara di dalam Kristus pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang pernah Allah lakukan sebelumnya, dengan perantaraan Anak-Nya.

Allah telah berbicara di dalam Dia dengan cara yang tertinggi.

Hal kedua di dalam ayat yang sama adalah bahwa Allah tidak hanya telah berbicara di dalam Dia dengan perantaraan Anak-Nya, tetapi Ia telah berbicara di dalam Dia dengan cara yang tertinggi: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi …”. Allah menyebarkan firman-Nya selama beberapa generasi, dalam pelbagai cara, pelbagai porsi-porsi, oleh banyak individu-individu; dan setiap individu hanya memiliki sedikit dari perkataan Allah. Para nabi hanya memiliki sebagian dari perkataan Allah kepada manusia, dan Allah telah berbicara selama bertahun-tahun melalui sejumlah besar manusia, dan setiap manusia hanya memiliki sedikit. Tetapi sekarang: “pada zaman akhir ini,” Allah telah berbicara dengan lengkap di dalam Anak-Nya. Ia telah mengumpulkan segalanya di dalam Anak-Nya. Ini adalah kegenapan firman Allah di dalam Kristus. Ketika saudara datang kepada Tuhan Yesus, saudara tidak sampai pada yang sebagian, saudara sampai pada kepenuhannya; saudara tidak sampai ke salah satu pelbagai cara atau pelbagai porsi-porsi, saudara datang kepada kepenuhan firman Allah. Betapa jauh lebih besarnya Dia itu daripada para nabi, yang hanya memiliki sedikit saja. Ia memiliki semuanya!

Lihatlah apa yang bisa dilakukan oleh para nabi. Elia adalah salah satu dari pelbagai porsi, pelbagai cara, tetapi sungguh hal-hal yang luar biasa yang terjadi melalui Elia. Raja-raja tunduk di hadapan Elia. Bangsa itu tergoncang sampai ke dasar-dasarnya oleh perkataan Elia. Langit tertutup selama tiga tahun enam bulan oleh perkataan Elia, dan kemudian langit terbuka karena Elia berdoa. Hal-hal yang hebat dilakukan oleh satu orang itu, yang hanyalah salah satu dari pelbagai porsi dan pelbagai cara Allah. Jika satu laki-laki dapat melakukan semua itu, dan semua yang lainnya memiliki sebuah ukuran, dan saudara mengumpulkan semuanya di dalam Kristus, saudara lihat betapa jauh lebih besarnya Kristus itu. Betapa besarnya keselamatan itu!

Ia adalah yang Berhak menerima segala yang ada.

Lihatlah kembali pada kata-kata ini: “yang telah Ia (Allah) tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.” Kristus adalah yang berhak menerima segala yang ada. Maka keselamatan datang kepada kita di dalam Dia yang berhak menerima segala yang ada. Segala yang ada adalah warisannya, bagian Kristus. Itu adalah “segala yang ada” yang besar. “Segala yang ada” itu berarti sorga dan bumi dan segala yang ada di dalamnya, selama-lamanya, yang adalah bagian yang ditetapkan bagi Anak Allah, Yesus Kristus, dan sebagai Yang Berhak itu, Ia membawa keselamatan bagi kita.

Jika Pangeran Mahkota dari bangsa terbesar di bumi ini datang kepada kita dan memberikan kepada kita kemerdekaan dari keadaan miskin kita, kita harus mengatakan: “Orang ini mampu melakukannya: ia memiliki sumber dayanya, ia memiliki banyak pengaruh dan kekuasaan, ia adalah seorang laki-laki yang hebat, kita dapat mempercayainya!” Tetapi di sini adalah yang Berhak menerima segala yang ada, yang akan menjadi Raja segala raja dan Tuan segala tuan, untuk mewarisi segala sesuatu, langit dan bumi dan segala sesuatu di zaman yang akan datang, dan Ia datang dan memberikan keselamatan. Ia dapat melakukannya; oleh karena itu betapa besarnya Dia itu, dan betapa besarnya keselamatan ini jika keselamatan ini ada di dalam Dia yang berhak menerima segala yang ada.

Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

Hal berikutnya, di dalam ayat yang sama, adalah: “Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.” Allah menjadikan alam semesta oleh Anak-Nya. Pikirkan itu! Tuhan Yesus adalah Alatnya, Agen dalam penciptaan dunia ini. Keberadaan dunia ini sendiri adalah hasil dari kegiatan-Nya. Dia yang menciptakannya adalah Dia yang datang untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai Juruselamat. Pastinya Ia bisa melakukannya! Ia tidak mengutus salah satu dari hamba-Nya; Ia telah datang sendiri, sebagai Pencipta segala yang ada, untuk menjadi Juruselamat. Ia yang menciptakan pastinya dapat menyelamatkan! Betapa besarnya keselamatan itu!

Ia adalah Gambar Wujud Allah.

Ia adalah perwakilan penuh dari Allah: “gambar wujud”, cahaya Allah. Ini adalah Allah yang datang dalam Pribadi Tuhan Yesus, Allah yang diwakili di dalam Kristus, mendamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri. Ini adalah Allah yang datang mendekat di dalam Yesus Kristus.

Ia menopang segala yang ada.

Dalam ayat 3, dikatakan bahwa Ia menopang segala yang ada dengan Firman kuasa-Nya. Ia bukan hanya Sang Pencipta; Ia adalah penopang. Kristus menopang segala yang ada. Apakah tidak mengherankan bagi saudara bahwa Dia yang adalah Pencipta, dan yang merupakan yang Berhak menerima segala yang ada, dan Dia itulah yang menopang segala yang ada di alam semesta ini dengan kuasa-Nya sendiri, membiarkan diri-Nya sendiri ditangkap oleh manusia dan diludahi, ditelanjangi, diejek, dipukul, dicemooh, dihina dan kemudian dipaku di kayu salib? Luar biasa! Betapa besarnya keselamatan itu, bahwa Ia harus menjalani sejauh itu bagi kita! Ini bukanlah karena Ia tidak berdaya di tangan manusia. Ia adalah Pencipta dan Penopang segala yang ada. Ini bukanlah karena Ia terlalu lemah untuk melakukan apa pun demi pembebasan-Nya sendiri. Ia berkata bahwa Ia hanya perlu meminta kepada Bapa-Nya dan Ia akan mengirimkan kepada-Nya dua belas pasukan malaikat. Kita telah mempertimbangkan tentang satu malaikat yang memukul suatu pasukan yang perkasa. Apa yang akan dilakukan oleh dua belas pasukan malaikat? Namun Ia tidak meminta! Ia sedang mengerjakan keselamatan saudara dan keselamatan saya, dan para malaikat tidak boleh mengganggu itu. Betapa besarnya keselamatan itu! Allah melakukan itu. Sang Pencipta dan Penopang segala yang ada telah melakukan itu. Betapa besarnya keselamatan itu!

Ia selesai mengadakan penyucian dosa.

Pernahkah ada makhluk lain yang melakukan itu? “Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa.” Oh ya! Ia telah melakukannya, dan mereka yang beriman kepada-Nya akan mengetahuinya; mereka yang memasuki ke dalam kebaikan darinya, yang mengetahui apa artinya penyucian dosa itu, dibersihkan dan diselamatkan dari dosa, ketika mereka menerima Kristus sebagai Juruselamat melalui iman. Ia melakukannya di dalam salib-Nya. Ini dijadikan baik bagi mereka yang percaya kepada-Nya, yang menerima-Nya, yang beriman kepada-Nya.

Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Kristus ini, yang selesai mengadakan penyucian dosa, duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia berada di sebelah kanan-Nya sekarang. Sebelah kanan adalah tempat kehormatan dan kekuasaan, dan Ia berada di tempat itu; dan keselamatan berhubungan dengan Dia yang demikian. Keselamatan ada di dalam Dia yang demikian; bukan sekarang seorang Manusia yang berjalan di bumi ini, dihina dan ditolak oleh manusia; tetapi keselamatan sekarang ada di dalam Dia yang berada di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Ia telah menerima nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama malaikat-malaikat.

“Nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.” Itu berarti gelar Kristus. Ini bukan hanya menyandang sebuah nama, ini adalah sebuah gelar – yang mewakili sebuah posisi – jauh lebih indah dari pada nama malaikat-malaikat. Ini adalah sebuah Nama yang mewakili kuasa dan kemuliaan jauh lebih tinggi dari pada kuasa dan kemuliaan malaikat-malaikat. Ia telah menerimanya! Artinya, ini telah dianugerahkan kepada-Nya. Paulus berkata di tempat lain: “Allah telah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” Ia telah menerima Nama itu melalui pekerjaan salib-Nya.

Semua wahyu yang luar biasa dari Pribadi Tuhan Yesus ini memberi kita hanya sedikit gambaran kecil tentang kebesaran keselamatan yang telah datang, jika Ia adalah Juruselamatnya. Perlukah orang putus asa? Perlukah ada yang takut? Perlukah ada untuk sejenak pun yang merasa bahwa kasus mereka adalah kasus yang tanpa harapan? Tidak! Tidak jika Ia adalah Juruselamatnya! Jika ini adalah seorang manusia, bahkan seorang manusia yang hebat, kita mungkin memiliki keraguan, tetapi ini adalah Dia yang ini, yang seperti ini, yang adalah Juruselamatnya. Tidak ada kasus yang tanpa harapan ketika saudara menyerahkannya ke dalam tangan Seorang yang seperti ini. Tidak ada kasus yang terlalu sulit bagi-Nya. Tidak ada masalah hidup yang terlalu besar. Tidak ada kuasa dosa dan kejahatan yang terlalu besar dan perkasa dalam penguasaannya atas sebuah hidup bagi-Nya. Ia adalah Tuan, dan lebih dari Tuan dari situasi terbesar yang dapat saudara persembahkan kepada-Nya.

Finalitas hal-hal di dalam Kristus

Kata terakhir adalah tentang finalitas hal-hal di dalam Kristus. Firman ini berkata bahwa pada akhir zaman Allah telah berbicara dengan perantaraan Anak-Nya. Sekarang akhirnya telah tiba. Firman terakhir Allah ada di dalam Kristus. Tidak ada apa pun lagi setelah itu, dan itulah sebabnya mengapa ini adalah pandangan yang tanpa harapan jika kita menyia-nyiakan keselamatan yang sedemikian besarnya. Tidak ada lagi keselamatan yang akan datang; akhir dari segalanya ada di dalam Kristus. Ini adalah fase terakhir dari urusan Allah dengan manusia; ini ada di dalam Anak-Nya, Tuhan Yesus. Bagaimana kita dapat luput? Bagaimana kita bisa? Jika Allah tidak akan, setelah ini, melakukan apa pun untuk keselamatan manusia. Ia telah menyelesaikannya di dalam Kristus, dan Kristus adalah firman terakhir kepada manusia, ini semuanya sudah penuh dan lengkap di dalam Kristus dan tidak ada lagi yang harus dilakukan; jika memang demikian, jika kita menyia-nyiakannya, di manakah lagi kesempatan kita? Tidak ada kesempatan lagi setelah kehidupan ini jika sekali kita telah dibawa berhadapan muka dengan Tuhan Yesus di sini. Kasih karunianya bagi kita adalah bahwa Ia membiarkan kita tinggal di sini cukup lama untuk mendapatkan Kristus disajikan kepada kita, bahkan mungkin dua kali, tiga kali, belasan kali. Tetapi saatnya akan tiba ketika Kristus tidak lagi ditawarkan kepada kita sebagai Juruselamat. Akhir zaman itu datang; Allah menutup pintunya. Tidak ada lagi keselamatan dan kita mungkin hilang dalam kekekalan yang panjang, setelah menyia-nyiakan keselamatan yang begitu besarnya.

Kita tidak suka beralih ke sisi yang gelapnya. Kita selalu suka memikirkan sisi baiknya. Mengapa manusia harus dipaksa, hampir didorong? Tidakkah cukup dengan menyajikan kebesaran Juruselamat? Jika tidak, ini adalah hal yang putus asa bahwa laki-laki dan perempuan harus diperdebatkan, dimohon, dipaksa di hadapan keselamatan yang begitu besarnya. Tapi ada sisi gelapnya: “Hari ini adalah hari keselamatan”, kata Firman Allah; dan ini adalah hari keselamatan yang begitu besarnya. Tapi ini adalah satu hari, dan setiap hari tutup. Ini adalah mungkin untuk melampaui waktu yang memungkinkan untuk diselamatkan. Tidak ada seorang pun yang bisa memutuskan kapan mereka bisa diselamatkan. Allah telah menetapkan batasnya. Allah berkata, “Sekarang”. Hari keselamatan mungkin bisa tiba-tiba tutup, tetapi “sekarang” keselamatan yang besar itu disajikan.

Marilah kita selalu menjaga kebesaran keselamatan selalu dalam pandangan; kebesaran Juruselamat; dan jangan sampai kita menyia-nyiakan, karena kebesarannya.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.