Austin-Sparks.net

Kehadiran dan Pekerjaan Roh Kudus

oleh T. Austin-Sparks

Bab 4 – Gairah Roh Kudus untuk Nama

Dalam Kisah Para Rasul 2 di dalam apa kami melanjutkan pertimbangan kami kepada apa Tuhan telah menuntun kita khususnya untuk hari ini, pagi ini kami mulai dengan menunjukkan pertama-tama, betapa pentingnya pasal ini di dalam sejarah umat Allah, kemudian kebutuhan yang sangat besar untuk pemahaman baru tentang signifikan-nya. Kami menyebutkan sebelumnya bahwa pasal ini mengandung bagian ketiga dan terakhir dari siklus kegiatan Ilahi itu dalam kaitannya dengan keselamatan dunia ini; yang pertama adalah Inkarnasi – Allah diwujudkan di dalam daging; yang kedua adalah Salib Tuhan Yesus, di kedua sisinya: kematian-Nya dan kebangkitan-Nya; dan sekarang yang ketiga: kedatangan Roh Kudus yang luar biasa yang olehnya kedua yang lainnya dijadikan efektif secara universal.

Roh Kudus datang di dalam komitmen besar untuk mewujudkan rencana kekal Allah; rencana itu adalah pendirian kerajaan-Nya yang sorgawi, Ilahi dan saleh atas dunia ini. Pasal ini menandai titik di mana, menggunakan kata-kata Tuhan Yesus kita sendiri, kata-kata pertama yang Ia pernah ucapkan di depan umum ketika Ia telah memulai pelayanan-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat.” Pasal ini melihat penyelesaian dari semua yang waktu telah kandung hingga saat ini, dan terobosan dari apa yang telah selalu ada di dalam pandangan melalui masa-masa lalu: kerajaan Allah.

Kami menunjukkan bahwa sebagaimana perkataan pertama Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya berkaitan dengan kerajaan Allah yang sudah dekat, perkataan terakhir-Nya sebelum Ia pulang kembali ke sorga kepada murid-murid-Nya adalah mengenai kerajaan Allah. Dan pada saat itu Ia berkata: “Tidak lama lagi … kamu harus tinggal di dalam kota Yerusalem ini, tidak lama lagi …” dan dengan demikian terbukti tidak lama lagi setelah hari ini, “Ketika tiba hari Pentakosta …” hari dari segala hari sampai saat itu telah tiba, dan sorga terbuka. Roh datang dan kerajaan dalam bentuk rohaninya diperkenalkan. Garis-bawahilah kalimat itu: di dalam bentuk rohaninya; ini belum datang dalam bentuk harfiahnya, tetapi ini telah tiba dalam bentuk rohaninya. Sekarang, kami melanjutkan, membutuhkan banyak waktu, untuk menunjukkan apa artinya itu sebelumnya dan apa artinya itu sekarang. Kami harus mempercepat sebab ini adalah pasal yang begitu luar biasa; kegenapannya jauh di luar jangkauan kita untuk ungkapkan. Jadi kami mengambil bagian yang lain dan yang lebih jauh pada sore ini.

Kami menutup bagian sebelumnya dengan menunjukkan bahwa pasal ini, pertama-tama, mengemukakan fakta besar yang diberitakan pada hari itu di dalam kuasa Roh Kudus: bahwa Raja ada di tempat-Nya – Raja yang telah lama dinantikan! Raja, setelah datang, dan yang telah ditolak oleh setidaknya bangsa yang kepadanya Ia telah datang, telah diberikan tempat-Nya: “Allah membangkitkan Dia … mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga … Ia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah … Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Dan pada itulah kami akan menghabiskan sedikit lebih banyak waktu pada sore ini: faktor-faktor penting dari kedatangan Roh Kudus. Dan yang pertama, dari mana segala sesuatu yang lainnya muncul adalah:

Ketuhanan Kristus

Yesus Kristus sebagai Tuhan. “Allah menjadikan Dia Tuhan dan Kristus”, Raja dan Juruselamat. Saya bertanya-tanya apakah saudara telah memperhatikan dan telah cukup terkesan dengan hal yang luar biasa ini di seluruh kitab ini, yang diperkenalkan dengan pasal ini, bahwa Nama Yesuslah yang menjadi faktor dominan utama di seluruh kitab ini; Nama-Nya. Saya ingin, tentu saja, mengutip setiap penyebutannya dan mengutip setiap contoh buktinya. Itu tidak akan kami lakukan, saudara dapat melakukan itu di lain waktu, tetapi di sini hal yang paling pertama yang Roh Kudus lakukan, dan tandailah, ini adalah hal pertama dalam dispensasi baru ini yang diresmikan oleh kedatangan Roh Kudus sebagai hal yang harus ditetapkan sebagai mimbar di atas apa segala sesuatu akan diberlakukan; sebagai dasar di atas apa segala sesuatu harus dibangun; sebagai aliran dari mana segala sesuatu berasal. Hal pertama yang Roh Kudus lakukan saat datang, adalah untuk menetapkan keunggulan Nama Yesus – Nama yang unggul dan tak terlukiskan. Ada suatu perasaan di mana seluruh kitab permulaan yang indah ini, permulaan dari ciptaan baru, ciptaan rohani, ada suatu perasaan di mana seluruh kitab ini dikumpulkan ke dalam satu fakta itu. Sebuah Nama telah diberikan. Sebuah Nama telah didirikan. Sebuah Nama telah ditetapkan, dan tidak ada nama lain yang diberikan di bawah langit di antara manusia. Ini adalah satu-satunya Nama, Nama yang unik, Nama yang tertinggi, Nama yang tak terlukiskan – Nama Yesus.

Sementara saya berbicara, saya ingin agar saudara berdoa di dalam hati saudara dan saudara akan berdoa satu hal ini kepada Tuhan: “Tuhan, jangan biarkan ini hanya menjadi lebih banyak lagi pengajaran. Hantamlah ini tepat sampai ke lubuk hatiku yang paling dalam dan jadikanlah ini kenyataan yang hidup.” Hal yang dilakukan Roh Kudus ini tidak hanyalah dan sekedar objektif bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini bukanlah suatu kebenaran yang diberitakan kepada mereka. Saudara tidak menemukan di sini beberapa penyingkapan kebenaran tentang Nama Yesus. Ini bukanlah sesuatu yang diberitakan dalam istilah-istilah khusus; yang datang setelahnya. Ini adalah sesuatu yang dilakukan di dalam mereka. Sementara Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka juga dipenuhi dengan Roh Kudus, dan jika saudara melihat apa artinya itu, bagaimana hasilnya? Apa efeknya, akibatnya, hasilnya? Jika saudara melihat, saudara menemukan bahwa dengan cara yang kuat dan luar biasa mereka menjadi kerasukan; hanya kerasukan, dicengkeram, dikuasai oleh Nama ini, Nama ini!

Apa pun yang telah mereka ketahui sebelumnya, dan seberapa banyaknya mereka telah mengenal Dia, sesuatu terjadi pada hari itu yang mengubah Nama-Nya, yang memberi Nama itu sebuah arti baru, dan sebuah kemuliaan baru, dan sebuah kuasa baru. Mereka hanya tertangkap dalam cengkeraman Roh Kudus yang kuat dengan Nama ini. Sekarang, saya tidak melebih-lebihkan, meskipun saya sangat kuat dalam pernyataan saya. Saudara lihat, sejak saat itu, ketika mereka berdiri bersama di hadapan orang banyak (dan itu adalah orang banyak, seperti yang telah kami tunjukkan sebelumnya – orang-orang dari, dikatakan, “segala bangsa di bawah kolong langit.” Segala bangsa di bawah kolong langit berbondong-bondong ke Yerusalem, pada waktu itu) ketika mereka berdiri di hadapan mereka di dalam kuasa Roh Kudus, hal yang mengkarakterkan mereka saat itu dan seterusnya, adalah gairah untuk Nama Yesus. Ini hanya begitu saja! Gairah untuk Nama Yesus. Mereka … saya akan menggunakan kata “terobsesi” itu, saya menggunakannya, bukan kata yang baik dalam hubungan ini, mungkin ini adalah kata yang buruk di sebagian besar hubungan-hubungannya, tetapi apakah saudara tahu apa artinya bagi seseorang untuk terobsesi oleh sesuatu? Hanya tidak bisa berhenti berbicara tentang hal itu atau orang itu, hal itu. Setiap kali saudara bertemu dengan mereka, itulah hal yang mereka bicarakan. Mereka hidup bersamanya di sepanjang hari, dan jika mereka tidur di malam hari, mereka tidur dengannya di alam bawah sadar mereka di malam hari. Mereka bangun di malam hari dengan itu; dan seterusnya, sesuatu itu telah menguasai mereka. Itu bukanlah hal yang baik biasanya di dalam kehidupan manusia, tapi di sini ini baik-baik saja! Itulah apa yang terjadi dengan orang-orang ini.

Nama itu mencengkeram kehidupan batin mereka; Nama Yesus. Dan saat saudara menelusuri kitab itu lagi dan lagi, ini adalah Nama itu dan ini menjadi begitu jelas dan begitu kuat sehingga ketika penganiayaan muncul, seperti yang saudara miliki di dalam pasal 4 dan 5, sangat awal saudara lihat, musuh berkata: “Jangan lagi memberitakan di dalam Nama ini. Nama inilah yang menjadi masalah bagimu!” Tetapi mereka pergi dengan gembira karena mereka dianggap layak untuk menderita demi Nama itu. Saudara lihat, ini seperti itu melalui seluruh kitab itu. Nama itu menjadi suatu gairah. Apa artinya menurut saudara? Bagaimana saudara menafsirkan itu di dalam pikiran saudara? Tentunya bukan hanya sebagai sebuah gelar, “Yesus”, tentunya bukan hanya sebuah sebutan untuk Pribadi tertentu, “Nama-Nya adalah Begini.” Tentunya Nama itu, bagi mereka, mewujudkan segalanya, segala sesuatu dari kasih karunia Allah yang besar, rahmat Allah yang besar, kasih Allah yang besar, kegiatan penebusan Allah yang besar, watak besar Allah untuk menyelamatkan, kuasa Allah yang besar; dan di dalam semuanya dan atas semuanya, rencana besar Allah mengenai yang Satu ini. Ia, Ia adalah Raja dan Penguasa yang ditunjuk Allah untuk seluruh dunia ini. Namanya berartikan semua itu dan lebih banyak lagi bagi mereka. Siapakah yang dapat menghabiskan arti dari Nama-Nya? Maksud saya adalah ini – Namanya menjadi suatu gairah. Satu-satunya pikiran mereka … (oh Tuhan, taruhlah ini ke dalam diri kita!) satu-satunya pikiran mereka adalah: “Nama itu harus tidak ternoda di hadapan manusia; Nama itu harus berdiri di dunia ini dalam segala kehormatan yang dimilikinya. Nama itu harus ditunjukkan sebagai Nama yang paling berharga di alam semesta ini. Segala sesuatu, segala sesuatu, yang dapat dilakukan, harus dilakukan, agar Nama itu, Nama Yesus, dapat dimuliakan.” Itu sederhana dalam bahasa, saya tahu; tidak ada yang mendalam di dalam itu sebagai sebuah pernyataan. Tapi oh, betapa dalamnya dan hampir mengerikannya tantangan dari kebenaran itu.

Teman-teman yang dikasihi, ini bekerja dengan dua cara, saudara lihat – dua cara. Pertama-tama, itulah arti dari Roh Kudus yang memegang suatu hidup.

Roh Kudus Datang di Dalam Nama Tuhan Yesus

Roh Kudus datang untuk Nama Tuhan Yesus. Roh Kudus sangat panasnya cemburu untuk kehormatan Nama Tuhan Yesus. Itulah apa yang Roh Kudus lakukan, dan itulah hasil dari Dia yang benar-benar menguasai kehidupan batin siapa pun. Gairah untuk Nama itu! Dan tentu saja ini bekerja sebaliknya: ini hanya menguji kita dan menemukan kita benar-benar di setiap garis, itu benar. Ini mengarah langsung ke hal ini: seberapa banyak, sesungguhnya, saudara dan saya adalah laki-laki dan perempuan dari Roh Kudus? Apa yang akan kita lakukan demi Nama Yesus? Oh, saya tidak mengatakan: “Apakah saudara akan pergi ke negeri yang jauh untuk memberitakan dan bekerja.” Itu mungkin adalah garis di mana pelayanan saudara kepada Nama itu dapat dipenuhi, tetapi, teman-teman yang dikasihi, ini dimulai, ini dimulai dengan diri kita sendiri di dalam watak kita – watak kita – bahwa kita sepenuhnya bersedia untuk melakukan penyesuaian apa pun, segala macam pengorbanan, menanggung segala jenis pertentangan dan penganiayaan di dalam Roh kasih karunia, memperhatikan segala jenis hal yang dapat kita tangani dengan cara apa pun, jika dengan demikian Nama ini akan diselamatkan dari celaan; Nama ini akan dimuliakan. Ini akan menyentuh hubungan kita; ini akan menjadi obat dari banyak penyakit kita.

Nama ini adalah nama yang menebuskan ketika nama ini benar-benar menguasai kehidupan batin. Saya harus meninggalkan saudara untuk memahami semua maknanya, tetapi saya melihatnya di sini, saya melihatnya di sini. Di sini ada dua belas laki-laki, setidaknya dua belas, sesungguhnya seratus dua puluh berkumpul di ruang atas itu pada hari Pentakosta – laki-laki dan perempuan dan orang-orang yang sangat manusiawi. Begitu manusiawinya sehingga bahkan di hari-hari ketika Tuhan ada bersama dengan mereka, bersama dengan mereka siang dan malam, mereka bisa bertengkar di antara diri mereka sendiri, mereka bisa menunjukkan roh jahat … ya, semua itu. Mereka dapat menunjukkan persaingan mereka untuk mencoba mengalahkan satu sama lain. Saya berbicara menurut kitab itu, ya, semua itu tentang mereka. Pada hari ini, mereka berdiri bersama. Mereka seperti satu manusia. Mereka telah melampaui banyak hal yang telah menjadi milik kemanusiaan kita. Mereka telah diangkat ke tingkat kehidupan dan hubungan dan persekutuan yang lebih tinggi. Dan apa yang melakukan itu? Saudara berkata, “Roh Kudus.” Ya, tetapi pekerjaan Roh Kudus dalam menjadikan mereka masing-masing sebuah subjek dari Nama Yesus. Hanya satu hal yang menjadi perhatian mereka sekarang, hanya satu hal: “Bagaimana Nama itu dapat dilayani dengan sarana apa pun, dengan cara apa pun? Bagaimana kita dapat melayani Nama Yesus dengan sebaik-baiknya?” Ya, itu adalah gairah yang lahir dari Roh Kudus dan Yohanes benar, Yohanes benar, Yohanes Pembaptis, ketika ia berkata, “Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” sebab gairah ini seperti api di dalam tulang mereka. Dan jika saudara berpikir bahwa saya melebih-lebihkannya daripada yang seharusnya, saya sarankan saudara membaca kitab itu lagi – bacalah dengan Nama itu dalam pandangan dan saudara akan terkesan baru.

Jadi, pertama-tama, Roh Kudus menjadikan Nama Tuhan Yesus tertinggi sebagai gairah di dalam hidup mereka. Jika saya tidak mengatakan apa-apa lagi, itu sudah cukup untuk dapat melanjutkan bagi kita, kita tidak perlu menambahkan apa pun lagi untuk melimpahi itu, mengubur itu, mengambil dari itu. Tetapi kemudian, setelah begitu dikuasai oleh Roh dan Nama Yesus, mereka pergi. Mereka pergi, dikatakan, “demi Nama itu” dan karena itu adalah hal yang begitu nyata bagi mereka, begitu indah bagi mereka, telah menguasai mereka dengan begitu kuatnya, melalui mereka Nama itu menguasai secara praktikal setiap situasi yang mereka temui. Mengapa, segera setelah itu, di pasal ketiga, Petrus dan Yohanes naik ke Bait Allah menjelang waktu sembahyang dan menemukan laki-laki yang lumpuh ini di dekat pintu gerbang Bait Allah. Ia telah lama berada di sana. Di sanalah dia dan semua orang yang naik ke Bait Allah melihatnya, memandangnya, mungkin banyak yang melemparkan koin kepadanya dan berkata, “Kasihan, kasihan!” Petrus dan Yohanes datang dan melihat dia. Apakah mereka berkata, “Kasihan” atau tidak, mereka berkata, “Maaf, kami tidak memiliki perak dan emas, tetapi kami memiliki sesuatu yang jauh lebih besar daripada perak dan emas, demi Nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Di dalam Nama … apa yang tidak dapat dilakukan oleh uang, apa yang tidak dapat dilakukan oleh belas kasihan manusia, apa yang tidak dapat dilakukan oleh manusia atau dengan cara apa pun dapat dicapai, Nama itu melakukannya. Nama itu melakukannya, dan teman-teman yang dikasihi, jika saudara ingin perkiraan nyata akan kuasa Nama itu, saudara harus selalu melihat ke arah lain untuk menemukannya. Apakah manusia mengenalinya dan menerimanya atau tidak, Neraka melakukannya. Neraka melakukannya, neraka sepenuhnya hidup kepada kemanjuran Nama Yesus, dan jadi itu adalah sinyal untuk ledakan pertama penganiayaan bagi jemaat.

Apa itu yang membangkitkan kekuatan jahat, dan menyebabkan wabah terhadap jemaat ini? Nama itu.

Nama itu

Oh, saudara dapat menggunakan Nama itu, setiap kali saudara berdoa, saudara dapat menutupnya dengan “Di dalam Nama Yesus” atau sesuatu seperti itu, dan tidak ada apa pun yang terjadi. Tetapi saya sedang berbicara tentang pasal kedua dari kitab Kisah Para Rasul. Di dalam kuasa Roh Kudus, Nama itu mahakuasa! Apakah kita telah kehilangan sesuatu di dalam perkara ini? Apakah kita telah kehilangan kebajikan besar dari Nama itu? Apakah Nama itu benar-benar berkuasa di antara kita? Apakah kita masih diperbolehkan untuk berdiri di atas suatu situasi dan berkata,” Di dalam Nama Yesus?” Tentunya kita bisa. Pastinya kita bisa! Mengapa kita tidak melakukannya? Itulah pertanyaan yang harus kita jawab di antara diri kita sendiri, tetapi memang seharusnya seperti itu.

Sementara kita akan setuju bahwa dalam meletakkan dasar untuk dispensasi, Tuhan melakukan beberapa hal yang tidak biasa, dan mengaitkan dengan hal-hal itu, bukti-bukti yang demikian. Mungkin ini tidak selalu pikiran-Nya untuk selalu melakukannya dengan cara yang persis sama. Oh, Namanya tidak berubah! Roh Kudus tidak berubah! Kebajikannya tetap ada, kuasa tetap ada di dalam Nama itu. Dan tandailah, ini adalah sebuah Nama (jika saya tidak akan disalahpahami) sebuah Nama yang harus digunakan. Itu membutuhkan penjagaan: hati-hati, banyak orang ingin menggunakan Nama itu untuk tujuan dan objek yang akan membawa kemuliaan bagi diri mereka sendiri, tetapi ini adalah sesuatu yang harus digunakan di dalam Roh Kudus. Ada kuasa di dalam Nama Tuhan Yesus, masih ada kuasa di dalam Nama itu; kuasa yang sama.

Seperti yang telah saya singgung, sementara ini adalah gairahnya dan sementara ini adalah kuasanya, setelah kedatangan Roh Kudus, ini adalah dan tetap menjadi medan pertempuran selama berabad-abad, medan pertempuran jemaat. Seluruh kontroversi berkecamuk di atas dan di sekitar Nama ini. Teman-teman yang dikasihi, dalam mengatakan itu, saya berharap bahwa saudara memiliki pemahaman untuk mengenali seberapa banyak yang terlibat dalam pernyataan seperti itu. Seluruh kontroversi dan konflik yang menjadi pusat jemaat, berfokus pada, Nama Tuhan Yesus. Secara terbuka dan tersembunyi, secara jelas dan halus, cara munculnya kontroversi itu tidak terhitung jumlahnya, tetapi masalahnya adalah satu. Masalahnya adalah satu: dari sisi kekuatan jahat untuk mendiskreditkan Nama Yesus di dunia ini, di alam semesta ini; hanya untuk mendiskredit Nama Tuhan Yesus – untuk membuat Nama itu suatu kemaluan dan celaan daripada sebuah kehormatan dan kemuliaan. Pertempurannya berpusat pada hal itu; bawa semua pertempuran ke titik itu, dan saudara memiliki kuncinya, satu-satunya kunci … jika saja ada kesepakatan yang memadai untuk menggunakannya.

Tragedinya adalah bahwa musuh telah membawa disintegrasi, perpecahan, pencerai-beraian yang sedemikian rupanya, sehingga ini sulit untuk mendapatkan perkumpulan yang memadai yang satu di sini, berfokus pada hal ini. Kehormatan dan kemuliaan Nama Tuhan Yesus menuntut tindakan bersama. Dan mengingat itu, mengingat itu (dan kami menjaga tetap sangat dekat dengan kitab itu, kitab Kisah Para Rasul) mengingat sebuah kelompok di sana yang direntangkan mengenai Nama itu, kehormatannya di dunia ini, dan saudara lihat apa yang terjadi! Ini demikian. Pertempuran Nama itu! Nama-Nya itu sendiri membangkitkan murka kekuatan jahat. Nama itu sendiri adalah sinyal untuk masalah … untuk masalah. Jika saudara tidak berada di dalam kebaikan Nama itu, kuasa Roh yang terkait dengan Nama itu, saudara dapat memiliki waktu yang cukup mudah; saudara tidak akan mengalami banyak kesulitan. Tetapi marilah datang ke dasar ini … dan sementara kitab ini, disebut kitab Kisah Para Rasul, adalah kisah yang panjang dan lengkap tentang kemenangan Nama itu, ini adalah kisah tentang banyak hal yang harus dimenangkan, dari banyak, banyak serangan dan pertahanan. Ini dia: inilah kerajaan!

Inilah kerajaan yang datang pada hari itu. Ini adalah kerajaan kasih Anak Allah. Ini adalah kerajaan di mana Ia adalah Raja dan ini adalah Nama-Nyalah yang memberi arti dan karakter pada kerajaan ini. “Waktunya sudah genap.” Waktu apa? Waktu apa? Mari kita selidiki waktu yang telah digenapi ini. Ini telah digenapi dengan hari ini. Nah, seperti yang kami katakan tadi pagi, ini adalah waktu dari permulaan waktu hingga sekarang. Tetapi apa karakter dan isi utama dari jangka waktu yang panjang itu dari penciptaan hingga Pentakosta? Itu, tentu saja, berarti mengambil Alkitab, mengambil Alkitab sebagai penafsiran sorga atas sejarah, bukan sebagai sejarah sekuler, bukan cara manusia membaca sejarah dunia ini, tetapi pandangan dan penafsiran sorga tentang sejarah melalui waktu itu. Apa yang utama dari itu? Sebuah pelajaran objek yang besar, pelajaran objek yang luar biasa yang Allah ciptakan. Sebuah objek yang Ia ciptakan dan tanam tepat di pusat bangsa-bangsa, untuk menjadi sarana-Nya, objek pelajaran besar-Nya mengenai diri-Nya sendiri. Saya berbicara tentang Israel, Israel pada masa itu yang berakhir pada hari Pentakosta dan digenapi di dalam isinya.

Israel adalah objek pelajaran yang besar dari Allah di tempat pertama dalam hal ini sendiri, perhatikan. Israel dibentuk sebagai suatu bangsa atas dasar dan prinsip teokrasi – pemerintahan Allah, satu-satunya pemerintahan Allah, pemerintahan unik Yahweh. Nama Tuhan itu dasar, sentral, tertinggi, sebagai bagian dari bangsa itu. Ketika rakyat jelata di Mesir, untuk ditebus dari dunia tirani jahat dan perbudakan itu. Apakah saudara ingat? Musa berkata kepada Allah saat menerima amanatnya, “Bagaimana tentang nama-Nya? – apakah yang harus kujawab kepada mereka? Apakah yang harus kujawab ketika Firaun berkata, ‘Siapakah yang mengutus-mu? Apakah Nama-Nya?’ Tolong, Nama-Nya …” yang berarti kuasanya. Ini adalah oleh Nama Tuhan itu sendiri bahwa mereka ditebus, dibebaskan.

Selalu dibicarakan, berulang kali, berkali-kali, sebagai “keluar dari rumah perbudakan.” Ini adalah dengan Nama Tuhan bahwa mereka ditebus untuk menjadi umat-Nya sama sekali! Tapi, tentu saja, itu sudah dimulai jauh sebelumnya dengan Abraham, tapi saya tidak bisa mengambil seluruh Alkitab dalam waktu setengah jam ini. Saudara sudah akrab dengannya, tetapi inilah bangsa ini, keturunan Abraham menurut daging, yang dibentuk oleh Nama itu, dan ditanam tepat di tengah-tengah bangsa-bangsa untuk menjadi objek pelajaran Allah mengenai supremasi Nama-Nya. Itu adalah: “Nama-Ku, Nama-Ku, Nama-Ku yang kudus …” itulah yang selalu Tuhan katakan kepada Israel, “Nama-Ku.” Itulah tema dan ratapan besar para nabi: “Nama Tuhan.” Tidak ada keraguan tentang itu, itu menyebar ke segala hal, itu mengalir ke segala sesuatu, itu mempengaruhi segalanya, itu menjelaskan segalanya – Nama Tuhan. Ketika Nama itu dimuliakan, tidak ada orang di bumi ini yang bisa menguasai bangsa itu. Romansa kekuasaan mereka hanyalah salah satu keajaiban sejarah. Ketika saudara membuat perbandingan antara mereka dan bangsa-bangsa lain, dan berkata, “Apa yang menyebabkan ini?” Saudara hanya tidak bisa menekan umat ini, saudara hanya tidak dapat menahan mereka, ada kuasa yang bekerja di sini yang melampaui semua kekuatan manusia untuk melawan mereka. Ketika Nama itu dimuliakan, itu seperti itu. Seperti itu. Ketika Nama itu dihina, mereka hancur berkeping-keping, hancur berkeping-keping dan kehilangan tempat yang diberikan Allah kepada mereka. Semuanya seperti itu di dalam keseimbangan Nama. Saya katakan, ini adalah objek pelajaran yang luar biasa dari Allah.

Sekarang, itulah gambarnya, tipenya, ilustrasinya. Waktunya sudah genap, waktunya sudah selesai: “Ketika genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya.” Waktu untuk gambar-gambar, dan pelajaran objek, dan ilustrasi, dan taman kanak-kanak telah berakhir! Hal yang nyata dan penuh kini telah tiba. Di dalam kepenuhan Roh, pada hari Pentakosta, Nama itu yang telah diberikan kepada Kristus, Nama yang di atas segala nama, di mana “supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan” – Nama itu diperkenalkan oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta. Dan sejarah diulangi: sementara Nama itu tetap dihormati, dihormati, sementara gairah murni untuk Nama itu berlanjut, tidak ada yang bisa bertahan di hadapan jemaat itu. Kita telah mendengarkan di sini tadi malam sesuatu dari kitab ini sendiri tentang apa yang terjadi ketika ada pemberontakan melawan Tuhan Yesus, ketika seorang Herodes, seorang Herodes, seorang raja, seperti yang dikatakan, “mengangkat tangannya,” mengangkat tangannya melawan jemaat. Herodes mengangkat tangannya melawan jemaat … begitu buruk bagi Herodes, sebagaimana terbukti; dan bagi siapa saja yang mengangkat tangannya melawan jemaat ketika jemaat berada dalam kebaikan dari Nama itu. Saudara bisa, saudara dapat menyentuh, melukai, dan membawa banyak masalah ke atas jemaat jika jemaat tidak berada dalam kuasa Roh Kudus, tetapi jika iya, jemaat “dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.” Celakalah siapa pun yang akan menghancurkan bait suci Allah, Allah akan menghancurkannya.

Nah, begitulah, ada konflik besar yang berputar di sekitar Nama ini, tetapi ini adalah Nama-nya, Nama yang berada di atas segala nama. Itulah awalnya; seperti yang kami katakan, itulah dasarnya, sumbernya, dari segalanya. Dari situ jemaat menerima amanatnya; jemaat menerima amanatnya. Dan amanat jemaat untuk dispensasi ini adalah dalam bentuk mendeposito Nama itu di dalamnya, seolah-olah dikatakan: “Bawalah Nama ini kepada semua bangsa. Ambillah Nama ini dan beritakanlah di dalam kuasa Roh Kudus. Itulah amanatmu. Itulah misi duniamu, itulah amanatmu: ‘Pergilah ke seluruh dunia … jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam Nama …”’ Dalam Nama! Nama itu, saudara lihat, mengatur misi dunia jemaat.

Sekarang, saya hanya ingin menyentuh satu hal yang saya percaya saudara akan cukup hidup untuk memahaminya. Kita harus selalu menyadari:

Asosiasi Penting Injil dengan Nama Tuhan Yesus.

Saudara mungkin tidak mengerti apa yang saya maksud. Saudara tahu, ini adalah mungkin untuk memberitakan Injil sebagai semacam sistem kebenaran; sebuah sistem yang luar biasa, yang terdiri dari semua unsur doktrin Kristen, tentang pembenaran oleh iman, penebusan oleh darah – semua fitur-fitur ini, sebuah sistem kebenaran Injil yang luar biasa. Dan kita dapat memegangnya dan memberitakannya sebagai sesuatu di dalam dirinya sendiri, sebagai sesuatu di dalam dirinya sendiri. Dan entah bagaimana tampaknya itu gagal di suatu tempat. Ini adalah kebenarannya; ini adalah kebenaran injil; tidak ada suatu cacat pun di dalam kebenaran itu dan dalam penyajian kebenaran itu, tetapi entah bagaimana, tampaknya itu gagal, kekurangan. Ada kesenjangan antara itu dan pengaruh besar yang kita temukan di dalam kitab ini di dalam penginjilan, di dalam penginjilan. Apakah saudara memperhatikan pemberitaan di dalam kitab Kisah Para Rasul? Ini selalu dijaga dalam hubungan yang paling dekat dengan Pribadi yang menyandang Nama itu; ini tidak pernah menjadi sesuatu di dalam dirinya sendiri. Ini adalah Injil, tetapi ini adalah Injil Ketuhanan Yesus Kristus; ini adalah Injil tentang apa yang telah Allah lakukan dengan Dia, dan di mana Ia telah menempatkan-Nya, dan siapa Dia itu, dan apa Dia itu di dalam pikiran dan kehendak Allah.

Oh, kita harus menjaga hubungan ini sangat dekat, bukan untuk memberitakan kebenaran Injil yang luar biasa sebagai sesuatu di dalam dirinya sendiri, tetapi persoalannya harus menjadi bahwa mereka yang mendengar, dan mereka yang menerima, tidak mendengar dan menerima keselamatan demi keselamatan itu sendiri, tetapi mendengar tentang dan menerima Tuhan keselamatan yang perkasa! Ia dijadikan Pemimpin dan Juruselamat – itulah urutannya, begitulah urutannya. Jika saudara dan saya ingin mengetahui keselamatan dengan sungguh-sungguh, sepenuhnya, dengan luar biasanya, ini tidak bisa dengan kita yang menerima keselamatan demi keselamatan itu sendiri, tetapi ini adalah dengan kita yang menerima Dia sebagai Pemimpin – Pemimpin yang Allah telah jadikan Dia; Tuhan, Tuan dalam segala hal. Hanya di sini, di seluruh alam semesta bahwa kata dari hubungan jahat diperbolehkan dan sepenuhnya diperbolehkan, sebab ini adalah salah satu kata, gelar, asli yang digunakan Tuhan Yesus: raja lalim! Saudara takut pada seorang raja lalim, dan memang demikian di dunia ini, tetapi Yesus, Yesus memiliki hak untuk itu: dominasi mutlak. Itulah apa yang dilakukan oleh Roh Kudus. Saudara lihat, amanat jemaat bukan hanya untuk pergi dan memberitakan kebenaran Injil, amanat jemaat adalah untuk memberitakan Ketuhanan Yesus Kristus. Ini adalah hal yang sangat mahal untuk melakukan itu di banyak bagian dunia ini, dan ini menjadi semakin mahal. Saudara lihat, itu adalah, bagaimana pun juga, masalahnya di Cina – memang begitu. Saudara menusuk seluruh situasi itu sampai ke jantungnya, dan saudara akan menemukan bahwa itu adalah masalah lamanya yang muncul pada zaman para rasul: raja lain, raja lain. “Kami tidak keberatan dengan ideologi-mu, teori-mu. Kami tidak keberatan dengan sistem-mu, tetapi jika kamu membawa masuk gagasan tentang Seseorang untuk memerintah ini, untuk memerintah hidup manusia, baiklah, maka pertempuran pun terjadi.” Dan itu saja. Dan itu semakin menyebar ke seluruh dunia ini. Saudara lihat, ini adalah Kristus atau Antikristus; ini adalah tentang siapakah yang akan menjadi Tuhan!

Oh, teman-teman yang dikasihi, ini pasti terjadi di dalam hidup kita. Ketika saudara memberitakan apa yang saudara sebut “injil”, ingatlah apa yang Paulus sebut tentang itu, “Injil Allah mengenai Anak-Nya,” bukan tentang keselamatan saudara – itu adalah keselamatan, tetapi mengenai Anak-Nya, Yesus Kristus, Tuhan kita! Itulah Injil.

Sekarang amanat Israel, (untuk kembali ke objek pelajaran waktu yang sudah digenapi) amanat Israel di antara bangsa-bangsa dan kepada bangsa-bangsa, bukanlah untuk mencoba dan mengajarkan monoteisme atau semacam teologi atau ajaran tentang Allah mereka. Amanat mereka di antara bangsa-bangsa adalah: Nama Tuhan. Itu saja! Nama itu saja! Mereka ada di sana sebagai tempat penyimpanan Nama itu – satu Nama.

Bolehkah saya mengambil waktu satu atau dua menit lebih lama untuk satu hal yang ingin saya perjelas siang ini agar dapat beralih ke hal lain pada malam ini, jika Tuhan menghendakinya. Yaitu,

Konstitusi Kerajaan Menurut Nama.

Kita disebut “anak-anak kerajaan”, anak-anak kerajaan. Dan anak-anak ini, subjek-subjek, dari kerajaan sorga ini yang telah datang harus dibentuk menurut kerajaan tempat mereka berada. Nah, itu membawa kita ke gelar Roh Kudus ini sendiri. Pagi ini kami berbicara tentang Dia sebagai Roh Kekal, sebagai yang berhubungan dengan rencana kekal Allah. Berikut ini adalah gelar yang paling akrab dan paling umum, “Roh Kudus.” Tapi sekali lagi, uraikan itu, Roh Kudus … Roh Allah yang Kudus …

Ia datang, Roh Kudus datang pada hari Pentakosta untuk berdiam di dalam, dan Ia datang, dengan bahasa yang sederhana, Ia datang untuk berdiam sebagai Roh Kudus. Tetapi, teman-teman yang dikasihi, seberapa jauh jangkauannya hal itu! Sungguh suatu hal yang luar biasa hal itu. Allah merancang kerajaan ini untuk diri-Nya sendiri sebelum zaman di kekekalan, dan memproyeksikannya ke dalam dunia ini dengan ciptaan, dengan ciptaan. Dan, sebagaimana itu datang dari tangan-Nya, itu adalah hal yang kudus, hal yang murni: tidak ternoda. Kita tidak dapat memahami atau menghargai apa artinya itu. Kita memiliki pengalaman yang sangat, sangat kecil tentang itu, tetapi itu dia. Dan kemudian ada invasi yang tidak suci. Ini, yang telah Allah buat, diserang oleh makhluk yang tidak suci. Efek dari invasi itu adalah bahwa seluruh ciptaan, manusia dan hal-hal, tertembak oleh sesuatu yang najis, sesuatu yang jahat, seperti virus jahat yang menyebar dan mendapatkan penguasaan. Dan tidak terlalu jauh ke dalam kisah Kejadian saudara membaca bahwa Allah melihat ke bawah dan melihat bahwa imajinasi hati setiap manusia itu jahat … oh, hal ini … seluruhnya. Kita tahu kisahnya dengan sangat baik: kehadiran kejahatan, kontaminasi kejahatan, serangan kejahatan – kekuatan yang luar biasa.

Sekarang, ketika Allah menjadikan Israel sebagai objek pelajaran-Nya, Ia menjauhkan mereka dari pergaulan mereka dengan dunia; menanamnya sendirian. Dan dalam pengorbanan simbol dan khas, Ia membersihkan mereka, Ia menguduskan atau menjadikan mereka umat yang kudus, dan menyebut mereka “bangsa yang kudus.” Artinya, mereka harus berdasarkan semua ketentuan-Nya yang luar biasa dalam darah dan api pengorbanan, sebuah umat yang terpisah dari kejahatan kehidupan dan pergaulan alami mereka – dipisahkan. Allah memanggil nenek moyang mereka yang agung dari Ur Kasdim, memisahkannya, dan membangun darinya bangsa yang kudus ini. Semuanya sebuah tipe, sebuah gambar, tidak sempurna kita tahu dalam kenyataan, namun demikian Allah memiliki pelajaran objek-Nya yang agung, dan Ia mengatakan bahwa Roh Kudus bekerja dalam semua itu, dalam semua itu … dikatakan berabad-abad kemudian: “Roh-Ku yang membawa kamu keluar dari Mesir, tetap tinggal di tengah-tengahmu,” Roh adalah Roh Kudus yang mengerjakan pemisahan ini untuk membuat suatu umat yang berbeda. Inilah yang ingin saya sampaikan: jenis umat yang berbeda dari umat lain. Ia menyebut mereka umat yang “khas”. Kata itu memiliki arti, tentu saja, di zaman kita yang tidak benar-benar memungkinkan, umat “aneh” … sesuatu yang berbeda; sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang unik, sesuatu yang aneh di antara orang-orang di dunia ini. Sesuatu yang tidak seperti yang lain. Ini adalah umat yang kudus. Roh Kudus, berdiam dan bekerja telah membuat sebuah umat yang berbeda.

Ambillah pelajaran objek itu lagi, pelajaran objek agung Allah. Apakah Israel sebuah bangsa yang berbeda dari yang lain? Ya, kita tahu bahwa itu benar, kita tahu bahwa itu benar. Tentu saja ras yang berbeda, bangsa yang berbeda, memiliki ciri khasnya masing-masing. Kita tahu seorang dari India ketika kita bertemu dengannya, atau dari Cina, dan biasanya kita tahu seseorang dari Barat. Kita tahu dari ciri-ciri, ciri-ciri yang berkarakteristik, dari kebangsaan atau ras tertentu itu ketika ini adalah murni dan benar, dan tidak dicampur dengan perkawinan silang dan sebagainya, tetapi ketika itu adalah asli, itu dia; saudara tahu! Ada fitur-fiturnya. Sekarang Israel adalah seperti itu, dan saya tidak perlu menetap dengannya. Allah mengambil umat ini, dan melarang pernikahan silang. Dosa keji Israel di kemudian hari adalah itu, adalah itu: pernikahan, perkawinan campuran dengan orang-orang dari ras lain, sebab Allah sedang menciptakan sebuah objek pelajaran, menetapkan kebenaran rohani yang agung di dunia alami.

Jadi berikut ini adalah sebuah umat yang memiliki ciri khasnya sendiri; saudara dapat mengenali mereka di antara umat lain melalui itu. Mereka memiliki bahasa mereka sendiri, sebuah bahasa yang umum bagi mereka. Mereka memiliki kebiasaan, pola makan, dan tata krama mereka sendiri. Di dalam hidup kerajaan baru yang telah datang di dalam umat ini, mereka tidak melakukan hal-hal yang dilakukan umat lain; mereka melakukan hal-hal yang tidak dilakukan umat lain dan itu tidaklah illegal, itu hanyalah spontan! Roh Kudus telah mengajari mereka apa yang menyenangkan Allah dan apa yang tidak menyenangkan Allah. Ciri-ciri umat Kristen … indah untuk melihat ciri-ciri umat ini dan bahasanya. Bahasanya, ini adalah bahasa rohani. Pernahkah saudara bertemu dengan seorang Kristen di beberapa bagian dunia di mana saudara tidak bertemu dengan banyak umat Kristen, memang, ini adalah hal yang langka untuk bertemu dengan seorang Kristen dan saudara bertemu dengan seorang Kristen, tidak pernah bertemu dengan seorang itu, dan saudara mulai berbicara, dan saudara berkata: “Oh, kamu berbicara bahasa-ku; aku bisa mengerti kamu!” Kita berbicara bahasa yang sama.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.